Saturday, February 14, 2015

ANGGARAN: LABA, PENJUALAN, HARGA POKOK DAN BIAYA


Perencanan laba adalah pengembangan dari suatu rencana operasional untuk mencapai sasaran dan tujuan. Laba penting dalam perencanaan karena rencana yang diharapkan adalah laba yang memuaskan. Anggaran adalah merupakan suatu rencana yang di curahkan kedalam keuangan dan istilah kuantitaf lain. Perencanaan laba perusahaan terdiri dari suatu anggaran operasi rinci  dan anggaran laporan keuangan . Anggaran berbeda dengan prakiraan (forecasat). Suatu perencanaan laba atau anggaran menunjukan tingkat atau target yang diusahakan manajemen untuk diraih. Perkiraan (forecast) dipihak lain adalah apa yang diprediksikan oleh organisasi akan terjadi. Contohnya jika permintaan untuk suatu produk tertentu adalah suatu prakiraan, suatu anggaran penjualan akan merinci pendapatan dan biaya yang disiapkan dengan dasar prakiraan dari permintaan suatu produk.

Kedengarannya perencanaan laba cukup sulit, karena kekuatan luar mempengaruhi bisnis. Kekuatan ini meliputi perubahan dalam teknologi, tindakan kompetitor dan ekonomi., demograpi selera konsumen, sikap sosial, dan faktor politik. Faktor-faktor ini umumnya tidak dapat dikendalikan oleh suatu perusahaan, dan arah dan besarnya perubahan seringkali sulit untuk diprediksikan.

Secara fundamental tiga pendekatan dapat di pilih dalam menata sasaran laba.
Ø  Dalam metode priori, sasaran laba mendominasi perencanaan. Pada permulaan manajemen menentukan spesifikasi suatu tingkat pengembalian yang diharapkan dan kemudaian menuangkan realisasi dari sasaran tersebut melalui perencanaan.
Ø  Dalam metode posteriori, sasaran laba adalah merupakan sub ordinasi dari perencanaan dan dinyatakan sebagai siuatu hasil dari perencanaan.
Ø  Dalam metode pragmatic, manajemen menggunakan suatu standar laba yang telah di uji dan di setejui oleh pengalaman

Harapan publik dan tanggung jawab sosial  harus disadari merupakan konsekuensi dari sasaran laba disamping tujuan perusahaan. Perusahaan dituntut untuk melakukan evaluasi tindakan pada kontek sosial yang mempengaruhi ekonomi. Pengaruh sosial yang potensial meliputi “polusi lingkungan, dan kosumsi dari sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, dan faktor ekologi lainnya.; hak kelompok dan individu; perawatan dari jasa publik, keselamatan publik, kesehatan; dan pendidikan; dan banyak permasalahan sosial lainnya.

Long-Range Profit Planing dan Short-Range Budget.
Perencanaan jangka panjang didifinisikan sebagai “proses berkelanjutan dalam membuat keputusan sekarang secara sistematis dan, dengan kemungkinan pengetahuan terhadap masa depannya, mengorganisasi usaha yang dibutuhkan untuk menentukan keputusan dan mengukur hasil dari keputusan ini dibandingkan dengan pengharapan melalui organisiasi, umpanbalik sistematik.

                Rencana jangka panjang harus dijabarkan kedalam anggaran jangka pendek untuk perencanaan dan pengendalian tindakan yang telah dipilih. Meskipun satu tahun adalah jangka waktu yang biasa digunakan, anggaran jangka pendek dapat meliputi periode 3, 6, atau 12 bulan, terganatunga pada sifat dan keadaan bisnis.

                Agar efektif anggaran harus dikoordinasikan dengan baik antara manajemen dan sistem akuntansi. Contohnya harus di usahakan adanya bagan organisasi dan bagan rekening. Bagan organisasi menunujukan tanggung jawab  untuk tiap eksekutif  yang kemudian anggaran disesuiakan berdasarkan keadaan tersebut. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah sistem harga pokok standar yang akan mengakumulasi biaya dan menyediakan data sebagai laporan dan  berdasarkan tanggungjawab. Eksekutif bertanggung jawab untuk menyiapkan dan memanaje anggaran segmennya sendiri. Untuk lebih efektif staf perusahaan bisa saja diikutkan dan merencanakan anggaran tetapi yang menjadi keharusan adalah bahwa mereka harus mengerti agar anggaran dapat berfungsi dengan baik.

Master Budget
Berikut adalah gambar komponen dasar master budget
Anggaran operasional
Penjualan
Produksi
   Biaya bahan
   Biaya tenaga kerja
   Biaya overhead paberik
Harga pokok produk dijual
Anggaran biaya komersial
Anggaran biaya administrasi dan keuangan
Angaran kas
Angaran penerimaan kas
Anggaran pengeluaran kas
Anggaran pengeluaran modal (neraca dianggarkan)

Anggaran Penjualan

Fondasi dari anggaran penjualan dan semua bagian anggaran master adalah prakiraan (forecast) penjualan. Jika prakiraan telah disiapkan secara hati-hati dan akurat, langkah-langkah yang telah diambil dalam proses anggaran akan lebih andal (reliable). Hal ini dijelaskan bahwa prakiraan penjualan menyediakan data untuk mengembamgkan anggaran poduksi, pembelian, komersial, dan admisinstrasi dan keuangan. Jika prakiraan penjualan salah, anggaran yang berkaitan akan mengurangi keandalan (less reliable).

Kita akan mengasumsikan perusahaan chadwik yang telah menyelesaikan pross prakiraan penjualan dan dianggarkan. Berikut adalah jumlah kwartal pertama pada harga rata-rata penjualan sebesar Rp33.


Wilayah
Januari
Februari
Maret
Kuartal

Dalam unit
1
2
3
4
1,000
600
925
430
1.125
650
900
450
1.210
675
960
475
3.35
1.925
2.785
1.355

Total
2,955
3,125
3.320
940


Anggaran Produksi
Anggaran produksi adalah anggaran penjualan yang disesuaikan terhadap perubahan persediaan.
Perusahaan Chadwick mengharapkan jumlah  persedian produk jadi ditangan pada tanggal tertentu adalah sebagai berikut. 1 Januari 2.140 unit,  31 Januari adalah 2.050; 28 Februari 2.175; 31 Maret 2.215./ bahan baku langsung adalah sebesar 60% dari kebutuhan produksi bulan berikutnya.
Berdasarkan informasi yang disusun dalam anggaran penjualan dan informasi diatas maka anggaran produksi dapat disusun.

Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung 

Seperti yang telah diungkapkan diatas, Perusahaan Chadwik harus memelihara persediaan bahan baku langsung sebanding dengan 60% kebutuhan produksi bulan berikutnya.
Harga pokok standar perushaan Chadwik menunjukan bahwa untuk setiap unit diproduksi, satu unit bahan baku langsung dibutuhkan. Harga kontrak untuk bahan baku langsung adalah Rp8.5 perunit sampai 1 Maret  akan terjadi kenaikan harga menjadi sebesar Rp9 perunit.

Anggaran Penggunaan Bahan Baku Langsung

Berdasarkan harga pokok standar menunjukan bahwa satu unit bahan baku langsung dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit produk jadi. Harga yang digunakan sama dengan harga yang dibeli.

Anggaran Biaya Tenaga Kerja.

Anggaran biya tenaga kerja meliputi biaya tenaga kerja tidak langsung
Biaya standar menunjukan bahwa dua jam tenaga kerja langsung dibutuhkan untuk menyelesaikan satu produk jadi. Tarif standar adalah Rp3 pada 1 Januari dan diprediksikan akan meningkat menjadi Rp3.5 pada 1 Februari.

Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Untuk pengendalian lebih baik biaya variabel dan tetap dipisahkan sebaga berikut; biaya tetap dibebankan dalam nilai Rupiah, sementara biaya variabel dibebankan dalam tarif.

Type of Expenses
Assigned
Fixed
Variabel
Bahan baku langsung
Tenaga kerja tidak langsung
Supervisi
PPh karyawan
Perawatan
Penerangan
Power
Asuransi
Pajak
Depresiasi
Biaya lain-lain
RP      1.200
1500
1.250

500
600
450
650
1.000
3.000

Rp ,50

,30
,20
,10
,12



,15

Rp10.150



Anggaran Harga Pokok Produk Dijual

Formula:
HPP = anggaran bahan baku digunakan + angaran Biaya tenaga kerja langsung + anggaran biaya overhead pabrik + persedian produk jadi awal – persedian produk jadi akhir.

Anggaran Persediaan
Jumlah persediaan dianggarkan pada akhir bulan dibutuhkan untuk bahan baku langsung dan persediaan produk jadi untuk anggaran harga pokok produk dijual dan neraca dianggarkan. Pembukaan persediaan untuk bahan baku langsung 1 Januari 200X adalah sebesar Rp 14.612. Pembukaan utuk poduk selseai pada harga Rp 43.035.


Anggaran Biaya Komersial

Biaya komersial terbentuk dari beberapa item, beberapa ada yang tetap dan beberapa variabel.


Type Of Expenses
Assigned
Fixed
Variabel
Upah
Komisi
Travel
Iklan
Depresiasi
Bad Debt
Lain-lain
Rp    3.000



1.000

800

3%
2%
1%

5%
Total
Rp    4.800


Anggaran Biaya Administrasi dan Keuangan

Dengan asumsi bahwa semua biaya administrasi dan keuangan bersifat tetap, maka anggaran maka anggaran utuk tiap bulannya sama.

Type of Expenses
Total

Gaji Esekutif
Gaji Staf
Asuransi
Pajak
Depresiasi
Lain-lain
Rp2.800
500
400
200
800
500

Total
Rp5.200


Laporan Laba-rugi Dianggarkan
Hasil akhir dari semua anggaran operasional seperti penjualan, harga pokok penjualan, biaya komersial dan biaya adminstrasi dan keuangan diringkas dalam laporan laba-rudi dianggarkan.

Anggaran pendukung
Januari
Februari
Maret
Kuartal
Penjualan




HPP Penjualan




Laba Kotor




Biaya operasi




Bebban komersial




Beban administrasi dan keu.




Total beban operasi




Laba bersih sebelum pajak




PPh




Laba Bersih







Bab 2
Sistem Harga pokok standar

Bab ini membahas sistem kos standar, Pembahasan yang dilakukan meliputi pengertian kos standar, manfaat kos standar, perancangan kos standar, penentuan penyimpangan kos standar

Pengertian harga pokok standar
Harga pokok standar adalah harga pokok produksi suatu unit atau sekelompok produk selama periode tertentu, yang ditentukan dimuka. Harga pokok standar merupakan harga pokok yang direncanakan untuk suatu produk pada kondisi operasi tertentu. Suatu harga pokok standar mempunyai dua komponen yaitu standar fisik dan standar harga. Standar fisik adalah kuantitas standar masukan perunit keluaran. Standar harga adalah perkiraan perunit masukan. Harga pokok standar merupakan harga pokok yang direncanakan terjadi dalam memproduksi suatu produk dalam kondisi operasi tertentu. Harga pokok produksi standar yang dibuat meliputi harga pokok bahan baku standar, biaya tenaga kerja langsung standar, dan biaya overhead pabrik standar

Manfaat Harga Pokok Standar
Sistem harga pokok standar bermanfaat untuk melakukan perencanaan, pengendalian operasi, dan memberikan wawasan kepada manajemen dalam membuat keputusan. Harga pokok standar dapat digunakan untuk;
1.       Penyederhaanaan prosedur penentuan harga pokok produk
2.       Memudahkan pembuatan anggaran
3.       Pengendalian biaya
4.       Penentuan harga jual

Perancangan harga pokok standar
Penentuan harga pokok standar berdasarkan pada standar fisik yang terdiri atas:
1.       Standar sesungguhnya yang diharapkan yaitu standar yang dirancang tingkat kapasitas atau efisiensi yang diharapkan. Sandar ini merupakan taksiran yang mendekati hasil sesungguhnya.
2.       Standar normal
3.       Standar teoritis

Perancangan harga pokok produski standar meliputi perancangan harga pokok bahan baku standar, biaya tenaga kerja langsung standar, dan biaya overhead pabrik standar. Dalam penentuan setiap jenis harga pokok produksi standar dirancang tingkat harga standar dan kapasitas standar yang digunakan  pada suatu periode tertentu harga pokok produksi standar dapat diubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi oleh perusahaan.

Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja; langsung standar dibuat berdasarkan kondisi operasi normal. Oleh karena itu manajemen mungkin mengadakan perubahan harga dan upah yang diharapkan untuk mencerminkan tingkat efisiensi yang diharapkan. Biaya overhead pabrik biasanya dibuat berdasarkan kondisi operasi normal dan volume pada tingkat efisiensi yang diharapkan.

Keberhasilan sistem harga pokok standar tergantung pada keandalan, akurasi dan sikap karyawan terhadap standar yang ditetapkan. Semua faktor yang relevan dalam penyusunan standar harus dipertimbangkan. Selain itu, tingkat ketelitian dan kehati-hatian yang tinggi sangat dibutuhkan. Standar yang disusun secara sembarang akan menghilangkan semua manfaat yang seharusnya diperoleh dalam penggunaan harga pokok standar.

Harga pokok standar harus disusun tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah untuk dicapai. Harga pokok standar yang terlalu sulit dicapai dapat menyebabkan karyawan frustasi dan tingkat kesalahan yang tinggi sehingga menimbulkan pemborosan. Harga pokok standar yang telalu longgar dapat menyebabkan penurunan tingkat produktivitas karyawan.


Harga pokok bahan baku standar
Harga pokok bahan baku standar terdiri atas harga bahan standar dan kuantitas penggunaan bahan baku standar. Perancangan kedua standar tersebut diutarakan sebagai berikut.

Harga bahan baku standar. Harga bahan baku standar adalah harga bahan baku perunit yang seharusnya dibeli. Harga bahan baku standar harus mencerminkan harga pasar wajar yang berlaku. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangakan dalam perancangan harga bahan baku standar adalah:
a.       Peramalan penjualan. Harga bahan baku dapat dipengaruhi oleh volume pembelian bahan baku, yang dipengaruhi oleh volume produksi. Perencanaan volume produksi sangat dipengaruhi volume penjualan.
b.       Kualitas bahan baku yang diinginkan. Tingkat kualitas bahan baku dapat mempengaruhi harga, karena kualitas bahan baku yang tinggi mempunyai harga yang tinggi dan sebaliknya.
c.        Pemilihan yang teliti terhadap para pemasok. Pemilihan pemasok harus dihubungkan dengan harga bahan baku yang ditawarkan dengan mempertimbangkan kuantitas, dan pengiriman yang diinginkan.
Kuantitas penggunaan bahan baku. Kuantitias penggunaan bahan baku standar adalah kuantitas bahan baku yang seharusnya digunakan untuk menghasilkan satu unit barang jadi. Kuantias penggunaan bahan baku standar biasanya dirancang oleh departemen perekayasaan produk karena departemen ini yang semestasinya mampu menyusun kuantitas penggunaan standar yang realistis.

Biaya tenaga kerja langsung standar
Biaya tenaga kerja langsung terdiri atas tarif tenaga kerja langsung standar dan kuantitas penggunaan tenaga kerja langsung standar. Perancangan kedua standar disajikan berkut ini.

Tarif tenaga kerja langsung standar. Tarif tenaga kerja langsung standar adalah harga tenaga kerja langsung yang ditentukan dimuka untuk suatu periode. Tarif tenaga kerja langsung dapat dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, pengalaman, dan kontrak kerja.

Penggunaan tenaga kerja langsung standar. Penggunaan tenaga kerja langsung standar adalah jumlah tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakan untuk memproduksi satu unit produk jadi. Penentuan standar ini dapat menggunakan studi gerak dan waktu.

Biaya overhead pabrik standar
Penentuan biaya overhead pabrik standar lebih komplek daripada elemen biaya produksi yang lain karena meliputi biaya bahan baku tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan harga pokok produksi lain yang bukan merupakan biaya bahan baku atau biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik digolongkan menjadi biaya overhead pabrik variabel  dan biaya overhead pabrik tetap. Oleh karena itu, biaya overhead pabrik standar terdiri atas biaya overhead pabrik variabel standar dan biaya overhead pabrik tetap standar berdasarkan tingkat kapasitas produksi yang ingin dicapai.

Perhitungan Selisih
Selisih bahan baku
Selisih harga bahan baku   = (harga beli sesungguhnya setiap tahun (HS) x kuantitas sesungguhnya yang dibeli) (harga beli standar setiap tahun (HSt) x kuantitas sesungguhnya dibeli)
Apabila, HS > HSt, tidak menguntungkan (unfavorable)
Apabila,  HS < HSt, menguntungkan (Favorable)

Selisih kuantitas bahan baku = (kuantitas sesungguhnya atas bahan baku dipakai (KS
) x harga beli standar bahan baku dipakai) (kuantitas standar atas bahan baku dipakai (KSt) x harga beli standar bahan baku dipakai)
KS > KSt, unfavorable
KS < KSt, Favorable

Selisih tarif upah langsung
Selsisih tarif upah langsung = (tarif sesungguhnya dari upah langsung per Jam (TS) x Jam sesungguhnya) –   (tarif standar dari upah langsung perjam (TSt) x Jam sesungguhnya)
TS > TSt, Unfavorable
TS < TSt, Favorable

Selisih efisiensi upah langsung = (tarif standar dari upah langsung per Jam (JS) x jam standar) – (Tarif standar dari upah langsung perjam (JSt) x Jam standar)
JS > JSt, Unfavorable
JS < JSt, Favorable

Selisih Biaya overhead pabrik
Analisis satu selisih (one-factor analysis)
Selisih total overhead pabrik  =  biaya overhead pabrik sesungguhya (BOPs) – biaya overhead pabrik dibebankan (BOPb)

Biaya overhead pabrik dibebanknan = biaya overhead pabrik total standar perunit x kapasitqs standar yang digunakan

Analsisi dua selisish (Two-factor anlysis)
Selisih anggaran BOP = biaya overhead pabrik sesungguhnya (BOPs)biaya overhead pabrik standar (BOPb)
Biaya overhead pabrik standar = (BOP variabel per unit x kapasitas standar difgunakan produksi) + (BOP tetap perunit x kapasitas produksi direncanakan)
BOPs > BOPb, (unfavorable)
BOPs < BOPb, (favorable)


Selsisih kapasitas produksi (production  Volume Variance) = (kapasitas produksi direncanakan (KA) – kapasitas standar digunakan (KSt) ) x BOP tetap perunit
KA > KSt, Unfavorable
KA < KSt, Favorable

Analsis tiga selisih (three- factor analysis)
Selsisih anggaran BOP = biaya overhead pabrik sesungguhnya (BOPs)biaya overhead standar pada kapasitas sesunguhnya (BOPt)

Biaya overhead  pabrik pada kapasitas sesungguhnya = (BOP variabel per Unit x kapasitas sesungguhnya) x (BOP Tetap per Unit x kapasitas produksi direncanakan)
BOPs > BOPt, (unfavorable)
BOPs < BOPt, (favorable)


Selisish efisiensi = (kapasitas sesungguhnya (BOPs) - kapasitas standar digunakan (BOPt) x BOP variabel per Unit
BOPs > BOPt, (unfavorable)
BOPs < BOPt, (favorable)

Selisih kapasitas = (kapasitas produksi direncanakan (KA) – kapasitas standar digunakan (KSt) ) x BOP tetap perunit
KA > KSt, Unfavorable
KA < KSt, Favorable







































No comments: