Tuesday, December 6, 2011

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

1. Mencairnya Es di Kutub

         Perubahan iklim juga menyebabkan mencairnya es dan gletser di seluruh dunia, terutama di KutubUtara dan Selatan. Diketahui bahwa es yang menyelimuti permukaan bumi telah berkurang 10% sejak tahun 1960. Sementara ketebalan es di Kutub Utara telah berkurang 42% dalam 40 tahun terakhir  (Fred Pearce, 2001). Diperkirakan pada tahun 2100, gletser yang menyelimuti pegunungan Himalaya seluas 33.000 km2 akan mencair. Ilmuwan Eropa juga memperkirakan sekitar 50-90% gletser di pegunungan Alpen akan menghilang. Diperkirakan pegunungan salju Australia akan “bebas salju” pada tahun 2070. Sementara menurut penelitian Lonnie Thomson dari Byard Polar Research Center - Universitas Ohio, diperkirakan seluruh salju di pegunungan Kilimanjaro akan mencair pada tahun 2015 akibat pemanasan global (Fred Pearce, 2001).
 
2. Pergeseran Musim
 
       Selain itu, perubahan iklim juga menyebabkan terjadinya pergeseran musim, di mana musim kemarau akan berlangsung lama sehingga menimbulkan bencana kekeringan dan penggurunan. Para ilmuwan memperkirakan bahwa kekeringan akan melanda Afrika, Eropa, Amerika Utara, dan Australia. Sementara musim hujan akan berlangsung dalam waktu singkat dengan kecenderungan intensitas curah hujan yang lebih tinggi dari curah hujan normal sehingga menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor. Terbukti bahwa di wilayah Asia Tenggara serta beberapa wilayah lainnya yang rentan terhadap badai dan angin puting beliung telah mengalami badai yang lebih dahsyat, hujan yang lebih deras serta lebih banyak bencana banjir. Sementara di beberapa wilayah di Indonesia juga sudah terbukti mengalami bencana banjir dan longsor.
 
3. Peningkatan Permukaan Air Laut
 
      Dampak perubahan iklim yang lainnya adalah meningkatnya permukaan air laut. Menurut IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), panel ahli untuk isu perubahan iklim, dalam 100 tahun terakhir telah terjadi peningkatan permukaan air laut setinggi 10-25 cm. Sementara itu diperkirakan bahwa pada tahun 2100 mendatang akan terjadi peningkatan air laut setinggi 15-95 cm (Greenpeace, 1998). Sebagai ilustrasi, peningkatan permukaan air laut setinggi 1 m akan menyebabkan hilangnya 1% daratan Mesir, Belanda 6%, Bangladesh sebesar 17,5% dan 80% atol di Kepulauan Marshall menghilang (Fred Pearce, 2001). Perubahan iklim juga menyebabkan negara-negara kepulauan seperti Karibia, Fiji, Samoa, Vanuatu, Jepang, Filipina serta Indonesia terancam tenggelam akibat naiknya permukaan air laut. Ini berarti puluhan juta orang yang hidup di pesisir pantai harus mengungsi ke daerah yang lebih tinggi.
 
4. Dampak Lainnya
 
        Selain dampak-dampak di atas, perubahan iklim juga akan menyebabkan terjadinya krisis persediaan makanan akibat tingginya potensi gagal panen, krisis air bersih, meluasnya penyebaran penyakit tropis seperti malaria, demam berdarah dan diare, kebakaran hutan, serta hilangnya jutaan spesies flora dan fauna karena
tidak dapat beradaptasi dengan perubahan suhu di bumi.
         Hal ini menunjukkan bahwa perubahan iklim merupakan ancaman serius bagi kelangsungan hidup umat manusia serta mahluk hidup lain. Selain itu dampaknya tidak hanya terjadi di satu negara atau di satu wilayah, tapi di seluruh dunia, melintasi batas negara. Walaupun begitu, tingkat perekonomian yang jauh di bawah negara maju serta perekonomian yang berbasis sumber daya alam menyebabkan negara berkembang lebih rentan terhadap dampak-dampak yang ditimbulkan akibat perubahan iklim dibandingkan negara maju.
         Dalam prosesnya perubahan iklim terjadi sangat lamban, sehingga dampaknya tak langsung dirasakan saat ini, namun akan sangat terasa bagi generasi mendatang. Dan ketika perubahan iklim telah terjadi, maka tak satu upaya pun yang dapat dilakukan untuk mengembalikan kondisi ke keadaan semula.
Apapun upaya yang dilakukan, perubahan iklim akan tetap terjadi. Ini dikarenakan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia telah meningkat dengan pesat sejak dimulainya revolusi industri pada tahun 1850. Walaupun begitu, kita harus berupaya memperlambat terjadinya proses perubahan iklim. Salah satunya dengan cara mengurangi konsumsi bahan bakar fosil yang pastinya akan menghasilkan emisi GRK.
Dengan demikian dampak perubahan iklim tidak terjadi dalam waktu yang singkat dan perubahannya pun tak dalam bentuk yang ekstrem, sehingga manusia serta mahluk hidup lainnya dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan alam yang terjadi.






No comments: