BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semua perusahaan baik jasa, dagang
maupun manufaktur perlu melakukan pencatatan akuntansi untuk mengetahui kondisi
keuangan usahanya. Karena dari laporan keuangan yang dihasilkan akan dapat
menunjukkan keadaan keungan perusahaan yang sesungguhnya, laba atau rugi.
Permasalahan yang akan timbul apabila sistem akuntansi dilakukan secara manual
adalah waktu yang banyak yang dibutuhkan untuk menghasilkan laporan keuangan, selain
itu tingkat keakurasiannya juga kurang. Padahal laporan keuangan ini kemudian
dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk mengambil strategi keuangan pada periode
berikutnya sehingga usaha tersebut bisa tetap bertahan dan mengalami kemajuan.
Diantara
ketiga jenis usaha diatas, usaha dagang merupakan jenis perusahan yang paling
banyak ditemui di Indonesia. Tidak seperti usaha jasa, yang tidak banyak
ditemui di Indonesia dibandingkan dengan usaha dagang.
Akuntansi adalah proses yang terdiri
dari 3 aktivitas yaitu identifikasi, merekam dan mengkomunikasikan kejadian
ekonomi pasa sebuah organisasi. Definisi sistem informasi akuntansi adalah
memproses data dan transaksi untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh
pemakai untuk perencanaan, pengendalian, dan pengoperasian bisnis. Untuk
menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk pengambil keputusan, maka sistem
informasi akuntansi harus dapat mengumpulkan transaksi dan data lain dan
memasukkannya ke dalam sistem tersebut, dapat memproses dan menyimpan data
tersebut untuk masa yang akan datang, dan menyediakan informasi yang dibutuhkan
oleh pemakai berupa laporan yang menghasilkan informasi yang akurat, tepat dan
dapat diandalkan.
Menurut persamaan akuntansi, harta perusahaan pada dasarnya merupakan hak dari
pihak lain yang dalam hal ini termasuk pemilik perusahaan. Selain
menggunakan modal dari pemilik, juga menggunakan pinjaman untuk membiayai
operasinya. Karena konsep kesatuan usaha menghendaki pemisahan modal pemilik dari
kekayaan atau harta perusahaan. Dimana rumusan untuk ketiga unsur persamaan
akuntansi diatas yaitu Harta = Utang (Kewajiban) + Modal Pemilik. Pada
persamaan ini, penggunaan utang akan menambah harta perusahaan. Tetapi harta
perusahaan tersebut tidak seluruhnya menjadi hak pemilik. Karena itu, sisi
kanan persamaan memisahkan utang dan modal pemilik. Dengan kata lain,
bertambahnya harta perusahaan tidak selalu mencerminkan bertambahnya modal
pemilik.
Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakuakn kegiatan proses produksi barang
atau jasa. Hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia tidak bisa digunakan
secara langsung dan harus melewati sebuah proses disuatu tempat. Sehingga inti
dari perusahaan ialah tempat melakukan proses sampai bisa langsung digunakan
oleh manusia. Sehingga yang disebut perusahaan jasa merupakan suatu tempat
berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor–faktor produksi untuk
menghasilkan suatu jasa.
Jasa tidak dapat dilihat, dirasa,
diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Jasa tidak mengenal
persediaan atau penyimpanan produk yang telah dihasilkan. Jasa dihasilkan dan
dikonsumsi secara bersamaan. Jasa didesain khusus yang memiliki berbagai jenis,
tipe untuk kebutuhan pelanggan, sebagaimana pada jasa asuransi dan
kesehatan.
1.2.
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dari latar belakang diatas adalah:
1. Apa pengertian dari sistem?
2. Apa saja teori sistem
informasi akuntansi?
3. Apa saja unsur-unsur dari
sistem informasi akuntansi?
4. Apa saja simbol yang terdapat
dalam flowchart?
5. Bagaimana simbol untuk
membuat DFD?
6. Bagaimana contoh penerapan
sistem informasi akuntansi pada perusahaan jasa?
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui pengertian dari
sistem.
2. Mengetahui teori sistem
informasi akuntansi.
3. Mengetahui unsur-unsur dari
sistem informasi akuntansi.
4. Mengetahui simbol-simbol yang
terdapat dalam bagan alir dokumen/flowchart.
5. Mengetahui simbol-simbol dalam
membuat Data Flow Diagram/DFD.
6. Mengetahui implementasi
penerapan sistem informasi akuntansi pada perusahaan jasa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Sistem
Definisi sistem banyak dikemukakan para ahli dengan rumusan
yang berbeda-beda meskipun mengundang maksud yang sama. Menurut Anthony dan
Govindarajan (2012:7), suatu sistem merupakan suatu cara tertentu dan bersifat
repetitif untuk melaksanakan suatu atau sekelompok aktivitas. Sistem memiliki
karakteristik berupa rangkaian langkah-langkah yang berirama, terkoordinasi dan
berulang yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan
menurut Hutahaean (2014:2), sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu.
Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
sistem adalah suatu bagian yang saling berkaitan, bekerja bersama-sama untuk
mencapai suatu tujuan.
2.2. Teori Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bastian (2006:208), istilah sistem secara umum
berarti suatu kesatuan atau entitas yang terdiri dari bagian-bagian yang saling
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai satu atau lebih tujuan. Akuntansi
merupakan suatu istilah yang terkait dengan tugas-tugas pengorganisasian dan
pelaporan data keuangan. Dalam penyelenggaraan data keuangan tersebut,
diperlukan mekanisme sistematis yang melibatkan beraneka ragam komponen data
dan sumber daya. Adanya mekanisme, komponen dan sumber daya inilah yang membuat
orang biasa menyebutnya sebagai sistem akuntansi.
Menurut Mulyadi (2014:3), sistem informasi
akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan
laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan
yang memudahkan manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
Dari definisi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi dibuat
untuk memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh suatu organisasi guna
memudahkan pengelolaan keuangannya.
2.3. Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi
Unsur-unsur yang terdapat dalam suatu sistem informasi akuntansi
saling berkaitan satu sama lain, sehingga dapat dilakukan pengolahan data mulai
dari awal transaksi sampai dengan pelaporan yang dapat dijadikan sebagai
informasi akuntansi. Dalam suatu sistem akuntansi, terdapat unsur-unsur pokok,
seperti yang dikemukakan oleh Mulyadi (2014:3), unsur suatu sistem informasi
akuntansi pokok adalah formulir,
jurrnal, buku besar, buku pembantu dan laporan.
a.
Formulir
Formulir memegang peran penting dalam sistem akuntansi.
Formulir digunakan untuk menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis,
merekam data transaksi bisnis, mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara
menyatakan semua kejadian dalam bentuk tulisan dan untuk menyampaikan informasi
pokok dari satu orang ke orang lain di dalam organisasi atau ke organisasi
lain. Dengan menerapkan formulir pada yayasan, diharapkan akuntabilitas dalam
hal pelaporan keuangan lebih transparan dan mencerminkan kinerja yang
sebenarnya.
Formulir merupakan dokumen
yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Menurut Mulyadi (2014:80),
formulir dapat digolongkan menurut:
1) Sumbernya
Menurut sumbernya dibedakan menjadi tiga yaitu
formulir yang dibuat dan disimpan dalam perusahaan. Digunakan secara intern,
dan kemudian disimpan dalam perusahaan. Contoh:
surat permintaan pembelian, memo kredit, kartu jam kerja, bukti permintaan dan
pengeluaran barang gudang.
Kedua, formulir yang dibuat dan dikirimkan kepada
pihak luar perusahaan. Digunakan untuk menyampaikan informasi kepada pihak luar
perusahaan. Contoh: faktur penjualan tunai, faktur penjualan kredit, surat
order pembelian. Ketiga, formulir yang diterima dari luar perusahaan. Formulir
ini diterima dari pihak luar perusahaan sebagai akibat dari transaksi bisnis
antara perusahaan dan pihak luar. Contoh: faktur pembelian, surat order dari pembeli,
rekening koran bank.
2)
Tujuan Penggunaannya
Menurut tujuan penggunaannya dibedakan menjadi dua
yaitu formulir yang dibuat meminta dilakukannya suatu tindakan. Contoh: surat permintaan pembelian (digunakan oleh
bagian gudang untuk meminta bagian pembeliaan melaksanakan transaksi pembelian
guna memenuhi kebutuhan persediaan barang di bagian gudang.
Kedua, Formulir yang digunakan untuk mencatat tindakan
yang telah dilaksanakan. Digunakan untuk merekam data transaksi yang telah
dilaksanakan. Contoh: formulir laporan penerimaan barang (digunakan
oleh bagian penerimaan untuk mencatat data barang yang diterima dari pemasok).
Contoh lain: faktur penjualan, faktur pembelian, kartu jam kerja, dll.
3)
Bagian-bagian Formulir
Menurut Nuraisyah (2015:176),
bagian-bagian formulir adalah:
a)
Bagian kepala, berisi nama lembaga, alamat, nomor
telepon.
b)
Bagian tubuh, berisi keterangan yang harus diisi
seperti nama lengkap, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, agama,
pendidikan, alamat, keterangan lain.
c)
Bagian ekor, berisi tempat dan tanggal pengisisan,
tanda tangan dan nama jelas pengisi.
b.
Jurnal
Menurut Mulyadi (2014:4), jurnal merupakan catatan akuntansi
pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan
dan data lainnya. Sumber dari pencatatan dalam jurnal adalah formulir. Dalam
jurnal, data keuangan untuk pertama kalinya digolongkan dalam akun-akun dan
dimasukkan dalam kolom debet atau kredit.
c.
Buku Besar
Menurut Mulyadi (2014:4), buku besar terdiri dari
rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat
sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar akan disajikan
dalam laporan keuangan.
d.
Buku Pembantu
Menurut Sujarweni (2015:6), buku pembantu (subsidiary
ledger) berfungsi untuk membantu merinci akun yang ada di buku besar.
e.
Laporan
Menurut Sujarweni (2015:7), hasil akhir proses akuntansi
adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi yang
digunakan suatu organisasi dalam pengambilan keputusan guna mencapai tujuan
organisasi. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi.
Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor
komputer.
2.4. Simbol untuk Membuat Bagan Alir
Dokumen/Flowchart
Untuk menjelaskan sistem akuntansi yang digunakan oleh
perusahaan jasa, baik itu sistem informasi akuntansi pokok, penjualan,
penerimaan kas, pembelian, pengeluaran kas, persediaan dan penggajian dapat
menggunakan bagan alir dokumen atau document
flowchart. Menurut Sujarweni (2015:26), simbol-simbol dalam document flowchart adalah sebagai berikut:
a. Flow Direction Symbols, digunakan untuk menghubungkan
simbol satu dengan yang lain disebut juga connecting
line.
b. Processing Symbols, menunjukkan
jenis operasi pengolahan dalam suatu proses/prosedur.
c.
Input/Output Symbols, menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai
media input atau output.
2.5. Simbol untuk Membuat Data Flow Diagram (DFD)
Menurut
Jogiyanto (1995) dalam merancang suatu sistem
informasi akuntansi memerlukan beberapa alat bantu, salah satunya adalah Data Flow Diagram (DFD). Data Flow Diagram merupakan suatu bentuk
atau model yang memungkinkan professional sistem untuk menggambarkan sistem
sebagai suatu jaringan proses fungsional atau sebagai jaringan proses dan
fungsi yang dihubungkan satu sama lain oleh suatu penghubung yang disebut alur
data (Data Flow).
DFD tidak
tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data dan organisasi
file, tetapi banyak digunakan oleh pengembang sistem karena kemudahannya untuk
dibuat dan dipahami, sehingga DFD sering digunakan sebagai alat penghubung
antara perancang dan pemakai. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble Chart, Bubble Diagram, Model proses, Diagram alur kerja atau Model fungsi.
Terdapat 4 komponen dalam DFD, yaitu:
Terminator
mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan system yang sedang
dikembangkan. Terdapat dua jenis terminator yaitu terminator sumber (source) dan
terminator tujuan (sink). Terminator dapat berupa orang, organisasi,
departemen didalam organisasi atau system lainnya yang berada di lingkungan
luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.
Suatu
proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau
komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan
arus data yang akan keluar dari proses. Proses menggambarkan bagian dari system
yang mentransformalkan input menjadi output. Proses diberi nama untuk
menjelaskan proses atau kegiatan apa yang sedang atau akan dilaksanakan.
Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja yang membutuhkan
objek.
Data
store digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data. Data store ini
biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database
yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket,
file hardisk, fita meagnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan
secara manual seperti buku alamat, file folder dan agenda, yang digambarkan
dengan dua garis sejajar.
Alur
data yang menghubungkan data store dengan suatu proses mempunyai pengertian
sebagai berikut:
a)
Alur data yang berasal dari data store, berarti proses
membutuhkan data yang berada pada data store tersebut
b)
Alur data yang menuju ke data store, berarti suatu
proses akan menghasilkan output atau keluaran yang disimpan pada data store
tersebut.
c)
Alur data yang berasal dan yang menuju ke data store
berarti suatu proses akan mengupdate data, menghapus atau mengubah data.
Suatu
alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukan arah menuju ke dalam
dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan
data atau paket data/ informasi dari satu bagian system ke bagian lainnya.
2.6.
Implementasi Penerapan SIA pada Perusahaan Jasa
1. Gambaran Umum Entitas
Usaha
laundry merupakan salah satu bidang usaha jasa yang semakin di butuhkan khususnya
oleh masyarakat di perkotaan. Tren mencuci di laundry sudah menjadi bagian dari
gaya hidup masyarakat yang cenderung menginginkan kebutuhan-kebutuhan tertentu
secara instan. Hal ini disebabkan karena aktivitas masyarakat yang tinggi, perubahan gaya
hidup serta tuntutan kesibukan membuat banyak mahasiswa, karyawan, serta ibu
rumah tangga yang malas ataupun tidak memiliki waktu untuk mencuci pakaian
mereka, memilih untuk menyerahkannya pada usaha laundry.
Avia Laundry adalah salah satu dari sekian banyak laundry yang
menangkap peluang itu. Laundry yang dikelola dan dimiliki oleh Pratiwi Hidayat
ini didirikan pada tanggal 5 juli 2009 dan berlokasi di daerah perumahan BSD
yang padat penduduk, yaitu di Jl. Rawabuntu Raya, Ruko Golden Vienna 1 Blok BA No.36,
BSD City, Tangerang Selatan. Avia laundry merupakan salah satu perusahaan yang
dikelola oleh CV Avia Indonesia, yang mana tidak hanya berfokus pada usaha
laundry, tetapi juga pada usaha lainnya seperti butik dan penjualan souvenir. Kualitas pelayanan yang baik serta tempat yang nyaman
merupakan hal paling utama dalam Avia Laundry.
Visi:
“Menjadi laundry yang memberikan pelayanan terbaik
berdasarkan kualitas kepada pelanggan dan dikelola secara professional sehingga
memberikan keuntungan untuk pelanggan, karyawan, dan pemilik”
Misi:
-
Menyediakan
jasa cleaning yang dapat diandalkan.
-
Ketepatan
waktu dalam penyelesaian laundry dan dry cleaning.
-
Hasil
proses laundry yang bersih, rapi, dan harum.
-
Menjaga
hubungan baik dengan pelanggan.
Tujuan jangka pendek:
1.
BEP
atau balik modal dalam kurun waktu kurang dari tiga (3) tahun.
2.
Dapat
menyejahterakan karyawan di perusahaan jasa Avia Laundry.
Tujuan jangka panjang:
1.
Mengembangkan
sarana dan prasarana.
2.
Mengembangkan
kerja sama dengan perusahaan pendukung laundry
(perusahaan sabun cuci dan perusahaan mesin cuci) sehingga harga jasa laundry dapat menjadi lebih murah
dibandingkan perusahaan jasa laundry
lainnya.
3.
Memiliki
kantor cabang di kota-kota besar di negara Indonesia.
2. Kegiatan & Proses Bisnis Entitas
Sebagai salah satu laundry yang
menekankan segi kualitas dengan motto utama perusahaan, Avia Laundry
berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan. Komitmen itu
tercermin dalam visi dan misi perusahaan untuk menjadi laundry yang terbaik. Bisnis ini bergerak di bidang laundry dan
dry cleaning.
3. Analisis Sistem Informasi
Akuntansi
Analisa
terhadap sistem yang sedang berjalan adalah suatu kegiatan untuk mempelajari
interaksi sistem yang terdiri atas pelaku proses dalam sistem, prosedur, dan
data serta informasi yang terkait. Dari pengamatan yang kami lakukan terhadap
Avia Laundry dapat dilihat sistem dokumen pada perusahaan ini masih manual.
Hal ini
mengakibatkan proses dalam pengolahan data dan pembuatan laporan yang
dibutuhkan menjadi lambat sehingga menimbulkan proses dan waktu yang tidak
efisien seperti kesalahan dalam pemasukan data yang menyebabkan informasi yang
dihasilkan tidak akurat, pencarian data yang memerlukan banyak waktu dan tenaga
sehingga kinerja dari sistem yang ada menjadi lambat, serta perhitungan
keuntungan atau kerugian tidak diketahui secara pasti. Kami melakukan analisis
kelemahan sistem dan menemukan beberapa kelemahan dari sistem informasi
akuntansi Avia Laundry, yaitu:
-
Pemrosesan
data yang manual dan karyawan ditutut kecepatan dalam pemrosesan data sering
kali mengakibatkan ketidak akuratan data yang telah tersimpan. Pada saat
pegawai membutuhkan data, pegawai harus
mencari data–data yang tersimpan di arsip. Terlalu bayaknya data yang
ditangkap dan tersimpan di banyak tempat membuat ketidak-relevansian informasi.
-
Pemborosan
biaya dalam penggunaan kertas dan alat tulis, jika dihitung dalam jangka waktu
yang lama akan menimbulkan biaya operasional yang besar. karena data yang salah
tidak dapat diedit, meskipun dapat dipaksakan diedit tapi hal itu akan
mengurangi kerapian dan laporan akan terkesan kurang valid.
-
Kontrol
terhadap jumlah aktiva dan pasiva tidak terkendali, karena tidak diketahui
secara pasti jumlah seluruh aktiva dan pasiva. Tidak adanya proteksi terhadap
data yang ada sehinga kehilangan data sering terjadi.
-
Pembuatan
laporan dengan data yang sama dicatat berulang-ulang, masih mengunakan alat
hitung kalkulator sehingga menimbukan pemborosan waktu. Sumber daya manusia
yang dibutuhkan lebih banyak.
-
Pelayanan
oleh pegawai kepada konsumen akan membutuhkan bayak waktu karena harus menunggu
pemrosesan data.
Untuk
lebih memahami sistem penjualan jasa laundry kepada konsumen yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem
yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dokumen dari
bagian-bagian yang terkait baik dari dalam maupun dari luar sistem Avia
Laundry. Diagram alir dokumen (document flowchart) atau disebut dengan
bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart
merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk
tembusan-tembusannya. Diagram arus dokumen ini berfungsi untuk mengetahui
hubungan antara entitas melalui aliran dokumen yang ada terhadap seluruh
dokumen yang berasal dari sumber sampai dokumen tersebut diterima oleh penerima
dokumen.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pada Avia
Laundry, ada beberapa jenis transaksi yang terjadi, yaitu:
1.
Transaksi
Laundry Kiloan
Transaksi
laundry kiloan adalah transaksi laundry dengan sistem pembayaran
berdasarkan berat pakaian yang akan di-laundry. Dalam laundry
kiloan jumlah pakaian tidak mempengaruhi harga jasa laundry. Pada
laundry kiloan, minimal berat pakaian yang akan di-laundry adalah 5 (lima)
kilogram. Penghitungan timbangan tidak dibulatkan, tetapi dihitung berdasarkan
berat hingga dua angka dibelakang koma. Konsumen datang menyerahkan pakaian
yang akan di-laundry, lalu kasir akan menimbang berat pakaian tersebut,
mencatat jumlah pakaian yang akan di-laundry, serta kasir akan membuat
nota. Nota tersebut berisi nama dan alamat pelanggan, berapa jumlah kilogram
dan berapa jumlah unit pakaian yang akan di-laundry, dan berapa total
pembayarannya, serta keterangan lain (jika diperlukan) yang nantinya akan
digunakan konsumen untuk mengambil hasil laundry. Setelah proses laundry
selesai maka konsumen akan datang untuk mengambil hasil laundry.
Konsumen yang telah melunasi pembayaran di muka akan menyerahkan nota,
sedangkan konsumen yang baru melunasi sebagian akan menyerahkan tanda terima
barang dan melunasi sisanya. Setelah itu, kasir akan menyerahkan barang kepada
konsumen.
2.
Transaksi
Laundry Satuan
Transaksi laundry ini hampir sama dengan
sistem laundry kiloan. Perbedaannya terletak pada jumlah pakaian yang
dapat di laundry, yaitu tidak adanya batas minimum bagi laundry satuan dan
besarnya biaya ditentukan dengan banyaknya pakaian yang akan di-laundry.
3.
Transaksi
Dry Clean
Sistem
dry clean dalam Avia Laundry tidak dilakukan sendiri, melainkan
menggunakan jasa dry cleaning supplier. Konsumen datang dan menyerahkan
pakaian yang akan di-dry clean, lalu kasir akan mencatat jenis dan
jumlah pakaian serta menanyakan perihal pembayaran. Jika pembayaran dilakukan
secara lunas, kasir akan membuatkan nota yang berisi nama dan alamat pelanggan,
berapa jumlah yang di-dry clean, berapa total pembayarannya, serta
keterangan lain (jika diperlukan). Sedangkan jika pembayaran yang tidak lunas
kasir akan membuatkan tanda terima yang nantinya akan digunakan untuk
pengambilan pakaian oleh konsumen.
Flowchart Penjualan Jasa Laundry & Dry Clean
4. Pengiriman Dry Clean Kepada Supplier
Pada pengiriman dry clean ini kasir (melalui
petugas pengantar) akan menyerahkan pakaian yang akan di-dry clean
kepada supplier. Supplier akan mencatat jenis dan jumlah pakaian, kemudian akan
membuat tanda terima yang nantinya digunakan kasir untuk mengambil hasil dry
clean. Setelah itu kasir akan mencatat dan membuat nota pengeluaran.
Flowchart
Pengiriman Dry Clean Kepada Supplier
5.
Pengambilan
Dry Clean Dari Supplier
Pada transaksi pengambilan dry clean, kasir
akan ke supplier untuk mengambil hasil dry clean. Kasir akan menyerahkan
tanda terima dan juga uang untuk membayar biaya dry clean. Jika proses
pembayaran telah selesai maka supplier akan memberikan hasil dry clean.
Flowchart Penerimaan Dry Clean Dari Supplier
6.
Pembelian
Barang
Sistem
transaksi pembelian barang pada perusahaan laundry ini bermula dari
kasir melakukan pengecekan stok barang secara fisik. Hal ini dikarenakan sistem
akuntansi Avia Laundry belum menggunakan kartu persediaan barang. Jika ada
barang yang akan habis maka kasir akan melakukan pembelian barang kepada
penjual. Setelah proses pembayaran selesai, maka penjual memberikan barang dan
bukti pembayaran lalu kasir akan membuat nota pembelian barang.
Flowchart
Pembelian Barang
7.
Penggajian
Karyawan
Sistem penggajian pada Avia
Laundry ini bermula dari kasir menyiapkan data karyawan yang berisi jumlah hari
kerja, jam lembur, dan jumlah bonus (jika ada) kemudian menyiapkan slip gaji
sesuai dengan data karyawan tadi. Slip gaji ini dibuat 2 rangkap, sebelumnya
telah divalidasi dahulu oleh pemilik. Rangkap pertama untuk kasir, dan rangkap
kedua untuk karyawan (telah divalidasi) beserta gaji. Setelah itu kasir membuat
laporan penggajian dan melaporkanlaporan penggajian tersebut kepada pemilik.
Flowchart
Penggajian Karyawan
Diagram Berjenjang (Tier Diagram)
Diagram berjenjang menggambarkan struktur
dari sistem Berupa suatu bagan berjenjang yang menggambarkan semua semua proses
yang ada disistem. Dipergunakan untuk mempersiapkan penggambaran DFD ke level lebih
bawah lagi.




Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram
konteks (context diagram) berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem
yang sedang berjalan secara keseluruhan, awal dan akhir dari data yang masuk
dan keluar pada sistem tersebut. Pada diagram konteks ini sistem informasi yang
dibuat akan menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan informasi
yang dihasilkan. Untuk lebih jelasnya diagram konteks sistem administrasi Avia
Laundry dapat digambarkan sebagai berikut:


Dari diagram konteks (context diagram) di halaman
sebelumnya dapat dilihat struktur dasar dari sistem pembelian, penjualan jasa,
dan laporan yang melibatkan tiga entity, yaitu konsumen, supplier dan
penjual, serta pemilik laundry. Pemilik adalah entity yang membantu
pemilik menjalankan perusahaan laundry tersebut dan memegang hak penuh terhadap
perusahaan tersebut, supplier/penjual adalah entity penyedia
barang-barang dan juga perusahaan yang memiliki kerja sama dengan Avia Laundry
dalam bidang dry clean, Sedangkan konsumen adalah entity yang
menggunakan jasa laundry atau dry clean.
Analisis Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari
data sistem, yang penggunaannya membantu untuk memahami sistem sacara logika, terstrukutur
dan jelas. Untuk lebih jelasnya mengenai DFD pada Avia Laundry dapat
digambarkan sebagai berikut:
Data Flow Diagram Sistem Penjualan Jasa Laundry
& Dry Clean
Data Flow Diagram (DFD) sistem penjualan ini terdiri dari tiga proses
yaitu proses penjualan jasa laundry & dry clean, pembayaran, dan
penyerahan hasil laundry dan dry clean. Berikut adalah penjelasan
masing masing proses tersebut:
1.1
Sistem
penjualan laundry & dry clean digunakan unutk mencatat transaksi
penjualan jasa laundry dan dry clean. Proses ini melibatkan tabel
penjualan jasa laundry, tabel penjualan jasa dry clean, dan tabel
konsumen.
1.2
Sitem
pembayaran digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran pada transaksi laundry
& dry clean yang belum lunas. Proses ini melibatkan tabel piutang.
1.3
Sistem
penyerahan laundry & dry clean digunakan untuk pengambilan hasil laundry
& dry clean. Proses ini melibatkan tabel data penjualan laundry
dan data penjualan dry clean.
Data Flow Diagram Sistem Pembelian
Data Flow Diagram
(DFD) sistem pembelian ini terdiri dari empat proses yaitu proses
pembelian jasa dry clean,
pembelian barang, terima hasil dry clean, dan pembayaran beli. Berikut
adalah penjelasan masing masing proses tersebut :
2.1
Sistem
pembelian dry clean digunakan untuk mencatat transaksi pembelian jasa dry
clean. Proses ini melibatkan tabel supplier, tabel dry clean, dan
tabel pembelian jasa dry clean.
2.2
Sistem
pembelian barang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang. Proses
ini melibatkan tabel barang dan tabel pembelian barang.
2.3
Sistem
terima hasil dry clean digunakan untuk mencatat penerimaan hasil dry
clean. Proses ini melibatkan tabel beli dry clean.
2.4
Sistem
pembayaran beli digunakan untuk melakukan pembayaran terhadap pembelian dry
clean. Proses ini melibatkan tabel hutang, dan tabel beli dry clean.
Data Flow Diagram Sistem Laporan
Data Flow Diagram
(DFD) sistem laporan ini hanya terdiri dari satu proses yaitu proses pembuatan
laporan. Sistem pembuatan laporan digunakan untuk membuat berbagai jenis
laporan yang dibutuhkan. Proses ini melibatkan tabel pembelian jasa dry
clean, tabel pembelian barang, tabel barang, tabel hutang, tabel piutang,
tabel penjualan jasa laundry, tabel penjualan jasa dry clean, dan
tabel pengeluaran.
Sistem
dokumen pada perusahaan Avia Laundry ini masih dibuat secara manual sehingga
terdapat beberapa kelemahan dari sistem informasi akuntansi Avia Laundry, yaitu:
-
Pemrosesan
data yang manual dan karyawan ditutut kecepatan dalam pemrosesan data sering
kali mengakibatkan ketidak akuratan data yang telah tersimpan. Pada saat
pegawai membutuhkan data, pegawai harus
mencari data–data yang tersimpan di arsip. Terlalu bayaknya data yang
ditangkap dan tersimpan di banyak tempat membuat ketidak-relevansian informasi.
-
Pemborosan
biaya dalam penggunaan kertas dan alat tulis, jika dihitung dalam jangka waktu
yang lama akan menimbulkan biaya operasional yang besar. karena data yang salah
tidak dapat diedit, meskipun dapat dipaksakan diedit tapi hal itu akan
mengurangi kerapian dan laporan akan terkesan kurang valid.
-
Kontrol
terhadap jumlah aktiva dan pasiva tidak terkendali, karena tidak diketahui
secara pasti jumlah seluruh aktiva dan pasiva. Tidak adanya proteksi terhadap
data yang ada sehinga kehilangan data sering terjadi.
-
Pembuatan
laporan dengan data yang sama dicatat berulang-ulang, masih mengunakan alat
hitung kalkulator sehingga menimbukan pemborosan waktu. Sumber daya manusia
yang dibutuhkan lebih banyak.
-
Pelayanan
oleh pegawai kepada konsumen akan membutuhkan bayak waktu karena harus menunggu
pemrosesan data.
Dengan adanya analisis Sistem Informasi Akuntansi, kelemahan-kelemahan diatas dapat teratasi.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Perusahaan jasa merupakan suatu
perusahaan yang meyediakan pelayanan kepada customer
berupa jasa. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam memaksimalkan profit
perusahaan adalah diperlukannya berbagai strategi–strategi yang handal. Sistem
informasi akuntansi yang baik juga dibutuhkan untuk membuat perusahaan dapat
bertahan. Manfaat sistem informasi akuntansi dalam perusahaan jasa yaitu
menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu, meningkatkan kualitas dan
mengurangi biaya jasa yang dihasilkan, meningkatkan efisiensi, meningkatkan
kemampuan dalam pengambilan keputusan, meningkatkan sharing knowledge juga menambah efisiensi kerja pada bagian
keuangan.
3.2. Saran
Sebagai bagian dari evaluasi, perusahaan
jasa perlu mengkaji mengenai kepuasan customer
dan kualitas jasa yang dimiliki. Tingkat kepuasaan customer ini yang akan menyebabkan adanya suatu kesetiaan pada
perusahaan, kurangnya keinginan berganti produk, kemauan untuk membayar lebih
harga produk, respon ke eksternal bila menghadapi masalah dan respon ke
perusahaan bila menghadapi masalah. Begitupula dengan strategi pemasaran,
promosi dan kualitas pelayanan yang bagus supaya customer puas dalam menggunakan jasa yang ditawarkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, N.
Robert dan Govindarajan, Vijay. 2012. Sistem Pengendalian Manajemen. Tanggerang:
Karisma Publishing Group.
Bastian, Indra,
2006, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Bentley, W. 2008.
Introduction to System Analysis and
Design. New York: McGraw Hill.
Fitriana, Vivi.
2005. Sistem Informasi Akuntansi Keuangan
Perusahaan Jasa Outsourcing (Online). http://yohana.komputer.pcr.ac.id/
diakses, 30 Maret 2017.
Hutahaean,
Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
Jeffrey A
Hoffer, J.F. 2011. Modern Systems
Analysis and Design. New Jersey: Pearson.
Jogiyanto
H-M. 1995. “Analisis dan Desain Sistem
Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis “.
Yogyakarta: Andi Off Set.
Kusnadi C.
Ruddi. 2013. Sistem Informasi Akuntansi
Jasa dan Dagang. Jakarta: Telkom University.
Mulyadi. 2014. Sistem
Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Nuraisyah Siti.
2015. Kamus Detail Bahasa Indonesia.
Jakarta: Kunci Aksara.
Raenaldi
Chandra. 2011. Analisis Sistem Informasi
Akuntansi Perusahaan Jasa Laundry (Online). Jakarta: Faculty of Economics
and Business. State Islamic University. https://www.academia.edu/ diakses, 30
Maret 2017.
Sujarweni,
Wiratna. 2015. Akuntansi Biaya: Teori dan Penerapannya. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
No comments:
Post a Comment