Wednesday, October 19, 2016

Komunikasi Massa

Definisi Komunikasi Massa
Komunikasi massa bisa diartikan juga berinteraksi dengan khalayak banyak dan biasanya tidak menghasilkan feed back (umpan balik) yang langsung. Komunikasi massa tidak melibatkan satu atau dua orang saja namun lebih kepada kemampuan seseorang untuk mampu berbicara dengan ribuan bahkan jutaan manusia sekaligus.

Namun kata “massa” disini juga harus kita bedakan antara massa dalam arti umum dengan “massa” dalam kata komunikasi massa. Ketika kita membicarakan tentang massa dalam arti umum makan yang dimaksud adalah sekelompok individu yang berkumpul bersama dalam satu tempat yang sama. Sedangkan massa dalam komunikasi massa adalah para penerima pesan yang berkaitan dengan media massa.Dengan kata lain massa dalam hal ini lebih menunjuk pada penonton, pemirsa, pembaca, dll.

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan Vivian (2008), menyatakan bahwa komunikasi massa adalah proses penggunaan sebuah medium massa untuk mengirimkan pesan kerpada audien yang luas untuk tujuan memberi informasi, menghibur dan mendidik. Medium massa yang yang dimaksud adalah televisi atau koran. Lebih lanjut Vivian menyatakan bahwa, sama dengan
komunikasi jenis lainnya, seperti komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok, yang tetap mengharuskan adanya pengirim pesan, pesan itu sendiri maupun mereka yang menerima pesan. 

Namun, berbeda dengan bentuk komunikasi lainnya, komunikasi massa digunkannya media massa untuk menyampaikan pesan dan adanya jumlah penerima pesan yang banyak dan beragam. (Irawan, 2011)

Definisi komunikasi massa yang paling mendasar dibuat oleh Bittner: “Mass communication is messages communicated through a mass mediom to a large number of people.” atau bisa juga diartikan bahwa komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (Rakhmat, 2011)

Sedangkan menurut ahli komunikasi lain yaitu Gerbner, ia mendefinisikan bahwa komunikasi massa adalah “Mass communication is the technologically and institutuinally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies.” 

Dan jika kita terjemahkan maka komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri (Rakhmat, 2011).

Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988) juga menyebutkan bahwa “mass communication is a process whereby mass-produced message are transmitted to large, anonymous, and heterogeneous masses of receivers” yaitu komunikasi massa adalah sebuah proses di mana pesan-pesan yang diproduksi secara massal/tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen. (Nurudin, 2013)

Josep A. Devito mengungkapkan bahwa “First, mass communication is communication addressed to masses, to an ectremely large science. This does not mean that the audience includes all people or everyone who reads or everyone who watch television; rather it means an audience that is large and generally rather poorly defined. Second, mass communication is communication mediated by audio and/or visual transmitter. Mass communication is perhaps most easily and most logically defined by its forms : television, radio, newspaper, magazines, films, books, and tapes”

Yang berarti bahwa, “Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalauak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya (televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku, dan pita) (Nurudin, 2013).

Dari empat definisi dari para ahli di atas kita sudah mampu menarik kesimpulan bahwa setiap teori memiliki sudut pandang yang berbeda namun memiliki benang merah yang sama dalam menjelaskan tentang komunikasi massa.

Fungsi Komunikasi Massa
Komunikasi massa memiliki fungsi juga sebagai penunjang teori ini. Fungsi komunikasi massa juga disebutkan oleh beberapa ahli yang mengungkapkan fungsi menurut mereka masing-masing. Namun hal ini tidak mengubah benang merah dari fungsi komunikasi massa tersebut, walaupun berbeda-beda namun memiliki tujuan dan inti yang sama.

Namun komunikasi massa di atas dianggap sudah usang, maka dari itu dalam perspektif kritis, fungsi komunikasi massa ditambah sebagai berikut: melawan kekuasaan dan kekuatan represif, menggugat hubungan trikotomi antara pemerintah, pers dan masyarakat (Nurudin, 2013). Sementara itu ahli komunikasi lain Harold D. Lasswell (1975) mengemukakan 3 fungsi komunikasi yaitu: (Nurudin, 2013)
1. Surveillance of the environment
2. Correlation of the part of society in responding to the environment
3. Transmission of the social heritage from one generation to the next

Efek Komunikasi Massa
Proses komunikasi tidak dilakukan sendiri sebab dibutuhkan komunikator, media penyampai pesan dan juga komunikan. Hal itu tentu akan menyebabkan efek dari proses komunikasi itu sendiri. Sedangkan dalam komunikasi massa, tentu kita bisa bertanya kepada diri sendiri apa sajakah efek yang ditimbulkan dari media massa baik cetak maupun elektronik. Berikut ini beberapa penjelasan dari efek-efek komunikasi yang dikemukakan beberapa ahli.

Keith R. Stamm dan John E. Bowes (1990)
1. Efek Primer
Efek primer mencakup terpaan, perhatian dan pemahaman.
2. Efek Sekunder
Efek sekunder meliputi perubahan tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap) dan perubahan perilaku (menerima dan memilih)

McLuhan menyimpulkan efek-efek komunikasi yaitu: (Rakhmat, 2011)
1. Efek Ekonomis
2. Efek Sosial
3. Efek pada penjadwalan kegiatan
4. Efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu
5. Efek pada perasaan orang terhadal medua

Namun menurut sumber dari (Taqiyuddin, 2007) yang juga mengutip beberapa pendapat para ahli, efek-efek komunikasi massa terdiri dari:
1. Efek Kognitif
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Melalui media massa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung.

2. Efek Afektif
Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada Efek Kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya. Sebagai contoh, setelah kita mendengar atau membaca informasi artis kawakan Roy Marten dipenjara karena kasus penyalah-gunaan narkoba, maka dalam diri kita akan muncul perasaan jengkel, iba, kasihan, atau bisa jadi, senang. Perasaan sebel, jengkel atau marah daat diartikan sebagai perasaan kesal terhadap perbuatan Roy Marten. Sedangkan perasaan senang adalah perasaan lega dari para pembenci artis dan kehidupan hura-hura yang senang atas tertangkapnya para public figure yang cenderung hidup hura-hura. Adapun rasa iba atau kasihan dapat juga diartikan sebagai keheranan khalayak mengapa dia melakukan perbuatan tersebut.

3. Efek Behavioral
Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Adegan kekerasan dalam televisi atau film akan menyebabkan orang menjadi beringas. Program acara memasak bersama Rudi Khaeruddin, misalnya, akan menyebabkan para ibu rumah tangga mengikuti resep-resep baru. Bahkan, kita pernah mendengar kabar seorang anak sekolah dasar yang mencontoh adegan gulat dari acara SmackDown yang mengakibatkan satu orang tewas akibat adegan gulat tersebut. Namun, dari semua informasi dari berbagai media tersebut tidak mempunyai efek yang sama.

No comments: