Tuesday, May 3, 2016

BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN DAN LINGKUNGAN

Bahaya Merokok dan dampak rokok bagi kesehatan memang sudah dicantumkan dalam bungkus rokok yang dijual dipasaran. Disana disebutkan bahaya rokok untuk kesehatan "bisa menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin". Akan tetapi, walaupun bahaya rokok serta zat rokok yang terkandung didalamnya sudah disebutkan bungkus, masih banyak masyarakat Indonesia yang merokok aktif. Bukan saja Indonesia, bahkan dunia.
A. Zat Berbahaya dalam Rokok

1. Nikotin
Zat ini mengandung candu bisa menyebabkan seseorang ketagihan untuk terus menghisap rokok.
Pengaruh bagi tubuh manusia :
  • Menyebabkan kecanduan / ketergantungan
  • Merusak jaringan otak
  • Menyebabkan darah cepat membeku
  • Mengeraskan dinding arteri
2. Tar
Bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru dan bisa menimbulkan iritasi bahkan kanker.
Pengaruh bagi tubuh manusia :
  • Membunuh sel dalam saluran darah
  • Meningkatkan produksi lendir diparu-paru
  • Menyebabkan kanker paru-paru
3. Karbon Monoksida
Gas yang bisa menimbulkan penyakit jantung karena gas ini bisa mengikat oksigen dalam tubuh.
Pengaruh bagi tubuh manusia :
  • Mengikat hemoglobin, sehingga tubuh kekurangan oksigen
  • Menghalangi transportasi dalam darah
4. Zat Karsinogen
Pengaruh bagi tubuh manusia :
  • Memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh
5. Zat Iritan
Pengaruh bagi tubuh manusia :
  • Mengotori saluran udara dan kantung udara dalam paru-paru
  • Menyebabkan batuk
          Zat-zat asing berbahaya tersebut adalah zat yang terkandung dalam dalam ASAP ROKOK, dan ada 4000 zat kimia yang terdapat dalam sebatang ROKOK, 40 diantaranya tergolong zat yang berbahaya misalnya : hidrogen sianida (HCN) , arsen, amonia, polonium, dan karbon monoksida (CO). 

B. Bahaya Rokok/Bahaya Merokok Bagi Kesehatan

1. Penyakit jantung
Rokok menimbulkan aterosklerosis atau terjadi pengerasan pada pembuluh darah. Kondisi ini merupakan penumpukan zat lemak di arteri, lemak dan plak memblok aliran darah dan membuat penyempitan pembuluh darah. Hal ini menyebabkan penyakit jantung.
Jantung harus bekerja lebih keras dan tekanan ekstra dapat menyebabkan angina atau nyeri dada. Jika satu arteri atau lebih menjadi benar-benar terblokir, serangan jantung bisa terjadi.
Semakin banyak rokok yang dihisap dan semakin lama seseorang merokok, semakin besar kesempatannya mengembangkan penyakit jantung atau menderita serangan jantung atau stroke.

2. Penyakit paru
Risiko terkena pneumonia, emfisema dan bronkitis kronis meningkat karena merokok. Penyakit ini sering disebut sebagai penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Penyakit paru-paru ini dapat berlangsung dan bertambah buruk dari waktu ke waktu sampai orang tersebut akhirnya meninggal karena kondisi tersebut. Orang-orang berumur 40 tahun bisa mendapatkan emfisema atau bronkitis, tapi gejala biasanya akan*jauh lebih buruk di kemudian hari, menurut American Cancer Society.

3. Kanker paru dan kanker lainnya
Kanker paru2 sudah lama dikaitkan dg bahaya rokok, yang juga dapat menyebabkan terhadap kanker lain seperti dari mulut, kotak suara atau laring, tenggorokan dan kerongkongan. Merokok juga dikaitkan dengan kanker ginjal, kandung kemih, perut pankreas, leher rahim dan kanker darah (leukemia).

4. Diabetes
Merokok meningkatkan resiko terjadinya diabetes, menurut Cleveland Clinic. Rokok juga bisa naik menyebabkan komplikasi dari diabetes, seperti penyakit mata, penyakit jantung, stroke, penyakit pembuluh darah, penyakit ginjal dan masalah kaki.

5. Impotensi
Rokok merupakan faktor resiko utama untuk penyakit pembuluh darah perifer, yang mempersempit pembuluh darah yang membawa darah ke seluruh bagian tubuh. Pembuluh darah ke p3nis kemungkinan juga akan terpengaruh karena merupakan pembuluh darah yg kecil & dapat mengakibatkan disfungsi ereksi/impoten.

6. Menimbulkan Kebutaan
Seorang yang merokok menimbulkan meningkatnya resiko degenerasi makula yaitu penyebab kebutaan yang dialami orang tua. Dalam setudi yg diterbitkan dalam 'Archives of Ophthalmology' pada tahun 2007 menemukan yaitu orang merokok empat kali lebih mungkin dibanding orang yang bukan perokok untuk mengembangkan degenerasi makula, yg merusak makula, pusat retina, dan menghancurkan penglihatan sentral tajam.

7. Penyakit mulut
Penyakit mulut yang disebabkan oleh rokok antara lain kanker mulut, kanker leher, penyakit gigi, penyakit pada gigi dan nafas.

8. Gangguan Janin
Merokok berakibat buruk terhadap kesehatan reproduksi dan janin dalam kandungan dan kehamilan, termasuk infertilitas (kemandulan), keguguran, kematian janin, bayi lahir berberat badan rendah, dan sindrom kematian mendadak bayi.

9. Gangguan Pernafasan
Merokok meningkatkan risiko kematian karena penyakit paru kronis hingga sepuluh kali lipat. Sekitar 90% kematian karena penyakit paru kronis disebabkan oleh merokok.
C. Bahaya Rokok pada Lingkungan
Para perokok menganggap merokok hanya akan membahayakan diri mereka (mereka rela menukar detik-detik kehidupan mereka dengan kenikmatan sementara dari efek kecanduan nikotin). Beberapa kalangan perokok yang lebih berpendidikan juga mengetahui bahaya rokok terhadap orang di sekitar mereka yang menjadi prokok pasif. Namun, tidak banyak yang tahu bahaya rokok terhadap lingkungan hidup.
Bisa dikatakan rokok adalah bahan yang merugikan dari proses pembuatan sampai setelah selesai dihisap. Penanaman tembakau telah mengambil alih lahan yang seharusnya bisa digunakan untuk menanam pohon penghijauan atau tanaman pangan. Penggunaan lahan penanaman tembakau untuk menanam tanamna pangan tentu akan mengurangi angka kelaparan global.
Proses pengolahannya dari daun tembakau sampai siap digulung menghabiskan banyak sumber daya dan terutama pohon sebagai kertas penggulungnya. Satu pohon besar harus ditebang untuk memproduksi 300 bungkus rokok. Kertas dari pohon tersebut dipakai untuk menggulung daun tembakau yang telah diolah, dipakai sebagai pembungkus dan sebagainya.
Pohon berukuran besar yang memiliki efisiensi yang tinggi dalam menyaring udara malah ditebang dan digunakan dalam industri rokok yang turut menyumbang polusi udara. Walaupun pabrik rokok meluncurkan program penanaman pohon untuk penghijauan, perlu dipertanyakan apakah ini hanya strategi peningkatan popularitas sebab laju pertumbuhan tunas pohon tersebut tidak akan pernah bisa melampaui laju pembabatan hutan yang mereka lakukan. Langkah yang lebih tepat adalah tidak menebang pohon lagi sambil menanam tunas pohon yang baru.
 Ketika rokok dibakar, asap dan lebih dari 4.000 bahan kimianya terbang ke udara sebagai zat pencemar. Asap ini kemudian dihirup oleh perokok aktif maupun pasif dan menimbulkan masalah kesehatan secara kronis. Bayangkan bila yang menghirupnya adalah anak-anak, maka secara tidak langsung kesehatan anak tersebut sudah digerogoti sejak usia muda.
Bahaya rokok tidak berhenti sampai disana. Saat rokok habis dihisap, perokok dengan mudah membuang puntung rokok sembarangan. Perokok mungkin berpikir bahan rokok berupa kertas dan daun kering tembakau akan dengan mudah diuraikan. Kenyataannya puntung rokok bukan hanya sekedar "kertas dan daun kering". Bahan kimia beracun yang terkandung di dalamnya akan meracuni tempat dimana ia dibuang.
Bila dibuang ke perairan, bahan beracun akan larut ke air dan meracuni organisme di dalamnya. Bila dibuang di tanah, bahan beracun akan meresap ke tanah dan mencemarinya. Butuh waktu 25 tahun bagi bahan kimia tersebut untuk "diencerkan" di tanah. Namun bila puntung rokok tetap dibuang ke tanah, bahan beracun akan tetap masuk dan butuh waktu semakin lama untuk menguraikannya. Akibatnya tanaman menjadi sulit tumbuh dan tanah menjadi tandus.


Kita bisa melihat bahwa tidak ada keuntungan rokok bagi lingkungan dan kesehatan kita. Maka langkah terbaik adalah dengan berhenti merokok. Tentu akan sangat sulit untuk menghentikan kebiasaan merokok, namun tekad yang kuat telah menjadi senjata utama bagi para mantan perokok untuk terbebas dari jeratannya.

No comments: