Pengertian Biaya
Biaya adalah pengorbanan yang harus dikeluarkan
untuk mendapatkan suatu manfaat ekonomi dimasa mendatang. Dalam SFAC No. 6,
FASB mendefinisi biaya (expense) sebagai berikut:
Expense are outflows or other using
up of assets or incurrence of liabilities (or combination of both ) from
delivering or producing goods, rendering service, or carrying out other
activities that constitute the entity’s ongoing ajor or central operations
(prg.80)
Karakteristik penting (utama) yang
terkait dalam makna biaya:
Aliran Keluar atau Penurunan Aset. Untuk mengatakan bahwa biaya timbul,
harus terjadi transaksi atau kejadian yang menurunkan aset atau menimbulkan
aliran keluar asset atau sumber ekonomik. Jadi konsumsi atau pemakaian asset
atau manfaat ekonomik asset telah habis karena melekat pada barang dan jasa yang
telah diserahkan (keluar) dari kesatuan sehingga kesatuan usaha tidak lagi
menguasai lagi manfaat tersebut.
Operasi Utama yang Menerus. Sebagaimana berlaku untuk pendapatan,
pengertian operasi menunjukan kegiatan operasi yang merupakan elemen statemen
aliran kas yaitu, operasi , investasi dan pendanaan. Biaya adalah penurunan
asset yang berkaitan dengan operasi dan bukan dengan investasi dan pendanaan.
Karakteristik Pendukung yang terkait
dengan biaya:
Kenaikan Kewajiban. Bila barang dan jasa telah dimanfaatkan
oleh perusahaan tetapi perusahaan tidak menagkuinya sebagai asset sebelumnya
atau perusahaan belum mengakui kewajiban atas penurunan barang an jasa yang
dikuasai pihak lain, peruasahaan mempuanyai keharusan untuk membaya atau
melakukan pengorbanan sumber ekonomik dimasa datangsehingga
kewajiban timbul.
Penurunan
Ekuitas. Definisi APB dan IAI secara eksplisit menyebutkan
bahwa penurunan aset akhirnya akan mengubah ekuitas dan menurunkan ekuitas.
Pendefinisian ini sebenarnya menegaskan bahwa akuntansi menganut konsep
kesatuan usaha sehingga ekuitas secara konseptual adalah utang perusahaan
kepada pemilik.
Aliran
Fisis atau Moneter. FASB
memisahkan antara pengertian biaya dan pengukuran biaya. Bahwa biaya
timbul dari penyerahan/ produksi barang atau dari pelaksanaan jasa member
isyarat bahwa FASB memaknai biaya (penurunan asset) sebagai kejadian fisis.
Secara semantic, biaya seharusnya didefenisikan sebagai perubahan atau
penurunan nilai sehingga timbulnya biaya harus merupakan kejadian moneter. Defenisi
kam dilandasi oelh pemikiran bahwa biaya merupakan kejadian moneter yaitu
perubahan nilai asset, kewajiban, atau ekuitas. Nilai ini diukur dengan kos
barang dan jasa yang dapat dikuasai dan dimanfaatkan kesatuan usaha melalui
penyerahan asetm(pembelian tunai), penimbulan kewajiban (pembelian kredit), dan
peningkatan ekuitas (pembelian dengan saham perusahaan sebagai penghargaan).
Defenisi
Kam mengisyaratkan bahwa pemanfaatan barang dan jasa meruakan upaya kesatuan
usaha dalam rangkamenghasilkan pendapatan. Upaya tersebut diukur dengan kos
barang danjasa untuk menciptakan pendapatan. Keunggulan defenisi Kam disbanding
FASB adalah pemasukan perioda sekarang sebagai wadah atau takaran untuk
menghubungkan pendapatan dengan biaya.
Rugi. Karakteristik
yang melekat pada makna dari pengertian rugi:
1.
Penurunan ekuitas (aset bersih).
2.
Transaksi periferal atau insidental.
3.
Selain apa yang didefinisi sebagai biaya
atau selain distribusi ke pemilik.
Rugi
perlu didefenisi sebagai elemen dan dibedakan dengan biaya oleh FASB karena
sifat terjadinya sebagaimana disebut dalam karakteristik (2) di atas. Untuk
disebut rugi, kejadian yang menimbulkan harus peripheral atau incidental atau
di luar kendali manajemen.
Kos yang
telah dikorbankan tetapi tidak ada imbalan barang atau jasa yang diterima
(tidak dapat dihubungkan dengan pendapatan) tidak dapat dianggap sebagai rugi
begitu saja. Empat sumber rugi yang diidentifikasi FASB adalah (SFAC
No. 6, prg.85):
1.
Periferal dan Insidental: misalnya
penjualan investasi dalam surat berharga, penjualan aset tetap, pelunasan utang
obligasi sebelum jatuh tempo.
2.
Transfer non timbal-balik. Dengan
pihak lain: misalnya pencurian dan pembayaran dari kekalahan dalam tuntutan
perkara hukum.
3.
Penahanan aset. Misalnya
penurunan harga sekuritas investasi, oenurunan nilai-tukar valuta asing,
penuruanan harga karena penahanan sediaan.
4.
Faktor Lingkungan. Misalnya
ganti rugi asuransi musibah alam yang lebih rendah dari kos aset yang rusak. Contoh lain adalah
lenyapnya manfaat aset yang tidak diasuransikan akibat kebakaran.
Pengakuan
Biaya. Pengakuan menyangkut masalah kriteria yaitu apa yang
harus dipenuhi agar nilai penuruan aset yang memenuhi definisi biaya atau rugia
dapat diakui dan masalah saat pengakuan yaitu peristiwa atau kejadian apa yang
menandai bahwa kriteria pengkauan telah dipenuhi.
Kriteria
Pengakuan. Biaya atau rugi umumnya diakui bilamana salah satu
dari dua kriteria berikut dipenuhi (SFAC No. 5, prg.85):
a.
Konsumsi Manfaat. Diakui
bila manfaat ekonomi yang dikuasai atau entitas telah dimanfaatkan atau
dikonsumsi dalam pengiriman atau pembuatan barang, penyerahan atau pelaksanaan
jasa atau kegiatan lainnyang mempresentasi operasi utama atau sentral emtitas
tersebut.
b.
Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa
datang. Biaya atau rugi diakui bilamana aset yang diakui
sebelumnya diperkirakan telah berkurang manfaat ekonomiknya atau tidak lagi
mempunyai manfaat ekonomik.
Kaidah
atau Saat Pengakuan. FASB memberikan pedoman umum saat
pengakuan ditingkat rerangka konseptual, dibawah ini:
Konsumsi
manfaat. Konsumsi manfaat ekonomik selama suatu periode dapat diakui
langsung pada saat terjadinya atau diakui persamaan dengan pengakuan pendapatan
yang telah berkaitan. Berbagai jenis atau pos biaya yang menghendaki cara
pengakuan yang berbeda yaitu (SFAC no. 5, prg.86):
a. Beberapa
pos biaya, seperti kos
barang terjual, ditandingkan dengan pendapatan yang terkait.
b. Banyak
pos biaya, seperti gaji
penjualan dan administrative, diakui selama peiroda pada saat kas dibayarkan
atau kewajiban terjadi untuk barang dan jasa yang dimanfaatkan/dikonsumsi
bersamaan dengan pemerolehan atau segera setelah itu.
c. Beberapa
pos biaya, seperti
depresiasi dan asuransi, disalokasi (diakui) dengan sistematik dan
rasional untuk perioda-perioda yang menikmati asset yang bersangkutan.
Lengkapnya atau berkurangnya manfaat
masa datang. Biaya
atau rugi diakui bila telah menjadi nyata atau jelas bahwa manfaat ekonomik
masa dating suatu asset yang diakui sebelumnya telah berkurang atau lenyap atau
bahwa kewajiban timbul atau bertambah tanpa adanya manfaat.
Kaidah Pengakuan APB. Hal ini dinyatakan oleh APB sebagai
berikut (APB statement No. 4, prg.157-160):
a.
Mengasosiasi
sebab dan akibat.
b.
Alokasi
sistematik dan rasional.
c.
Pengakuan
segera.
Hubungan Kos dan Biaya. kos adalah pengukur biaya atau biaya
direpresentasi dengan kos sehingga secara teknis dan praktis biaya sering
disebut dengan kos saja. Memang biaya sering disebut dengan kos karena kos
melekat didalamnya tetapi kos tidak selalu dapat disebut dengan biaya karena
kos juga dapat merepresentasikan aset.
Proses dan Konsep Penandingan. Proses penandingan adalah proses
penentuan laba dengan cara mengukur atau menakar dahulu pendapatan untuk suatu
perioda dan barulah kemudian dapat menentukan biaya yang berkaitan dengan
pendapatan tersebut. Konsep atau prinsip penandingan adalah dasar pemikiran
untuk menghubungkan pendapatan dan biaya sehingga laba yang dihasilkan
bermakna.
Kelayakan Ekonomik. Kos suatu faktor jasa yang digunakan dalam
operasi hanya akan dibebankan ke pendapatan sebanding dengan produk yang
dianggap telah menghasilkan
pendapatan.
Menandingkan
bukan Mengkompensasi. Ada kalanya biaya komisi
penjualan, biaya angkut pengiriman barang (ekspedisi) dan biaya-biaya lain yang
bersangkutan dengan transaksi penjualan dikurangkan langsung dengan hasil
penjualan dan hanya jumlah rupiah nettonya dicatat dalam akun Penjualan dan
penjualan dilaporkan sebesar jumlah netonya.
Basis
Asosiasi. Berbagai basis asosiasi adalah sebagai berikut.
· Asosiasi
sebab dan akibat.
· Identifikasi
kos produk.
· Produk usang dan musiman.
· Idetifikasi
kos non produk.
· Biaya
antisipasian.
· Alokasi
sistematik dan Rasional.
· Kriteria
penangguhan.
· Alokasi
kos bergabung atau bersama.
· Alokasi
bukan pemerataan laba.
· Pendekatan
non-alokasi.
· Pembebanan
Arbitrer.
· Penandingan
dan penyajian pos biaya.
Sediaan. Pengukuran dan penilaian sediaan pada akhir perioda dapat dinyatakan sebagai berikut.
1. Penentuan
besarnya kos barang terjual untuk ditandingkan dengan penjualan sehingga dapat
ditentukan besarnya laba perusahaan.
2. Penentuan
nilai sediaan sebagai aset lancar perusahaan. penentuan nilai aset sediaan
sangat penting untuk menilai likuiditas operasi perusahaan.
Metode Asosiasi. Metode asosiasi atau
asumsi kos yang telah dikenal adalah:
1.
Identifikasi khusus.
2.
Masuk pertama keluar pertama.
3.
Rata-rata berbobot.
4.
Sediaan normal/minimal.
5.
Masuk terakhir keluar pertama.
Fasilitas
Fisis. Karakteristik fasilitas fisis adalah sebagai berikut:
a. Berwujud
fisis dan dikuasai oleh perusahaan untuk mengolah dan memperlancar operasi
perusahaan.
b. Pada
umumnya berumur panjang walaupun terbatas sehingga perlu penggantian.
c. Bernilai
bagi perusahaan lantaran kekuasaan atau hak perusahaan untuk menggunakannya
bukan lantaran hak miliknya.
d. Pada
umumnya merupakan aset nonmoneter dan manfaat yang dapat diberikan berupa
potensi jasa bukan daya beliatau ketertukarannya.
Istilah. Istilah
yang digunakan untuk menunjuk aset yang mempunyai karakteristik diatas tentunya
harus cukup untuk memudahkan klasifikasi.
Basis
pembebanan. Kos produksi pada dan akhirnya menjadi beban
pendapatan.
Makna
Depresiasi. Beberapa interpretasi depresiasi, sebagai berikut;
a.
Depresiasi sebagai proses akumulasi dana.
b.
Depresiasi sebagai pemulihan investasi.
c.
Depresiasi sebagai proses penilaian.
d.
Depresiasi sebagai sarana penandingan
kos dengan kontribusi pendapatan neto.
DAFTAR PUSTAKA
Suwardjono,
2013, Teori Akuntansi: Aset, Edisi Ketiga, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment