Tuesday, May 3, 2016

COST-VOLUME-PROFIT RELATIONSHIP

Keterkaitan antara cost, volume, dan profit merupakan alat analisis yang membantu manajer dalam melakukan fungsi planning dan decision making seperti:

a   Penentuan harga jual dan volume penjualan atau perencanaan biaya untuk dapat mencapai laba tertentu (target laba);
b.  Menghitung titik impas, yaitu menghitung jumlah penjualan minimal yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian;
c.    Memprediksi laba;
d.    Mengambil keputusan terkait dengan struktur biaya varibel dan biaya tetap.

Untuk melakukan analisis CVP diperlukan pemahaman tentang:
  1. Perilaku biaya (Cost behaviour)
  2. Laporan laba rugi yang disusun berdasarkan perilaku biaya (contribution income statement).

Contoh, Sport company memproduksi sepeda dengan harga jual perunit $250, variable expenses perunit $150 dan fixed expenses $ 35,000 per bulan. Contribution margin dan net income pada tingkat penjualan 400 unit dan 300 unit dapat dilihat pada table: 3.1 dan 3.2.

Tabel :  3.1. Contribution Margin dan Net income pada tingkat penjualan 400 unit
Description
Total  ($)
Per Unit ($)
Sales (400 units)
Less: Variable expenses
Contribution margin
Less:  Fixed expenses
Net income
100,000
 60,000
 40,000
 35,000
  5,000
250
150
100

     
Tabel :  3.2. Contribution Margin dan Net income pada tingkat penjualan 300 unit
Description
Total  ($)
Per Unit ($)
Sales (300 units)
Less: Variable expenses
Contribution margin
Less:  Fixed expenses
Net income (Loss)
75,000
45,000
30,000
35,000
  (5,000)*
250
150
100


*) Rugi $ 5,000 menunjukkan bahwa laba margin perusahaan (hasil operasional perusahaan)  tidak  mampu menutupi seluruh kebutuhan tetap(biaya tetap) perusahaan.


CONTRIBUTION MARGIN (CM) adalah:
1.      Sisa pengurangan antara sales dan variable expenses (sales – variable expenses)
2.      Digunakan untuk memenuhi fixed expensesJika CM tidak cukup memenuhi fixed expenses maka perusahaan akan menderita kerugian.

Jalan pintas untuk memprediksi perubahan laba kontribusi (CM) atau laba bersih (NI)  dapat dilakukan dengan mengacu pada perubahan sales atau perubahan variable expenses melalui :
  1.  CM perunit
  2.  CMR (contribution margin ratio)

Contribution margin (CMper Unit
CM perunit adalah laba yang disumbangkan oleh setiap unit barang terjual. Dalam tabel: 3.1 ditunjukkan CM per unit adalah $100, artinya setiap unit barang terjual memberikan kontribusi laba ke perusahaan sebesar $100. Jadi, jika barang terjual 100 unit maka perusahaan memperoleh laba kontribusi senilai $10,000 (yaitu 100 unit x $100).  Berdasarkan perhitungan CM perunit, kita dapat mengetahui perubahan laba kontribusi dan laba bersih sebagai akibat dari perubahan penjualan ataupun karena perubahan biaya variable.
1.      Perubahan CM = perubahan unit penjualan x CM perunit
2.      Perubahan laba  = perubahan unit penjualan x CM perunit
Contoh:  
  1. Berdasarkan tabel: 3.1,  jika unit penjualan naik 40 unit  maka Total CM meningkat sebesar 40 unit x $ 100 = $ 4,000 , dan laba juga naik $ 4,000 .
  2. Berdasarkan tabel: 3.1,  jika unit penjualan turun 40 unit maka Total CM menurun sebesar 40 unit x $ 100 = $ 4,000, dan laba juga turun $ 4,000.

Contribution Margin Ratio (CMR)
CM ratio adalah persentase CM dari salesCM ratio ini dapat digunakan untuk memprediksi CM perusahaan pada berbagai tingkat penjualannya (sales volume). Oleh karena didasarkan pada CM dan sales, maka CM ratio biasa juga disebut profit-volume ratio (P/V ratio).  Rasio ini dapat ditunjukkan sebagai berikut:

                      Contribution margin
CM ratio = -----------------------------                    
                                 Sales
           
Berdasarkan data Sport company pada tingkat penjualan 400 unit sepeda, maka CM ratio-nya adalah:


Total CM = $40,000 Per Unit CM = $ 100 = 40% *) atau = 40% *) Total Sales = $100,000 Per unit sales = $ 250

*) Setiap unit barang terjual memberikan laba kontribusi sebesar 40% dari harga jualnya.
*) Setiap kenaikan/penurunan jumlah sales akan menaikkan/menurunkan CM  sebesar 40% dari kenaikan/penurunan
   sales tersebut.

Contoh :
a.       Berdasarkan tabel: 3.1,  jika sales meningkat menjadi $150,000, maka CM juga meningkat menjadi $60,000.
b.      Berdasarkan tabel: 3.1,  jika sales menurun  menjadi $80,000, maka CM juga menurun menjadi $32,000.


BREAK-EVEN ANALYSIS
Break-even point (BEP) atau titik impas adalah keadaan perusahaan yang tidak memperoleh laba dan tidak pula menderita kerugian (net income = 0). BEP terjadi jika:
a) Sales revenue sama dengan total expenses, atau
b) Total CM sama dengan total fixed expenses.   
Break-even analysis adalah salah satu bagian dari CVP analysis yang digunakan untuk mengetahui pada angka penjualan berapa perusahaan mencapai titik impas atau BEP.    

Break-even point  dapat dihitung dengan menggunakan metode analisis berikut:
  1. Equation Method (Metode persamaan)
  2. Unit Contribution Method (Metode laba kontribusi perunit)

Equation Method
Format equation method dapat ditunjukkan dengan persamaan berikut ini:

                         Profits = Sales – (Variable expenses + Fixed expenses)
                                                              atau:

Sales =  Variable expenses + Fixed expenses) + Profits.

 Jika profits atau net income = $0, maka persamaannya menjadi:    

                          Sales = Variable expenses + Fixed expenses

Contoh: Berdasarkan data pada table 3.1,  hitunglah jumlah minimal yang harus terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian (jumlah minimal atau BEP dapat diukur dalam unit barang atau dalam $)

Perhitungan BEP dalam unit:
                        Sales  =  (Variable expenses + Fixed expenses)
                        $ 250 X =  $ 150 X   +   $ 35,000
                        $ 100 X =  $ 35,000
                                  X =   350 unit sepeda.
Keterangan:
               X              =  Sales dalam unit
               $ 250        =  Harga jual per unit
               $ 150        =  Variable expenses per unit
               $ 35,000   = Total fixed expenses perbulan

Perhitungan BEP dalam mata uang $:
X          =  60% X + fixed expenses + profits
40% X =   $ 35,000 + 0
X          =  $ 35,000 / 40%
X          =  $ 87,500

Keterangan:     X             =  Sales dalam jumlah uang ($)
                        0.60         =  Variable expenses dalam persentase dari penjualan
                        $ 35,000  = Total fixed expenses dalam sebulan.             


Unit Contribution Method
            Metode ini memiliki dua persamaan dalam menentukan BEP, yaitu:

                                Fixed expenses                                                 Fixed expenses
BEP (unit)   =    ------------------------------       atau       BEP  ($)  =    ---------------------
                         Unit contribution margin                                                  CMR

Jika persamaan ini diaplikasikan pada Sport company, maka BEP dapat dihitung sebagai berikut:

                                Fixed expenses                       $ 35,000
BEP (unit)  =      ------------------------------      =       ----------   = 350 unit sepeda
                          Unit contribution margin                $ 100

atau :
                         Fixed expenses               $ 35,000

BEP ($) =     --------------------------    =    ------------      =  $ 87,500
                             CM ratio                         40%

CVP Relationship dalam bentuk Grafik
            Grafik CVP dapat digunakan untuk menunjukkan CVP relationship sekaligus dengan BEP.  Sebagai contoh aplikasinya dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Wilayah yang garis total expenses-nya lebih tinggi dari pada garis total sales-nya adalah wilayah kerugian. Sebaliknya, wilayah yang garis total expenses-nya lebih rendah dari pada garis total sales-nya adalah wilayah laba.


TARGET  NET  PROFIT  ANALYSIS
Formula CVP dapat pula digunakan untuk menentukan berapa volume penjualan yang dibutuhkan untuk mencapai target net profit (laba yang direncanakan).  Sebagai contoh, Sport company dapat menentukan berapa jumlah barang yang harus terjual jika direncanakan  profit $ 40,000.  Hal ini dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan CVP:
Sales      = Variable expenses + Fixed expenses + profits
$ 250 X  = $150 X + $35,000 + $40,000
$ 100 X  = $75,000
X            = $75,000 / $100
X            = 750 unit sepeda


MARGIN OF SAFETY
Margin of safety (MS) adalah kelebihan (selisih lebih) actual sales/budgeted sales di atas break even sales.  MS dapat dirumuskan sebagai berikut:
           
            MS = Total sales (budgeted atau actual) – Breakeven sales

            MS dapat juga digunakan untuk mengetahui berapa penurunan jumlah sales yang dapat dilakukan tanpa mengalami kerugian.    Mengacu pada contoh di atas, jika diasumsikan budgeted sales atau actual sales adalah 500 unit maka MOS adalah: $ 50,000 (yaitu : $ 250,000 - $ 200,000) atau 100 unit (yaitu: 500 unit – 400 unit).

Tabel 3.4.  Break even sales dan actual sales

Break even sales
(400 unit)
Actual sales
(500 units)
Sales ($ 500 per unit)
Variable expenses
Contribution Margin
Fixed expenses
Net operating income
$ 200,000
   120,000
80,000
80,000
0
$ 250,000
150,000
100,000
80,000
20,000


Margin of safety dapat juga ditunjukkan dalam bentuk persentase dengan formula:  
                                     =    =   20 %  dari penjualan
                                
COST STRUCTURE
            Cost structure  adalah proporsi antara fixed cost dan variable cost dalam suatu organisasi.  Perusahaan yang capital-intensive (terotomatisasi) memiliki proporsi fixed expense yang lebih besar dari pada perusahaan yang labor-intensive (manual).  Ini disebabkan karena pada capital-intensive tidak lagi melakukan pembayaran upah direct labor  (tenaga kerja langsung) secara variable.  Bagaimana pengaruh cost structure terhadap stabilitas profit, dapat dilihat pada perbandingan dua perusahaan berikut ini.

Tabel 3.4.  Pengaruh cost structure terhadap stabilitas profit


Perusahaan X
(VC tinggi & FC rendah)
Perusahaan Y
(VC rendah & FC tinggi)

 Jumlah            Persen
 Jumlah           Persen
Sales
Less: Variable expenses
Contribution Margin
Less: Fixed expenses
Net income
$ 100,000           100
     60,000             60
     40,000             40
     30,000
  10,000
$ 100,000           100
     30,000             30
     70,000             70
     60,000
$   10,000   
                                               
Jika sales mengalami kenaikan sebesar $ 10,000 maka net income mengalami kenaikan pula. Akan tetapi,  kenaikan laba lebih sensitif pada perusahaan Y yang struktur variabel cost-nya  lebih rendah. Lebih jelas dapat dibandingkan pada tabel berikut ini:

Tabel  3.5. Pengaruh cost structure terhadap stabilitas profit


Perusahaan X
(VC tinggi & FC rendah)
Perusahaan Y
(VC rendah & FC tinggi)

 Jumlah               Persen
 Jumlah              Persen
Sales
Less: Variable expenses
Contribution Margin
Less: Fixed expenses
Net income
$ 110,000                100
     66,000                  60
     44,000                  40
     30,000
  14,000
$ 110,000               100
     33,000                 30
     77,000                 70
     60,000
$   17,000    

Dari table 3.4 dan 3.5 di atas dapat dibandingkan pengaruh perubahan sales terhadap net income antara perusahaan X dan perusahaan Y. Pada perusahaan X, kenaikan sales 10%  dapat meningkatkan laba sebesar $4,000, sedangkan pada perusahaan Y, kenaikan sales 10% dapat meningkatkan laba lebih besar yaitu $7,000. Sebaliknya, pada perusahaan X, penurunan sales 10% akan menurunkan laba $4,000, sedangkan pada perusahaan Y, penurunan tersebut dapat menurunkan laba lebih besar yaitu $7,000.


OPERATING LEVERAGE    
Operating leverage digunakan oleh manajer untuk mengetahui berapa besar kemampuan penjualan menaikkan profit perusahaan.  Berapa tingkat kemampuan sales merubah profit disebut Degree of operating leverage.

                                                                              Contribution margin
Degree of operating leverage (DOL) =       --------------------------
                                                                                    Net income
Contoh: 
                                                            Actual sales
                                                               (500 unit)
Sales                                                    $  250,000
Less: variable expenses                            150,000
Contribution margin                                  100,000

Less: fixed expenses                                       80,000
Net income                                           $     20,000

DOL =     =  5 kali

DOL perusahaan di atas adalah 5 kali, artinya jika sales perusahaan naik 10% dari sales sebelumnya, maka profit perusahaan akan naik 50% (yaitu: 5 x 10%) dari profit sebelumnya.  Ini dapat diartikan juga bahwa kemampuan sales untuk merubah atau mempengaruhi jumlah profit adalah 5 kali.  Lebih jelasnya, dapat dilihat pada perhitungan sebagai berikut:

Tabel 3.6.  Degree operating leverage


Actual sales
500 unit
Actual sales
550 unit
(Meningkat 10% )
Sales 
Less: variable expenses
Contribution Margin
Less: fixed expenses
Net operating income
$ 250,000
150,000
100,000
80,000
20,000
$ 275,000
165,000
110,000
80,000
30,000

Pada table di atas, menunjukkan bahwa kenaikan sales 10% (10% x 500 unit = 50 unit) atau $ 25,000 dapat menaikkan profit 50% dari profit sebelumnya (50% x $20,000 = $ 10,000).   Perusahaan yang proporsi fixed cost-nya lebih tinggi dari pada variable cost-nya akan memiliki operating leverage yang lebih besar, yaitu sales/asset memiliki kemampuan yang besar untuk merubah profit. Artinya, kenaikan sales akan menaikkan profit perusahaan dalam jumlah yang lebih besar. Sebaliknya, perusahaan yang proporsi fixed cost-nya lebih rendah dari pada variable cost-nya akan memiliki operating leverage yang lebih rendah.  Penjelasan ini, dapat ditunjukkan dengan menampilkan kembali perusahaan X dan perusahaan Y (table 3.5 dan 3.6). 
                                               
                               Perusahaan X                                Perusahaan Y
DOL                 $ 40,000 / $ 10,000 = 4                 $ 70,000 / $ 10,000 = 7
Peningkatan sales         $ 10,000                                       $ 10,000
Peningkatan profit        $   4,000                                       $   7,000

Ketika perusahaan X menaikkan sales 10% (yaitu dari  $ 100,000.- menjadi $ 110,000) maka profit-nya meningkat 40% yaitu $ 4,000. Adapun perusahaan Y, ketika menaikkan sales 10% maka profitnya meningkat 70% yaitu $7,000.

Sales Mix dan Break-Even Analysis
            Perusahaan tidak selalu menghasilkan produk tunggal. Beberapa perusahaan memproduksi lebih dari satu jenis produk. Kombinasi relatif beberapa produk yang dijual disebut sales mix.   Jika perusahaan menjual lebih dari satu jenis produk, analisis BEP-nya  lebih kompleks karena perbedaan pada selling price, costs, dan contribution margin.

Konsep Sales Mix
1.      Sales mix proporsi relatif produk-produk terjual.
2.    Produk-produk yang berbeda memiliki selling prices, cost structures, and  contribution margin yang berbeda.Contoh:

Sepeda anak-anak
Kereta bayi
Total
Sales
Variable expenses
Contribution margin
Fixed expenses
Net operating income

Sales mix
$250,000
$150,000
$100,000



$250,000

60%
40%



41,67%
$ 350,000
   175,000
   175,000



$ 350,000

50%
50%



58,33%
$ 600,000
   325,000
   275,000
     80,000
   195,000

$ 600,000

54,17%
45,83%



100%

        Break-even sales = Fixed expenses / CM Ratio
          = $ 80,000 / 45,83%
          = $ 174,558


        Dengan komposisi :
·         BEP untuk sepeda anak-anak = 41,67%  x $ 174,558 =  $ 72,738   dan
·         BEP untuk kereta bayi = 58,33% x $ 174,558 = $ 101,819

Asumsi yang digunakan pada analisis Cost-volume-profit
1.      Fungsi pendapatan dan fungsi biaya adalah linier.  Dengan merujuk ke pendapat ahli ekonomi, maka perlu dipertimbangkan fungsi kurvalinier atas pendapatan dan biaya. Pada rentang volume penjualan tertentu hubungan garis linier antara volume, pendapatan dan biaya adalah valid (misalnya garis liniernya cenderung mendatar),  tetapi ketika rentang volume penjualan berubah maka hubungan linier antara volume, pendapatan, dan biaya akan berubah pula (boleh jadi garis liniernya cenderung lebih tegak).
2.      Harga, total biaya tetap, dan biaya variabel perunit dapat diidentifikasi secara akurat, serta tetap konstan sepanjang rentang yang relevan.  Ini berarti, batasan rentang relevan dapat diidentifikasi.
3.      Jumlah yang diproduksi sama dengan yang dijual.
4.      Pada analisis sales mix, komposisi atau bauran penjualan diketahui atau diprediksi dengan pasti.
5.      Harga jual diasumsikan telah diketahui dengan pasti.


Pertanyaan
1)         Jelaskanlah  bagaimana  analisis  CVP  dapat  digunakan  pada  perencanaan  manajerial.
2)         Sebutkanlah  definisi  titik  impas (BEP)
3)         Jelaskanlah  mengapa  marjin  kontribusi  per unit  menjadi  laba  per unit  di atas  titik  impas.
4)         Apabila  marjin  kontribusi  per unit  adalah  $7 dan  titik  impas  adalah  10.000  unit , berapa  laba  yang  akan  dihasilkan  perusahaan  jika  penjualan  mencapai  15.000  unit?
5)         Apakah  yang  dimaksud  dengan  variable cost ratio? MCR? Bagaimana  hubungan  di  antara  keduanya ?
6)         Misalkan  suatu  perusahaan  memiliki  biaya  tetap  sebesar  $200.000  dan  MCR =  0,4. Berapa  pendapatan  penjualan  yang  harus  dihasilkan  perusahaan  untuk  mencapai  titik  impas ?
7)         Misalkan  suatu  perusahaan  dengan  rasio  marjin  kontribusi  sebesar  0,3  meningkatkan  beban  iklannya  sebesar  $10.000  dan  karenanya  penjualan  naik  $30.000. Apakah  langkah  untuk  meningkatkan  beban  iklan  tersebut  merupakan  keputusan  yang  tepat ?
8)         Sebutkanlah  definisi  sales mix  dan  berilah  contoh  untuk  mendukung  definisi   anda .
9)         Jelaskan  bagaimana  analisis  CVP  yang  dikembangkan  untuk  produk  tunggal  dapat  digunakan  dalam  pengaturan  multiproduk ?  
10)     Anggaplah  suatu  perusahaan  memiliki   dua  produk  -A dan B . Pada  tahun  lalu  telah  dijual   2.000  unit  produk  A dan  1.000  unit  produk  B. Bauran  penjualan  yang  serupa  diharapkan  untuk  tahun  berikutnya . Total  beban  tetap  adalah  $30.000 , dan  marjin kontribusi  per  unit  adalah  $10  untuk  A  dan  $5  untuk  B . Berapa  unit  produk  A  dan  B  yang  harus  dijual  untuk  mencapai  titik  impas ?
11)     Wilson  Company  memiliki  rasio  marjin  kontribusi  sebesar  0,6 . Titik  impasnya  adalah  $100.000 . Selama  tahun  berjalan , Wilson  menghasilkan  total  pendapatan  sebesar  $200.000 . Berapakah  laba  Wilson ?
12)     Jelaskan  bagaimana  perubahan  bauran  penjualan  dapat  mengubah  titik  impas    perusahaan .
13)     Sebutkanlah  definisi  dari  safety margin. Jelaskan  bagaimana  ia  dapat  digunakan  sebagai  ukuran  kasar  pada  risiko  operasi .
14)     Jelaskanlah  apa  yang  dimaksud  dengan  istilah  leverage  operasi . Apakah  dampak  peningkatan  leverage  tersebut  terhadap  risiko?
15)     Bagaimana  analisis  sensitivitas  dapat  digunakan  dalam  hubungannya  dengan  analisis  CVP ?
16)     Mengapa  pendekatan  ABC  pada  analisis  CVP  menawarkan  pengertian  yang  lebih  baik  daripada  pendapatan  konvensional?


Soal  1
Tom  Flannery  telah  menemukan  resep  ayam  goreng baru  dan  berencana  membuka  restoran  di  Oklahoma  City . Mertuanya  setuju  untuk  menginvestasikan  modal  sebesar  $500.000  setelah  Tom  menjanjikan  laba  20  persen  dari  pendapatan  penjualan . Tom  mengestimasi  bahwa  total  beban  tetap  akan  sekitar  $24.000  per  tahun  dan  beban  variable  diperkirakan  40  persen  dari  pendapatan  penjualan .
          Diminta :
1.      Berapakah  pendapatan  penjualan  yang  harus  dihasilkan  Tom  agar  memperoleh  laba  sebesar  20  persen  dari  pendapatan  penjualan ? Susunlah  laporan  laba-rugi  kontribusi  untuk  membuktikan  jawaban  Anda .
2.      Apabila  Tom  berencana  menjual  kotak  ukuran  12  potong  daging  ayam  dengan  harga  $10  per  kotak , berapa  kotak  yang  harus  dijual  Tom  untuk  menghasilkan  laba  sebesar  20  persen  dari  penjualan ? Susunlah  laporan  laba-rugi  kontribusi  untuk  membuktikan  jawaban  kedua .
3.      Misalkan  mertua  Tom  menuntut  agar  laba  setelah  pajak  harus  mencapai  20  persen dari  pendapatan  penjualan . Menurut  asumsi  ini , berapakah pendapatan penjualan yang harus dihasilkan oleh bisnis daging ayam tersebut?

Soal 2
Berikut ini disajikan laporan laba rugi dari dua perusahaan yang berbeda dalam industri yang sama

Perusahaan A
Perusahaan B
Penjualan
Dikurangi : Beban  variable
          Marjin  kontribusi
Dikurangi : Beban  tetap
Laba  bersih

$500.000
 (400.000)
$100.000
   (50.000)
  $50.000
$500.000
 (200.000)
$300.000
 (250.000)
  $50.000

Diminta :

1.      Hitunglah  tingkat leverage  operasi  masing-masing  perusahaan .
2.      Hitunglah  titik  impas  masing-masing  perusahaan . Jelaskan  mengapa  titik  impas  perusahaan  B  lebih  tinggi .
3.      Misalkan  kedua  perusahaan  mengalami  kenaikan  pendapatan  sebesar  50  persen . Hitunglah  persentase  perubahan  laba  masing-masing  perusahaan . Jelaskan  mengapa  persentase  kenaikan  laba  perusahaan  B  jauh  lebih  besar  dari  perusahaan  A .

Soal 3
Toko  Indo Musik adalah distributor penjualan alat musik piano merk AA.  Keuntungan perusahaan selama dua  bulan terakhir ditampilkan sebagai berikut:


Januari
Februari
Sales                                    (unit)
Sales (penjualan)                 (Rp)
Cost of goods sold
Gross Margin
Operating expenses:
Salaries & commission expense
Delivery expense (angkut penjualan)
Depreciation exp.
Rent exp. (sewa)
Net income
15 unit
30.000.000,-
18.000.000,-
12.000.000,-

6.000.000,-
300.000,-
600.000,-
500.000,-
4.600.000,-
20 unit
40.000.000,-
24.000.000,-
16.000.000,-

7.000.000,-
400.000,-
600.000,-
500.000,-
7.500.000,-


Diminta:
1.      Susunlah income statement (laporan laba rugi) dengan pendekatan kontribusi  dan hitunglah CM/unit,  CMR dan BEP (unit dan Rp).   
2.      Jika pada bulan Maret, perusahaan menaikkan variable expenses-nya sebanyak Rp 175.000  per piano,  berapakah CM/unit, CMR, dan BEP (dalam unit dan Rp) yang baru?
3.      Jelaskan maksud dari CM/unit,  CMR, dan BEP pada jawaban no. 2 di atas.
4.      Berdasarkan jawaban no. 2 di atas,  jika perusahaan menginginkan net profitnya pada bulan Maret sebesar Rp. 7.500.000 (sama dengan bulan Februari),  berapakah jumlah piano yang harus terjual ?
5.      Jika perusahaan ingin menaikkan salesnya  20% dari sales bulan Februari, berapakah perkiraan kenaikan net profit dari net profit bulan februari (gunakan DOL) ?  apakah maksud dari DOL tersebut?

Soal  4
Berikut ini adalah data manufacturing cost (biaya produksi) PT. Anggun selama 4 bulan pertama tahun 2009.  Susunlah Contribution Income Statement untuk 4 bulan tersebut jika harga jual per produk Rp. 150.000 dan beban administrasi dan penjualan terdiri atas:
                        Beban Fixed         =   50.000 per bulan
                        Beban Variabel    =   10.000 per produk terjual
(untuk mixed cost, harus diurai ke variable cost dan fixed cost, gunakan metode yang paling sederhana)





Month
Unit product
Direct Material
Payroll (Direct labor)
Factory Overhead Costs (Rp)
Payroll (Indirect labor)
Indirect Material
Maintenance
Deprect.
Januari
Pebruari
Maret
April
  60
  70
  90
120
  60.000
  70.000
  90.000
120.000
35.000
40.000
50.000
60.000
75.000
75.000
75.000
75.000
24.000
28.000
36.000
48.000
41.000
47.600
55.100
78.700
10.000
10.000
10.000
10.000
b.      PT Anggun merencanakan peningkatan penjualan pada bulan Mei 2009  sebanyak 15 % lebih tinggi dari penjualan  bulan April.  Jika rencana ini terealisasi, berapakah kenaikan net income pada bulan Mei ?  (gunakan DOL)
c.       Manajer pembelian memperkirakan bahwa harga direct material  akan naik mulai bulan Mei sebesar 10% dari harga sebelumnya.  Manajer  SDM (HRD) juga merencanakan akan menaikkan salary untuk indirect  labor  5% pada bulan Juni.  Jika demikian, berapakah perkiraan BEP unit  dan BEP sales pada bulan Juni?

Soal 5
COST STRUCTURE (Kasus PT. Anggun)

Direktur PT. Anggun (lihat soal 4) berencana merubah sistem produksinya dari labor-intensive (padat karya=sistem manual) ke capital-intensive (padat modal=terotomatisasi). Perubahan ini akan merubah payroll (untuk Direct labor) menjadi fixed cost sebesar Rp 75.000 per bulan. Selain itu, depreciation akan bertambah dari Rp. 10.000  menjadi Rp. 20.000 per bulan.  Menurut saudara, apakah saudara setuju jika perusahaan tetap mempertahankan sistem labor-intensive atau merubah ke capital intensif.  Apa analisis atau dasar pertimbangan saudara.

Soal 6.
Etika dan Penerapan CVP
Nyonya Murni, manajer pemasaran untuk divisi yang memproduksi berbagai produk kertas. Salah satu lini produk baru yang sedang dikembangkan adalah lini serbet kertas.  Atas permintaan manajer divisi,  Ny. Murni melakukan analisis pemasaran untuk memproyeksikan prakiraan penjualan untuk lini serbet kertas tersebut.  Hasilnya adalah, diproyeksikan penjualan tahunan akan mencapai 30.000 kotak.   Bersamaan dengan itu, manajer divisi sedang mempertimbangkan proses produksi serbet kertas tersebut.  Ada dua alternatif proses produksi, yaitu sistem produksi manual dan sistem produksi terotomatisasi. Proses produksi pertama (manual) memerlukan variable cost sebesar $ 10 per kotak dan fixed cost $ 100.000. Sedangkan proses produksi kedua (terotomatisasi) akan memerlukan variable cost $ 6 per kotak dan fixed cost $ 200.000. Harga jual per kotak adalah $ 30. 
            Proses produksi yang pertama adalah proses padat karya (labor-intensive), sedangkan proses produksi kedua adalah proses padat modal (capital-intensive) yang hanya memerlukan sedikit tenaga manusia. Jika proses produksi kedua diterapkan akan banyak tenaga kerja yang terkena PHK,  akan tetapi mampu memproduksi 30.000 kotak sesuai dengan perkiraan penjualan. Sedangkan jika memilih proses produksi pertama, maka tidak akan terjadi PHK, tetapi kapasitas produksinya tidak mampu mencapai 30.000 kotak per tahun.
            Setelah mempertimbangkan situasi tersebut, Ny. Murni merubah perkiraan penjualannya menjadi 22.000 kotak pertahun, karena jika perkiraan penjualan tetap 30.000 kotak akan mendorong manajer divisi untuk menerapkan proses produksi kedua, yang berarti juga akan menimbulkan PHK.  Manajer divisi lebih mementingkan kuantitatif dalam pengambilan keputusan dan biasanya mengabaikan aspek kualitatif.
Diminta:
  1. Hitunglah BEP untuk dua alternatif tersebut.
  2. Apakah dengan menjual 30.000 kotak dengan proses produksi kedua akan menghasilkan laba yang lebih besar dari pada menjual 22.000 kotak dengan menggunakan proses pertama?
  3. Pada rentang penjualan berapakah proses produksi pertama lebih menguntungkan dari pada proses produksi ke dua? Dan sebaliknya pada rentang penjualan berapa proses produksi kedua lebih menguntungkan daripada proses pertama?
  4. Bagaimanakah menurut saudara tindakan yang dilakukan oleh Ny. Murni yang merubah perkiraan penjualannya? Apakah termasuk tindakan etis atau tidak berdasarkan kode etik akuntan manajemen? (Kode etik akuntan manajemen dapat dilihat pada pokok bahasan I)
Soal  7
          Gernon  Company  memproduksi  kalkulator  ilmiah  dan  bisnis . Untuk  tahun  yang  akan  datang , Gernon  berharap  menjual  20.000  kalkulator  ilmiah  dan  100.000 kalkulator  bisnis . Laporan  laba-rugi  segmen  untuk  masing-masing  produk  adalah  sebagai  berikut :





Penjualan
Dikurangi : beban  variable
          Marjin  kontribusi
Dikurangi : beban  tetap  langsung
          Marjin  segmen
Dikurangi : beban  tetap  umum
          Laba  bersih
Ilmiah

$500.000
 (240.000)
$260.000
 (120.000)
$140.000
Bisnis

$2.000.000
    (900.000)
$1.100.000
    (960.000)
   $140.000
Total





       280.000
      (145.000)
       135.000
   
Diminta:

1.      Hitunglah  jumlah  kalkulator ilmiah  dan  bisnis  yang  harus  dijual  agar  mencapai  titik  impas
2.      Dengan  hanya  menggunakan  informasi  dari  kolom “ Total “  pada  laporan  laba – rugi  tersebut,hitunglah  pendapatan  penjualan  yang  harus  dihasilkan  perusahaan  untuk  mencapai  titik  impas.

Soal  8
            Perusahaan hiburan Metropolitan Ballets mempertunjukkan lima tarian per tahun, yaitu The Dream, Petrushka, The Nutcracker, Sleeping Beauty, dan Bugaku.  Pada musim yang akan datang, ke lima tarian tersebut direncanakan akan ditampilkan.  Rincian biaya untuk setiap jenis tarian adalah:
1)      Biaya seragam, peralatan panggung, latihan, royalti, honor artis tamu, gaji staf produksi, alat musik, dan lemari pakaian. Biaya-biaya ini adalah tetap untuk setiap tarian tanpa memperhatikan jumlah pertunjukannya. Adapun fixed cost tersebut untuk setiap tarian sebagai berikut:
       The Dream,  Petrushka,    The Nutcracker,   Sleeping Beauty,   Bugaku
               $ 275,500   $ 145,500         $ 70,500               $ 345.000          $ 155.500

2)      Biaya Orkes Utah, Sewa Auditorium,  Gaji Penari adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk setiap pertunjukkan masing-masing tarian. Jumlah biaya tersebut adalah:
            Orkes Utah                    $ 3.800
            Sewa Auditorium          $    700
Gaji Penari                    $ 4.000
              Total                            $ 8.500 untuk setiap pertunjukan per tarian.
Jumlah atau jadwal sementara pertunjukan telah disusun oleh presiden direktur dan manajer umum sbb:
The Dream                      5
Petrushka                        5
The Nutcracker             20
Sleeping Beauty            10
Bugaku                            5

3)      Fixed cost lainnya yang dikeluarkan yaitu: advertise, insurance, Administrative salaries, rent for office, dan sebagainya. Biaya-biaya ini adalah biaya umum yang mendukung berlangsungnya keseluruhan acara selama satu musim yang akan datang.  Rincian biaya diperkirakan sebagai berikut:
 Advertise                                             $    80.000
 Insurance                                           $    15.000
 Administrative salaries                                    $  222.000
 Rent for office, dan sebagainya           $    84.000
                        Total                                        $  401.000 

4). Auditorium tempat tarian dipertunjukkan memiliki 1.854 kursi dengan harga tiket  $35.  Berdasarkan pengalaman sebelumnya, rata-rata penjualan tiket untuk setiap tarian adalah:
               Nutcracker     100%  dari jumlah kursi
               Lainnya            80%   dari jumlah kursi
            Diharapkan persentase penjualan tiket di atas masih berlaku untuk  pertunjukan  musim depan ini.
             Diminta:
·         Susunlah contribution income statement untuk setiap tarian berdasarkan jumlah sementara pertunjukan yang telah disusun oleh presiden direktur bersama manajer umum.
·         Berapakah jumlah minimal pertunjukan setiap tarian yang dibutuhkan untuk menutupi fixed cost setiap tarian?
·         Berapakah jumlah pertunjukan setiap tarian yang dibutuhkan untuk dapat menutupi fixed perusahaan secara keseluruhan (BEP sales mix).


The Dream
Petrushka
The Nutcracker
Sleeping Beauty
Bugaku
Total
Sales
Variable expenses

Contribt. Marg.
Fixed expenses danc.

Margin per dancing
General fixed cost

Net income























No comments: