Sunday, June 3, 2018

Total Quality Manajemen



Manfaat dari kualitas yang lebih baik melalui perbaikan proses tidak hanya menghasilkan kualitas yang lebih baik, dan posisi pasar yang baik bagi perusahaan, tetapi juga produktivitas yang lebih besar dan keuntungan yang lebih baik juga (Deming : 2013). Manajemen mutu didefinisikan sebagai sebuah pendekatan terpadu untuk mencapai dan mempertahankan kualitas output tinggi, fokus pada pemeliharaan dan perbaikan terus-menerus dari proses dan pencegahan cacat pada semua tingkatan dan di semua fungsi organisasi, dalam rangka memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. (Flynn :2014).
Total Quality Manajemen adalah suatu cara meningkatkan performansi secara terus-menerus untuk memaksimumkan daya saing perusahaan melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya (Dewi : 2012). Selain itu TQM merupakan budaya yang harus dibangun, dipertahankan dan ditingkatkan oleh seluruh bagian anggota organisasi atau perusahaan. Menurut Prayhoego, dkk (2013). TQM adalah suatu sistem yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara menyeluruh dengan memperbaiki kualitas manajemen.
TQM juga memiliki beberapa manfaat untuk suatu organisasi atau perusahaan itu sendiri, diantaranya; a) meningkatkan kualitas produk, b)menurunkan biaya, c) peningkatan kinerja karyawan, d) tercapainya kepuasankonsumen, e) meningkatkan pangsa pasar, dan f) meningkatkan reputasi perusahaan (Dewi: 2012). TQM merupakan pendekatan yang seharusnya dilakukan organisasi masa kini untuk memperbaiki kualitas produknya, menekan biaya produksi dan meningkatkan produktivitasnya (Munizu: 2012). Dengan adanya kualitas di dalam produksi membawa perubahan dalam manajemen dengan membantu karyawan tidak hanya bekerja keras juga bekerja lebih cerdas (Deming: 2013).
TQM tidak hanya terdiri dari sekedar alat-alat dan teknik meningkatkan kualitas, tetapi TQM juga tergantung pada satu kesatuan dari nilai-nilai dan keyakinan bersama oleh semua anggota organisasi (Gharkhani,et al: 2013). Proses TQM memiliki input yang spesifik (keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan), menstransformasi (memproses input dalam organisasi untuk memproduksi barang dan jasa) yang dapat memberikan kepuasan pada pelanggan (Ratnaningrum, dkk: 2013). Sehingga perusahaan atau organisasi dapat meningkatkan kinerja dan daya saingnya. Pelaksanaan praktik TQM juga membantu perusahaan untuk meningkatkan citra mereka, kepuasan karyawan dan kesadaran akan kualitas (Fotopoulus,et.al: 2010). Perusahaan yang memiliki tujuan untuk kualitas dalam produktivitasnya, memiliki kesempatan untuk tetap bertahan (Deming: 2013).

No comments: