PT
FREEPORT memiliki komitmen untuk mengelola dan meminimalisasi dampak dari
kegiatan operasionalnya terhadap lingkungan dan untuk mereklamasi serta
menghijaukan kembali lahan yang terkena dampak. Melalui
kebijakan lingkungan, PT FREEPORT berkomitmen untuk melaksanakan
pengelolaan dan praktik-prkatik lingkungan yang baik, menyediakan sumber
daya yang cukup layak guna memenuhi tanggung jawab tersebut dan melakukan
perbaikan berkesinambungan terhadap kinerja lingkungan pada setiap lokasi
kegiatan. PT FREEPORT juga memiliki komitmen kuat untuk mendukung
penelitian ilmilah guna memahami lingkungan di sekitar tempat PT FREEPORT beroperasi, serta
melakukan pemantauan yang komprehensif untuk menentukan efektivitasdari
praktik-praktik pengelolaan.
Selain
itu, PT FREEPORT juga bekerja dengan instansi pemerintah, masyarakat
setempat, maupun lembaga swadaya masyarakt yang bertanggung jawab, untuk
meningkatkan kinerja lingkungan. Dalam hal ini PT FREEPORT menganut
prinsip-prinsip kerangka kerja pembangunan berkelanjutan dari
dewan internasional tentang pertambangan dan logam Sustainable Development.
Framework of the international Council
ini Mining and Metals (ICMM), dimana PT FREEPORT termasuk anggotanya:
1. Pelaksanaan Audit
Lingkungan
Audit lingkungan yang dilakukan PT FREEPORT menghasilkan
informasi bagi para manajer tentang kinerja lingkungan saat ini serta
membantu mengindentifikasi peluang-peluanga perbaikan.
2. Program
Pengelolaan Trailing
Pengendapan Dimodifikasi, yaitu sebuah sistem
yang direkayasa dan dikelola bagi pengendapan dan pengendalian tailing. Pengambilan
sampel secara luas terhadap mutu air dalam pengelolaan tailingmenunjukkan bahwa
air pada sungai yang mengangkut tailing dari pabrik pengolahan PT
FREEPORT di daerah dataran tinggi menuju daerah pengendapatnd I
dataran rendah telah memenuhi baku mutu air bersih untuk logam terlarut
sesuai peraturan Pemerintah Indonesia maupun USEPA(Lembaga Perlindungan
Lingkungan AS).
3. Reklamasi dan
Penhijauan kembali
a.
Daerah dataran tinggi
Para ilmuwan
internasional dan staff PT FREEPORT telah mengkaji ekologi dari ekosistem
alpin di wilayah kerja PT.FREEPORT, serta mengembangkan cara-cara handal
untuk menghasilkan bibit jenis tanaman asli. Kajian-kajian yang pernah
dilakukan hingga saat ini mencakup etnobotani, keanekaragaman hayati pada
ekosistem su-alpin dan alpin, pemanfaatan jenis-jenis asli tanaman lumut
dan bakteri untuk strategi reklamasi perintisdan budi daya jaringan untuk
pengembangan jenis tanaman alpin asli.hingga akhir 2005, lebih dari 10
hektar tanah terganggu pada tambang di daerah dataran tinggi yang berhasil
dihijaujan kembali dalam rangka memenuhi komitmen PT FREEPORT kepada
pemerintah Indonesia.
b.
Dataran rendah
Tujuan dari
program reklamasi dan penghijauan kembali PT FREEPORT di daerah dataran
rendah adalah untuk mengubah endapan tailing pada daerah pengendapan
menjadi lahan pertanian atau dimanfaatkan sebagai lahan produktif lainnya,
atau menumbuhkannya kembali dengan tanaman asli setelah kegiatan tambang
berakhir.
4. Pengelolaan
Overburden dan air asam tambang
PT FREEPORT menangani overburden melalui
sebuah rencana pengelolaanoverburden komprehensif yang telah disetujui oleh
Pemerintah Indonesia.PT FREEPORT melakukan pengelolaan dan pemantauan terhadap
air asam tambang yang dihasilkan oleh kegiatannya. Sesuai rencan
pengelolaan overburden yang telah disetujui oleh pemerintah, PT FREEPORT menempatkan
overburden pada daerah-daerah terkelola di sekitar tambang terbuka Grasberg.
5. Pengelolaan dan
daur ulang limbah
Program-program pengelolaan lingkungan PT
FREEPORT mencakup seluruh aspek kegiatannya bukan saja yang berhubungan
dengan pertambangan. Program-program minimilasasi limbah yang dilaksanakan
mencakup pengurangan dan penukaran dengan produk-produk ramah lingkungan.
Bahan yang dapat didaur ulang seperti aluminium, besi tua, dan baterai
bekas didaur ulang sesuai ketentuan pemerintah Indonesia. Mutu limbah cair
dari seluruh instalasi pengolahan limbah cair dipantau secara berkala
untuk parameter pH (kadar alkali), BOD (Biological Oxygen Demand), TSS
(Total Suspended Solids/total padatan tersuspensi) serta minyak dan lemak
sesuai baku mutu.
Dalam program Corporate Social
Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT FREEPORT, USAID dan keuskupan
Timika maka didapatkan sebuah model yang akan mengembangkan nelayan kepada
kehidupan yang maju. Kendala nelayan terberat adalah jika tidak ada pabrik
es, tempat pelelangan ikan yang memadai termasuk pelabuhan perikanan,
sarana penyediaan bahan bakar minyak (BBM) dan cold storage. Bersama
vibizconsulting dibangun sebuah model CSR yang belum pernah diterapkan
sebelumnya. Nelayan akanmampu bersaing karena pengembangan sumberdaya manusia
menjadi titiktolak berdirinya masyrakat nelayan yang tangguh.
Berdasarkan aktivitas CSR yang
dilakukan perusahaan, sebetulnya sudah ada usaha perusahaan untuk
memperhatikan stakeholdernya namun masih terdengar beberapa peristiwa yang
terkait dengan pertentangan masyarakat dengan perusahaan. Seperti tanggal
21 Februari 2006 terjadi pengusiran terhadap penduduk setempat yang
melakukan pendulangan emas dari sisa-sisa limbah produksi PT FREEPORT di
Kali Kabur Wanamon. Pengusiran dilakukan oleh aparat gabungan kepolisian
dan satpam PT FREEPORT. Akibat pengusiran ini terjadi bentrokan dan
penembakan. Penduduk sekitar yang mengetahui kejadian itu kemudian
menduduki dan menutup jalan utama PT FREEPORT di RidgeCamp, di Mile 72-74,
selama beberapa hari, yang merupakan jalan utama (akses satu-satunya) ke
lokasi pengolahan dan penambangan Grasberg. Setelah itu banyak demo-demo
dilakukan oleh masyarakat Papua untuk menutup Freeport.
Berdasarkan
aktivitas CSR yang dilakukan perusahaan, sebetulnya sudah ada usaha
perusahaan untuk memperhatikan stakeholdernya namun masih terdengar
beberapa peristiwa yang terkait dengan pertentangan masyarakat
dengan perusahaan. Seperti tanggal 21 Februari 2006 terjadi pengusiran
terhadap penduduk setempat yang melakukan pendulangan emas dari sisa-sisa
limbah produksi PT FREEPORT di Kali Kabur Wanamon. Pengusiran dilakukan
olehaparat gabungan kepolisian dan satpam PT.FREEPORT. Akibat pengusiran
ini terjadi bentrokan dan penembakan. Penduduk sekitar yang mengetahui
kejadian itu kemudian menduduki dan menutup jalan utama PT FREEPORT di Ridge
Pada
17 Maret 2006, tiga warga Abepura, Papua, terluka akibat terkena peluru
pantulan setelah beberapa anggota brimob menembakkan senjatan ke udara di
depan Kodim Abupura, beberapa wartawan televisi yang meliput dianiaya
dandirusak alat kerjanya oleh brimob. Tanggal 22 Maret 2006, lereng gunung
di kawasan pertambangan terbuka PT FREEPORT Indonesia di Grasberg,
longsor dan menimbun sejumlah pekerja 3 orang meninggal dan puluhan
lainnya cedera. Pada 23 Maret 2006 Kementrian Lingkungan Hidup mempublikasikan
temuan pemantauan dan penataan kualitas lingkungan di wilayah
penambangan PT FREEPORT Indonesia. Hasilnya Freeport dinilai tak memenuhi
batas air limbah dan telah mencemarkan air laut dan biota laut. Tanggal 18
April 2007 sekitar 9.000 karyawan Freeport mogok kerja untuk menuntut
perbaikan kesejahteraan. Perundingan akhirnya diselesaikan paa 21 April
setelah tercapai kesepakatan yang termasuk mengenai keniaikan gaji
terendah. (www.Wikipedia)
Dari
uraian di atas menunjukkan bahwa aktivitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan
belum sepenuhnya mengena pada sasaran. Artinya perusahaan belum benar-benar
memperhatikan kepentingan stakeholder seperti masyarakat Papua, belum
memperhatikan keseimbangan lingkungan sekitarnya, dan terkesan hanya menjadikan
pelaksanaan CSR untuk kepentingan kegiatan perusahaan, terutama dalam menarik
simpati pemerintah dan PBB. Dan dari uraian tersebut dapat diindikasikan bahwa
perusahaan hanya menyenangkan shareholders dengan meningkatkan laba
perusahaan dari tahun ke tahun.
CSR yang
dilakukan oleh PT INKA
Corporate Social Responsibility atau
yang biasa dikenal dengan sebutan CSR adalah suatu bentuk program perusahaan
yang berkaitan dengan tanggung jawab atau suatu wujud kepedulian perusahaan
terhadap lingkungan. Kelangsungan hidup perusahaan tidak cukup hanya
ditentukan oleh banyaknya profit yang dapat dihimpun oleh perusahaan dalam
setiap tahunnya. Lingkungan/masyarakat juga dapat mempengaruhi
kelangsungan hidup perusahaan, tergantung dari tingkat sensitifitas
lingkungan/masyarakat tersebut terhadap perusahaan. Manajemen perusahaan
harus peka terhadap tingkat sensitifitas lingkungannya.
Kepedulian dan kepekaan manajemen
perusahaan terhadap hal-hal yang terkait dengan lingkungan atau masyarakat di
sekitar perusahaan akan sangat membantu dalam menjaga kelangsungan hidup
perusahaan. CSR harus dilaksanakan secara efektif guna mencegah
terjadinya benturan kepentingan antara perusahaan dengan lingkungannya.
Pengelolaan CSR yang tidak tepat sangat berpotensi menimbulkan konflik antaranya
perusahaan dengan lingkungan/masyarakat. Hal ini tentu sangat tidak
diinginkan oleh perusahaan karena akan menimbulkan Social Cost yang tinggi,
yang pada akhirnya akan mengganggu terhadap kelangsungan hidup perusahaan.
Dalam menjalankan fungsi CSR, PT INKA
(Persero) telah menetapkan program-program sebagai berikut :
1. Bantuan Bencana
Alam.
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA
(Persero) terhadap hal-hal yang terkait dengan bencana alam. Bantuan
dapat berupa sarana maupun prasarana, baik penanggulangan maupun dampak akibat
bencana, baik secara daerah, propinsi, maupun nasional.
2. Bantuan
Pendidikan Bea Siswa Berprestasi Keluarga Tidak Mampu
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA (Persero) untuk membantu meringankan biaya pendidikan, khususnya bagi anak-berprestasi bidang akademik di sekolahnya dari keluarga tidak kurang mampu.
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA (Persero) untuk membantu meringankan biaya pendidikan, khususnya bagi anak-berprestasi bidang akademik di sekolahnya dari keluarga tidak kurang mampu.
Pada tahun 2011 program ini dilaksanakan pada
tanggal 2 Mei 2011 yang bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.
Penerima Bea Siswa ini terdiri dari 45 siswa Sekolah Dasar (9 SD), 45 siswa
tingkat SLTP (9 SMP), dan 58 siswa tingkat SLTA (6 SMA dan 6 SMK).
3. Bantuan
Pendidikan – Bea Siswa Berprestasi Non Akademik
Program ini diberikan kepada putra-putri
karyawan di lingkungan PT INKA (Persero) yang memiliki prestasi akademik di
sekolahnya maupun prestasi non akademik, seperti prestasi di bidang olah sains,
karya ilmiah, seni, & olah raga, baik tingkat daerah, propinsi, maupun
nasional. Pada tahun 2011 program ini akan dilaksanakan bertepatan dengan
puncak acara peringatan Hari Ulang Tahun PT INKA (Persero).
4. Bantuan
Pendidikan - Partisipasi Kegiatan Pendidikan
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA
(Persero) untuk membantu penyelenggaraan kegiatan yang terkait dengan
pendidikan. Wujud kepedulian PT INKA dalam bentuk
sponsorship/partisipasi/memberikan donasi untuk kegiatan antara lain seminar,
olimpiade ilmiah, turnamen sekolah, praktek kerja nyata, dsb. Sampai dengan
bulan Agustus 2011 ini, anggaran tahun 2011 telah tersalur untuk 22 event kegiatan
pendidikan.
5. Bantuan Keagamaan
– Pembangunan & Rehab Masjid / Mushalla
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA
(Persero) terhadap lingkungan/masyarakat yang sedang melaksanakan kegiatan
mendirikan/rehab tempat peribadatan umum, seperti masjid, mushalla, atau
langgar. Sampai dengan bulan Agustus 2011 ini, dari anggaran tahun 2011 telah
tersalur untuk 25 pembangunan/rehab masjid & mushalla.
6. Bantuan Keagamaan–Sunatan Massal
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA
(Persero) untuk membantu mengkhitankan anak-anak dari keluarga tidak mampu atau
panti asuhan. Pada tahun 2011 program ini dianggarkan untuk 70 anak yang akan
dilaksanakan bertepatan dengan libur anak sekolah Semester II.
7. Bantuan Keagamaan
– Buka Puasa Bersama
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA
(Persero) untuk berbagi kebahagiaan saat berbuka puasa bersama dengan Dhuafa,
Panti Asuhan, Pondok Pesantren, Sekolah Luar Biasa, dan anak-anak tidak mampu
maupun yatim piatu di lingkungan perusahaan. Pada tahun 2011 program ini telah
dilaksanakan pada saat berbuka puasa Ramadhan 1432 H. Sebanyak 13 panti
asuhan/pondok pesantren/SLB dengan total 700 anak melaksanakan buka puasa
bersama dan shalat jamaah Maghrib bersama di Masjid Al-Hadiid INKA. Dalam
kesempatan itu PT INKA memberikan Tali Asih.
8. Peningkatan
Kesehatan–Pengobatan & Tindak Lanjut Gratis
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA
(Persero) terhadap lingkungan masyarakat dalam bidang kesehatan. Sasaran
program ini adalah keluarga tidak mampu.
Pada tahun 2011 anggaran telah dipakai untuk membantu 1 orang anak yang menjalani operasi jantung dan 1 orang yang menjalani operasi mata katarak.
Pada tahun 2011 anggaran telah dipakai untuk membantu 1 orang anak yang menjalani operasi jantung dan 1 orang yang menjalani operasi mata katarak.
9. Peningkatan
Kesehatan – Peningkatan Gizi Balita
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA
(Persero) terhadap peningkatan gizi balita agar tercukupi asupan gizinya.
10. Pembagian Sembako
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA
(Persero) terhadap masyarakat sekitar INKA, khususnya msyarakat kurang mampu
dan masyarakat yang terkena dampak proses produksi PT INKA. Pada tahun 2011
program ini dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 2011 (seminggu menjelang
Lebaran) dengan harapan sembako tersebut bermanfaat bagi si penerima saat
merayakan hari raya. Sembako yang dibagikan sebanyak 350 paket
masing-masing terdiri dari 5 kg beras, 2 kg gula, 2 liter minyak goring, 225 ml
kecap, dan 5 pack mie instan.
11. Perbaikan Rumah
Tidak Layak Huni
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA
(Persero) terhadap masyarakat untuk memiliki rumah yang layak sebagai tempat
tinggal. Pada tahun 2011 program ini dianggarkan sebanyak 6 rumah yang akan
direhab yang pelaksanaannya pada akhir September 2011.
12. Peduli Lingkungan
Hidup
Program ini sebagai wujud kepedulian PT INKA
(Persero) terhadap permasalahan lingkungan hidup, seperti permasalahan selokan,
sampah, reboisasi,dsb.
No comments:
Post a Comment