Analisis profitabilitas sangat
penting bagi semua pengguna, khusunya investor ekuitas dan kreditor. Bagi
investor ekuitas, laba merupakan satu-satunya faktor penentu perubahan nilai
efek (sekuritas). Pengukuran dan peramalan laba merupakan pekerjaan paling
penting bagi investor ekuitas. Bagi kreditor, laba dan arus kas operasi umumnya
merupakan sumber pembiayaan bunga dan pokok. Ketika mengevaluasi profitabilitas
perusahaan, kita berfokus pada beberapa pertanyaan seperti :
- Apakah ukuran laba yang paling relevan bagi
perusahaan?
- Bagaimana kualitas laba ?
- Komponen laba apakah yang paling penting untuk
peramalan laba?
- Bagaimana daya tahan (termasuk stabilitas dan tren)
laba dan komponen komponennya?
- Bagaimana
kekuatan laba ( earning power) perusahaan ?
1.1
Faktor-Faktor Pengukuran Laba Perusahaan
Laba
didefinisikan sebagai pendapatan dan keuntungan dikurangi beban dan kerugian selama periode pelaporan. Laba bukanlah angka unik yang menunggu kesempurnaan
sistem pengukuran laba secara cepat. Pertimbangan-petimbangan praktis adalah
sebagai berikut :
1.
Masalah estimasi. Pengukuran laba bergantung pada
estimasi atas hasil di masa depan. Estimasi-estimasi tersebut memerlukan alokasi
pendapatan dan beban pada periode sekarang dan masa depan.
2.
Metode akuntansi. Standar akuntansi yang mengatur pengukuran
laba merupakan hasil pengalaman profesional, agenda badan pengatur, peristiwa
bisnis, dan pengaruh sosial lainnya.
3.
Insentif pengungkapan. Idealnya, praktisi berkepentingan atas
penyajian laporan keuangan secara wajar. Namun, laporan keuangan dan pengukuran laba menanggung
tekanan kompetensi, keuangan, dan masyarakat.
4.
Keragaman pengguna. Laporan keuangan merupakan laporan bertujuan umum bagi banyak pengguna dengan kebutuhan yang beragam.
1.2
Analisis Laba Dua Tahap
Tahap pertama adalah analisis akuntansi dan pengukurannya.
Analisis ini memerlukan pemahaman atas
akuntansi pendapatan dan beban. Analisis ini juga memerlukan pemahaman
atas akuntansi aktiva dan kewajiban
karena banyak aktiva yang merupakan beban yang ditangguhkan dan kewajiban yang
merupakan penghasilan yang ditangguhkan.
Tahap kedua adalah menerapkan alat analisis pada laba
(dan komponen-komponennya) serta menginterpretasikan hasil analisis tersebut.
Penerapan alat analisis ini bertujuan untuk mencapai tujuan terkait dengan
penggunaan laba. Tujuan ini
meliputi peramalan laba, penilaian daya tahan laba dan kualitas laba, serta
estimasi kekuatan laba.
No comments:
Post a Comment