Perencanan laba adalah pengembangan dari suatu rencana
operasional untuk mencapai sasaran dan tujuan. Laba penting dalam perencanaan
karena rencana yang diharapkan adalah laba yang memuaskan. Anggaran adalah merupakan suatu rencana yang di curahkan kedalam
keuangan dan istilah kuantitaf lain. Perencanaan laba perusahaan terdiri dari
suatu anggaran operasi rinci dan
anggaran laporan keuangan . Anggaran berbeda dengan prakiraan (forecasat).
Suatu perencanaan laba atau anggaran menunjukan tingkat atau target yang
diusahakan manajemen untuk diraih. Perkiraan (forecast) dipihak lain adalah apa
yang diprediksikan oleh organisasi akan terjadi. Contohnya jika permintaan
untuk suatu produk tertentu adalah suatu prakiraan, suatu anggaran penjualan
akan merinci pendapatan dan biaya yang disiapkan dengan dasar prakiraan dari
permintaan suatu produk.
Kedengarannya perencanaan laba cukup sulit, karena kekuatan
luar mempengaruhi bisnis. Kekuatan ini meliputi perubahan dalam teknologi,
tindakan kompetitor dan ekonomi., demograpi selera konsumen, sikap sosial, dan
faktor politik. Faktor-faktor ini umumnya tidak dapat dikendalikan oleh suatu
perusahaan, dan arah dan besarnya perubahan seringkali sulit untuk
diprediksikan.
Secara
fundamental tiga pendekatan dapat di pilih dalam menata sasaran laba.
Ø
Dalam metode priori, sasaran laba mendominasi
perencanaan. Pada permulaan manajemen menentukan spesifikasi suatu tingkat
pengembalian yang diharapkan dan kemudaian menuangkan realisasi dari sasaran
tersebut melalui perencanaan.
Ø
Dalam metode posteriori, sasaran laba adalah
merupakan sub ordinasi dari perencanaan dan dinyatakan sebagai siuatu hasil
dari perencanaan.
Ø
Dalam metode pragmatic, manajemen menggunakan
suatu standar laba yang telah di uji dan di setejui oleh pengalaman
Harapan publik dan tanggung jawab sosial harus disadari merupakan konsekuensi dari
sasaran laba disamping tujuan perusahaan. Perusahaan dituntut untuk melakukan
evaluasi tindakan pada kontek sosial yang mempengaruhi ekonomi. Pengaruh sosial
yang potensial meliputi “polusi lingkungan, dan kosumsi dari sumber daya yang
tidak dapat diperbaharui, dan faktor ekologi lainnya.; hak kelompok dan
individu; perawatan dari jasa publik, keselamatan publik, kesehatan; dan
pendidikan; dan banyak permasalahan sosial lainnya.
Long-Range Profit Planing dan Short-Range
Budget.
Perencanaan jangka panjang didifinisikan sebagai “proses
berkelanjutan dalam membuat keputusan sekarang secara sistematis dan, dengan kemungkinan
pengetahuan terhadap masa depannya, mengorganisasi usaha yang dibutuhkan untuk
menentukan keputusan dan mengukur hasil dari keputusan ini dibandingkan dengan
pengharapan melalui organisiasi, umpanbalik sistematik.
Rencana
jangka panjang harus dijabarkan kedalam anggaran
jangka pendek untuk perencanaan dan pengendalian tindakan yang telah
dipilih. Meskipun satu tahun adalah jangka waktu yang biasa digunakan, anggaran
jangka pendek dapat meliputi periode 3, 6, atau 12 bulan, terganatunga pada
sifat dan keadaan bisnis.
Agar
efektif anggaran harus dikoordinasikan dengan baik antara manajemen dan sistem
akuntansi. Contohnya harus di usahakan adanya bagan organisasi dan bagan
rekening. Bagan organisasi menunujukan tanggung jawab untuk tiap eksekutif yang kemudian anggaran disesuiakan
berdasarkan keadaan tersebut. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah sistem
harga pokok standar yang akan mengakumulasi biaya dan menyediakan data sebagai
laporan dan berdasarkan tanggungjawab.
