Sunday, November 27, 2016

ASET TIDAK BERWUJUD

Aset tidak berwujud merupakan hak, istimewa, dan manfaat kepemilikan atau pengendalian.. Dengan karakteristik umum tingginya ketidakpastian masa manfaat dan tidak adanya wujud  fisik. Aset tidak berwujud sering kali tidak dapat dipisahkan dari suatu perusahaan atau segmennya, masa manfaat yang tidak terhingga, dan mengalami perubahan penilaian yang besar karena kondisi yang kompetitif.

Terdapat berbedaan penting antar akuntansi aset berwujid dan tak berwujud. Jika perusahaan menggunakan bahan baku dan tenaga kerja untuk menciptakan aset berwujud, perusahaan akan mengkapitalisasi biaya dan menyusutkannya sepanjang masa manfaat. Sebaliknya jika perusahaan menghabisankan uang untuk mengiklankan suatu produk atau melatih agen penjualan  perusahaan tidak dapat menkapitalisasi biaya ini meskipun terdapat manfaat masa depan.

Akuntansi aset tak berwujud
a. Aset tak berwujud yang dapat diidentifiksikan merupakan aset tak berwujud yang dapat diindenifikasi terpisah dan dikaitkan dengan hak tertentu atau keistimewaaan selama periode manfaat yang terbatas.

b. Aset tidak berwujud yang tidak dapat diidentifikasikan merupakan aset yang dapat dikembangkan secara internal atau dibeli namun tidak dapat diidentifikasikan dan sering kali memiliki masa manfaat yang tak terhingga. Misalnya good will, perusahaan harus membebankan biaya pengembangan, pemeliharaan dan pemulihan aset tak berwujud saat terjadnya, kecuali good will.

Amortisasi Aset Tak Berwujud
Saat kapitalisasi biaya aset tak berwujud yang dapat atau tidak dapat diidentifikasi, biaya tersebut selanjutnya harus diamortisasi sepanjang periode masa manfaat aset. Jangka masa manfaat tergantung pada dari jenis, kondisi permintaan, situasi kompetitif, hukum, kontrak, aturan atau batasan ekonomis lainnya. Misalnya, hak paten merupakan hak eksekutif yang diberikan pemerintah kepada investor selama periode tertentu.

Menganalisis Aset Tak Berwujud
Analisis ini sering kali mencurigai aset tak berwujud saat menilai laporan keuangan. Aset tak berwujud sering kali merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki perusahaan dan sering kali terjadi kesalahan penilaian yang serius. Misalnya, good will dicatat hanya ada saat akuisisi, sebagian besar good will mungkin terdapat pada neraca. Namun, sering kali good will tercermin dalam kelebihan laba. Jika kelebihan laba tidak terbukti, maka good will akan dibeli maupun tidak, hanyalah bernilai kecil atau bahkan tidak bernilai.

Dalam menganalisis aset tidak berwujud, diperlukan suatu estimasi sendiri mengenai penilaian aset. Analisis juga harus waspada terhadap komposisi, penilaian, dan di posisi good will. Good will dihapus jika kelebihan laba mendasari eksistensinya tidak ada lagi.

Aset Tidak Berwujud dan Kontijensinya yang Tak Tercatat
Salah satu aset penting dalam kategori ini adalah good will yang diciptakan secara internal. Pengeluaran untuk menciptakan good will sering kali dibebankan saat terjadinya. Jika good will diciptakan dan dapat dijual dan menghasilkan laba yang lebih besar, Laba saat ini terlalu rendah karena pembebanan pengembangan.


Salah satu aset tak tercatat  yang terkait dengan pembebanan yang terkait dengan elemen jasa atau ide. Sebagai contoh adalah program televisi yang dicatat sebesar biaya tersembunyi untuk menghasilkan penghasilan lisensi yang bernilai jutaan.

No comments: