Sunday, December 4, 2016

METODE PENGAMBILAN CONTOH


1.      PERANAN PENGAMBILAN CONTOH DALAM PENELITIAN
Pengambilan contoh (sampling) adalah suatu proses pemilihan satu bagian (contoh) yang representatif dari suatu populasi. Metode ini berperan agar penemuan hasil penelitian tersebut bisa digeneralisasikan terhadap populasi bila sampelnya dipilih dengan cara yang tepat, sehingga penelitian tersebut dapat dievaluasi secara obyektif.

Pemilihan suatu metode pengambilan contoh terutama tergantung dari sifat masalah yang diteliti, biaya, waktu & tenaga yang tersedia, juga tingkat presisi hasil yang diinginkan.

2.      KRITERIA PEMILIHAN METODE DAN UKURAN CONTOH
Secara umum metode pengambilan contoh yang ideal mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a.      Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti.
b.      Dapat menentukan presesi dari hasil penelitian.
c.       Prosedurnya sederhana sehingga mudah dilaksanakan.
d.      Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya tertentu.
e.      Merupakan penghematan dalam waktu, tenaga dan biaya.

Tiga Kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan besarnya contoh dalam suatu percobaan yakni:
1)      Tingkat Keseragaman (degree of homogenity) dari populasi. Makin seragam suatu populasi, semakin kecil contoh yang perlu diambil. Sebaliknya, semakin tidak seragam populasi maka semakin besar contoh yang harus diambil.
2)      Tingkat presisi yang dapat diterima. Semakin tinggi tingkat presisi yang diinginkan, semakin besar contoh yang perlu diambil. Sebaliknya, kalau penelitian dapat menerima tingkat presisi yang rendah, maka ukuran contoh dapat diperkecil.
3)      Waktu, tenaga dan biaya yang tersedia. Jika jumlah waktu, tenaga dan biaya yang tersedia lebih besar, maka ukuran contoh dapat diperbesar. Sebaliknya kalau waktu, tenaga dan biaya terbatas jumlahnya, contoh yang dapat diambil juga terbatas dengan akibat tingkat presisi yang diperoleh menjadi lebih rendah.

3.      POPULASI DAN KERANGKA CONTOH
Populasi adalah kumpulan atau agregasi dari seluruh elemen atau individu-individu yang merupakan sumber informasi dalam suatu penelitian. Dalam penelitian, dua pengertian populasi berikut perlu diperhatikan:
a)      Populasi target. Ini adalah populasi yang merupakan sumber informasi representatif yang diinginkan.
b)      Populasi contoh. Ini adalah populasi dari mana suatu contoh benar-benar diambil sebagai ditentukan oleh kerangka contoh (sampling frame). Sedangkan kerangka contoh adalah suatu daftar dari unit-unit contoh (sampling units) yang merupakan representatif suatu populasi.

Sampel (contoh) adalah anggota populasi yang dianggap dapat mewakili. Sampel digunakan untuk menduga populasi. Sifat-sifat populasi dapat diketahui dari data-data yang dikumpulkan melalui sampel terpilih.

4.      PEMILIHAN UNIT CONTOH
Suatu populasi terdiri dari unit-unit elementer sedangkan suatu kerangka contoh terbentuk dari unit-unit contoh. Dalam beberapa keadaan dapat terjadi bahwa unti-unit elementer & unit-unit contoh merupakan unit-unit yang sama.

5.      BEBERAPA METODE PENGAMBILAN CONTOH
Penarikan sampel dari populasi dibagi menjadi dua yaitu:
1)   Probability random sampling adalah prosedur penarikan sampel dimana peluang anggota populasi untuk menjadi anggota sampel (contoh) diketahui. Rancangan pengambilan sampel (sampel design) yang termasuk dalam kategori probability random sampling antara lain:
a.      Pengambilan contoh acak sederhana.
Proses pemilihan contoh dari semua unit-unit contoh yang mana setiap contoh memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih.
b.      Prosedur pemilihan contoh.
Dengan undian atau tabel angka teracak (Table Randum Number).
c.       Pengamblan contoh acak sistematis.
Proses pemilihan contoh dimana hanya pertama saja yang dipilih secara acak, sedangkan contoh selanjutnya dipilih secara sistematis
d.      Pengambilan contoh stratifikasi.
Metode ini digunakan apabila populasi yang diambil mempunyai unit-unit contoh yang tidak seragam, sehingga harus dilakukan terlebih dahulu membedakan pelapisan/strata yang lebih kurang seragam.
e.      Pengambilan contoh kelompok (cluster sampling).
Metode pemilihan contoh dari kelompok-kelompok/cluster dengan jumlah unit-unit elementer yang lebih kecil. Setiap cluster (kelompok) merupakan bagian sub-populasi yang bersama-sama membentuk populasi total, dimana tiap cluster terdiri dari unit-unit yang tidak seragam menyerupai populasi sendiri.
f.        Pengambilan contoh bertingkat.
Proses pemilihan contoh yang dilakukan dengan dua atau lebih tahap pemilihan.

2)      Non Probability sampling tidak menggunakan prinsip kerandoman (keacakan) sehingga besarnya peluang anggota populasi untuk menjadi anggota sampel tidak diketahui. Metode pengambilan sampel yang termasuk dalam kategori ini adalah:
a.      Pengambilan contoh secara kebetulan (accidental sampling)
b.      Pengambilan contoh dengan metode bola salju (snow ball sampling)

6.      PENENTUAN JUMLAH SAMPEL MINIMAL
Yang harus diketahui lebih dahulu dalam proses pengambilan sampel adalah besarnya ragam (S2). Setelah itu ada 3 hal yang harus diketahui sebelum menentukan sampel yakni:
a.      Jumlah populasi (N)
b.      Kesalahan maksimal yang dapat diterima (d)
c.       Variabel normal yang nilai presentase reliabilitas (Z) atau nilai Z pada tingkat kepercayaan tertentu.

1)      Penentuan jumlah sampel dengan metode simple random sampling
Kelebihan dan kelemahan simple random sampling:
Kelebihan: Teori penentuan sample dengan metode simple random sampling adalah metode yang paling sederhana & paling mudah dimengerti.

Kelemahan:
a)      Pada popuasi yang sangat sporadis & tidak teratur, metode simple random sampling tidak digunakan.
b)      Pemilihan sampel membutuhkan pendaftaran dan pemberian tanda.
c)      Dengan simple random sampling, perbedaan data iklim, keadaan geografi & kesuburan tanah tidak terlihat. Bila daerah penelitian sangat luas metode ini tidak dapat dipakai.


2)      Penentuan jumlah sampel dengan metode stratified random sampling
Kelebihan & Kekurangan stratified random sampling:
Kelebihan:
1.      Lebih efisien dibanding simpel random sampling.
2.      Dapat menyajikan data analisis yang lebih komprehensif.

Kelemahan:
1.      Membutuhkan informasi awal yang lebih banyak dibanding simpel random sampling.
2.      Membutuhkan kerangka sampling pada setiap strata.
3.      Rumus penentuan jumlah sampel minimal dengan  metode non proportional stratified random sampling.


No comments: