Monday, June 20, 2016

AKUNTANSI KOMITMEN DAN KONTIJENSI

1. KOMITMEN

Komitmen : adalah  suatu  ikatan  atau  kontrak  berupa  janji  yang  tidak  dapat dibatalkan  secara  sepihak,  dan  harus  dilaksanakan  apabila  persyaratan  yang disepakati  bersama  dipenuhi.

 

JENIS-JENIS  KOMITMEN

    Komitmen  Tagihan,  yaitu  komitmen  yang  akan  diterima  oleh  suatu  bank  dari  pihak  lainnya.

    Komitmen  Kewajiban,  yaitu  komitmen  yang  diberikan  oleh  suatu  bank  kepada  nasabah  atau  pihak  lain.

 

Pencatatan  Komitmen  Dalam  Laporan  Keuangan

Transaksi  komitmen  belum  mempengaruhi  posisi  di  neraca  maupun  pendapatan  dan  biaya,  oleh  sebab  itu  transaksi  komitmen  harus  dicatat  oleh  bank  diluar  pos-pos  neraca.

Tempat  pencatatan  transaksi  seperti  ini  adalah  rekening  administratif. Pos  administratif  komitmen  ini  pada  tanggal  jatuh  waktunya  akan  berubah  menjadi  transaksi  yang  akan  merubah  neraca  dan  pos  pendapatan  dan  biaya.

Standar  Keuangan  Akuntansi  Perbankan  Indonesia  (SKAPI)  mewajibkan  bank  untuk  mencatat  transaksi  komitmen  ini  secara  single  entry,  karena  pada  tanggal  laporan  keuangan  harus  terlihat  jelas  komitmen  bersih  dari  suatu  bank.

 

Transaksi-transaksi yang termasuk Komitmen

@  Fasilitas  pinjaman  yang  diterima,

     Meliputi fasilitas  pinjaman  yang  akan  diterima  oleh  bank  dari  bank  lain  dan  atau  pihak  lain  dan  belum  dipergunakan  pada  tanggal  penyusunan  laporan  keuangan. 

     Nilai  komitmen  yang  disajikan  adalah  sejumlah  nilai  nominal  penarikan  atau  pelunasan  atas  fasilitas  tersebut,  sesuai  dengan  kesepakatan  yang  tertuang  dalam  perjanjian  pemberian  fasilitas  kredit  tersebut.

     Contoh :

     Apabila  bank  Omega  menyetujui  perjanjian  pinjaman  yang  akan  diterima  dari  bank  ABC  sebesar  Rp.  300  milyar,  oleh  bank  Omega  transaksi  ini  harus  dicatat  pada  sisi  rekening  administratif  dengan  jurnal  sbb. :

     D  :  RAR – Fasilitas  Pinjaman  Yang  Diterima………...Rp.  300.000.000.000,-

 

     Rekening  ini  akan  tetap  outstanding  hingga  tanggal  realisasi  pinjaman,  dimana  akan  berubah  menjadi  aktiva  dan  pasiva.

     Apabila  pada  tanggal  jatuh  tempo  diterima pinjaman  sebesar  Rp. 175 milyar  dari  bank ABC,  dan  dimasukkan  ke  rekening  giro  bank  Omega  pada  bank  ABC,  maka  bank  Omega  akan  membukukan  dengan  jurnal  sbb:

     D   :  Giro – Bank  ABC                Rp. 175.000.000.000,-

     K   :  Pinjaman  yang  diterima       Rp.  175.000.000.000,-

 

     Dengan  demikian  jurnal  single  entry  diperlukan  untuk  menghapus  rekening  administratif  seperti  dibawah  ini  :

     K : RAR.–Fasilitas Pinjaman Yang  Diterima………...Rp.  175.000.000.000,-

 

@  Fasilitas Kredit Yang Diberikan

     Adalah fasilitas kredit yang telah disetujui oleh bank untuk diberika kepada nasabah dan masih berlaku untuk digunakan nasabah. Fasilitas kredit yang diberikan disajikan sebesar komitmen yang belum ditarik.

     Contoh :

     Apabila seorang nasabah telah disetujui untuk menerima fasilitas kredit sebesar Rp.120.000.000,- maka transaksi akan dicatat sebagai komitmen kewajiban  dengan ayat jurnal sebagai berikut :

     K : RAR – Fasilitas Kredit Yang diberikan ……  Rp.120.000.000,-

 

     Apabila nasabah tersebut melakukan penarikan cek sebesar Rp. 35.000.000,- dan disetorkan ke nasabah bank ABC melalui kliring, akan dibukukan sebagai berikut :

     D : Debitur ………………………………………Rp.35.000.000,-

     K : Bank Indonesia-Giro ……………………….Rp.35.000.000,-

 

     Ayat jurnal (komitmen) rekening administrasinya sebagai berikut :

     D : Rekening Administratif Rupiah …………...Rp.35.000.000,-

 

@  Kewajiban Pembelian Kembali Aktiva Bank Yang Dijual Dengan Syarat Repo.

     Adalah kewajiban bank untuk membeli kembali aktiva bank pada waktu tertentu yang sesuai dengan perjanjian seperti transaksi dalam valuta asing (swap).

 

@  Letter of Credit Yang Tidak Dapat Dibatalkan

        Adalah L/C berdokumen yang dibuka dengan syarat tidak dapat dibatalkan.

        Contoh :

        Bank Omega menerbitkan L/C irrevocable senu\ilai Rp.300.000.000,- untuk nasabahnya , PT XYZ yang setoran jaminannya sebesar 30 %, maka jurnalnya adalah :

        K : Rekening Administratif Rupiah – Irrevocable L/C Dalam Negri Repo …. Rp.300.000.000,-

 

@  Akseptasi Wesel Impor Atas Dasar L/C Berjangka

        Adalah komitmen bank untuk melakukan pembayaran kepada pihak terkait, yang diberikan dalam bentuk penandatanganan terhadap wesel-wesel import yang ditarik atas dasar L/C berjangka yang diterbitkan bank.

        Contoh :

        Apabila bank koresponden bank ABC yang merupakan bank pembayar atas L/C DN yang telah diterbitkan bank Omega cabang Jakarta menerbitkan wesel berjangka senilai Rp.400.000.000,- dan meminta agar bank Omega mengaksepnya, maka oleh bank Omega cabang Jakarta akan diaksep dengan jurnal sebagai berikut :

        K             : RAR – Wesel Berjangka Usance L/C DN yang diaksep ………Rp.400.000.000,-

 

@   Transakasi Valuta Asing Tunai (SPOT) Yang Belum Diselesaikan

        Adalah komitmen bank yang bersifat tagihan atau kewajiban yang timbul karena transaksi valas tunai

        Contoh :

        Bank Omega menjual valuta US$ 20.000 kepada seorang nasabah giro rupiah dengan kurs Rp.2050,-. Penjualan valas (bank note) ini akan menciptakan kewajiban dalam valuta asing yang dijual (US$) dan tagihan dalam valuta Rp sebesar nilai lawannya, maka jurnal yang dibuat oleh bank Omega sebagai berikut :

        D             : RAR – Transaksi Penjualan Valas Tunai (SPOT) Yang Belum Diselesaikan …. Rp.41.000.000,-

 

        Bank Omega membeli valas sebesar DM 10.000.000 dari bank ABC dengan kurs Rp. 1.290,- per DM. Pada waktu menutup transaksi tersebut dan belum ada penyerahan valuta, oleh bank Omega akan dianggap sebagai komitmen tagihan dalam valuta asing dan komitmen kewajiban dalam Rupiah, maka jurnal yang dibuat oleh bank Omega :

        K : RAR – Transaksi Penjualan Valas Tunai (SPOT) Yang Belum Diselesaikan …. Rp.12.900.000,-

 

@   Transakasi Berjangka Valuta Asing (Forward/Future) Yang Masih Berjalan

        Tagihan atau kewajiban yang timbul dari transaksi berjangka valas dicatat dan disajikan sebesar tagihan atau kewajiban bank. Saldo tagihan atau kewajiban berjangka dalam valas dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah tanggal laporan.

        Contoh :

        Bank Omega menutup kontrak pembelian berjangka dengan bank ABC untuk membeli valas  US$ 20.000  dengan kurs Rp.2070,- yang akan direalisasikan sebulan kemudian. Pada saat menutup kontrak ini akan dibukukan sebagai komitmen tagihan dalam valas dan kewajiban dalam Rupiah, maka jurnal yang dibuat oleh bank Omega sebagai berikut :

        K : Rekening Administratif Rupiah –

              Transaksi Pembelian Forward Valas Yang Belum Direalisir …. Rp.41.400.000,-

 

        Apabila bank Omega menutup transaksi penjualan sebesar US$ 15.000 kepada bank ABC dengan kurs Rp.2075,- per US$ yang akan  jatuh tempo sebulan kemudian, maka akan dicatat oleh bank Omega sebagai berikut :

        D             : Rekening Administratif Rupiah –

              Transaksi Penjualan Forward Valas Yang Belum Direalisir …. Rp.31.125.000,-

 

 

Laporan Komitmen

Laporan Komitmen adalah laporan suatu kewajiban bagi bank untuk melaporkan besarnya tagihan atau kewajiban bersih atas seluruh transaksi komitmen yang telah dilakukan.

 

Tujuan

Untuk  alat  kontrol  bagi  bank  yang  bersangkutan  dalam  mengelola  aktiva  dan  kewajibannya  termasuk  didalamnya  pengelolaan  alat  likuid  untuk  memenuhi  kewajiban  yang  diperkirakan  akan  terjadi  beberapa  hari  atau  bulan  yang  akan  datang  yang  akan  dikaitkan  dengan  tagihan  yang  akan  diterima.

 

Waktu

Laporan komitmen  dibuat setiap tanggal laporan bersamaan  dengan  pembuatan  neraca  dan laporan laba  rugi.

 

Isi

Memerinci  seluruh  kewajiban dan  tagihan  komitmen  yang  dimiliki  oleh  suatu  bank.

 

Manfaat

Dapat  diketahui  apakah bank memiliki suatu kewajiban atau tagihan  bersih  dari  sejumlah  komitmen  yang  telah  ada.

 

Komitmen  ini  akan  mempengaruhi  perhitungan  aktiva  tertimbang  menurut  resiko  (ATMR)  dalam  rangka  perhitungan  rasio  kecukupan  modal  (CAR).

LAPORAN  KOMITMEN
Per  31  Januari  20XX
(dalam  Jutaan  Rupiah)

TAGIHAN
KEWAJIBAN
Fasilitas  PYD………...Rp.125.000,-
Penj.  Spot  Valas……. Rp.         41,-
Penj.  Forward  Valas…Rp          31,125,-

Fasilitas  KYD…………….     Rp.    85,-
Irrevocable  L/C  DN  Repo      Rp.  300,-
Wesel  Berjangka  yg  Diaksep Rp.   400,-
Pemb.  Spot  Valas……………Rp.   12,9
Pemb.  Forward  Valas………..Rp.   41,4

Jumlah  tagihan…………Rp.  125.072,125
Jumlah kewajiban………….Rp.  839,3

Jml tagihan bersih    Rp.  124.232,825  Juta


 

2. KONTIJENSI

Kontijensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan, yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa dimasa yang akan datang.

 

Penyajian Dalam Laporan Keuangan

Transaksi kontijensi belum mepengaruhi posisi dalam neraca dan laba-rugi perusahaan. PSAK No.31 mengatur masalah Kontijensi ini. Kontijensi harus disajikan sedemikian rupa sehingga bila dikaitkan dengan pos-pos aktiva dan pasiva dapat menggambarkan posisi keuangan bank secara wajar. Kontijensi merupakan transaksi yang belum mengubah posisi aktiva dan pasiva bank pada tanggal laporan, tetapi has\rus dilaksanakan oleh bank apabila persyaratan yang disepakati dengan nasabah terpenuhi. Kontijensi tersebut dapat bersifat tagihan atau kewajiban baik dalam Rupiah maupun Valas.

 

Sistematika penyajian laporan komitmen dan kontijen disusun berdasarkan urutan tingkat kemungkinan pengaruhnya terhadap posisi keuangan dan hasil usaha bank. Selanjutnya, komitmen dan kontijen, baik yang bersifat sebagai tagihan maupun kewajiban, masing-masing disajikan secara tersendiri tanpa pos lawan, sehingga pengungkapan dalam laporan dilakukan single entry melalui rekening administratif yang merupakan pos filuar neraca (off balance-sheet). 

 

Azas Konservatif Dalam Kontijensi

Penyisihan suatu rugi kontijensi dapat dilakukan pada perhitungan rugi-laba bila kedua kondisi berikut dipenuhi :

1.      Terdapat petunjuk kuat bahwa telah terjadi penurunan nilai suatu aktiva atau telah timbul kewajiban pada tanggal neraca

2.      Jumlah kerugian yang dapat ditaksir secara wajar.

 

Jenis Transaksi Kontijensi

Jenis transaksi kontijensi adalah : garansi bank, letter of credit yang dapat dibatalkan (revocable) yang masih berjalan, transaksi opsi valuta asing, pendapatan bunga dalam penyelesaian. Transaksi tersebut wajib dilaporkan dalam laporan keuangan melalui rekening administratif, yabng dapat berupa tagihan maupun kewajiban.

 

@  Garansi Bank

Adalah semua bentuk garansi atau jaminan yang diterima atau diberikan oleh bank yang mengakibatkan pembayaran kepada pihak yang menerima jaminan apabila pihak yang dijamin bank wanprestasi atau cedera janji. Diterbitkan dengan maksud memberikan bantuan  fasilitas kepada nasabah yang bersangkutan agar dapat memperlancar transaksi ayng sedang dijalankannya.

Jenis Garansi bank: dapat berupa; penerimaan atau penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi baik dalam rangka pemberian kredit, risk sharing, standby L/C maupun dalam rangka pelakasaan proyek seperti big bonds, performance bonds dan advanced payment bonds, bisa juga berupa akseptasi atau endosemen surat berharga.

Kegunaan Garansi bank

Garansi bank dapat dipergunakan untuk transaksi-transaksi :

·         Tender Dalam Negeri.

·         Perdagangan

·         Tender Luar Negeri

·         Uang Muka Kerja

·         Penanggungan Bea Masuk

·         Cukai Rokok

·         Pelaksanaan Pembelian Aktiva Tetap.

 

Akuntasi Untuk Garansi Bank

     Meliputi saat penerbitan dan jatuh waktu. Dalam jatuh waktu bank dihadapkan pada dua situasi :

     1. Apabila nasabah mampu melunasi sisa kewajibannya

     Contoh :

     Apabila bank Omega cabang Jakarta menerbitkan Garansi Bank atas permintaan PT. XYZ yang ditujukan kepada PT. CVS di Surabaya senilai RP 500.000.000,-. Setoran jaminan dibayarkan oleh PT. XYZ sebesar 60 persen atas beban rekening gironya, maka ayat jurnalnya :

     D     : Giro – PT.XYZ         ………            Rp. 300.000.000,-

     K     : Setoran Jaminan Garansi Bank …    Rp. 300.000.000,-

 

     Ayat jurnal untuk mencatat kontijensi Garansi Bank adalah sebesar kewajiban penuh atau 100 % yaitu :

     K     : Rekening Administratif Rupiah – Garansi Bank Yang Belum Jatuh Waktu           Rp. 500.000.000,-

    

     Pada saat jatuh waktu, apabila PT XYZ melunasi seluruh sisa kewajibannya atas beban rekening giro, pada saat itu pula bank Omega cabang Jakarta akan mengkredit rekening antar kantor cabang Surabaya dengan memerintahkan untuk membayar kepada PT.CVS, ayat jurnalnya adalah sebabagi berikut :

     D     : Giro – PT.XYZ         ……………………………………    Rp. 200.000.000,-

     D     : Setoran Jaminan Garansi Bank …………………….           Rp. 300.000.000,-

     K     : RAK-Cabang Surabaya      …………………………….     Rp. 500.000.000,-

 

Cabang Surabaya akan mencatat :

     D     : RAK – cabang Jakarta …………………………………Rp. 500.000.000,-

     K     : Giro – PT. CVS           ..………………………………. Rp. 500.000.000,-

 

     Untuk menghapus pos kontijensi Garansi bank dan mencatat penerimaan kekurangan  setoran jaminan adalah :

     D     : Rekening Administratif Rupiah –  Garansi bank Yang Belum Jatuh Waktu

              Rp. 500.000.000,-

2. Apabila terjadi Wanprestasi

     Wanprestasi akan mengakibatkan bank penerbit garansi bank harus mengkonversi menjadi debitur umum dengan membebankan nasabah sejumlah biaya tertentu.

     Contoh :

     PT. DSK membuka garansi bank pada bank Omega cabang Jakarta senilai Rp. 350.000.000,- dengan setoran jaminan sebesar 60 persen yang dibayar atas beban rekening gironya. Garansi bank ditujukan kepada nasabah cabang Bandung PT. DCK, maka jurnalnya :

     D     : Giro – PT DSK            …………………………………….Rp. 210.000.000,-

     K     : Setoran Jaminan Garansi Bank ..…………………………..Rp. 210.000.000,-

 

     Ayat jurnal administratifnya :

     K     : Rekening Administratif Rupiah –  Garansi Bank Yang Belum Jatuh Waktu          Rp. 350.000.000,-

 

Garansi Bank (Lanj.)

     Pada saat jatuh waktu nasabah PT.Dsk belum datang untuk melunasi sisa kewajibannya, bank Omega cabang Jakarta terlebih dahulu membukukan rekening administratif atas garansi bank yang belum jatuh tempo dan menggantinya dengan garansi bank yang telah jatuh tempo, dengan ayat jurnalnya :

     D     : RAR – Garansi Bank Yang Belum Jatuh Waktu ……        Rp. 350.000.000,-

     K     : RAR –  Garansi Bank Yang Sudah Jatuh Waktu ……        Rp. 350.000.000,-

 

     Apabila paling lambat dalam waktu 2 minggu nasabah tidak sanggup melunasi sisa kewajibannya, maka akan dibebankan kepada nasabah tesebut biaya provisi kredit sebesar Rp. 350.000,- dengan ayat jurnalnya :

     D     : Debitur                       ……………………………………   Rp. 140.350.000,-

     D     : Setoran Jaminan GAransi Bank………………………….   Rp. 210.000.000,-

     K     : RAK – cabang Bandung.………………………………… Rp. 350.000.000,-

     K     : Pendapatan Provisi Kredit ……………………………….  Rp.        350.000,-

 

     Pada saat rekening administratif atas garansi bank jatuh waktu maka jurnalnya :

     D     : Rekening Administratif Rupiah –

              Garansi Bank Yang Sudah Jatuh Waktu ………………… Rp. 350.000.000,-

 

@  Letter Of Credit

Letter of Credit Yang Dapat Dibatalkan (Revocable) Yang Masih Berjalan : adalah jaminan dalam bentuk L/C yang dapat dibatalkan dalam rangka impor dan ekspor atau lalu lintas perdagangan dan disajikan sebeasr sisa jumlah L/C yang belum direalisasi

     Contoh :

     Apabila bank Omega cabang Jakarta menerbitkan L/C Dalam Negeri revocable atas permintaan PT.DKS sebesar Rp.300.000.000,- dan ditujukan kepada seorang nasabah di cabang Surabaya. Setoran jaminan dilakukan sebesar 40 % dan dibayarkan oleh PT.DKS atas ebban rekening gironya, maka jurnal pada saat penerbitan :

     D     : Giro – PT.DKS         ………………………………………Rp. 120.000.000,-

     K     : Setoran Jaminan L/C Dalam Negeri Revocable     …………. Rp. 1200.000.000,-

 

     Jurnal administratif untuk mencatat transaksi kontijensi ini adalah :

      K    : RAR -  L/C Dalam Negeri Revocable  Yang Diterbitkan   .Rp. 120.000.000,-

     Apabila terjadi pembatalan L/C atas permintaan nasabah PT.DKS, maka bank Omega akan mencatat jurnal :

     D     : Setoran Jaminan L/C Dalam Negeri Revocable     ………. Rp. 120.000.000,-

     K     : Giro – PT.DKS         ………………………………………Rp. 120.000.000,-

 

     K     : RAR -  L/C Dalam Negeri Revocable  Yang Diterbitkan  …Rp. 300.000.000,-

 

@  Valuta Asing dan Pendapatan Bunga

Transaksi Opsi Valuta Asing adalah transaksi yang melibatkan pembelian (call option) dan penjualan (put option) atas opsi yang telah diterbitkan oleh bank. Opsi (option) adalah perjananjian memberikan hak opsi (pilihan) kepada pembeli opsi untuk merealisasikan kontrak jual beli valas, yang tidak diikuti pergerakan dana dan dilakukan pada atau sebelum waktu yang ditentukan dalam kontrak, dengan kurs opsi yang dijanjikan. Pembeli opsi tidak berkewajiban untuk melaksanakan haknya apabila yang bersangkutan merasa pengunaan hak tersebut tidak bermanfaat.

 

@  Pendapatan Bunga Dalam Penyelesaian

     adalah perhitungan bunga dari aktiva produktif non-performing (kurang lancar) yang belum dapat diakui sebagai pendapatan bunga dalam periode berjalan. Jumlah pendapatan bunga dalam penyelesaian ini akan dikelompokkan sebagai tunggakann bunga sejak perhitungan bunga atas kredit atau aktiva produktif non-performing dilakukan sampai dengan tanggal laporan.

     Contoh :

     Apabila semenjak tanggal 1 Juli 20XX nasabah deitur bank Omega cabang Jakarta, PT. CKN, yuang bersaldo Rp. 400.000.000,- dan suku bunga 18%, tidak sanggup membayar bunga semenjk bulan Mei 20XX, dan oleh bank Omega digolongkan sebagai debitur yang kurang lancar. Pada pembuatan laporan keuangan tanggal 31 Juli 20XX diadakan perhitungan tunggakan bunga sebagai berikut :

     Tunggakan bunga   = 3 bulan (Mei-Juli)

     Besarnya BUnga  = 3/12 * 18% * Rp.400.000.000,- = Rp. 18.000.000,-

     D     : Rekening Administratif Rupiah – Tunggakan Bunga ………………Rp 18.000.000,-

 

Laporan Kontinjen

Dibuat setiap tanggal laporan yang akan mejabarkan posisi kontinjen bank, apakah terjadi short atau long position. Berikut contoh Laporan Kontinnjen dari beberapa transaksi


TAGIHAN

TUNGGAKAN
1)Tunggakan Bunga ......  Rp. 18 ji


1.Bank Garansi Yang-
          Belum Jatuh Waktu …… Rp 500 jt
2.Bank Garansi Yang-
          Sudah Jatuh Waktu …... Rp. 350 jt
3.       L?C DN Revocable  …... Rp. 300 jt



Jumlah  tagihan…………….     Rp. 18 jt

Jumlah Kewajiban            ..…. Rp 1.150 jt

Saldo kewajiban Bersih Kontijensi ………………….. Rp. 1. 132 Juta



No comments: