Friday, March 31, 2017

MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
            Semua perusahaan baik jasa, dagang maupun manufaktur perlu melakukan pencatatan akuntansi untuk mengetahui kondisi keuangan usahanya. Karena dari laporan keuangan yang dihasilkan akan dapat menunjukkan keadaan keungan perusahaan yang sesungguhnya, laba atau rugi. Permasalahan yang akan timbul apabila sistem akuntansi dilakukan secara manual adalah waktu yang banyak yang dibutuhkan untuk menghasilkan laporan keuangan, selain itu tingkat keakurasiannya juga kurang. Padahal laporan keuangan ini kemudian dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk mengambil strategi keuangan pada periode berikutnya sehingga usaha tersebut bisa tetap bertahan dan mengalami kemajuan.
           Diantara ketiga jenis usaha diatas, usaha dagang merupakan jenis perusahan yang paling banyak ditemui di Indonesia. Tidak seperti usaha jasa, yang tidak banyak ditemui di Indonesia dibandingkan dengan usaha dagang. 
            Akuntansi adalah proses yang terdiri dari 3 aktivitas yaitu identifikasi, merekam dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi pasa sebuah organisasi. Definisi sistem informasi akuntansi adalah memproses data dan transaksi untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai untuk perencanaan, pengendalian, dan pengoperasian bisnis. Untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk pengambil keputusan, maka sistem informasi akuntansi harus dapat mengumpulkan transaksi dan data lain dan memasukkannya ke dalam sistem tersebut, dapat memproses dan menyimpan data tersebut untuk masa yang akan datang, dan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai berupa laporan yang menghasilkan informasi yang akurat, tepat dan dapat diandalkan.
            Menurut persamaan akuntansi, harta perusahaan pada dasarnya merupakan hak dari pihak lain yang dalam hal ini termasuk pemilik perusahaan. Selain menggunakan  modal dari pemilik, juga menggunakan pinjaman untuk membiayai operasinya. Karena konsep kesatuan usaha menghendaki pemisahan modal pemilik dari kekayaan atau harta perusahaan. Dimana rumusan untuk ketiga unsur persamaan akuntansi diatas yaitu Harta = Utang (Kewajiban) + Modal Pemilik. Pada persamaan ini, penggunaan utang akan menambah harta perusahaan. Tetapi harta perusahaan tersebut tidak seluruhnya menjadi hak pemilik. Karena itu, sisi kanan persamaan memisahkan utang dan modal pemilik. Dengan kata lain, bertambahnya harta perusahaan tidak selalu mencerminkan bertambahnya modal pemilik.
            Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakuakn kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah proses disuatu tempat. Sehingga inti dari perusahaan ialah tempat melakukan proses sampai bisa langsung digunakan oleh manusia. Sehingga yang disebut perusahaan jasa merupakan suatu tempat berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor–faktor produksi untuk menghasilkan suatu jasa.
            Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan produk yang telah dihasilkan. Jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Jasa didesain khusus yang memiliki berbagai jenis, tipe untuk kebutuhan pelanggan, sebagaimana pada jasa asuransi dan kesehatan. 

1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatas adalah:
1.      Apa pengertian dari sistem?
2.      Apa saja teori sistem informasi akuntansi?
3.      Apa saja unsur-unsur dari sistem informasi akuntansi?
4.      Apa saja simbol yang terdapat dalam flowchart?
5.      Bagaimana simbol untuk membuat DFD?
6.      Bagaimana contoh penerapan sistem informasi akuntansi pada perusahaan jasa?

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian makalah ini adalah untuk:
1.      Mengetahui pengertian dari sistem.
2.      Mengetahui teori sistem informasi akuntansi.
3.      Mengetahui unsur-unsur dari sistem informasi akuntansi.
4.      Mengetahui simbol-simbol yang terdapat dalam bagan alir dokumen/flowchart.
5.      Mengetahui simbol-simbol dalam membuat Data Flow Diagram/DFD.
6.      Mengetahui implementasi penerapan sistem informasi akuntansi pada perusahaan jasa.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem
Definisi sistem banyak dikemukakan para ahli dengan rumusan yang berbeda-beda meskipun mengundang maksud yang sama. Menurut Anthony dan Govindarajan (2012:7), suatu sistem merupakan suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk melaksanakan suatu atau sekelompok aktivitas. Sistem memiliki karakteristik berupa rangkaian langkah-langkah yang berirama, terkoordinasi dan berulang yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut Hutahaean (2014:2), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu.
Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu bagian yang saling berkaitan, bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan.

2.2. Teori Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bastian (2006:208), istilah sistem secara umum berarti suatu kesatuan atau entitas yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai satu atau lebih tujuan. Akuntansi merupakan suatu istilah yang terkait dengan tugas-tugas pengorganisasian dan pelaporan data keuangan. Dalam penyelenggaraan data keuangan tersebut, diperlukan mekanisme sistematis yang melibatkan beraneka ragam komponen data dan sumber daya. Adanya mekanisme, komponen dan sumber daya inilah yang membuat orang biasa menyebutnya sebagai sistem akuntansi.
Menurut Mulyadi (2014:3), sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang memudahkan manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
Dari definisi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi dibuat untuk memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh suatu organisasi guna memudahkan pengelolaan keuangannya.

      2.3. Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi
Unsur-unsur yang terdapat dalam suatu sistem informasi akuntansi saling berkaitan satu sama lain, sehingga dapat dilakukan pengolahan data mulai dari awal transaksi sampai dengan pelaporan yang dapat dijadikan sebagai informasi akuntansi. Dalam suatu sistem akuntansi, terdapat unsur-unsur pokok, seperti yang dikemukakan oleh Mulyadi (2014:3), unsur suatu sistem informasi akuntansi pokok adalah formulir, jurrnal, buku besar, buku pembantu dan laporan.
a. Formulir
Formulir memegang peran penting dalam sistem akuntansi. Formulir digunakan untuk menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis, merekam data transaksi bisnis, mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua kejadian dalam bentuk tulisan dan untuk menyampaikan informasi pokok dari satu orang ke orang lain di dalam organisasi atau ke organisasi lain. Dengan menerapkan formulir pada yayasan, diharapkan akuntabilitas dalam hal pelaporan keuangan lebih transparan dan mencerminkan kinerja yang sebenarnya.
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Menurut Mulyadi (2014:80), formulir dapat digolongkan menurut:
1)  Sumbernya
Menurut sumbernya dibedakan menjadi tiga yaitu formulir yang dibuat dan disimpan dalam perusahaan. Digunakan secara intern, dan kemudian disimpan dalam perusahaan. Contoh: surat permintaan pembelian, memo kredit, kartu jam kerja, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang.
Kedua, formulir yang dibuat dan dikirimkan kepada pihak luar perusahaan. Digunakan untuk menyampaikan informasi kepada pihak luar perusahaan. Contoh: faktur penjualan tunai, faktur penjualan kredit, surat order pembelian. Ketiga, formulir yang diterima dari luar perusahaan. Formulir ini diterima dari pihak luar perusahaan sebagai akibat dari transaksi bisnis antara perusahaan dan pihak luar. Contoh: faktur pembelian, surat order dari pembeli, rekening koran bank.
2)  Tujuan Penggunaannya
Menurut tujuan penggunaannya dibedakan menjadi dua yaitu formulir yang dibuat meminta dilakukannya suatu tindakan. Contoh: surat permintaan pembelian (digunakan oleh bagian gudang untuk meminta bagian pembeliaan melaksanakan transaksi pembelian guna memenuhi kebutuhan persediaan barang di bagian gudang.
Kedua, Formulir yang digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan. Digunakan untuk merekam data transaksi yang telah dilaksanakan. Contoh: formulir laporan penerimaan barang (digunakan oleh bagian penerimaan untuk mencatat data barang yang diterima dari pemasok). Contoh lain: faktur penjualan, faktur pembelian, kartu jam kerja, dll.
3)  Bagian-bagian Formulir
     Menurut Nuraisyah (2015:176), bagian-bagian formulir adalah:
a)      Bagian kepala, berisi nama lembaga, alamat, nomor telepon.
b)      Bagian tubuh, berisi keterangan yang harus diisi seperti nama lengkap, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, agama, pendidikan, alamat, keterangan lain.
c)      Bagian ekor, berisi tempat dan tanggal pengisisan, tanda tangan dan nama jelas pengisi.

b. Jurnal
Menurut Mulyadi (2014:4), jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Sumber dari pencatatan dalam jurnal adalah formulir. Dalam jurnal, data keuangan untuk pertama kalinya digolongkan dalam akun-akun dan dimasukkan dalam kolom debet atau kredit.
c. Buku Besar
Menurut Mulyadi (2014:4), buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar akan disajikan dalam laporan keuangan.

d. Buku Pembantu
Menurut Sujarweni (2015:6), buku pembantu (subsidiary ledger) berfungsi untuk membantu merinci akun yang ada di buku besar. 

e. Laporan
Menurut Sujarweni (2015:7), hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi yang digunakan suatu organisasi dalam pengambilan keputusan guna mencapai tujuan organisasi. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.

2.4. Simbol untuk Membuat Bagan Alir Dokumen/Flowchart
Untuk menjelaskan sistem akuntansi yang digunakan oleh perusahaan jasa, baik itu sistem informasi akuntansi pokok, penjualan, penerimaan kas, pembelian, pengeluaran kas, persediaan dan penggajian dapat menggunakan bagan alir dokumen atau document flowchart. Menurut Sujarweni (2015:26), simbol-simbol dalam document flowchart adalah sebagai berikut:
a.    Flow Direction Symbols, digunakan untuk menghubungkan simbol satu dengan yang lain disebut juga connecting line.

b.   Processing Symbols, menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses/prosedur.

c.   Input/Output Symbols, menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.


2.5. Simbol untuk Membuat Data Flow Diagram (DFD)
            Menurut Jogiyanto (1995) dalam merancang suatu sistem informasi akuntansi memerlukan beberapa alat bantu, salah satunya adalah Data Flow Diagram (DFD). Data Flow Diagram merupakan suatu bentuk atau model yang memungkinkan professional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional atau sebagai jaringan proses dan fungsi yang dihubungkan satu sama lain oleh suatu penghubung yang disebut alur data (Data Flow).
            DFD tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data dan organisasi file, tetapi banyak digunakan oleh pengembang sistem karena kemudahannya untuk dibuat dan dipahami, sehingga DFD sering digunakan sebagai alat penghubung antara perancang dan pemakai. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble Chart, Bubble Diagram, Model proses, Diagram alur kerja atau Model fungsi. Terdapat 4 komponen dalam DFD, yaitu:
1. Terminator/Entitas Luar


            Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan system yang sedang dikembangkan. Terdapat dua jenis terminator yaitu terminator sumber (source) dan terminator tujuan (sink). Terminator dapat berupa orang, organisasi, departemen didalam organisasi atau system lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

2. Proses
                                         
            Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Proses menggambarkan bagian dari system yang mentransformalkan input menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses atau kegiatan apa yang sedang atau akan dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja yang membutuhkan objek.

3. Data Store
                                                      
            Data store digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data. Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file hardisk, fita meagnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder dan agenda, yang digambarkan dengan dua garis sejajar.

4. Alur Data
                                                       
            Alur data yang menghubungkan data store dengan suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut:
a)      Alur data yang berasal dari data store, berarti proses membutuhkan data yang berada pada data store tersebut
b)      Alur data yang menuju ke data store, berarti suatu proses akan menghasilkan output atau keluaran yang disimpan pada data store tersebut.
c)      Alur data yang berasal dan yang menuju ke data store berarti suatu proses akan mengupdate data, menghapus atau mengubah data.
          
        Suatu alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukan arah menuju ke dalam dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/ informasi dari satu bagian system ke bagian lainnya.

2.6. Implementasi Penerapan SIA pada Perusahaan Jasa
1. Gambaran Umum Entitas
Usaha laundry merupakan salah satu bidang usaha jasa yang semakin di butuhkan khususnya oleh masyarakat di perkotaan. Tren mencuci di laundry sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat yang cenderung menginginkan kebutuhan-kebutuhan tertentu secara instan. Hal ini disebabkan karena aktivitas masyarakat yang tinggi, perubahan gaya hidup serta tuntutan kesibukan membuat banyak mahasiswa, karyawan, serta ibu rumah tangga yang malas ataupun tidak memiliki waktu untuk mencuci pakaian mereka, memilih untuk menyerahkannya pada usaha laundry.
Avia Laundry adalah salah  satu dari sekian banyak laundry yang menangkap peluang itu. Laundry yang dikelola dan dimiliki oleh Pratiwi Hidayat ini didirikan pada tanggal 5 juli 2009 dan berlokasi di daerah perumahan BSD yang padat penduduk, yaitu di Jl. Rawabuntu Raya, Ruko Golden Vienna 1 Blok BA No.36, BSD City, Tangerang Selatan. Avia laundry merupakan salah satu perusahaan yang dikelola oleh CV Avia Indonesia, yang mana tidak hanya berfokus pada usaha laundry, tetapi juga pada usaha lainnya seperti butik dan penjualan souvenir. Kualitas pelayanan yang baik serta tempat yang nyaman merupakan hal paling utama dalam Avia Laundry.

Visi:
“Menjadi laundry yang memberikan pelayanan terbaik berdasarkan kualitas kepada pelanggan dan dikelola secara professional sehingga memberikan keuntungan untuk pelanggan, karyawan, dan pemilik”

Misi:
-          Menyediakan jasa cleaning yang dapat diandalkan.
-          Ketepatan waktu dalam penyelesaian laundry dan dry cleaning.
-          Hasil proses laundry yang bersih, rapi, dan harum.
-          Menjaga hubungan baik dengan pelanggan.

Tujuan jangka pendek:
1.      BEP atau balik modal dalam kurun waktu kurang dari tiga (3) tahun.
2.      Dapat menyejahterakan karyawan di perusahaan jasa Avia Laundry.

Tujuan jangka panjang:
1.      Mengembangkan sarana dan prasarana.
2.      Mengembangkan kerja sama dengan perusahaan pendukung laundry (perusahaan sabun cuci dan perusahaan mesin cuci) sehingga harga jasa laundry dapat menjadi lebih murah dibandingkan perusahaan jasa laundry lainnya.
3.      Memiliki kantor cabang di kota-kota besar di negara Indonesia.


2. Kegiatan & Proses Bisnis Entitas
Sebagai salah satu laundry yang menekankan segi kualitas dengan motto utama perusahaan, Avia Laundry berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan. Komitmen itu tercermin dalam visi dan misi perusahaan untuk menjadi laundry yang terbaik. Bisnis ini bergerak di bidang laundry dan dry cleaning.


3. Analisis Sistem Informasi Akuntansi
Analisa terhadap sistem yang sedang berjalan adalah suatu kegiatan untuk mempelajari interaksi sistem yang terdiri atas pelaku proses dalam sistem, prosedur, dan data serta informasi yang terkait. Dari pengamatan yang kami lakukan terhadap Avia Laundry dapat dilihat sistem dokumen pada perusahaan ini masih manual.
Hal ini mengakibatkan proses dalam pengolahan data dan pembuatan laporan yang dibutuhkan menjadi lambat sehingga menimbulkan proses dan waktu yang tidak efisien seperti kesalahan dalam pemasukan data yang menyebabkan informasi yang dihasilkan tidak akurat, pencarian data yang memerlukan banyak waktu dan tenaga sehingga kinerja dari sistem yang ada menjadi lambat, serta perhitungan keuntungan atau kerugian tidak diketahui secara pasti. Kami melakukan analisis kelemahan sistem dan menemukan beberapa kelemahan dari sistem informasi akuntansi Avia Laundry, yaitu:
-          Pemrosesan data yang manual dan karyawan ditutut kecepatan dalam pemrosesan data sering kali mengakibatkan ketidak akuratan data yang telah tersimpan. Pada saat pegawai membutuhkan data, pegawai harus  mencari data–data yang tersimpan di arsip. Terlalu bayaknya data yang ditangkap dan tersimpan di banyak tempat membuat ketidak-relevansian informasi.
-          Pemborosan biaya dalam penggunaan kertas dan alat tulis, jika dihitung dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan biaya operasional yang besar. karena data yang salah tidak dapat diedit, meskipun dapat dipaksakan diedit tapi hal itu akan mengurangi kerapian dan laporan akan terkesan kurang valid.
-          Kontrol terhadap jumlah aktiva dan pasiva tidak terkendali, karena tidak diketahui secara pasti jumlah seluruh aktiva dan pasiva. Tidak adanya proteksi terhadap data yang ada sehinga kehilangan data sering terjadi.
-          Pembuatan laporan dengan data yang sama dicatat berulang-ulang, masih mengunakan alat hitung kalkulator sehingga menimbukan pemborosan waktu. Sumber daya manusia yang dibutuhkan lebih banyak.
-          Pelayanan oleh pegawai kepada konsumen akan membutuhkan bayak waktu karena harus menunggu pemrosesan data.

Untuk lebih memahami sistem penjualan jasa laundry kepada konsumen yang  sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dokumen dari bagian-bagian yang terkait baik dari dalam maupun dari luar sistem Avia Laundry. Diagram alir dokumen (document flowchart) atau disebut dengan bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Diagram arus dokumen ini berfungsi untuk mengetahui hubungan antara entitas melalui aliran dokumen yang ada terhadap seluruh dokumen yang berasal dari sumber sampai dokumen tersebut diterima oleh penerima dokumen.
            Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pada Avia Laundry, ada beberapa jenis transaksi yang terjadi, yaitu:
1.      Transaksi Laundry Kiloan
Transaksi laundry kiloan adalah transaksi laundry dengan sistem pembayaran berdasarkan berat pakaian yang akan di-laundry. Dalam laundry kiloan jumlah pakaian tidak mempengaruhi harga jasa laundry. Pada laundry kiloan, minimal berat pakaian yang akan di-laundry adalah 5 (lima) kilogram. Penghitungan timbangan tidak dibulatkan, tetapi dihitung berdasarkan berat hingga dua angka dibelakang koma. Konsumen datang menyerahkan pakaian yang akan di-laundry, lalu kasir akan menimbang berat pakaian tersebut, mencatat jumlah pakaian yang akan di-laundry, serta kasir akan membuat nota. Nota tersebut berisi nama dan alamat pelanggan, berapa jumlah kilogram dan berapa jumlah unit pakaian yang akan di-laundry, dan berapa total pembayarannya, serta keterangan lain (jika diperlukan) yang nantinya akan digunakan konsumen untuk mengambil hasil laundry. Setelah proses laundry selesai maka konsumen akan datang untuk mengambil hasil laundry. Konsumen yang telah melunasi pembayaran di muka akan menyerahkan nota, sedangkan konsumen yang baru melunasi sebagian akan menyerahkan tanda terima barang dan melunasi sisanya. Setelah itu, kasir akan menyerahkan barang kepada konsumen.
2.      Transaksi Laundry Satuan
Transaksi laundry ini hampir sama dengan sistem laundry kiloan. Perbedaannya terletak pada jumlah pakaian yang dapat di laundry, yaitu tidak adanya batas minimum bagi laundry satuan dan besarnya biaya ditentukan dengan banyaknya pakaian yang akan di-laundry.

3.      Transaksi Dry Clean
Sistem dry clean dalam Avia Laundry tidak dilakukan sendiri, melainkan menggunakan jasa dry cleaning supplier. Konsumen datang dan menyerahkan pakaian yang akan di-dry clean, lalu kasir akan mencatat jenis dan jumlah pakaian serta menanyakan perihal pembayaran. Jika pembayaran dilakukan secara lunas, kasir akan membuatkan nota yang berisi nama dan alamat pelanggan, berapa jumlah yang di-dry clean, berapa total pembayarannya, serta keterangan lain (jika diperlukan). Sedangkan jika pembayaran yang tidak lunas kasir akan membuatkan tanda terima yang nantinya akan digunakan untuk pengambilan pakaian oleh konsumen.
   Flowchart Penjualan Jasa Laundry & Dry Clean

4.      Pengiriman Dry Clean Kepada Supplier
Pada pengiriman dry clean ini kasir (melalui petugas pengantar) akan menyerahkan pakaian yang akan di-dry clean kepada supplier. Supplier akan mencatat jenis dan jumlah pakaian, kemudian akan membuat tanda terima yang nantinya digunakan kasir untuk mengambil hasil dry clean. Setelah itu kasir akan mencatat dan membuat nota pengeluaran.

Flowchart Pengiriman Dry Clean Kepada Supplier

5.      Pengambilan Dry Clean Dari Supplier
Pada transaksi pengambilan dry clean, kasir akan ke supplier untuk mengambil hasil dry clean. Kasir akan menyerahkan tanda terima dan juga uang untuk membayar biaya dry clean. Jika proses pembayaran telah selesai maka supplier akan memberikan hasil dry clean.
Flowchart Penerimaan Dry Clean Dari Supplier


6.      Pembelian Barang
Sistem transaksi pembelian barang pada perusahaan laundry ini bermula dari kasir melakukan pengecekan stok barang secara fisik. Hal ini dikarenakan sistem akuntansi Avia Laundry belum menggunakan kartu persediaan barang. Jika ada barang yang akan habis maka kasir akan melakukan pembelian barang kepada penjual. Setelah proses pembayaran selesai, maka penjual memberikan barang dan bukti pembayaran lalu kasir akan membuat nota pembelian barang.
Flowchart Pembelian Barang

7.      Penggajian Karyawan
Sistem penggajian pada Avia Laundry ini bermula dari kasir menyiapkan data karyawan yang berisi jumlah hari kerja, jam lembur, dan jumlah bonus (jika ada) kemudian menyiapkan slip gaji sesuai dengan data karyawan tadi. Slip gaji ini dibuat 2 rangkap, sebelumnya telah divalidasi dahulu oleh pemilik. Rangkap pertama untuk kasir, dan rangkap kedua untuk karyawan (telah divalidasi) beserta gaji. Setelah itu kasir membuat laporan penggajian dan melaporkanlaporan penggajian tersebut kepada pemilik.

Flowchart Penggajian Karyawan


Diagram Berjenjang (Tier Diagram)
                        Diagram berjenjang menggambarkan struktur dari sistem Berupa suatu bagan berjenjang yang menggambarkan semua semua proses yang ada disistem. Dipergunakan untuk mempersiapkan penggambaran DFD ke level lebih bawah lagi.

Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks (context diagram) berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem yang sedang berjalan secara keseluruhan, awal dan akhir dari data yang masuk dan keluar pada sistem tersebut. Pada diagram konteks ini sistem informasi yang dibuat akan menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan informasi yang dihasilkan. Untuk lebih jelasnya diagram konteks sistem administrasi Avia Laundry dapat digambarkan sebagai berikut:


Dari diagram konteks (context diagram) di halaman sebelumnya dapat dilihat struktur dasar dari sistem pembelian, penjualan jasa, dan laporan yang melibatkan tiga entity, yaitu konsumen, supplier dan penjual, serta pemilik laundry. Pemilik adalah entity yang membantu pemilik menjalankan perusahaan laundry tersebut dan memegang hak penuh terhadap perusahaan tersebut, supplier/penjual adalah entity penyedia barang-barang dan juga perusahaan yang memiliki kerja sama dengan Avia Laundry dalam bidang dry clean, Sedangkan konsumen adalah entity yang menggunakan jasa laundry atau dry clean.

Analisis Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya membantu untuk memahami sistem sacara logika, terstrukutur dan jelas. Untuk lebih jelasnya mengenai DFD pada Avia Laundry dapat digambarkan sebagai berikut:

Data Flow Diagram Sistem Penjualan Jasa Laundry & Dry Clean

            Data Flow Diagram (DFD) sistem penjualan ini terdiri dari tiga proses yaitu proses penjualan jasa laundry & dry clean, pembayaran, dan penyerahan hasil laundry dan dry clean. Berikut adalah penjelasan masing masing proses tersebut:
1.1    Sistem penjualan laundry & dry clean digunakan unutk mencatat transaksi penjualan jasa laundry dan dry clean. Proses ini melibatkan tabel penjualan jasa laundry, tabel penjualan jasa dry clean, dan tabel konsumen.
1.2    Sitem pembayaran digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran pada transaksi laundry & dry clean yang belum lunas. Proses ini melibatkan tabel piutang.
1.3    Sistem penyerahan laundry & dry clean digunakan untuk pengambilan hasil laundry & dry clean. Proses ini melibatkan tabel data penjualan laundry dan data penjualan dry clean.

Data Flow Diagram Sistem Pembelian

Data Flow Diagram (DFD) sistem pembelian ini terdiri dari empat proses yaitu proses pembelian  jasa dry clean, pembelian barang, terima hasil dry clean, dan pembayaran beli. Berikut adalah penjelasan masing masing proses tersebut :
2.1      Sistem pembelian dry clean digunakan untuk mencatat transaksi pembelian jasa dry clean. Proses ini melibatkan tabel supplier, tabel dry clean, dan tabel pembelian jasa dry clean.
2.2      Sistem pembelian barang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang. Proses ini melibatkan tabel barang dan tabel pembelian barang.
2.3      Sistem terima hasil dry clean digunakan untuk mencatat penerimaan hasil dry clean. Proses ini melibatkan tabel beli dry clean.
2.4      Sistem pembayaran beli digunakan untuk melakukan pembayaran terhadap pembelian dry clean. Proses ini melibatkan tabel hutang, dan tabel beli dry clean.

Data Flow Diagram Sistem Laporan


Data Flow Diagram (DFD) sistem laporan ini hanya terdiri dari satu proses yaitu proses pembuatan laporan. Sistem pembuatan laporan digunakan untuk membuat berbagai jenis laporan yang dibutuhkan. Proses ini melibatkan tabel pembelian jasa dry clean, tabel pembelian barang, tabel barang, tabel hutang, tabel piutang, tabel penjualan jasa laundry, tabel penjualan jasa dry clean, dan tabel pengeluaran.
Sistem dokumen pada perusahaan Avia Laundry ini masih dibuat secara manual sehingga terdapat beberapa kelemahan dari sistem informasi akuntansi Avia Laundry, yaitu:
-          Pemrosesan data yang manual dan karyawan ditutut kecepatan dalam pemrosesan data sering kali mengakibatkan ketidak akuratan data yang telah tersimpan. Pada saat pegawai membutuhkan data, pegawai harus  mencari data–data yang tersimpan di arsip. Terlalu bayaknya data yang ditangkap dan tersimpan di banyak tempat membuat ketidak-relevansian informasi.
-          Pemborosan biaya dalam penggunaan kertas dan alat tulis, jika dihitung dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan biaya operasional yang besar. karena data yang salah tidak dapat diedit, meskipun dapat dipaksakan diedit tapi hal itu akan mengurangi kerapian dan laporan akan terkesan kurang valid.
-          Kontrol terhadap jumlah aktiva dan pasiva tidak terkendali, karena tidak diketahui secara pasti jumlah seluruh aktiva dan pasiva. Tidak adanya proteksi terhadap data yang ada sehinga kehilangan data sering terjadi.
-          Pembuatan laporan dengan data yang sama dicatat berulang-ulang, masih mengunakan alat hitung kalkulator sehingga menimbukan pemborosan waktu. Sumber daya manusia yang dibutuhkan lebih banyak.
-          Pelayanan oleh pegawai kepada konsumen akan membutuhkan bayak waktu karena harus menunggu pemrosesan data.

     Dengan adanya analisis Sistem Informasi Akuntansi, kelemahan-kelemahan diatas dapat teratasi.



BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
            Perusahaan jasa merupakan suatu perusahaan yang meyediakan pelayanan kepada customer berupa jasa. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam memaksimalkan profit perusahaan adalah diperlukannya berbagai strategi–strategi yang handal. Sistem informasi akuntansi yang baik juga dibutuhkan untuk membuat perusahaan dapat bertahan. Manfaat sistem informasi akuntansi dalam perusahaan jasa yaitu menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu, meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya jasa yang dihasilkan, meningkatkan efisiensi, meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan, meningkatkan sharing knowledge juga menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.

3.2. Saran
            Sebagai bagian dari evaluasi, perusahaan jasa perlu mengkaji mengenai kepuasan customer dan kualitas jasa yang dimiliki. Tingkat kepuasaan customer ini yang akan menyebabkan adanya suatu kesetiaan pada perusahaan, kurangnya keinginan berganti produk, kemauan untuk membayar lebih harga produk, respon ke eksternal bila menghadapi masalah dan respon ke perusahaan bila menghadapi masalah. Begitupula dengan strategi pemasaran, promosi dan kualitas pelayanan yang bagus supaya customer puas dalam menggunakan jasa yang ditawarkan.



DAFTAR PUSTAKA

Anthony, N. Robert dan Govindarajan, Vijay. 2012. Sistem Pengendalian Manajemen. Tanggerang: Karisma Publishing Group.

Bastian, Indra, 2006, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Bentley, W. 2008. Introduction to System Analysis and Design. New York: McGraw Hill.

Fitriana, Vivi. 2005. Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Perusahaan Jasa Outsourcing (Online). http://yohana.komputer.pcr.ac.id/ diakses, 30 Maret 2017.

Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.

Jeffrey A Hoffer, J.F. 2011. Modern Systems Analysis and Design. New Jersey: Pearson.

Jogiyanto H-M. 1995. “Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis “. Yogyakarta: Andi Off Set.

Kusnadi C. Ruddi. 2013. Sistem Informasi Akuntansi Jasa dan Dagang. Jakarta: Telkom University.

Mulyadi. 2014. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Nuraisyah Siti. 2015. Kamus Detail Bahasa Indonesia. Jakarta: Kunci Aksara.

Raenaldi Chandra. 2011. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan Jasa Laundry (Online). Jakarta: Faculty of Economics and Business. State Islamic University. https://www.academia.edu/ diakses, 30 Maret 2017.

Sujarweni, Wiratna. 2015. Akuntansi Biaya: Teori dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.




No comments: