- Definisi
Dua persoalan yang paling penting
dari manajemen sumber daya manusia adalah produktivitas karyawan (employee productivity) dan kepuasan
kerja (job satisfaction). Faktor
kritis yang mempengaruhi bidang-bidang ini adalah jenis pekerjaan yang
dilakukan oleh karyawan. Orang menghabiskan banyak waktu pada sebuah pekerjaan,
dan dengan demikian adalah penting untuk mendesain pekerjaan sehingga individu
tersebut menyenangi pekerjaan mereka. Hal ini membutuhkan struktur pekerjaan
dalam hal muatan, fungsi, dan hubungan pekerjaan.
Desain pekerjaan menentukan
bagaimana pekerjaan dilakukan dan, oleh karena itu sangat mempengaruhi perasaan
karyawan terhadap sebuah pekerjaan, seberapa besar pengambilan keputusan yang
dibuat oleh karyawan pada pekerjaannya, dan seberapa banyak tugas yang harus
dirampungkan oleh karyawan. Manajer-manajer menyadari bahwa desain pekerjaan
menentukan hubungan kerja mereka dengan karyawan-karyawannya dan hubungan di
antara kalangan karyawan itu sendiri. Desain
pekerjaan menentukan sifat hubungan sosial yang terjalin di dalam pekerjaan dan
juga hubungan antara karyawan dan pekerjaan.
- Pengertian
Desain
pekerjaan (job design) adalah proses
penentuan tugas-tugas yang akan dilaksanakan, metode-metode yang digunakan
untuk melaksanakan tugas-tugas ini, dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan
dengan pekerjaan lainnya di dalam organisasi. Dalam desain pekerjaan dilakukan
pengorganisasian kerja ke dalam tugas-tugas yang dibutuhkan untuk melaksanakan
sebuah pekerjaan tertentu. Melalui desain pekerjaan juga terjadi manipulasi
muatan, fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan dari pekerjaan-pekerjaan yang
mencapai tujuan-tujuan organisasional maupun memuaskan kebutuhan-kebutuhan
pribadi dari individu-individu pemangku jabatan.
Desain pekerjaan menentukan cara dan
sejauh mana tugas-tugas dirampungkan oleh pemangku jabatan. Reaksi karyawan
yang baik terhadap desain pekerjaan berarti penuntasan yang lebih besar,
kepuasan kerja yang lebih tinggi, lebih sedikit ketidakhadiran, lebih jarang
keluhan, dan lebih sedikit perputaran karyawan.
Desain pekerjaan yang efektif
merupakan proses kompleks yang harus dilihat dari berbagai sudut pandang.
Memadukan pekerjaan-pekerjaan dengan tujuan-tujuan organisasional,
memaksimalkan motivasi karyawan, mencapai standar-standar kinerja, dan
mencocokkan keahlian-keahlian dan kemampuan-kemampuan karyawan dengan
persyaratan-persyaratan pekerjaan semuanya merupakan pertimbangan-pertimbangan
kunci dalam desain pekerjaan. Mengabaikan salah satu hal tersebut maka dapat
mengurangi efektivitas organisasional, efisiensi, dan kepuasan kerja.
- Pendapat Beberapa Ahli
Dessler
(Irnada, 2011) menjelaskan bahwa desain pekerjaan merupakan pernyataan tertulis
tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu
melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya. Berbeda halnya dengan yang
dikemukakan oleh Handoko (Irnada,2011) menyatakan bahwa desain pekerjaan adalah
fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seseorang individu atau kelompok
karyawan secara organisasional yang bertujuan untuk mengatur
penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan organisasi, teknologi, dan
keperilakuan.
Herjanto (Irnada, 2011) menjelaskan
bahwa desain pekerjaan adalah rincian tugas dan cara pelaksanaan tugas atau
kegiatan yang mencakup siapa yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas itu
dilaksanakan, dimana tugas dikerjakan dan hasil apa yang diharapkan. Sedangkan
menurut Dwiningsih (Irnada, 2011) desain pekerjaan adalah sebuah pendekatan
yang menentukan tugas-tugas yang terkandung dalam suatu pekerjaan bagi
seseorang atau sekelompok karyawan dalam suatu organisasi.
- Unsur-unsur
Desain Pekerjaan
Handoko (Irnada, 2011) menjelaskan
unsur-unsur desain pekerjaan meliputi unsur organisasi, unsur lingkungan, dan
unsur perilaku.
a.
Unsur-unsur organisasi
Unsur
organisasi menurut Handoko mempunyai kaitan erat dengan desain pekerjaan yang
efisien untuk mencapai output
maksimum dari pekerjaan-pekerjaan karyawan. Dengan adanya efisiensi di dalam
pelaksanaan kerja akan menentukan spesialisasi yang merupakan kunci dalam
desain pekerjaan. unsur organisasi terdiri dari:
1)
Pendekatan mekanik berupaya mengidentifikasi
setiap tugas dalam suatu pekerjaan guna meminimumkan waktu dan tenaga. Hasil
pengumpulan identifikasi tugas akan menentukan spesialisasi. Pendekatan ini
lebih menekankan pada faktor efisiensi waktu, tenaga, biaya, dan latihan.
2)
Aliran kerja dipengaruhi oleh sifat komoditi yang
dihasilkan oleh suatu organisasi atau perusahaan guna menentukan urutan dan
keseimbangan pekerjaan.
3)
Praktek-praktek kerja yaitu pelaksanaan pekerjaan
yang ditetapkan, ini bias berdasarkan kebiasaan yang berlaku dalam perusahaan,
perjanjian, atau kontrak serikat kerja karyawan.
b.
Unsur-unsur Lingkungan
Faktor
lingkungan yang mempengaruhi desain pekerjaan adalah tersedianya tenaga kerja
yang potensial, yang mempunyai kemampuan dan kualifikasi yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan dan pengharapan-pengharapan sosial, yaitu dengan
tersedianya lapangan kerja serta memperoleh kompensasi dan jaminan hidup yang
layak.
c.
Unsur-unsur Perilaku
Unsur
perilaku terdiri dari:
1)
Otonomi bertanggung jawab atas apa yang
dilakukan. Bawahan diberi wewenang untuk mengambil keputusan atas pekerjaan
yang dilakukan.
2)
Variasi merupakan pemerkayaan pekerjaan yang
bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan atas pekerjaan yang rutin, sehingga
kesalahan-kesalahan dapat diminimalkan.
3)
Identitas tugas untuk mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas dan pekerjaan, maka pekerjaan harus diidentifikasikan,
sehingga kontribusinya terlihat yang selanjutnya akan menimbulkan kepuasan.
4)
Umpan balik diharapkan pekerjaan yang dilakukan
olrh karyawan mempunyai umpan balik atas pelaksanaan pekerjaan yang baik,
sehingga akan memotivasi pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
- Manfaat Desain Pekerjaan
Menurut
Sunarto (Irnada, 2011) desain pekerjaan memiliki tujuan agar:
a.
Efisiensi operasional, produktivitas dan kualitas
pelayanan menjadi optimal
b.
Fleksibilitas dan kemampuan melaksanakan proses
kerja secara horizontal dan hirarki
c.
Minat, tantangan dan prestasi menjadi optimal
d.
Tanggungjawab tim ditetapkan sedemikian rupa,
sehingga bisa meningkatkan kerjasama dan efektivitas tim
e.
Integrasi kebutuhan individu karyawan dengan
kebutuhan organisasi.
No comments:
Post a Comment