Tuesday, November 15, 2016

TEORI AKUNTANSI

A.    TEORI AKUNTANSI
Pada awal dipraktekannya teori akuntansi menimbulkan kebingungan bagi masayarakat karena sebagian besar mereka tidak mengetahui untuk apa teori akuntansi tersebut. Vernon Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai berikut:
·      Menjadi pegangan bagi lembaga penyusun standar akuntansi menyusun standarnya.
·      Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak adanya standar resmi.
·      Menentukan batas dalam hal melakukan ”judgement” dala penyusunan laporan keuangan.
·      Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang disajikan laporan keuangan.
·      Meningkatkan kualitas dapat diperbandingkan.

Teori adalah susunan konsep, definisi dan dalam yang menyajikan pandangan yang sistematis fenomena dengan menunjukkan hubungan antara variabel yang satu dengan yang lain dengan maksud untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.

B.     TEORI DAN PEMBUAT KEBIJAKAN AKUNTANSI
Teori akuntansi berkaitan erat dengan penyusunan kebijaksanaan akuntansi. Teori bersama faktor politik dan kondisi dan sistem ekonomi akan menentukan pembuatan kebijakan akuntansi. Dalam penyusunan kebijaksanaan akuntansi yang akan dijadikan sebagai dasar dalam praktek atau teknik akuntansi dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain:
·      Teori Akuntansi
·      Faktor Politik
·      Kondisi ekonomi

Hal ini membuktikan bahwa kita harus mempelajari teori akuntansi untuk dapat merumuskan kebijaksanaan akuntansi yang tepat.

C.    Sifat Teori Akuntansi
Teori akuntansi dirumuskan sebagai berikut:
”Teori akuntansi adalah susunan konsep, definisi dan dalam yang menyajikan pandangan yang sistematis fenomena dengan menunjukkan hubungan antara variabel yang satu dengan yang lain dengan maksud untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin akan muncul”.

Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum akan dapat:
·      Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktek akuntansi dinilai
·      Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan ekonomi, sosial, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat.

D.    Periodisasi Teori Akuntansi
Godfrey dkk (1992) membuat periodisasi teori akuntansi sebagai berikut:
·      Pre-theory period (1492-1800)
Peragallo mengemukakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang dirumuskan sejak pacioli sampai pada awal abad ke-19. Kalaupun ada saran-saran atau pernyataan-pernyataan belum dapat digolongkan sebagai teori atau pernyataan yang sistematis.
·      General scientific period (1800-1955)
Dalam periode ini sudah ada pengimbangan teori yang penekanannya baru berupa penjelasan terhadap praktek akuntansi.
·      Normative period (1956-1970)
Dalam periode ini perumus teori akuntansi mencoba merumuskan ”norma-norma” atau ”praktek akuntansi yang baik”.
·      Specific scientific period (1970- Sekarang)
Periode ini disebut juga ”positive era. Disini teori akuntansi tidak cukup hanya dengan sifat normatif tetapi harus bisa diuji kebenarannya

E.     Metode Perumusan (Konstruksi) Teori
Merumuskan teori akuntansi mesti memiliki metode. Dari berbagai pendapat dan praktek, Belkaoui dan Godfrey mengemukakan dalam literatur dikenal beberapa metode:
·      Metode Deskriptif (pragmatic) yaitu akuntansi mencoba menjawab pertanyaan ”APA”.
·      Psychological pragmatic, di sini diamati reaksi dari pemakai laporan keuangan terhadap output akuntansi itu (laporan keuangan) yang disusun dari berbagai aturan, standar, prinsip, atau pedoman.
·      Metode Normatif (1950-1960) yaitu teori akuntansi mencoba menjawab pertanyaan ”APA YANG SEMETINYA”.
·      Metode Positive (1970an) yaitu suatu metode yang diawali dari suatu teori atau model ilmiah yang sedang berlaku atau diterima umum.

F.     Pendekatan Dalam Perumusan Teori
Teori adalah rumusan yang direduksi dari kenyataan atau praktek. Menurut Godfrey dkk (1992) dalam mengaitkian antara teori dan kenyataan (dunia pengalaman dikenal 3 hubungan dalam struktur teoritis):
·      Syntactis. Di sini teori itu dirumuskan dalam bentuk hubungan logis.
·      Semantic. Di sini teori menghubungkan konsep dasar dari suatu teori ke obyek nyata.
·      Pragmatic. Tidak semua teori memiliki aspek pragmatis. Di sini hubungan pragmatis itu berkaitan dengan pengarus kata-kata, simbol terhadap manusia.

Perumusan Teori Akuntansi
Dalam literatur dikenal beberapa pendekatan bdalam merumuskan teori akuntansi. Masing-masing penulis memberikan metode yang diikutinya. Menurut Belkaoui ada beberapa pendekatan dalam perumusan teori akuntansi sebagai berikut:
a.       Non teoritis, Praktis, atau Pragmatis.
Pendekatan non teoritis adalah suatu pendekatan pragmatis (atau praktis) dan suatu pendekatan otoriter.
Pendekatan Pragmatis terdiri dari pembentukan suatu teori yang berciri khas sesuai dengan praktik senyatanya, dan pembentukan teori tersebut mempunyai kegunaan ditinjau dari segi cara penyelesaiannya yang praktis sebagaimana yang dusulkan.
Pendekatan Otoriter terhadap perumusan suatu teori akuntansi yang umumnya digunakan oleh organisasi profesionil, terdiri dari penerbitan pernyataan untuk peraturan praktek akuntansi.
b.      Teoritis
·      Deduktif
Pendekatan deduktif terhadap pembentukan setiap teori dimulai dengan dalil-dalil dasar dan tindakan-tindakan dasar untuk mendapatkan kesimpulan logis tentang pokok persoalan yang sedang dipertimbangkan.
·      Induktif
Pendekatan induktif terhadap pembentukan suatu teori dimulai dari pengamatan dan pengukuran dan menuju ke arah kesimpulan yang digeneralisir.
·      Etis
Inti dasar pendekatan etis terdiri dari konsep-konsep keadilan, kejujuran, dan kebenaran serta kewajaran.
·      Sosiologis
Pendekatan sosiologis teerhadap perumusan suatu teori akuntansi menekankan pengaruh sosial teknik akuntansi. Pendekatan ini merupakan suatu pendekatan etis yang memusatkan pada suatu konsep kewajaran yang lebih luas  yakni kesejahteraan sosial.
·      Ekonomi
Pendekatan ekonomi terhadap perumusan suatu teori akuntansi menitikberatkan pengendalian perilaku indikator makro ekonomi yang diakibatkan oleh pemakaian berbagai teknik akuntansi.
·      Eklektif
Jika dalam perumusan teori akuntansi digunakan tidak hanya suatu pendekatan, tetapi berbagai kombinasi pendekatan maka disebut eklektif.

G.    Perumusan Teori Akuntansi Di Indonesia
Sampai saat ini indonesia masih belum berupaya untuk merumuskan teori maupun standar akuntansinya sendiri. Indonesia menggunakan teori atau standar akuntansi Amerika atau terakhir dari IASC (International Accounting Standard Committee) sebagai dasar pengembangan akuntansi di Tanah Air. Standar Akuntansi Keuangan maupun pernyataan Standar pemeriksaan masih mengadopsi atau menerjemahkan standar atau pedoman dari America atau IASC dengan berbagai modifikasi minor.  Upaya yang baru dilakukan oleh profesi akuntansi adalah perumusan prinsip akuntansi indonesia namun belum menyentuh dasar teori akuntansinya. Dalam sebuah kuliahnya di gedung Baja (1991), Belkaoui menganjurkan agar setiap negara memiliki teori akuntansi sendiri termasuk indonesia. Menurut beliau teori akuntansi lahir dari kondisi, lingkungan, dan situasi ekonomi dan sosial yang ada di suatu negara yang tentu akan berbeda dengan negara lainnya. Akibatnya tidak akan tepat jika menggunakan teori akuntansi yang dilahirkan dari negara lain dengan situasi dan kondisi yang berbeda.


DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Jakarta: PT. RajaGafindo persada
Belkaoui, Ahmed. 1986. Accounting Theory (Teori Akuntansi). Yogyakarta: University of Illinois, at Chicago circle


                                                                                                         


No comments: