Manfaat dari kualitas yang lebih baik melalui
perbaikan proses tidak hanya menghasilkan kualitas yang lebih baik, dan posisi
pasar yang baik bagi perusahaan, tetapi juga produktivitas yang lebih besar dan
keuntungan yang lebih baik juga (Deming : 2013). Manajemen mutu didefinisikan
sebagai sebuah pendekatan terpadu untuk mencapai dan mempertahankan kualitas output tinggi,
fokus pada pemeliharaan dan perbaikan terus-menerus dari proses dan pencegahan
cacat pada semua tingkatan dan di semua fungsi organisasi, dalam rangka
memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. (Flynn :2014).
Total
Quality Manajemen
adalah suatu cara meningkatkan performansi secara terus-menerus untuk
memaksimumkan daya saing perusahaan melalui perbaikan terus-menerus atas
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya (Dewi : 2012). Selain itu TQM merupakan
budaya yang harus dibangun, dipertahankan dan ditingkatkan oleh seluruh bagian
anggota organisasi atau perusahaan. Menurut Prayhoego, dkk (2013). TQM adalah
suatu sistem yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara
menyeluruh dengan memperbaiki kualitas manajemen.
TQM juga memiliki beberapa manfaat untuk
suatu organisasi atau perusahaan itu sendiri, diantaranya; a) meningkatkan
kualitas produk, b)menurunkan biaya, c) peningkatan kinerja karyawan, d) tercapainya
kepuasankonsumen, e) meningkatkan pangsa pasar, dan f) meningkatkan reputasi
perusahaan (Dewi: 2012). TQM merupakan pendekatan yang seharusnya
dilakukan organisasi masa kini untuk memperbaiki kualitas produknya, menekan
biaya produksi dan meningkatkan produktivitasnya (Munizu: 2012). Dengan adanya
kualitas di dalam produksi membawa perubahan dalam manajemen dengan membantu
karyawan tidak hanya bekerja keras juga bekerja lebih cerdas (Deming: 2013).
TQM tidak hanya terdiri dari
sekedar alat-alat dan teknik meningkatkan kualitas, tetapi TQM juga
tergantung pada satu kesatuan dari nilai-nilai dan keyakinan bersama oleh semua
anggota organisasi (Gharkhani,et al:
2013). Proses TQM memiliki
input yang
spesifik (keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan), menstransformasi
(memproses input dalam
organisasi untuk memproduksi barang dan jasa) yang dapat memberikan kepuasan
pada pelanggan (Ratnaningrum, dkk: 2013). Sehingga perusahaan atau organisasi
dapat meningkatkan kinerja dan daya saingnya. Pelaksanaan praktik TQM juga
membantu perusahaan untuk meningkatkan citra mereka, kepuasan karyawan dan
kesadaran akan kualitas (Fotopoulus,et.al: 2010). Perusahaan yang memiliki tujuan untuk kualitas dalam produktivitasnya,
memiliki kesempatan untuk tetap bertahan (Deming: 2013).
No comments:
Post a Comment