Eksekutif bertanggung jawab untuk menyiapkan dan memanaje anggaran segmennya
sendiri. Untuk lebih efektif staf perusahaan bisa saja diikutkan dan
merencanakan anggaran tetapi yang menjadi keharusan adalah bahwa mereka harus
mengerti agar anggaran dapat berfungsi dengan baik.
Master Budget
Berikut adalah gambar komponen
dasar master budget
Anggaran operasional
Penjualan
Produksi
Biaya bahan
Biaya tenaga kerja
Biaya overhead paberik
Harga pokok produk dijual
Anggaran biaya komersial
Anggaran biaya administrasi dan
keuangan
Angaran kas
Angaran penerimaan kas
Anggaran pengeluaran kas
Anggaran pengeluaran modal (neraca
dianggarkan)
|
Anggaran Penjualan
Fondasi dari anggaran penjualan dan semua bagian anggaran
master adalah prakiraan (forecast) penjualan. Jika prakiraan telah disiapkan
secara hati-hati dan akurat, langkah-langkah yang telah diambil dalam proses
anggaran akan lebih andal (reliable). Hal ini dijelaskan bahwa prakiraan
penjualan menyediakan data untuk mengembamgkan anggaran poduksi, pembelian,
komersial, dan admisinstrasi dan keuangan. Jika prakiraan penjualan salah,
anggaran yang berkaitan akan mengurangi keandalan (less reliable).
Kita akan mengasumsikan
perusahaan chadwik yang telah menyelesaikan pross prakiraan penjualan dan
dianggarkan. Berikut adalah jumlah kwartal pertama pada harga rata-rata
penjualan sebesar Rp33.
Wilayah
|
Januari
|
Februari
|
Maret
|
Kuartal
|
|
Dalam unit
|
1
2
3
4
|
1,000
600
925
430
|
1.125
650
900
450
|
1.210
675
960
475
|
3.35
1.925
2.785
1.355
|
Total
|
2,955
|
3,125
|
3.320
|
940
|
Anggaran Produksi
Anggaran produksi adalah anggaran penjualan yang
disesuaikan terhadap perubahan persediaan.
Perusahaan Chadwick mengharapkan jumlah persedian produk jadi ditangan pada tanggal
tertentu adalah sebagai berikut. 1 Januari 2.140 unit, 31 Januari adalah 2.050; 28 Februari 2.175;
31 Maret 2.215./ bahan baku langsung adalah sebesar 60% dari kebutuhan produksi
bulan berikutnya.
Berdasarkan informasi yang disusun dalam anggaran
penjualan dan informasi diatas maka anggaran produksi dapat disusun.
Anggaran Pembelian Bahan
Baku Langsung
Seperti yang telah diungkapkan diatas, Perusahaan Chadwik
harus memelihara persediaan bahan baku langsung sebanding dengan 60% kebutuhan
produksi bulan berikutnya.
Harga pokok standar perushaan Chadwik menunjukan bahwa
untuk setiap unit diproduksi, satu unit bahan baku langsung dibutuhkan. Harga
kontrak untuk bahan baku langsung adalah Rp8.5 perunit sampai 1 Maret akan terjadi kenaikan harga menjadi sebesar
Rp9 perunit.
Anggaran Penggunaan Bahan
Baku Langsung
Berdasarkan harga pokok standar menunjukan bahwa satu
unit bahan baku langsung dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit produk jadi.
Harga yang digunakan sama dengan harga yang dibeli.
Anggaran Biaya Tenaga Kerja.
Anggaran biya tenaga kerja meliputi biaya tenaga kerja
tidak langsung
Biaya standar menunjukan bahwa dua jam tenaga kerja
langsung dibutuhkan untuk menyelesaikan satu produk jadi. Tarif standar adalah
Rp3 pada 1 Januari dan diprediksikan akan meningkat menjadi Rp3.5 pada 1
Februari.
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Untuk pengendalian lebih baik biaya variabel dan tetap
dipisahkan sebaga berikut; biaya tetap dibebankan dalam nilai Rupiah, sementara
biaya variabel dibebankan dalam tarif.
Type of Expenses
|
Assigned
|
|
Fixed
|
Variabel
|
|
Bahan baku langsung
Tenaga kerja tidak langsung
Supervisi
PPh karyawan
Perawatan
Penerangan
Power
Asuransi
Pajak
Depresiasi
Biaya lain-lain
|
RP 1.200
1500
1.250
500
600
450
650
1.000
3.000
|
Rp ,50
,30
,20
,10
,12
,15
|
Rp10.150
|
Anggaran Harga Pokok Produk
Dijual
Formula:
HPP = anggaran bahan baku digunakan + angaran Biaya
tenaga kerja langsung + anggaran biaya overhead pabrik + persedian produk jadi
awal – persedian produk jadi akhir.
Anggaran Persediaan
Jumlah persediaan dianggarkan pada akhir bulan dibutuhkan
untuk bahan baku langsung dan persediaan produk jadi untuk anggaran harga pokok
produk dijual dan neraca dianggarkan. Pembukaan persediaan untuk bahan baku
langsung 1 Januari 200X adalah sebesar Rp 14.612. Pembukaan utuk poduk selseai
pada harga Rp 43.035.
Anggaran Biaya Komersial
Biaya komersial terbentuk dari beberapa item, beberapa
ada yang tetap dan beberapa variabel.
Type Of Expenses
|
Assigned
|
|
Fixed
|
Variabel
|
|
Upah
Komisi
Travel
Iklan
Depresiasi
Bad Debt
Lain-lain
|
Rp 3.000
1.000
800
|
3%
2%
1%
5%
|
Total
|
Rp 4.800
|
Anggaran Biaya Administrasi
dan Keuangan
Dengan asumsi bahwa semua biaya administrasi dan keuangan
bersifat tetap, maka anggaran maka anggaran utuk tiap bulannya sama.
Type of Expenses
|
Total
|
|
Gaji Esekutif
Gaji Staf
Asuransi
Pajak
Depresiasi
Lain-lain
|
Rp2.800
500
400
200
800
500
|
|
Total
|
Rp5.200
|
Laporan Laba-rugi
Dianggarkan
Hasil akhir dari semua anggaran operasional seperti
penjualan, harga pokok penjualan, biaya komersial dan biaya adminstrasi dan
keuangan diringkas dalam laporan laba-rudi dianggarkan.
Anggaran
pendukung
|
Januari
|
Februari
|
Maret
|
Kuartal
|
Penjualan
|
||||
HPP Penjualan
|
||||
Laba Kotor
|
||||
Biaya operasi
|
||||
Bebban komersial
|
||||
Beban administrasi dan keu.
|
||||
Total beban operasi
|
||||
Laba bersih sebelum pajak
|
||||
PPh
|
||||
Laba Bersih
|
Bab 2
Sistem Harga pokok standar
Bab ini membahas sistem kos standar, Pembahasan yang
dilakukan meliputi pengertian kos standar, manfaat kos standar, perancangan kos
standar, penentuan penyimpangan kos standar
Pengertian harga pokok standar
Harga pokok standar adalah harga pokok produksi suatu
unit atau sekelompok produk selama periode tertentu, yang ditentukan dimuka.
Harga pokok standar merupakan harga pokok yang direncanakan untuk suatu produk
pada kondisi operasi tertentu. Suatu harga pokok standar mempunyai dua komponen
yaitu standar fisik dan standar harga. Standar
fisik adalah kuantitas standar masukan perunit keluaran. Standar harga adalah perkiraan perunit
masukan. Harga pokok standar merupakan harga pokok yang direncanakan terjadi
dalam memproduksi suatu produk dalam kondisi operasi tertentu. Harga pokok
produksi standar yang dibuat meliputi harga pokok bahan baku standar, biaya
tenaga kerja langsung standar, dan biaya overhead pabrik standar
Manfaat
Harga Pokok Standar
Sistem harga pokok standar bermanfaat untuk melakukan
perencanaan, pengendalian operasi, dan memberikan wawasan kepada manajemen
dalam membuat keputusan. Harga pokok standar dapat digunakan untuk;
1.
Penyederhaanaan prosedur penentuan harga pokok produk
2.
Memudahkan pembuatan anggaran
3.
Pengendalian biaya
4.
Penentuan harga jual
Perancangan
harga pokok standar
Penentuan harga pokok standar berdasarkan pada standar
fisik yang terdiri atas:
1.
Standar sesungguhnya yang diharapkan yaitu standar yang
dirancang tingkat kapasitas atau efisiensi yang diharapkan. Sandar ini
merupakan taksiran yang mendekati hasil sesungguhnya.
2.
Standar normal
3.
Standar teoritis
Perancangan harga pokok produski standar meliputi
perancangan harga pokok bahan baku standar, biaya tenaga kerja langsung
standar, dan biaya overhead pabrik standar. Dalam penentuan setiap jenis harga
pokok produksi standar dirancang tingkat harga standar dan kapasitas standar
yang digunakan pada suatu periode
tertentu harga pokok produksi standar dapat diubah sesuai dengan situasi dan
kondisi yang dihadapi oleh perusahaan.
Biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja; langsung standar dibuat berdasarkan kondisi operasi normal. Oleh
karena itu manajemen mungkin mengadakan perubahan harga dan upah yang diharapkan
untuk mencerminkan tingkat efisiensi yang diharapkan. Biaya overhead pabrik
biasanya dibuat berdasarkan kondisi operasi normal dan volume pada tingkat
efisiensi yang diharapkan.
Keberhasilan sistem harga pokok
standar tergantung pada keandalan, akurasi dan sikap karyawan terhadap standar
yang ditetapkan. Semua faktor yang relevan dalam penyusunan standar harus
dipertimbangkan. Selain itu, tingkat ketelitian dan kehati-hatian yang tinggi
sangat dibutuhkan. Standar yang disusun secara sembarang akan menghilangkan
semua manfaat yang seharusnya diperoleh dalam penggunaan harga pokok standar.
Harga pokok standar harus
disusun tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah untuk dicapai. Harga pokok
standar yang terlalu sulit dicapai dapat menyebabkan karyawan frustasi dan
tingkat kesalahan yang tinggi sehingga menimbulkan pemborosan. Harga pokok
standar yang telalu longgar dapat menyebabkan penurunan tingkat produktivitas
karyawan.
Harga pokok bahan baku standar
Harga pokok bahan baku standar terdiri atas harga bahan
standar dan kuantitas penggunaan bahan baku standar. Perancangan kedua standar
tersebut diutarakan sebagai berikut.
Harga bahan baku standar. Harga bahan baku standar adalah harga
bahan baku perunit yang seharusnya dibeli. Harga bahan baku standar harus
mencerminkan harga pasar wajar yang berlaku. Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangakan dalam perancangan harga bahan baku standar adalah:
a.
Peramalan penjualan. Harga bahan baku dapat dipengaruhi
oleh volume pembelian bahan baku, yang dipengaruhi oleh volume produksi.
Perencanaan volume produksi sangat dipengaruhi volume penjualan.
b.
Kualitas bahan baku yang diinginkan. Tingkat kualitas
bahan baku dapat mempengaruhi harga, karena kualitas bahan baku yang tinggi
mempunyai harga yang tinggi dan sebaliknya.
c.
Pemilihan yang teliti terhadap para pemasok. Pemilihan
pemasok harus dihubungkan dengan harga bahan baku yang ditawarkan dengan
mempertimbangkan kuantitas, dan pengiriman yang diinginkan.
Kuantitas
penggunaan bahan baku. Kuantitias penggunaan bahan baku standar adalah
kuantitas bahan baku yang seharusnya digunakan untuk menghasilkan satu unit
barang jadi. Kuantias penggunaan bahan baku standar biasanya dirancang oleh
departemen perekayasaan produk karena departemen ini yang semestasinya mampu
menyusun kuantitas penggunaan standar yang realistis.
Biaya
tenaga kerja langsung standar
Biaya tenaga kerja langsung terdiri atas tarif tenaga
kerja langsung standar dan kuantitas penggunaan tenaga kerja langsung standar.
Perancangan kedua standar disajikan berkut ini.
Tarif tenaga kerja
langsung standar. Tarif tenaga kerja langsung standar adalah harga tenaga
kerja langsung yang ditentukan dimuka untuk suatu periode. Tarif tenaga kerja
langsung dapat dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, pengalaman, dan kontrak kerja.
Penggunaan tenaga
kerja langsung standar. Penggunaan tenaga kerja langsung standar adalah
jumlah tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakan untuk memproduksi satu
unit produk jadi. Penentuan standar ini dapat menggunakan studi gerak dan
waktu.
Biaya
overhead pabrik standar
Penentuan biaya overhead pabrik standar lebih komplek
daripada elemen biaya produksi yang lain karena meliputi biaya bahan baku tidak
langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan harga pokok produksi lain yang
bukan merupakan biaya bahan baku atau biaya tenaga kerja langsung. Biaya
overhead pabrik digolongkan menjadi biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap. Oleh karena
itu, biaya overhead pabrik standar terdiri atas biaya overhead pabrik variabel
standar dan biaya overhead pabrik tetap standar berdasarkan tingkat kapasitas
produksi yang ingin dicapai.
Perhitungan Selisih
Selisih
bahan baku
Selisih harga bahan baku = (harga beli sesungguhnya setiap tahun (HS)
x kuantitas sesungguhnya yang dibeli) – (harga beli
standar setiap tahun (HSt) x kuantitas sesungguhnya dibeli)
Apabila, HS > HSt, tidak menguntungkan
(unfavorable)
Apabila,
HS < HSt, menguntungkan (Favorable)
Selisih kuantitas bahan baku =
(kuantitas sesungguhnya atas bahan baku dipakai (KS
) x harga beli standar bahan baku dipakai) – (kuantitas standar atas bahan baku dipakai (KSt) x harga beli standar bahan baku dipakai)
) x harga beli standar bahan baku dipakai) – (kuantitas standar atas bahan baku dipakai (KSt) x harga beli standar bahan baku dipakai)
KS > KSt, unfavorable
KS < KSt, Favorable
Selisih
tarif upah langsung
Selsisih tarif upah langsung = (tarif
sesungguhnya dari upah langsung per Jam (TS) x Jam sesungguhnya) – (tarif standar dari upah langsung perjam
(TSt) x Jam sesungguhnya)
TS > TSt, Unfavorable
TS < TSt, Favorable
Selisih efisiensi upah langsung =
(tarif standar dari upah langsung per Jam (JS) x jam standar) – (Tarif standar
dari upah langsung perjam (JSt) x Jam standar)
JS > JSt, Unfavorable
JS < JSt, Favorable
Selisih Biaya overhead pabrik
Analisis satu
selisih (one-factor analysis)
Selisih
total overhead pabrik =
biaya overhead pabrik sesungguhya (BOPs) – biaya overhead pabrik dibebankan (BOPb)
Biaya overhead pabrik dibebanknan = biaya overhead
pabrik total standar perunit x kapasitqs standar yang digunakan
Analsisi dua
selisish (Two-factor anlysis)
Selisih
anggaran BOP = biaya overhead pabrik
sesungguhnya (BOPs) – biaya
overhead pabrik standar (BOPb)
Biaya overhead pabrik standar = (BOP variabel per unit x kapasitas standar
difgunakan produksi) + (BOP tetap perunit x kapasitas produksi direncanakan)
BOPs
> BOPb, (unfavorable)
BOPs
< BOPb, (favorable)
Selsisih
kapasitas produksi (production Volume
Variance) = (kapasitas produksi
direncanakan (KA) – kapasitas
standar digunakan (KSt) ) x BOP
tetap perunit
KA > KSt, Unfavorable
KA < KSt, Favorable
Analsis tiga
selisih (three- factor analysis)
Selsisih
anggaran BOP = biaya overhead pabrik
sesungguhnya (BOPs) – biaya
overhead standar pada kapasitas sesunguhnya (BOPt)
Biaya overhead
pabrik pada kapasitas sesungguhnya
= (BOP variabel per Unit x kapasitas sesungguhnya) x (BOP Tetap per Unit x
kapasitas produksi direncanakan)
BOPs
> BOPt, (unfavorable)
BOPs
< BOPt, (favorable)
Selisish
efisiensi = (kapasitas sesungguhnya
(BOPs) - kapasitas standar digunakan (BOPt) x BOP variabel per Unit
BOPs
> BOPt, (unfavorable)
BOPs
< BOPt, (favorable)
Selisih kapasitas = (kapasitas produksi direncanakan (KA) – kapasitas standar digunakan (KSt) ) x BOP tetap perunit
KA > KSt, Unfavorable
KA < KSt, Favorable
No comments:
Post a Comment