Sunday, November 27, 2016

ANALISIS TERHADAP AKTIVITAS OPERASI

Aktivitas operasi adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan laba/rugi pada periode akutansi. Pada bahasan ini mencakup;
  1. Pengukuran laba
Secara konseptual akuntansi akrual mengkonversi kas menjadi suatu pengukuran yang secara prinsip mendekati laba ekonomi. Namun perlu diingat laba ekonomi berbeda dengan arus kas, karena laba ekonomi mempertimbangkan arus kas kini dan arus kas masa depan.

1)   Konsep Pengukuran laba
Laba merupakan ringkasan hasil aktivitas operasi usaha yang dinyatakan dalam istilah keuangan. Laba merupakan pengukuran atas perubahan kekayaan pemegang saham (Perubahan nilai) maupun estimasi laba pada masa depan.

Namun perlu untuk dibedakan antara laba akuntansi dan laba ekonomi
    1. Konsep laba ekonomi
Laba ekonomi biasanya merupakan aruskas ditambah dengan nilai wajar dari aktiva. Berdasarkan definisi ini laba mencakup baik komponen yang sudah direalisasi (arus kas) maupun yang belum (laba atau rugi kepemilikan). Dengan kata lain laba ekonomi mengukur perubahan nilai pemegang saham. Laba ekonomi mengukur dampak keuangan terhadap seluruh kejadian secara komprehensif yang ada di dalam perusahaan atau organisasi. Namun demikian perlu diperhatikan adalah dalam laba ekonomi meruapakan gabungan dari laba untuk kompenen berualang dan laba untuk komponen yang tidak berulang. Atas hal itu laba ekonomi tidak bermanfaat untuk meramalkan kondisi di masa yang akan datang, hal ini dikarenakan kompenen laba yang digunakan adalah komponen laba yang tidak berulang, sedangkan untuk peramalan tingkat pengembalian di masa yang akan datang atas saham yang telah diinvestasikan.
    1. Konsep laba akuntansi
Laba akuntansi mungkin terlihat serupa dengan laba ekonomi, namun laba akuntansi (Accounting income) merupakan produk lingkup laporan keuangan yang melibatkan standar akuntansi yang beberapa diantaranya memiliki arti ekonomi tetapi untuk yang lainnya mungkin tidak. Dengan adanya standar ini memungkinkan adanya estimasi yang berbeda pada kasus yang sama. Suatu transaksi yang sama memungkinkan diperlakukan berbeda oleh suatu perusahaan. Standar akuntansi juga memberikan kesempatan pada seorang untuk mempercantik angka akuntansi, dengan adanya standar ini menjadikan distorsi akuntansi dapat terjadi.

Laba akuntansi diukur berdasarkan konsep akuntansi akrual yang mencakup baik aspek ekonomi maupun aspek permanen. Namun bukan merupakan pengukuran laba langsung, laba akuntansi mengalami masalah pada pengukuran, hal ini dikarenakan laba akuntansi yang disajikan terkadang tidak mencerminkan realitas ekonomi yang ada.

Konsep laba menjadikan hal penting bagi pemangku stakeholder atau pemegang kepentingan dalam perusahaan mulai dari karyawan, manajemen, pemegang saham sampai dengan debitor ataupun kreditor perusahaan. Untuk itu penting mengetahui bagaimana laba dapat diukur atau diketahui. Laba akuntansi dapat diketahui dengan menghasilkan pendapatan dan mengurangi dengan beban atau biaya yang dikeluarkan.

a.       Pengakuan pendapatan (Revenue Recognition)
Pendapatan diakui apabila Pendapatan telah terjadi atau dapat direalisasi (realiazed or realizable) dan pendapatan telah dihasilkan (earned). Untuk pendapatan telah terjadi atau dapat direaliasi suatu perusahaan harus telah mendapatkan kas atau komitmen handal untuk mendapatkan kas seperti piutang yang sah. Untuk pendapatan telah dihasilkan (earned) terjadi ketika perusahaan telah menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada pembeli, yaitu proses perolehan laba harus telah selesai.

b.      Pengaitan beban (Expense Matching)
Ketika pendapatan telah diakui untuk menghitung laba, biaya yang berkaitan dengan pedapatan harus diakui (pengaitan beban). Untuk menjadi perhatian bahwa belanja harus diakui saat keterjadian bukan saat kas keluar terjadi.

Terdapat beberapa hal yang menyebabkan laba ekonom berbeda dengan laba akuntansi, beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut;

a.       Konsep laba alternatif
Konsep lana ekonomi sangat berbeda dengan konsep laba permanen. Pembuat standar akuntansi menghadapi dilema yang besar dalam hal ini, termasuk pilihan menggunakan laba akuntansi atau laba permanen. Laba ekonomi menjadikan pengukuran secara menyeluruh baiak komponen yang berulang maupun yang tidak berualang sedangkan laba permanen menyajikan komponen berulang saja tidak menyajikan komponen yang tidak berulang. Kepentingan atas pengunaan kepentingan yang berbeda atas konsep yang digunakan, untuk laba ekonomi akan menyajikan seluruh laba yang diperoleh oleh arus kas saat ini dan masa depan hal ini sangat berfungsi untuk menilai suatu perusahaan, sedangkan laba permanen penting karena penggunaannya mampu menghasilkan nilai dari pengembalian pemegang saham di masa yang akan datang. Atas dilema ini menjadikan pengukuran laba akuntansi tidak konsisten, misal untuk imbal hasil pensiun menggunakan laba permanen sedangkan untuk efek menggunakan laba ekonomi.

b.      Biaya historis
Pengukuran laba berdasarkan biaya historis memperlihatkan perbedaan antara laba akuntansi dan laba ekonomi. Penggunaan laba menggunakan pengukuran biaya historis mempengaruhi laba dnegan dua cara yaitu;
a)   Biaya penjulan terkini tidak tercermin pada laporan laba rugi yaitu jika digunakan metode persediaan FIFO
b)   Keuntungan dan kerugian aset tetap yang belum direalisasi tidak dapat diakui.

c.       Basis transaksi
Laba akuntansi biasanya mencerminkan dampak transakdi. Dampak ekonomi yang tidak disertai transaksi yang wajar sering kalit tidak dipertimbangkan. Misalnya kontrak pembelian tidak diakui sebelum transaksi pembelian terjadi.

d.      Konservatisme
Konservativisme atau kehati-hatian dalam akuntansi mengharuskan pengakuan langsung kejadian yang menurunkan laba, meskipun belum terdapat transaksi yang mendasarinya misalnya penuruanan persediaan dan aset tetap. Namun untuk pengakuan dampak kejadian yang meningkatkan laba harus ditunda sampai dengan realisasi atas pendapatan tersebut terjadi.

e.       Manajemen laba
Manajemen laba seperti income smoting, atau pengurasan laba pada tahun tertentu menjadikan laba yang dihasilkan aleh akuntansi menjadi terdistorsi, hal ini menjadikan laba akuntansi jauh dari realitas ekonomi yang ada.

2)      Pengkuran Laba akuntansi
Seperti pada pembahasan sebelumnya untuk menghitung laba dilakukan dengan mengakui pendapatan dan biaya yang terkait. Oleh karena itu laba akuntansi menjadikan pendapatan atau keuntungan dan beban atau kerugian bagian dari komponen untuma dalam penyajian laba akuntansi.

a.       Pendapatan dan keuntungan
Pendapatan (revenue) merupakan arus kas masuk yang diperoleh atau yang akan diperoleh dari aktivitas usaha yang berlangsung. Sedangkan keuntungan (gains) merupakan arus kas masuk yang diperoleh atau akan diperoleh yang berasal dari transaksi atau kejadian yang tidak terkait dengan aktivitas usaha perusahaan yang sedang berlangsung.

b.      Beban dan kerugian
Beban (expenses) merupakan arus kas keluar yang terjadi atau arus kas keluar yang akan terjadi yang berasal dari aktivitas perusahaan yang masih berlangsung. Sedangkan kerugian (lose) merupakan penurunan aktiva bersih perusahaan yang berasal dari aktivitas sampingan perusahaan atau insedental.

3)      Alternatif pengukuran laba
Terdapat dua alternatif pendekatan pengukuran laba akuntansi pada alternatif pertama adalah mengenai komponen pengukuran berdasarkan laba operasi dan laba non operasi, alternatif yang kedua adalah pengklasifikasian komponen laba berdasarkan bisa tidaknya laba tersebut berulang yang membagi laba berdasarkan komponen laba berulang dan tidak berulang. Pengukuran laba ini begitu penting terkadang orang membedakan pengklasifikasian berdasarkan hasil operasi dan non operasi terkadang pula membedakan berdasarkan komponen berulang dan tidak berulang.

Dalam laporan keuangan kebanyakan menyajikan secara terpisah atas hasil operasi dan non operasi. Terdapat komponen berulang yang biasanya menjadi bagian operasi perusahaan, dan komponen berulang pada bagian kegiatan non operasi yang dilakukan oleh perusahaan.

A.    PENGUKURAN LABA
Laba (juga disebut earning atau profit) merupakan ringkasan hasil aktivitas operasi usaha yang dinyatakan dalam istilah keuangan. Laba merupakan informasi perusahaan yang paling diminati dalam pasar uang. Menentukan dan menjelaskan laba suatu usaha pada suatu periode merupakan tujuan utama laporan laba rugi.

Konsep Laba Ekonomi
Laba ekonomi, biasanya merupakan arusa kas tambahan dengan perubahan nilai wajar aktiva. Laba ekonomi mengukur perubahan nilai pemegang saham, karenanya laba ekonomi berguna jika tujuan analisis adalah menentukan tingkat pengembalaian pada pemegang saham yang tepat untuk periode berjalan.

Laba Permanen, laba permanen juga disebut sebagai laba berkelanjutan atau laba yang dinormalkan, atau dengan kata lain merupakan rata-rata laba stabil yang ditaksirdapat diperoleh perusahaan sepanjang umurnya.

Konsep Laba Akuntansi
Laba akuntansi diukur berdasarkan akuntansi akrual. Meskipun laba akuntansi mencakup baik aspek laba ekonomi maupun laba permanen. Namun laba ini bukan merupakan pengukuran laba secara langsung seperti kedua laba lainnya.

Mengukur Laba Akuntansi
Laba akuntansi ditentukan dengan mengakui pendapatan dan biaya terkait. Karenanya, pendapatan serta beban merupakan komponen utama laba akuntansi.
  
Pendapatan dan Keuntungan
Pendapatan merupakan arus masuk yang diperoleh atau arus kas masuk yang akan diperoleh yang berasal dari aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung. Keuntungan merupakan arus masuk yang diperoleh atau akan diperoleh yang berasal dari transaksi dan kejadian yang tidak terkait dengan aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung.

Beban dan kerugian
Beban merupakan arus keluar yang terjadi atau arus keluar yang akan terjadi, atau alokasi arus kas keluar masa lampau yang berasal dari aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung. Kerugian merupakan penurunan aktiva bersih perusahaan yang berasal dari aktivitas sampingan atau incidental perusahaan.

Alternatif Klasifikasi dan Pengukuran Laba
Klasifikasi laba yang layak penting dalam analisis. Laba dapat diklasifikasikan berdasarkan dua dimensi utama : Komponen Operasi dan Nonoperasi dan Komponen berulang dan tidak berulang.

B.      POS YANG TIDAK BERULANG
Pos Luar Biasa
Pos luar biasa dapat dibedakan dari sifat tidak biasa dan jarang terjadi. Sebagian besar pos luar biasa terkait dengan keuntungan dan kerugian dari pelunasan awal utang. Pos luar biasa diklasifikasikan terpisah pada laporan laba rugi. Karena kriteria luar biasa yang ketat, pos luar biasa jarang ada.

Akuntansi Pos Luar Biasa
Pos luar biasa dilaporkan pada baris terpisah, setelah pajak, pada laporan keuangan setelah laba usaha yang masih berlangsung. Saat suatu perusahaan melaporkan pos luar biasa, laba usaha yang masih berlangsung dinamakan laba sebelum pos luar biasa.
  
Perubahan Akuntansi
Perubahan prinsip akuntansi terjadi saat perusahaan berpindah dari satu prinsip akuntansi yang berlaku umum ke prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya. Istilah prinsip akuntansi mengacu ke standar akuntansi dan praktik yang digunakan serta metode pengaplikasian standar tersebut.

Pos Khusus
Pos khusus mengacu pada transaksi dan kejadian yang tidak biasa atau tidak sering terjadi, tetapi bukan keduanya. Pos ini biasanya dilaporkan sebagai baris terpisah dalam laporan laba rugi sebelum laba dari usaha yang masih berlangsung.

Penurunan Nilai Aktiva
Penurunan nilai aktiva jangka panjang
Aktiva jangka panjang dinyatakan mengalami penurunan nilai saat nilai wajar lebih kecil dibandingkan nilai tercatat. Penurunan nilai aktiva terjadi karena banyak hal, yaitu mencakup penurunan nilai pasar aktiva, penurunan tingkat permintaan atas produk aktiva tersebut, dll.

Penurunan nilai aktiva lainnya
Selain penurunan nilai aktiva jangka panjang, perusahaan kadang kala menghapus nilai aktiva lainnya seperti piutang, persediaan dan goodwill.

Beban Restrukturisasi
Beban restrukturisasi umumnya terkait dengan perubahan utama dalam usaha dan strategi perusahaan. Restrukturisasi biasanya diikuti reorganisasi yang efektif termasuk divestasi unit usaha.

C.  PENGAKUAN PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN
Panduan Pengakuan Pendapatan
Dari perspektif analisis, pengakuan pendapatan akrual yang tidak layak dapat menyebabkan dua hal yang tidak diinginkan yaitu:
  1. Jika perusahaan mengakui pendapatan sebelumnya atau terlambat, maka pendapatan akan diakui pada periode yang salah
  2. Jika perusahaan mengakui pendapatan sebelum adanya kepastian realisasi yang layak, maka pendapatan akan diakui pada satu periode dan kemudian dibatalkan atau dibalik pada periode lain.
Ketidakpastian Penagihan Pendapatan
Perusahaan menyisikan cadangan untuk piutang tak tertagih untuk mencerminkan ketidakpastian penagihan piutang dari penjualan kredit. Suatu perusahaan melakukan penilaian berdasarkan kondisi, saat tidak lagi memiliki keyakinan yang layak mengenai kemungkinan tertaginya piutang.

D.  BEBAN TANGGUHAN
Beban tangguhan merupakan biaya yang telah terjadi yang ditanggung karena diharapkan manfaatnya dapat dirasakan pada periode masa depan. Makin rumitnya aktivitas usaha memperluas jumlah dan bentuk beban tangguhan.

E.   KOMPENSASI TAMBAHAN UNTUK KARYAWAN
Tinjauan  atas Komponen Tambahan untuk Karyawan

Beberapa dari komponsasi tambahan untuk karyawan sebagai berikut:
  1. Kontrak kompensasi tangguhan, merupakan perjanjian untuk membayar karyawan masa depan, beberapa dengan syarat tertentu.
  2. Hak apresiasi saham, merupakan hak atas jumlah tertentu saham yang diberikan kepada karyawan
  3. Kompensasi saham junior,yakni memberikan karyawan hak untuk membeli saham jenis tertentu pada harga pasar yang lebih rendah dari harga saham perusahaan karena tidak memilik hak suara.
Kompensasi Karyawan Berbasis Saham (ESO)
Kompensasi karyawan berbasis saham merupakan bentuk kompensasi intensif yang paling terkenal. Banyak alasan untuk itu, dan salah satu diantaranya yaitu ,perusahan berpendapat bahwa ESO meningkatkan kinerja dengan memberikan karyawan kepemilikan pada perusahaan dan karenanya menyatukan insentif karyawan dan perusahaan.

F.       BIAYA BUNGA
Bunga merupakan kompensasi atas penggunaan uang. Bunga merupakan kelebihan kas yang dibayar atas jumlah uang pokok yang dipinjam atau dipinjamkan. Bunga ditetntukan oleh berbagai faktor dan yang terpenting adalah resiko kredit dari pinjaman.

Kapitalisasi Bunga
Kapitalisasi bunga diwajibkan sebagai bagian dari biaya aktiva yang dibangun atau diproduksi oleh perusahaan untuk digunakan sendiri. Tujuan kapitalisasi bunga adalah
  1. Mengukur biaya akuisisi aktiva dengan lebih akurat
  2. Mengamortisasi biaya akuisisi terhadap pendapatan yang diperoleh dari aktiva tersebut.

G.     PAJAK PENGHASILAN
Akuntansi Pajak Penghasilan
Akuntansi dan standar pelaporan pajak penghasilan mewajibkan pndekatan aktiva dan kewajiban. Aktiva pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan efek perubahan tarif pajak dan perubahan hukum. Pajak yang dibayar atas penghasilan kena pajak diatur oleh peraturan pajak.

Kerugian Pajak yang Dibawa ke Periode Sebelum dan Sesudah
Perusahaan yang mengalami kerugian operasi umumnya akan membawa kerugian pada periode sebelumnya untuk mendapatkan pengembalian pajak. Jika kerugian tidak habis ditarik pada periode 2 tahun sebelumnya, maka kerugian ini dapat dibebankan ke tahun-tahun sesudahnya selama 20 tahun, agar dapat dibebankan pada pajak masa depan.


No comments: