1.
PENGERTIAN AKUNTANSI MANAJERIAL
Dari Wikipedia Bahasa Indonesia, Akuntansi
Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem
akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi
untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar
kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan
manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.
Menurut
Chartered Institute of Management Accountants (CIMA), akuntansi manajemen adalah
"proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisis, penyusunan,
interpretasi, dan komunikasi informasi yang digunakan oleh manajemen untuk
merencanakan, mengevaluasi dan pengendalian dalam suatu entitas dan untuk
memastikan sesuai dan akuntabilitas penggunaan sumber daya tersebut. Akuntansi
manajemen juga meliputi penyusunan laporan keuangan untuk kelompok
non-manajemen seperti pemegang saham, kreditur, badan pengatur dan otoritas
pajak "(Istilah resmi CIMA).
The
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) menyatakan bahwa
akuntansi manajemen sebagai praktik meluas ke tiga bidang berikut:
·
Manajemen
Strategi - Memajukan peran akuntan manajemen sebagai mitra strategis dalam
organisasi.
·
Manajemen
Kinerja - Mengembangkan praktik pengambilan keputusan bisnis dan mengelola
kinerja organisasi.
·
Manajemen
Risiko - Berkontribusi untuk membuat kerangka kerja dan praktik untuk
mengidentifikasi, mengukur, mengelola dan melaporkan risiko untuk mencapai
tujuan organisasi.
Chartered Institute of Management Accountants (CIMA) menyatakan bahwa Seorang
akuntan manajemen harus mampu menerapkan pengetahuan profesional dan
keterampilannya dalam penyusunan dan penyajian informasi keputusan keuangan dan
lainnya yang berorientasi sedemikian rupa untuk dapat membantu manajemen dalam
merumusakan kebijakan, perencanaan dan pengendalian pelaksanaan pengoperasian.
"Akuntan manajemen oleh karena itu dilihat sebagai "pencipta
nilai" antara akuntan. Mereka jauh lebih tertarik melihat ke depan dan
mengambil keputusan yang akan memengaruhi masa depan organisasi, daripada
rekaman sejarah dan kepatuhan (menjaga nilai) aspek profesi. Pengetahuan dan
pengalaman akuntansi manajemen dapat diperoleh dari berbagai bidang dan fungsi
dalam suatu organisasi seperti manajemen informasi, perbendaharaan, audit
efisiensi, pemasaran, penilaian, penetapan harga, logistik, dan lainnya.
2.
KONSEP–KONSEP
PERENCANAAN STRATEGIS
A.
Pengertian perencanaan strategis
Perencanaan
strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan
strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber
dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini.
Berbagai teknik analisis bisnis dapat digunakan dalam proses ini, termasuk
analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political,
Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-cultural, Technological,
Economic, Ecological, Regulatory).
Perencanaan Strategis
(Strategic Planning) adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk
mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan,
sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan
organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun
ke depan (Kerzner, 2001).
Perencanaan
strategis merupakan bagian penting dalam usaha perusahaan mencapai tujuannya.
Perusahaan-perusahaan besar dan terkemuka di negara-negara maju, masih
menganggap Perencanaan Strategis sangat penting. Lembaga riset Bain &
Company menemukan, dalam kurun waktu 1996-2000, Perencanaan Strategis, selalu
menempati urutan pertama dari penggunaan alat atau konsep manajemen pada
perusahaan-perusahaan besar di Amerika dan Eropa. Sementara itu, pernyataan
visi dan misi, sebagai bagian dari perencanaan strategis, kerap berada di
urutan nomor dua dari penggunaan konsep manajemen tersebut.
Perusahaan-perusahaan
di Indonesia, terutama yang berukuran besar, sudah banyak yang menerapkan
perencanaan strategis. Dengan sebuah proses perencanaan strategis, perusahaan
merumuskan strategi dan sasaran jangka panjang, kebijakan, hingga program kerja
berikut anggran, dan evaluasinya. Jenis-jenis perencanaan
startegik sebagai berikut:
1. Jenis
Perencanaan menurut prosesnya
a. Policy
Planning, suatu rencana yang memuat kebiajkankebijakansaja, tentang garis besar
atau pokok dan bersifatumum. Mengenai apa dan bagaimana melaksanakan
kebijakanitu tidak dirumuskan. Contohnya ada pada GBHN.
b. Program
Planning, merupakan perincian dan penjelasandaripada policy planning.
c. Operational
Planning (perencanaan kerja), yakni suatuperencanaan yang memuat hal- hal yang
bersifat teknis seperticara-cara pelaksanaan tugas agar berhasil mencapai
tujuanyang lebih tinggi.
2. Jenis
perencanaan menurut jangka waktunya
a. Long
Range Planning, yaitu perencanaan jangka panjang yang dalam pelaksanaannya
membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun.
b. Intermediate
Planning, yaitu perencanaan jangka menengahyang waktu pelaksanaanya membutuhkan
waktu antara 1hingga tiga tahun.
c. Short
Range Planning, yaitu perencanaan jangka pendek yangpelaksanaannya membutuhkan
waktu kurang dari 1 tahun.
3. Jenis
perencanaan menurut wilayah pelaksanaannya.
a. National
Planning, yakni rencana yang diperuntukkan bagiseluruh wilayah Negara.
b. Regional
Planning, yakni rencana untuk suatu daerah.
c. Local
Planning, yakni rencana untuk suatu daerah yang sangatterbatas.
4. Jenis
perencanaan menurut penggunaannya.
a. Single
Use Planning, yaitu suatu perencanaan hanya untuksekali pakai saja. Dalam
artian jika rencana tersebut telahtercapai, maka tidak akan digunakan lagi.
b. Repeats
Planning, yaitu perencanaan yang dipakai secaraberulang-ulang, walaupun sudah
dilaksanakan berkali-kali.
5. Jenis
perencanaan dilihat dari segi luasnya usaha kegiatan.
a. General
Planning, suatu rencana yang dibuat secara garis besardan menyeluruh untuk
kegiatan kerja sama yang lebih luas.Misalnya rencana Kepala Bidang Kanwil untuk
satu tahunpelajaran,
b. Special
(Concentrated) Planning, suatu rencana mengenaikeegiatan khusus, misalnya
perencanaan yang dilakukan olehkepala sekolah untuk mengatasi kesulitan belajar
dikela IPA.
6. Jenis
Perencanaan Menurut James Af Stoner dan R . Edward Freeman, 1994
a. Perencanan
strategis, perencanaan yang dilakukan oleh para manajer puncak dan menengah
untuk mencapai tujuan organisasi yang lebih luas, dan
b. Perencanaan
operasional, perencanaan yang memperlihatkan bagaimana perencanan strategis
akan diimplementasikan dalam kegiatan sehari – hari.
7. Jenis
Perencanaan Menurut John S. Westren.
Dalam memperkenalkan
konsep tentang perencanaan, John S. Westren menyebutkan beberapa perencanaan
yang mempunyai dimensi strategis menyangkut koneksitas objek tersebut dengan
objek yang lain, yaitu:
a. Perencanaan
Tata Guna Lahan (Perencanaan Land–Use)
Perencanaan Tata
Guna Lahan mempunyai tiga ciri utama yaitu area pekerjaan , area pemanfaatan
dan area hubungan masyarakat. Tetapi telah terdapat modifikasi dan sudut
pandang yang berbeda yaitu: pengaturan penggunaan tanah adalah dasar dari semua
, selain itu berasal dari paham yang menganut marxisme sebagai dasar yang
menghubungkan suatu argumentasi.
b. Perencanaan
Transportasi
Perencanaan
Transportasi lekat hubungannya dengan perencanaan tata guna lahan. Istilah
perencanaan transportasi berasal dari Amerika. Tujuan perencanaan transportasi
yang utama adalah untuk menentukan penempatan jalan untuk kendaraan cepat dan
revitalisasi pemindahan sebagai bagian dari suatu strategi transportasi yang
menyeluruh dan dapat melayani kota besar dan bagian pinggiran kota.
c. Perencanaan
Sosial
Perencanaan sosial
dari suatu tinjauan ulang memiliki pengertian sebagai berikut menurut Mayer
(1972) bahwa salah satu dari tiga tema dasar memberikan pendapat yang paling
konseptual. Yang pertama mempunyai kaitan dengan ketentuan efisiensi tentang
jasa terorganisir ke individu untuk membantu mereka memberdayakan efisiensi
dalam lingkungan atau hambatan terhadap kemajuan dalam sistem ini. Yang kedua
bertalian dengan pengintegrasian dari semua program dan merancang mengembangkan
kehidupan kota besar dengan pertimbangan menyangkut peningkatan kesejahteraan
penduduk , dan yang ketiga adalah menggunakan tekanan dan pengendalian terhadap
distribusi sumberdaya.
d. Perencanaan
Ekonomi
Mitchell (1966)
menegaskan bahwa obyek dari perencanaan ekonomi adalah menggunakan sumberdaya
bangsa dengan sebaik mungkin. Istilah dari perencanaan ekonomi telah digunakan
pertama kali di Uni Soviet tahun 1928. Tidak lama setelah perang dunia
perencanaan ekonomi sudah dianut oleh negara – negara lain karena prinsip
dasarnya sangat luas dan mudah. Hal-hal yang perlu diutamakan dari semua
perencanaan ekonomi adalah suatu pernyataan dalam istilah yang kuantitatif dari
suatu pemerintahan yang tertarik tentang ukuran dan karakter dari sejumlah
bagian yang menyangkut output ekonomi dari suatu negeri dan sumberdaya yang
diharapkan dapat digunakan dalam produksi.
B.
Proses
Perencanaan Strategis
Dalam
suatu perusahaan yang beroperasi sesuai dengan tahun kalender, proses dimulai
pada musim semi dan diselesaikan pada musim gugur, tepat sebelum pembuatan
anggaran tahunan. Proses tersebut melibatkan langkah -Iangkah berikut ini:
1. Meninjau
dan Memperbarui Rencana Strategis
Proses
perencanaan strategis tahun adalah untuk meninjau dan memperbarui rencana
strategis yang disetujui tahün lalu. Pengalaman aktual untuk beberapa bulan pertama
dan tahun berjalan telah dicerminkan dãlam laporan akuntansi, dan hasil
tersebut diekstrapolasikan untuk memperoleh estimasi terbaik saat ini untuk
tahun tersebut secara keseluruhan. Jika program komputer cukup fleksibel, maka
hal tersebut dapat diperluas ke dampak dari kekuatan-kekuatan saat ini terhadap
“tahun-tahun ke depan” yaitu, tahun-tahun setelah tahun sekarang; jika tidak,
estimasi kasar dibuat secara manual.
Implikasi
keputusan program baru terhadap pendapatan, beban, pengeluaran modal, dan kas
dimasukkan. Staf perencanaan umumnya yang melakukan pembaruan tersebut.
Manajemen dapat dilibatkan jika ada ketidakpastian atau ambiguitas dalam
keputusan program yang harus diselesaikan.
2. Memutuskan
Asumsi dan Pedoman
Pembaruan
yang dihasilkan tidak dilakukan secara terinci. Pendekatan kasar sudah
mencukupi-sebagai dasar bagi keputusan manajemen senior mengenai tujuan yang
akan dicapai dalam tahun-tahun rencana dan mengenai pedoman kunci yang akan
diobservasi dalam merencanakan bagaimana mencapai tujuan-tujuan ini.
Tujuan
tersebut umumnya dinyatakan secara terpisah untuk setiap lini produkdan
dinyatakan sebagai pendapatan penjualan, sebagai persentase laba, atau sebagai
tingkat pengembalian atas modal yang digunakan. Pedoman umum adalah asumsi
mengenai kenaikan upah dan gaji (termasuk program imbalan baru yang mungkin
memengaruhi biaya gaji), lini produk baru atau yang dihentikan, dan. harga
jual.
Untuk
unit over-head, batas maksimum karyawannya dapat ditentukan. Pada tahap ini,
tujuan tersebut mewakili pandangan tentatif dan manajemen senior. Pada tahap
berikutnya, manajer unit bisnis memiliki kesempatan untuk menyajikan
pandangannya.
3. Ilustrasi
Pertama dan Rencana Strategis
Menggunakan
asumsi, tujuan, dan pedoman tersebut, unit bisnis dan unit operasi lainnya
membuat “rancangan pertama” dan rencana strategis, yang mungkin memasukkan
rencana operàsi yang berbeda dan yang dimasukkan dalam rencana sekarang,
seperti perubahan dalam taktik pemasaran; dengan didukung älasan. Staf unit
bisnis melakukan banyak pekerjaan analitis, tetapi manajer unit bisnis membuat
keputusan akhir. Bergantung pada hubungan pribadi, karyawan unit bisnis dapat
mencari saran dan staf kantor pusat dalam pengembangan rencana-rencana ini.
Anggota
dan staf kantor pusat sering kah mengunjungi unit bisnis selama proses ini
dengan tujuan untuk mengklarifikasi pedoman, asumsi, dan instruksi, serta
secara umum, untuk membantu dalam proses perencanaan. Rencana strategis yang
telah selesai berisi laporan laba rugi; persediaan, piutang, dan pos-pos kunci
neraca lainnya; jumlah karyawan; informasi kuantitatif mengenai penjualan dan
produksi; pengeluaran untuk pabrik dan akuisisi modal lainnya; arus kas yang
tidak biasa larnnya dan penjelasan serta justifikasi naratif. Angka-angka cukup
terinci (meskipun jauh kurang terinci dibandingkan dengan anggaran tahunan)
untuk tahun depan dan tahun berikutnya, dengan informasi ringkas untuk
tahun-tahun sesudahnya.
4. Analisis
Rencana
unit bisnis mengungkapkan kesenjangan perencanaan yaitu, jumlah dan rencana-rencana
individual mencapai tujuan korporat. Hanya ada tiga cara untuk menutup
kesenjangan perencanaan: (1) temukan kesempatan untuk perbaikan dalam rencana
unit bisnis (2) melakukan akuisisi, atau (3) meninjau ulang tujuan korporat.
Manajemen biasanya fokus pada yang pertama.
5. Ilustrasi
Kedua dari Rencana Startegis
Analisis
dari penyerahan pertama mungkin memerlukan revisi rencana dan beberapa unit
bisnis saja, tetapi dapat juga mengarah pada perubahan dalarn asumsi dan
pedoman yang memengaruhi semua unit bisnis. Misalnya, agregasi dan semua
rencana mungkin mengindikasikan bahwa penurunan kas akibat peningkatan
persediaan dan pengeluaran modal lebih besar daripada yang dapat ditoleransi
perusahaan dengan aman; jika demikian, mungkin ada kebutuhan untuk menunda
pengeluaran di seluruh organisasi. Keputusan mi mengarah pada revisi dan
rencana. Secara teknis, revisi tersebut lebih sederhana untuk dibuat
dibandingkan dengan penyerahan awal, karena hanya memerlukan perubahan di
beberapa angka saja; tetapi secara organisasional, ini merupakan bagian yang
paling menyakitkan dan proses tersebut karena memerlukan keputusan yang sulit.
6. Tinjauan
dan Persetujuan Akhir
Suatu
pertemuan dengan pejabat-pejabat senior koporat umumnya mendiskusikan rencana
yang direvisi secara panjang lebar. Rencana tersebut juga mungkin
dipresentasikan pada suatu pertemuan dengan dewan direksi. CEO memberikan
persetujuan akhir. Persetujuan tersebut sebaiknya dilakukan sebelum awal dan
proses pembuatan anggaran, karena rencana strategis merupakan input yang
penting bagi proses itu.
3.
KONSEP-KONSEP SISTEM PENGENDALIAN
a. Sistem
Pengendalian Intern/Manajemen
Sistem Pengendalian Intern merupakan istilah yang telah
umum dan banyak digunakan berbagai kepentingan. Istilah Pengendalian intern
diambil dari terjemahan istilah “Internal Control” meskipun demikian penulis
menterjemahkan sebagai pengawasan intern, untuk istilah tersebut hal ini
tidaklah menjadi masalah karena tidak mengurangi pengertian Sistem Pengendalian
Intern secara umum.
Sebagaimana diketahui bahwa definisi Pengendalian Intern
yang dikemukakan commite on Auditing Procedur American Institute of Carified
Public Accountant (ICPA) adalah sebagai beirkut : Pengendalian intern mencakup rencana organisasi dan
semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan untuk
mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan dan keandalan dari data
akuntansinya, memajukan efisiensi operasi, dan mendorong ketaatan pada
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan pimpinan (James 1997:155).
Marciarello & Kirby mendefinisikan Sistem Pengendalian
Manajemen sebagai perangkat struktur komunikasi yang saling berhubungan yang
memudahkan pemrosesan informasi dengan maksud membantu manajer
mengkoordinasikan bagian-bagian yang ada dan pencapaian tujuan organisasi
secara terus menerus. Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai
bagian dari pengetahuan perilaku terapan (applied behavioral science). Pada
dasarnya, sistem ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara menjalankan dan
mengendalikan perusahaan /organisasi yang “dianggap baik” berdasarkan
asumsi-asumsi tertentu. Masing-masing perusahaan memiliki kompleksitas berbeda
dalam pengendalian manajemen, makin besar skala perusahaan akan semakin
kompleks.
b. Tujuan
Pengendalian Intern
Pengendalian Intern yang diciptakan dalam suatu perusahaan
harus mempunyai beberapa tujuan. Sesuai dengan definisi yang dikemukakan AICPA
tersebut diatas, maka dapatlah dirumuskan tujuan dari Pengendalian Intern
yaitu:
a) Menjaga keamanan harta milik perusahaan.
b) Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
c) Memajukan efisiensi operasi perusahaan.
d) Membantu menjaga kebijaksanaan manajemen yang telah
ditetapkan lebih dahulu untuk dipatuhi. (Zaki, 1999:14).
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka perlu adanya
syarat-syarat tertentu untuk mencapainya, yaitu unsur-unsur yang mendukungnya.
c. Elemen Sistem
Pengendalian
a) Lingkungan pengendalian
b) Kebijakan Pengendalian
c) Penetapan resiko oleh manajemen
d) Sistem komunikasi dan informasi akuntansi
e) Aktivitas pengendalian
f) Pemantauan
d.
Proses Pengendalian Manajemen
Suatu
poses pengendalian manajemen melibatkan interaksi antarmanajer dan manajer
dengan bawahannya. Proses pengendalian manajemen meliputi kegiatan-kegiatan
sebagai berikut yaitu:
1.
PERENCANAAN STRATEGI.
Perncanaan strategi adalah proses memutuskan program-program utama yang akan
dilakukan suatu organisasi dalam rangka implementasi strategi dan menaksir
jumlah sumber daya yang akan dialokasikan untuk tiap-tiap program jangka
panjang beberapa tahun yang akan datang.
2.
PENYUSUNAN ANGGARAN.
Penyusunan anggaran adalah proses pengoperasian rencana dalam bentuk
pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter untuk kurun waktu tertentu.
3.
PELAKSANAAN. Selama
tahun anggaran, manajer melakukan program atau bagian dari program yang menjadi
tanggungjawabnya. Laporan yang dibuat hendaknya menunjukkan dapat menyediakan
informasi tentang anggaran dan realisasinya baik itu informasi untuk mengukur
kinerja keuangan maupun nonkeuangan, informasi internal maupun eksternal.
4.
EVALUASI KINERJA. Prestasi
kerja bisa dilihat dari efisien atau efektif tidaknya suatu pusat
pertanggungjawaban menjalankan tugasnya. Evaluasi dilakukan dengan
membandingkan antara realisasi anggaran dengan anggaran yang telah ditetapkan
sebelumnya.
4. KONSEP-KONSEP SISTEM INFORMASI
DALAM PERKEMBANGAN EKONOMI GLOBAL
A. Masa Pra-Sejarah (…s/d 3000 SM)
Pada awalnya Teknologi Informasi
yang dikembangkan manusia pada masa ini berfungsi sebagai sistem untuk
pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yang
mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang
buruannya. Pada masa ini mereka mulai melakukan pengidentifikasian benda-benda
yang ada disekitar lingkungan mereka tinggal dan mewakilinya dengan
bentuk-bentuk yang kemudian mereka lukis pada dinding gua tempat mereka
tinggal, karena kemampuan mereka dalam berbahasa hanya berkisar pada bentuk
suara dengusan dan isyarat tangan sebagai bentuk awal komunikasi mereka pada
masa ini.
Perkembangan selanjutnya adalah
diciptakan dan digunakannya alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat,
seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, isyarat asap
sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya.
B. Masa Sejarah (3000 SM s/d 1400-an M)
Pada masa ini Teknologi Informasi
belum menjadi teknologi masal seperti yang kita kenal sekarang ini, teknologi
informasi masih digunakan oleh kalangan-kalangan terbatas saja, digunakan pada
saat-saat khusus, dan mahal
·
3000
SM
Untuk yang
pertama kali tulisan digunakan oleh bangsa sumeria dengan menggunakan
simbol-simbol yang dibentuk dari pictograf sebagai huruf. Simbol atau
huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi yang berbeda(penyebutan), sehingga
mampu menjadi kata, kalimat dan bahasa.
·
2900
SM
Penggunakan
Huruf Hierogliph pada bangsa Mesir Kuno Hierogliph yang merupakan bahasa simbol
dimana setiap ungkapan di wakili oleh simbol yang berbeda, yang ketifka
digabungkan menjadi satu akan mempunyai cara pengucapan dan arti yang berbeda,
bentuk tulisan dan bahasa hierogliph ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan
bangsa Sumeria.
·
500
SM
Serat Papyrus digunakan sebagai kertas. Kertas yang terbuat
dari serat pohon papyrus yang tumbuh disekitar sungai nil ini menjadi media
menulis/media informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan
lempengan tanah liat yang sebelumnya digunakan sebagai media informasi.
·
105
M
Bangsa
Cina menemukan Kertas. Kertas yang ditemukan oleh bangsa Cina pada masa ini
adalah kertas yang kita kenal sekarang, kertas ini dibuat dari serat bambu yang
dihaluskan, disaring,dicuci kemudian diratakan dan dikeringkan, penemuan ini
juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu
yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang dengan
sistem Cap.
C. Masa Modern ( 1400-an M s/d sekarang
)
·
Tahun
1455
Mesin Cetak yang menggunakan plat huruf yang tebuat dari
besi yang bisa diganti-ganti dalam bingkai yang tebuat dari kayu dikembangkan
untuk yang pertama kalinya oleh Johann Gutenberg.
·
Tahun
1830
Augusta Lady Byron Menulis program komputer yang pertama
didunia berkerjasama dengan Charles Babbage menggunakan mesin Analytical-nya.
Yang didesain mampu memasukan data, mengolah data dan menghasilkan bentuk
keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini dikenal sebagai bentuk komputer digital
yang pertama walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis daripada bersifat
digital, 94 tahun sebelum komputer digital pertama ENIAC I dibentuk.
·
Tahun
1837
Samuel Morse mengembangkan Telegraph dan bahasa kode Morse
bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone yang dikirim secara
elektronik antara 2 tempat yang berjauhan melalui kabel yang menghubungkan
kedua tempat tersebut. Pengiriman dan Penerimaan Informasi ini mampu dikirim
dan diterima pada saat yang hampir bersamaan waktunya. Penemuan ini
memungkinkan informasi dapat diterima dan dipergunakan secara luas oleh
masyarakat tanpa dirintangi oleh jarak dan waktu.
·
Tahun
1861
Gambar bergerak yang peroyeksikan kedalam sebuah layar
pertama kali di gunakan sebagai cikal bakal film sekarang.
·
Tahun
1876
Melvyl
Dewey mengembangkan sitem penulisan Desimal.
·
Tahun
1877
a. Alexander Graham Bell menciptakan
dan mengembangkan Telepon yang dipergunakan pertama kali secara umum.
b. Fotografi dengan kecepatan tinggi
ditemukan oleh Edweard Maybridge.
·
Tahun
1899
Dipergunakan sistem penyimpanan dalam Tape (pita) Magnetis
yang pertama.
·
Tahun
1923
Zvorkyn
menciptakan tabung TV yang pertama.
·
Tahun
1940
Dimulainya pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam bidang
Informasi pada masa Perang Dunia 2 yang dipergunakan untuk kepentingan
pengiriman dan penerimaan dokumen-dokumen militer yang disimpan dalam bentuk
magnetic tape.
·
Tahun
1945
Vannevar Bush mengembangkan sistem pengkodean menggunakan Hypertext.
·
Tahun
1946
Komputer
digital pertama didunia ENIAC I dikembangkan.
·
Tahun
1948
Para
peneliti di Bell Telephone mengembangkan Transistor.
·
Tahun
1957
a. Jean Hoerni mengembangkan transistor
Planar. Teknologi ini memungkinkan pengembangan jutaan bahkan milyaran
transistor dimasukan kedalam sebuah keping kecil kristal silikon.
b. USSR (Rusia pada saat itu)
meluncurkan sputnik sebagai satelit bumi buatan yang pertama yang bertugas
sebagai mata-mata. Sebagai balasannya Amerika membentuk Advance Research
Projects Agency (ARPA) dibawah kewenangan Departemen Pertahanan Amerika untuk
mengembangkan ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi dalam bidang Militer.
·
Tahun
1962
Rand Paul
Barand, dari perusahaan RAND, ditugaskan untuk mengembangkan suatu sistem
jaringan desentralisasi yang mampu mengendalikan sistem pemboman dan peluncuran
peluru kendali dalam perang Nuklir.
·
Tahun
1969
Sistem
jaringan yang pertama dibentuk dengan menghubungkan 4 nodes (titik), antara
University of California, SRI (Stanford), University California of Santa
Barbara, dan University of Utah.dengan kekuatan 50Kbps.
·
Tahun
1972
Ray
Tomlinson menciptakan program e-mail yang pertama
·
Tahun
1973 – 1990
Istilah
INTERNET diperkenalkan dalam sebuah paper mengenai TCP/IP kemudian dilakukan
pengembangan sebuah protokol jaringan yang kemudian difkenal dengan nama TCP/IP
yang dikembangkan oleh grup dari DARPA, 1981 National Science Foundation
mengembangkan Backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap
institusi dalam pemerintahan. kemudian pada tahun 1986 IETF mengembangkan
sebuah Server yang berfungsi sebagai alat koordinasi diantara; DARPA, ARPANET,
DDN dan Internet Gateway.
·
Tahun 1991- Sekarang
Sistem
bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN dalam menanggulangi
biaya operasionalnya memungut bayaran dari para anggotanya. 1992 pembentukan
komunitas Internet, dan diperkenalkannya istilah World Wide Web oleh CERN.
1993, NSF membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan Internet
menyangkut direktori dan penyimpanan data serta database (oleh AT&T), Jasa
Registrasi (oleh Network Solution Inc,), dan jasa Informasi (oleh General
Atomics/CERFnet),1994 pertumbuhan Internet melaju dengan sangat cepat dan mulai
merambah kedalam segala segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari manusia. 1995, Perusahaan umum mulai diperkenankan
menjadi provider dengan membeli jaringan di Backbone, langkah ini memulai
pengembangan Teknologi Informasi khususnya Internet dan penelitian-penelitian
untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.
5.
KONSEP-KONSEP INFORMATION
SYSTEM COMPATIBILITY WITH INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD
Konvergensi
IFRS membawa dampak yang cukup besar bagi dunia akuntansi. Sektor perpajakan
perlu mengharmonisasikan peraturan-peraturannya, sektor perbankan mengalami
gempa bumi karena PSAK 50-55, banyak entitas harus mengubah pedoman
akuntansinya, dan banyak lagi dampak dari IFRS yang mengubah dunia akuntansi di
Indonesia saat ini. Namun masih ada sebuah sudut krusial yang sangat jarang
dibahas dalam kaitannya dengan konvergensi IFRS, dampak konvergensi IFRS pada
sistem informasi akuntansi.
Dalam
era facebook, twitter dan youtube saat ini, akan
sangat hambar jika kita membahas akuntansi hanya dari segi ‘pembukuan’ (mungkin
dalam era ini lebih cocok disebut pengkomputeran). Akuntansi tidak akan bisa
berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan sistem informasi yang andal. Bahkan
peran sistem informasi akuntansi tidak hanya sebatas alat ‘pembukuan’ automatis
saja, namun juga sebagai alat pengendalian internal.
Misalkan
sebuah perusahaan ritel besar yang memiliki ratusan anak cabang. Perusahaan ini
harus mencatat transaksi penjualan persediaan barang dagang yang jumlahnya bisa
mencapai ribuan barang dalam satu harinya hanya di sebuah anak cabang saja. Ini
hanya pencatatan penjualan barang, belum pencatatan pembelian barang,
penggajian, dan lain-lain. Tanpa sistem informasi akuntansi yang terintegrasi,
akuntansi akan menjadi sebuah pekerjaan yang mematikan. Selain itu, tanpa
menerapkan pengendalian aplikasi dan pengendalian umum dalam sistem informasi
terintegrasi ini, fraud akan sangat mudah terjadi. Akibatnya,
informasi akuntansi yang disajikan tidak akan dapat diandalkan, atau dalam
istilah sistem informasinya garbage out.
Sistem
informasi akuntansi merupakan sekumpulan struktur dan proses yang saling
terintegrasi dan bekerja bersama-sama untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pengolahan data-data transaksi menjadi informasi akuntansi yang
andal untuk tujuan tertentu. Dari segi output sistem informasi akuntansi, yaitu
informasi akuntansi, sudah jelas bahwa sistem informasi akuntansi terkena dampak
yang sangat besar dari konvergensi IFRS ini.
Sebuah
analisis singkat dapat dilakukan oleh bagian pengembangan sistem informasi
perusahaan untuk melihat seberapa besar dampak perubahan standar akuntansi pada
sistem informasi akuntansi perusahaan. Seperti yang kita ketahui, sistem
informasi akuntansi terintegrasi salah satu komponennya adalah struktur
teknologi dengan fondasi database atau datawarehouse. Analisis dampak tahap
pertama dapat dilakukan dalam struktur paling dasar ini, apakah konvergensi IFRS
mengakibatkan perubahan dalam database. Seperti misalnya, apakah diperlukan
penambahan data yang harus diungkapkan, atau penambahan data-data mengenai
nilai wajar. Untuk masalah nilai wajar, dampaknya tidak hanya pada database
tetapi juga query untuk melakukan perhitungan. Contoh analisis dampak
lainnya adalah, untuk PSAK 1 mengenai penyajian laporan keuangan.
Perubahan yang cukup berarti dalam PSAK 1 ini
adalah dihapusnya pos luar biasa dan munculnya pendapatan komprehensif lain.
Perubahan ini akan berdampak pada chart of account yang digunakan oleh
sistem untuk mengidentifikasi dan melakukan posting transaksi ke modul general
ledger. Untuk laporan laba-rugi komprehensif, chart of account
dan query perlu disesuaikan dengan persyaratan dalam PSAK 1. Secara singkatnya,
analisis dampak ini dapat dilakukan dengan melihat perubahan dalam standar
akuntansi yang muncul terkait dengan definisi atau elemen/pos (biasanya
berdampak pada database dan chart of account), pengukuran dan
penilaian (berdampak pada database dan query perhitungan), dan
pengungkapan (berdampak pada database).
Hal
terpenting yang perlu diperhatikan adalah analisis biaya dan strategi
pengembangan sistem informasi akuntansi terintegrasi yang menyesuaikan
perubahan standar akuntansi. Perubahan-perubahan dalam struktur sistem
informasi perlu direncanakan dengan matang dalam tahapan perencanaan dan
analisis. Kegagalan dalam tahapan ini akan berdampak besar, oleh karena itu
rencanakan dengan matang perubahan yang akan dilakukan.
Sebagai
contoh, perhatikan semua standar yang berubah dan dampaknya, kemudian
perhatikan kemungkinan standar lain yang akan dikeluarkan oleh DSAK (Dewan
Standar Akuntansi Keuangan) di masa mendatang, atau perhatikan runtutan
perubahan standar yang akan dilakukan DSAK. Contoh ini menekankan efisiensi dan
efektivitas pengembangan sistem, yaitu bahwa perubahan sistem informasi
akuntansi terintegrasi yang masif tidak semudah mengubah kebijakan akuntansi
dalam perusahaan. Sebagai contoh, jika suatu sistem sudah disesuaikan, dan ternyata
di masa mendatang muncul standar-standar baru yang mengakibatkan perubahan
dalam database, yaitu hubungan (relationship) antar tabel atau antar
data yang sudah ada dengan data atau tabel baru, maka perusahaan harus merombak
lagi sistemnya. Oleh karena itu, sebisa mungkin dalam tahapan perencanaan dan
analisis, kemungkinan-kemungkinan semacam ini sudah diantisipasi di awal.
Hal
lain yang harus diperhatikan adalah strategi transisi sistem. Hal ini
dikarenakan tanggal efektif dan ketentuan transisi dari standar akuntansi yang
dikonvergensikan dengan IFRS berbeda-beda. Sebagai contoh, sebelum suatu
standar akuntansi baru berlaku efektif, sistem harus mengakomodasi standar
akuntansi yang masih berlaku, kemudian setelah standar baru berlaku efektif,
sistem sudah harus efektif berjalan dalam lingkup standar baru. Jika ketentuan
transisi retrospektif, maka suatu sistem harus dapat mengakomodasi perubahan
ketentuan maupun perhitungan secara retrospektif. Perubahan semacam ini harus
sangat diperhatikan dalam tahapan perencanaan, analisis, desain, dan terutama
implementasi.
Perubahan
standar akuntansi secara besar-besaran dan bertahap perlu diantisipasi dengan
baik oleh pengembang sistem informasi dalam suatu perusahaan. Risiko dalam
proses pengembangan dapat muncul dan berdampak pada kegagalan sistem. Mungkin
akan lebih baik jika perubahan standar dibuat dalam sebuah prototype
atau model simulasi terlebih dahulu, dan perubahan sistem dilakukan secara
parsial per modul atau menggunakan pola transisi phased-in. Segala kemungkinan
perubahan standar akuntansi di masa mendatang juga perlu diantisipasi dalam
proses pengembangan sistem, oleh karena itu, pengembang sistem harus terus
berkomunikasi dan melakukan pemutakhiran informasi dengan akuntan.
No comments:
Post a Comment