Friday, October 24, 2014

AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN HARGA (INFLASI)


1.     Pengertian inflasi, inflasi umum dan inflasi khusus
                        Inflasi adalah kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam waktu tertentu. Dari pengertian tersebut, apabila terjadi kenaikan harga hanya bersifat sementara maka kenaikan harga tersebut tidak dapat dikatakan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus menerus dan saling pengaruh mempengaruhi. Semua Negara di dunia selalu menghadapi berbagai permasalahan inflasi. Oleh sebab itu, tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu Negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya maslah ekonomi yang dihadapi suatu Negara.           
Inflasi merupakan masalah ekonomi (peristiwa moneter) yang hampir terjadi di semua negara di dunia. Inflasi sering diartikan sebagai suatu kecendrungan naiknya harga-harga secara umum dalam waktu dan wilayah tertentu. Dari pengertian ini dapat diambil beberapa hal penting dalam memahami inflasi, bahwa inflasi ini terjadi: Diwarnai kenaikan harga-harga komoditi secara umum, atau hampir semua komoditi mengalami kenaikan. Jadi, kenaikan harga dari satu atau beberapa barang saja tidak disebut sebagai inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut mengakibatkan kenaikan sebagian besar dari harga-harga barang lain. Kecenderungan kenaikan harganya terjadi terus menerus. Kenaikan harga-harga  karena, misalnya musiman, menjelang hari-hari bear, atau yang terjadi sekali saja (tidak mempunyai pengaruh lanjutan) tidak dapat dikatakan sebagai inflasi.
                        Banyak ahli ekonomi mengulas mengenai pembagian/penggolongan inflasi menurut beberapa sudut pandang. Penggolongan inflasi yang sering digunakan adalah berdasar asal, bobotnya, serta berdasarkan penyebabnya.
       Secara umum, perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah untuk memperoleh barang atau jasa yang sama pada waktu yang berbeda dalam pasar yang sama (masukan atau keluaran) Karakteristik perubahan harga barang dan jasa, ada dua jenis perubahan harga yaitu :

1.            Perubahan Harga Umum
Perubahan harga umum mencerminkan kenaikan atau penurunan nilai tukar satuan uang atau dikenal dengan perubahan daya beli.
a)      Inflasi dan Daya Beli Uang
       Indeks harga dapat memberi gambaran perubahan tingkat harga dari waktu ke waktu. Perubahan indeks harga merefleksi pula perubahan daya beli atau nilai tukar uang. Kenaikan indeks harga berarti penurunan daya beli demikian pula sebaliknya. Daya beli uang adalah kemampuan satuan uang pada saat tertentu untuk ditukarkan dengan barang.
       Gejala kenaikan tingkat harga umum dari waktu ke waktu disebut inflasi. Inflasi ditunjukkan oleh indeks harga umum yang cenderung menaik dari waktu ke waktu. Perubahan relatif indeks harga dari perioda satu ke perioda berikutnya disebut dengan laju inflasi.
b)      Implikasi Akuntansi
       Kos berbagai objek yang diukur dengan satuan uang pada waktu yang berbeda-beda sebenarnya merupakan jumlah rupiah yang tidak homogenus sehingga tidak dapat dijumlahkan. Karena bersifat moneter, meretia sudah merefleksi kos atau harga sekarang setiap saat atau pada tanggal pelaporan. Dengan adanya perubahan daya beli, perusahaan kemungkinan akan mendapat untung atau menderita rugi karena perusahaan menahan pos-pos moneter.
c)      Interpretasi Untung / Rugi Daya Beli
       Dari sudut pandang perusahaan sebagai kesatuan usaha, untung atau rugi daya beli utang jangka panjang dalam suatu perioda tidak mempengaruhi besarnya laba.
       Dari sudut likuiditas, untung atau rugi daya beli akan memberi informasi apakah perusahaan dapat menjaga likuiditas operasinya. Dalam kondisi inflasi, tentu saja modal kerja moneter akan cenderung menurun daya belinya.

2.            Perubahan Harga Spesifik
          Perubahan harga spesifik adalah perubahan harga barang tertentu karena nilai instrinsik barang tersebut berubah sehingga nilai tukarnya juga berubah baik di pasar masukan maupun pasar keluaran.
          Perubahan harga spesifik terjadi karena berbagai faktor antara lain perubahan selera konsumer, perubahan teknologi di bidang teknik industri dan spekulasi atau perubahan harapan masyarakat terhadap kuantitas barang dan jasa tertentu yang tersedia dalam masyarakat.
a)      Implikasi Akuntansi
       Dalam akuntansi kos historis, perubahan harga spesifik ini tidak diperhatikan dan dengan sendirinya perubahan ini akan tersembunyi dalam perhitungan laba. Seandainya pengaruh perubahan harga spesifik tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba, pengaruh ini akan menjadi untung atau rugi penahanan.
b)      Interpretasi Untung/Rugi Penahanan
       Untung penahanan merupakan informasi tentang jumlah rupiah untuk mempertahankan kapital.
       Dari segi evaluasi kinerja manajemen, akuntansi kos sekarang sebenarnya memberi informasi tentang kegiatan yang benar-benar merupakan upaya manajemen dan kegiatan yang semata-mata hanya menahan aset dalam kaitannya dengan pengelolaan kapital fisis.

Akuntansi untuk laporan keuangan atas perubahan tingkatan harga umum disebut sebagai model daya beli konstan biaya historis., Sedangkan Akuntansi untuk perubahan harga khusus disebut sebagai model biaya kini.
1.      Penyesuaian tingkat harga umum
      Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum ( daya beli ) disebut sebagai mata uang konstan biaya historis atau ekuivalen daya beli umum. Jumlah mata uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa disebut sebagai jumlah nominal. Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan di dalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya historisnya dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh karena itu, jumlah nominal harus disesuaikan untuk perubahan-perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan dengan transaksi.
2.      Penyesuaian biaya kini
      Model biaya kini berbeda dengan akuntansi konvensional dalam dua aspek utama yaitu (1) Aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini bukan biaya historis (2) Laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode ( tanpa pertimbangan komponen pajak ), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau model fisik perusahaan. Satu cara untuk mempertahankan modal adalah dengan menyesuaikan posisi aktiva bersih awal perusahaan untuk mencerminkan perubahan dalam ekuivalen biaya kini aktiva selama periode berjalan.

2.     Pos-pos yang dinyatakan kembali dalam nilai moneter konstan
Group Modelo diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, disajikan ulang sebagai berikut :
a.       Persediaan
Pos-pos ini dinilai berdasarkan metode masuk terakhir, keluar pertama dan disajikan ulang dengan menggunakan metode biaya penggantian atau manufaktur.
b.      Harga Pokok Penjualan
Penyajian ulang akun ini dinilai berdasarkan nilai persediaan yang dinyataan ulang.
c.       Aktiva Tetap
Pos-pos ini dicatat berdasarkan biaya akuisisi, dan disajikan ulang dengan menggunakan faktor inflasi yang diperoleh dari Nasional Consumer Indeks/Indeks Harga Konsumen Umum, sehingga menjadi nilai penggantian bersih yang sesuai ditentukan oleh penilai ahli independent pada tanggal 31 Des 20XX, dan sesuai denga tanggal akuisisi apabila pembelian dilakukan setelah tanggal tersebut.
d.      Depresiasi
Pos ini dihitung berdasrkan nilai penyajian ulang aktiva tetap, yang dipertimbangkan ebagai dasar, perkiraan masa manfaat ditentukan oleh penilai independent.
e.       Penyajian ulang ekuitas pemegang saham
Akun ini disajikan ulang dengan menggunakan faktor inflasi yang diperoleh dari NCPI, menurut umur atau tanggal kontribusinya.
f.       Keridakcukupan dalam penyajian ulang ekuitas pemegang saham
Saldo akun ini disajikan dengan penjumlahan aljabar dari hasil kepemilikan aktiva nonmoneter dan akumulasi hasil moneter ekuitas.
g.      Hasil dari kepemilikan aktiva nonmoneter
Pos ini menunjukka perubahan dalam nilai aktiva nonmoneter yang disebabkan oleh hal selain inflasi.
h.      Akumulasi hasil moneter ekuitas
Pos ini merupakan hasil yang berawal dari penyajian awal angka-angka laporan keuangan.

3.     Nilai akuntansi sekarang (Current Cost Accounting)
            CCA merupakan sebuah konep yang menyatakan nilai pos-pos laporan keuangan dengan harga perolehan sekarang yaitu dengan harga perolehan dari pos yang mempunyai umur dan kapsitas yang sama.
Ada beberapa bentuk dalam metode Current Cost Accounting ini yaitu :
a.      Replacement cost
            Replacement cost adalah nilai yang diukur saat ini (current cost) untuk mendapatkan aktiva baru atau menggantinya dengan kapasitas produksinya yang sama. Dalam praktik nilai ganti ini hanya diterapkan pada aktiva nonmoneter, sepertinya persediaan, aktiva tetap.Pada masa inflasi nilai dari replacement value ini lebih besar dari general price level. Sebagaian pihak menganggap bahwa metode ini paling mudah diterapkan dalam akuntansi inflasi meskipun ada beberapa pihak yang mengkritiknya.

b.      Reproduction cost
            Dalam metode ini harga diukur berdasarkan harga sekarang jika aktiva itu dibuat seperti barang yang diperolehnya tanpa melihat perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhi aktiva yang dibuat tesebut.

c.       Net Realizable Value (Harga pasar sekarang)
Harga pasar sekarang adalah harga yang di peroleh jika suatu aktiva dijual sekarang. Salah satu metode current market value ini adalah net realizable value (NRV). Pada masa inflasi nilai dari net relizable value ini lebih besar dari replacement cost karena manajemen tidak mungkin menjual barangnya tanpa mengharapkan laba marjin general price level.

d.   Selling Price.
            Di sini nilai yang dipakai adalah harga jual tanpa dikurangi biaya penjualan sehingga laporan keuangan yang disusun menurut selling price ini akan lebih besar daripada net realizable value dan metode lain yang disebut sebelumnya.

e.       Expected value.
            Metode ini sangat tergantung pada pengharapan seseorang sehingga ada kemungkinan bisa lebih besar atau lebih kecil dibanding dengan metode lain karena expected value ini merupakan gambaran dari present value kas di masa yang akan datang.

Dalam current cost accounting elemen-elemen di neraca dibedakan dalam elemen moneter dan non moneter. Elemen non moneter adalah semua elemen yang bukan merupakan elemen moneter. Elemen non moneter ini juga dibagi kedalam aktiva dan kewajiban non moneter dan pada umumnya ditetapkan kembali untuk menghadapi perubahan harga sekarang (changes in current value).
Dalam menerapkan metode ini kesimpulan atas aktiva moneter dan non moneter adalah sebgai berikut: Karena aktiva moneter telah ditetapkan dalam jumlah uang yang tetap, maka itu menggambarkan sejumlah uang yang diharapkan untuk direalisasikan dalam waktu dekat, oleh karena itu aktiva moneter secara efektif telah ditetapkan kembali untuk current value financial statement (laporan keuangan dengan nilai sekarang).Namun aktiva non moneter tidak ditetapkan dalam sejumlah uang yang tetap dan karena itu menggambarkan Net Realizables Value mereka sehingga aktiva non moneter harus ditetapkan kembali untuk disajikan pada Current Value.

2.      General Price Level Accounting (GPLA)
Merupakan suatu metode pelaporan yang menyatakan kembali laporan keuangan mata uang historis karena adanya perubahan daya beli umum. Konsep GPLA merupakan konsep gabungan antara konsep akuntansi tingkat harga umum dan konsep nilai sekarang /akuntansi nilai konstan.Tujuan konsep ini adalah untuk mempertahankan nilai modal menurut harganya yang tetap dengan menggunakan ukuran indeks harga.Nilai Harta,Hutang dan Modal yang terpengaruh oleh perubahan harga disesuaikan dengan factor indeks harga,sehingga dapat disajikan dengan nilai uang yang sama dalam laporan keuangan.

4.     Akuntansi inflasi di beberapa Negara
a.       Amerika Serikat
            Pada tahun 1970, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ( Statement of Financial Accounting Standards-SAFS ) No. 33 Berjudul “Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap ( sebelum dikurangi dengan depresiasi ) yang bernilai lebih dari $125 juta atau total aktiva lebih dari $1 Miliar ( setelah dikurangi dengan akumulasi depresiasi ) untuk selama lima tahun mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan dan biaya beli konstan biaya kini.
            Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No. 33 menemukan bahwa :
1)      Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan
2)      Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda terlalu besar
3)      Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini

            Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapan informasi berikut untuk masing-masing dari 5 tahun terkini :
1)      Penjualan bersih dan pendapatan operasi lainnya
2)      Laba dari operasi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini
3)      Keuntungan atau kerugiaan daya beli ( moneter ) atas pos-poss moneter bersih
4)      Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan yang lebih rendah dari persediaan atau aktiva tetap, bersih dari inlasi ( perubahan tingkat harga umum )
5)      Setiap agregat penyesuaian translasi mata uang asing, berdasarkan biaya kini, yang timbul dari proses konsolidasi
6)      Aktiva bersih pada akhir tahun menurut dasar biaya kini
7)      Laba per saham ( dari operasi berjalan ) menurut dasar biaya kini
8)      Deviden per saham biasa
9)      Harga pasar akhir tahun per lembar saham biasa
10)  Tingkat Indeks Harga Konsumen ( Consumer Price Index-CPI ) yang digunakan untuk mengukur laba dari operasi berjalan

b.      Inggris
Komite Standar Akuntansi Inggris ( Accounting Standard Committee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 (Statement of Standards Accounting Practice-SSAP 16), “Akuntansi Biaya Kini” untuk masa percobaan 3 tahun pada bulan maret 1980. SSAP 16 berbeda dengan SFAS 33 dalam 2 hal yaitu :
1)      Standar AS menghaaruskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal
2)      Penyesuaian inflasi AS berpusat pada laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelasan

Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
1)      Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai pelapor keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis
2)      Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini
3)      Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.

c.       Brasil
      Akuntansi inflasi yang direkomendasikan di Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan, hukum perusahaan Brasil dan Komisi Pengawas Pasar Modal Brasil. Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanent dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh Pemerintah Federal untuk mengukur devaluasi mata uang local. Aktiva permanent meliputi aktiva tetap, gedung, investasi, beban tanguhan dan deprsiasi terkait, serta akun-akun amortisasi atau deplesi ( termasuk setiap provisi kerugiaan yang terkait ). Akun-akun ekuitas pemegang saham terdiri dari modal, cadangan pendapatan, cadangan revaluasi, laba ditahan, dan akun cadangan modal yang digunakan untuk mencatat penyesuaian tingkat harga terhadap modal.




DAFTAR PUSTAKA

Maryama, Siti.2013.Pelaporan keuangan dan perubahan harga [Internet]. Available from http://sitimaryamah.wordpress.com/PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA _ Sitimaryamah's Blog.html. Accessed date 24  September 2013
Putri, Reski.2012.Akuntansi Inflasi [Internet]. http://riskiputrih.blogspot.com/ akuntansi-inflasi.html. Accessed date 24 September 2013
Zebua. 2008, Akuntansi Internasional, Jakarta: MitraWacana Media jilid 1


No comments: