Aset tidak berwujud merupakan hak, istimewa,
dan manfaat kepemilikan atau pengendalian.. Dengan karakteristik umum tingginya
ketidakpastian masa manfaat dan tidak adanya wujud fisik. Aset tidak berwujud sering kali tidak
dapat dipisahkan dari suatu perusahaan atau segmennya, masa manfaat yang tidak
terhingga, dan mengalami perubahan penilaian yang besar karena kondisi yang
kompetitif.
Terdapat berbedaan penting antar akuntansi
aset berwujid dan tak berwujud. Jika perusahaan menggunakan bahan baku dan
tenaga kerja untuk menciptakan aset berwujud, perusahaan akan mengkapitalisasi
biaya dan menyusutkannya sepanjang masa manfaat. Sebaliknya jika perusahaan
menghabisankan uang untuk mengiklankan suatu produk atau melatih agen
penjualan perusahaan tidak dapat
menkapitalisasi biaya ini meskipun terdapat manfaat masa depan.
Akuntansi aset tak berwujud
a.
Aset tak berwujud yang dapat diidentifiksikan merupakan aset tak berwujud yang dapat diindenifikasi
terpisah dan dikaitkan dengan hak tertentu atau keistimewaaan selama periode manfaat yang terbatas.
b. Aset tidak berwujud yang tidak dapat diidentifikasikan merupakan aset yang dapat dikembangkan secara internal
atau dibeli namun tidak dapat diidentifikasikan dan sering kali memiliki masa
manfaat yang tak terhingga. Misalnya good
will, perusahaan harus membebankan biaya pengembangan, pemeliharaan dan
pemulihan aset tak berwujud saat terjadnya, kecuali good will.
Amortisasi Aset Tak Berwujud
Saat kapitalisasi biaya aset tak berwujud
yang dapat atau tidak dapat diidentifikasi, biaya tersebut selanjutnya harus
diamortisasi sepanjang periode masa manfaat aset. Jangka masa manfaat
tergantung pada dari jenis, kondisi permintaan, situasi kompetitif, hukum,
kontrak, aturan atau batasan ekonomis lainnya. Misalnya, hak paten merupakan
hak eksekutif yang diberikan pemerintah kepada investor selama periode
tertentu.
Menganalisis Aset Tak Berwujud
Analisis ini sering kali mencurigai aset tak
berwujud saat menilai laporan keuangan. Aset tak berwujud sering kali
merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki perusahaan dan sering kali
terjadi kesalahan penilaian yang serius. Misalnya, good will dicatat hanya ada saat akuisisi, sebagian besar good will mungkin terdapat pada neraca.
Namun, sering kali good will tercermin
dalam kelebihan laba. Jika kelebihan laba tidak terbukti, maka good will akan dibeli maupun tidak,
hanyalah bernilai kecil atau bahkan tidak bernilai.
Dalam menganalisis aset tidak berwujud,
diperlukan suatu estimasi sendiri mengenai penilaian aset. Analisis juga harus
waspada terhadap komposisi, penilaian, dan di posisi good will. Good will dihapus
jika kelebihan laba mendasari eksistensinya tidak ada lagi.
Aset Tidak Berwujud dan Kontijensinya yang
Tak Tercatat
Salah satu aset penting dalam kategori ini
adalah good will yang diciptakan secara internal. Pengeluaran untuk
menciptakan good will sering kali
dibebankan saat terjadinya. Jika good will
diciptakan dan dapat dijual dan menghasilkan laba yang lebih besar, Laba saat
ini terlalu rendah karena pembebanan pengembangan.
Salah satu aset tak tercatat yang terkait dengan pembebanan yang terkait
dengan elemen jasa atau ide. Sebagai contoh adalah program televisi yang
dicatat sebesar biaya tersembunyi untuk menghasilkan penghasilan lisensi yang
bernilai jutaan.
No comments:
Post a Comment