Sunday, December 4, 2016

PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT FREEPORT DAN PT INKA


PT FREEPORT memiliki komitmen untuk mengelola dan meminimalisasi dampak dari kegiatan operasionalnya terhadap lingkungan dan untuk mereklamasi serta menghijaukan kembali lahan yang terkena dampak. Melalui kebijakan lingkungan, PT FREEPORT berkomitmen untuk melaksanakan pengelolaan dan praktik-prkatik lingkungan yang baik, menyediakan sumber daya yang cukup layak guna memenuhi tanggung jawab tersebut dan melakukan perbaikan berkesinambungan terhadap kinerja lingkungan pada setiap lokasi kegiatan. PT FREEPORT juga memiliki komitmen kuat untuk mendukung penelitian ilmilah guna memahami lingkungan di sekitar tempat PT FREEPORT beroperasi, serta melakukan pemantauan yang komprehensif untuk menentukan efektivitasdari praktik-praktik pengelolaan.
Selain itu, PT FREEPORT juga bekerja dengan instansi pemerintah, masyarakat setempat, maupun lembaga swadaya masyarakt yang bertanggung jawab, untuk meningkatkan kinerja lingkungan. Dalam hal ini PT FREEPORT menganut prinsip-prinsip kerangka kerja pembangunan berkelanjutan dari dewan internasional tentang pertambangan dan logam Sustainable Development.

Framework of the international Council ini Mining and Metals (ICMM), dimana PT FREEPORT termasuk anggotanya:
1.      Pelaksanaan Audit Lingkungan
Audit lingkungan yang dilakukan PT FREEPORT menghasilkan informasi bagi para manajer tentang kinerja lingkungan saat ini serta membantu mengindentifikasi peluang-peluanga perbaikan.

2.      Program Pengelolaan Trailing
Pengendapan Dimodifikasi, yaitu sebuah sistem yang direkayasa dan dikelola bagi pengendapan dan pengendalian tailing. Pengambilan sampel secara luas terhadap mutu air dalam pengelolaan tailingmenunjukkan bahwa air pada sungai yang mengangkut tailing dari pabrik pengolahan  PT FREEPORT di daerah dataran tinggi  menuju daerah pengendapatnd I dataran rendah telah memenuhi baku mutu air bersih untuk logam terlarut sesuai peraturan Pemerintah Indonesia maupun USEPA(Lembaga Perlindungan Lingkungan AS).

3.      Reklamasi dan Penhijauan kembali
a.      Daerah dataran tinggi
Para ilmuwan internasional dan staff PT FREEPORT telah mengkaji ekologi dari ekosistem alpin di wilayah kerja PT.FREEPORT, serta mengembangkan cara-cara handal untuk menghasilkan bibit jenis tanaman asli. Kajian-kajian yang pernah dilakukan hingga saat ini mencakup etnobotani, keanekaragaman hayati pada ekosistem su-alpin dan alpin, pemanfaatan jenis-jenis asli tanaman lumut dan bakteri untuk strategi reklamasi perintisdan budi daya jaringan untuk pengembangan jenis tanaman alpin asli.hingga akhir 2005, lebih dari 10 hektar tanah terganggu pada tambang di daerah dataran tinggi yang berhasil dihijaujan kembali dalam rangka memenuhi komitmen PT FREEPORT kepada pemerintah Indonesia.

b.      Dataran rendah
Tujuan dari program reklamasi dan penghijauan kembali PT FREEPORT di daerah dataran rendah adalah untuk mengubah endapan tailing pada daerah pengendapan menjadi lahan pertanian atau dimanfaatkan sebagai lahan produktif lainnya, atau menumbuhkannya kembali dengan tanaman asli setelah kegiatan tambang berakhir.

4.      Pengelolaan Overburden dan air asam tambang
PT FREEPORT menangani overburden melalui sebuah rencana pengelolaanoverburden komprehensif yang telah disetujui oleh Pemerintah Indonesia.PT FREEPORT melakukan pengelolaan dan pemantauan terhadap air asam tambang yang dihasilkan oleh kegiatannya. Sesuai rencan pengelolaan overburden yang telah disetujui oleh pemerintah, PT FREEPORT menempatkan overburden pada daerah-daerah terkelola di sekitar tambang terbuka Grasberg.

5.      Pengelolaan dan daur ulang limbah
Program-program pengelolaan lingkungan PT FREEPORT mencakup seluruh aspek kegiatannya bukan saja yang berhubungan dengan pertambangan. Program-program minimilasasi limbah yang dilaksanakan mencakup pengurangan dan penukaran dengan produk-produk ramah lingkungan. Bahan yang dapat didaur ulang seperti aluminium, besi tua, dan baterai bekas didaur ulang sesuai ketentuan pemerintah Indonesia. Mutu limbah cair dari seluruh instalasi pengolahan limbah cair dipantau secara berkala untuk parameter pH (kadar alkali), BOD (Biological Oxygen Demand), TSS (Total Suspended Solids/total padatan tersuspensi) serta minyak dan lemak sesuai baku mutu.

Dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT FREEPORT, USAID dan keuskupan Timika maka didapatkan sebuah model yang akan mengembangkan nelayan kepada kehidupan yang maju. Kendala nelayan terberat adalah jika tidak ada pabrik es, tempat pelelangan ikan yang memadai termasuk pelabuhan perikanan, sarana penyediaan bahan bakar minyak (BBM) dan cold storage. Bersama vibizconsulting dibangun sebuah model CSR yang belum pernah diterapkan sebelumnya. Nelayan akanmampu bersaing karena pengembangan sumberdaya manusia menjadi titiktolak berdirinya masyrakat nelayan yang tangguh.

Berdasarkan aktivitas CSR yang dilakukan perusahaan, sebetulnya sudah ada usaha perusahaan untuk memperhatikan stakeholdernya namun masih terdengar beberapa peristiwa yang terkait dengan pertentangan masyarakat dengan perusahaan. Seperti tanggal 21 Februari 2006 terjadi pengusiran terhadap penduduk setempat yang melakukan pendulangan emas dari sisa-sisa limbah produksi PT FREEPORT di Kali Kabur Wanamon. Pengusiran dilakukan oleh aparat gabungan kepolisian dan satpam PT FREEPORT. Akibat pengusiran ini terjadi bentrokan dan penembakan. Penduduk sekitar yang mengetahui kejadian itu kemudian menduduki dan menutup jalan utama PT FREEPORT di RidgeCamp, di Mile 72-74, selama beberapa hari, yang merupakan jalan utama (akses satu-satunya) ke lokasi pengolahan dan penambangan Grasberg. Setelah itu banyak demo-demo dilakukan oleh masyarakat Papua untuk menutup Freeport.
Berdasarkan aktivitas CSR yang dilakukan perusahaan, sebetulnya sudah ada usaha perusahaan untuk memperhatikan stakeholdernya namun masih terdengar beberapa peristiwa yang terkait dengan pertentangan masyarakat dengan perusahaan. Seperti tanggal 21 Februari 2006 terjadi pengusiran terhadap penduduk setempat yang melakukan pendulangan emas dari sisa-sisa limbah produksi PT FREEPORT di Kali Kabur Wanamon. Pengusiran dilakukan olehaparat gabungan kepolisian dan satpam PT.FREEPORT. Akibat pengusiran ini terjadi bentrokan dan penembakan. Penduduk sekitar yang mengetahui kejadian itu kemudian menduduki dan menutup jalan utama PT FREEPORT di Ridge      
Pada 17 Maret 2006, tiga warga Abepura, Papua, terluka akibat terkena peluru pantulan setelah beberapa anggota brimob menembakkan senjatan ke udara di depan Kodim Abupura, beberapa wartawan televisi yang meliput dianiaya dandirusak alat kerjanya oleh brimob. Tanggal 22 Maret 2006, lereng gunung di kawasan pertambangan terbuka PT FREEPORT Indonesia di Grasberg, longsor dan menimbun sejumlah pekerja 3 orang meninggal dan puluhan lainnya cedera. Pada 23 Maret 2006 Kementrian Lingkungan Hidup mempublikasikan temuan pemantauan dan penataan kualitas lingkungan di wilayah penambangan PT FREEPORT Indonesia. Hasilnya Freeport dinilai tak memenuhi batas air limbah dan telah mencemarkan air laut dan biota laut. Tanggal 18 April 2007 sekitar 9.000 karyawan Freeport mogok kerja untuk menuntut perbaikan kesejahteraan. Perundingan akhirnya diselesaikan paa 21 April setelah tercapai kesepakatan yang termasuk mengenai keniaikan gaji terendah. (www.Wikipedia)
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa aktivitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan belum sepenuhnya mengena pada sasaran. Artinya perusahaan belum benar-benar memperhatikan kepentingan stakeholder seperti masyarakat Papua, belum memperhatikan keseimbangan lingkungan sekitarnya, dan terkesan hanya menjadikan pelaksanaan CSR untuk kepentingan kegiatan perusahaan, terutama dalam menarik simpati pemerintah dan PBB. Dan dari uraian tersebut dapat diindikasikan bahwa perusahaan hanya menyenangkan shareholders dengan meningkatkan laba perusahaan dari tahun ke tahun.

CSR yang dilakukan oleh PT INKA

Corporate Social Responsibility atau yang biasa dikenal dengan sebutan CSR adalah suatu bentuk program perusahaan yang berkaitan dengan tanggung jawab atau suatu wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan.  Kelangsungan hidup perusahaan tidak cukup hanya ditentukan oleh banyaknya profit yang dapat dihimpun oleh perusahaan dalam setiap tahunnya. Lingkungan/masyarakat juga dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan, tergantung dari tingkat sensitifitas lingkungan/masyarakat tersebut terhadap perusahaan.  Manajemen perusahaan harus peka terhadap tingkat sensitifitas lingkungannya. 

Kepedulian dan kepekaan manajemen perusahaan terhadap hal-hal yang terkait dengan lingkungan atau masyarakat di sekitar perusahaan akan sangat membantu dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan.  CSR harus dilaksanakan secara efektif guna mencegah terjadinya benturan kepentingan antara perusahaan dengan lingkungannya.  Pengelolaan CSR yang tidak tepat sangat berpotensi menimbulkan konflik antaranya perusahaan dengan lingkungan/masyarakat.  Hal ini tentu sangat tidak diinginkan oleh perusahaan karena akan menimbulkan Social Cost yang tinggi, yang pada akhirnya akan mengganggu terhadap kelangsungan hidup perusahaan.

Dalam menjalankan fungsi CSR, PT INKA (Persero) telah menetapkan program-program sebagai berikut :
1.      Bantuan Bencana Alam.
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA (Persero) terhadap hal-hal yang terkait dengan bencana alam.  Bantuan dapat berupa sarana maupun prasarana, baik penanggulangan maupun dampak akibat bencana, baik secara daerah, propinsi, maupun nasional.

2.      Bantuan Pendidikan Bea Siswa Berprestasi Keluarga Tidak Mampu
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA (Persero) untuk membantu meringankan biaya pendidikan, khususnya bagi anak-berprestasi bidang akademik di sekolahnya dari keluarga tidak kurang mampu.


Pada tahun 2011 program ini dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2011 yang bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.  Penerima Bea Siswa ini terdiri dari 45 siswa Sekolah Dasar (9 SD), 45 siswa tingkat SLTP (9 SMP), dan 58 siswa tingkat SLTA (6 SMA dan 6 SMK).

3.      Bantuan Pendidikan – Bea Siswa Berprestasi Non Akademik
Program ini diberikan kepada putra-putri karyawan di lingkungan PT INKA (Persero) yang memiliki prestasi akademik di sekolahnya maupun prestasi non akademik, seperti prestasi di bidang olah sains, karya ilmiah, seni, & olah raga, baik tingkat daerah, propinsi, maupun nasional. Pada tahun 2011 program ini akan dilaksanakan bertepatan dengan puncak acara peringatan Hari Ulang Tahun PT INKA (Persero).

4.      Bantuan Pendidikan - Partisipasi Kegiatan Pendidikan
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA (Persero) untuk membantu penyelenggaraan kegiatan yang terkait dengan pendidikan.  Wujud kepedulian PT INKA dalam bentuk sponsorship/partisipasi/memberikan donasi untuk kegiatan antara lain seminar, olimpiade ilmiah, turnamen sekolah, praktek kerja nyata, dsb. Sampai dengan bulan Agustus 2011 ini, anggaran tahun 2011 telah tersalur untuk 22 event kegiatan pendidikan.

5.      Bantuan Keagamaan – Pembangunan & Rehab Masjid / Mushalla
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA (Persero) terhadap lingkungan/masyarakat yang sedang melaksanakan kegiatan mendirikan/rehab tempat peribadatan umum, seperti masjid, mushalla, atau langgar. Sampai dengan bulan Agustus 2011 ini, dari anggaran tahun 2011 telah tersalur untuk 25 pembangunan/rehab masjid & mushalla.

6.      Bantuan Keagamaan–Sunatan Massal
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA (Persero) untuk membantu mengkhitankan anak-anak dari keluarga tidak mampu atau panti asuhan. Pada tahun 2011 program ini dianggarkan untuk 70 anak yang akan dilaksanakan bertepatan dengan libur anak sekolah Semester II.

7.      Bantuan Keagamaan – Buka Puasa Bersama
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA (Persero) untuk berbagi kebahagiaan saat berbuka puasa bersama dengan Dhuafa, Panti Asuhan, Pondok Pesantren, Sekolah Luar Biasa, dan anak-anak tidak mampu maupun yatim piatu di lingkungan perusahaan. Pada tahun 2011 program ini telah dilaksanakan pada saat berbuka puasa Ramadhan 1432 H.  Sebanyak 13 panti asuhan/pondok pesantren/SLB dengan total 700 anak melaksanakan buka puasa bersama dan shalat jamaah Maghrib bersama di Masjid Al-Hadiid INKA.  Dalam kesempatan itu PT INKA memberikan Tali Asih.

8.      Peningkatan Kesehatan–Pengobatan & Tindak Lanjut Gratis
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA (Persero) terhadap lingkungan masyarakat dalam bidang kesehatan.  Sasaran program ini adalah keluarga tidak mampu.

Pada tahun 2011 anggaran telah dipakai untuk membantu 1 orang anak yang menjalani operasi jantung dan 1 orang yang menjalani operasi mata katarak.


9.      Peningkatan Kesehatan – Peningkatan Gizi Balita
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA (Persero) terhadap peningkatan gizi balita agar tercukupi asupan gizinya.

10.  Pembagian Sembako
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA (Persero) terhadap masyarakat sekitar INKA, khususnya msyarakat kurang mampu dan masyarakat yang terkena dampak proses produksi PT INKA. Pada tahun 2011 program ini dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 2011 (seminggu menjelang Lebaran) dengan harapan sembako tersebut bermanfaat bagi si penerima saat merayakan hari raya.  Sembako yang dibagikan sebanyak 350 paket masing-masing terdiri dari 5 kg beras, 2 kg gula, 2 liter minyak goring, 225 ml kecap, dan   5 pack mie instan.

11.  Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA (Persero) terhadap masyarakat untuk memiliki rumah yang layak sebagai tempat tinggal. Pada tahun 2011 program ini dianggarkan sebanyak 6 rumah yang akan direhab yang pelaksanaannya pada akhir September 2011.

12.  Peduli Lingkungan Hidup
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA (Persero) terhadap permasalahan lingkungan hidup, seperti permasalahan selokan, sampah, reboisasi,dsb.



No comments: