BAB
I
PENDAHULUAN
Teori
organisasi menunjuk pada suatu penggambaran beberapa generalisasi yang memiliki
kemungkinan penerapan untuk menjelaskan fenomena organisasi secara universal.
Teori organisasi pada awalnya berlangsung secara lambat, tapi kemudian
mengalami perkembangan yang begitu pesat, sejalan dengan bertambahnya perhatian
para ahli terhadap fenomena organisasi. Perhatian yang muncul dari berbagai
ahli terhadap fenomena organisasi telah melahirkan banyak teori organisasi,
juga suatu peta pemikiran para ahli tentang fenomena organisasi, yang tercermin
dari adanya berbagai perspektif yang berkembang tentang fenomena organisasi
itu.
Lambatnya
perkembangan teori organisasi ini diawalnya karena banyak teori-teori,
konsep-konsep dan petunjuk praktis yang berkaitan dengan fenomena organisasi
yang tidak selalu mendukung perkembangan teori organisasi. Hal ini disebabkan
karena berbagai teori, konsep dan petunjuk praktis tersebut tidak menyediakan
cukup temuan empiris yang diperlukan untuk berkembangnya kajian teori
organisasi. Teori, konsep dan petunjuk praktis seolah berada di luar jangkauan
temuan empiris yang diperlukan untuk dasar pengembangan kajian mengenai
fenomena organisasi.
Perkembangan
dalam ilmu administrasi, manajemen ilmiah dan ilmu-ilmu sosial lainnya,
terutama sosiologi telah membawa akibat berkembangnya teori organisasi.
Revolusi industri di Inggris menjadi kekuatan penting dalam mendorong
terjadinya perubahan struktur dan kultur dalam masyarakat Eropa, juga
organisasi yang ada dalam masyarakat ikut berubah. Perubahan-perubahan tersebut
telah merangsang tumbuhnya berbagai penjelasan dan teori baru tentang fenomena
organisasi. Dalam pandangan banyak ahli, revolusi industri dipandang sebagai
pertanda dari awal berkembangnya organisasi modern dan akselerasi yang cukup
besar dalam bidang ini terjadi setelah perang dunia ke II berakhir, tepatnya
sekitar tahun 1960-an.
Teori adalah serangkaian bagian
atau variabel, definisi dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan
sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar
variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
Dalam organisasi, teori sudah
banyak di kemukakan oleh pakar dan berkembang mulai 1800-an (abad 18). Dalam
teori konvensional/klasik, organisasi digambarkan sebuah lembaga yang
tersentralisasi dan terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik
struktural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Seiring berjalanya zaman
para ahli menemukan teori baru dalam organisasi yaitu teori modern. Teori ini
muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu
klasik dan neoklasik. Organisasi modern merupakan organisasi yang sistemnya
terbuka yang berkaitan dengan lingkungan.
Dunia yang semakin canggih, penuh
dengan teknologi menjadikan tantangan tersendiri bagi seorang dalam
mengorganisasikan kelompoknya. Sistem organisasi menjadikan kekuatan dalam
bersaing untuk mendapatkan posisi yang tertinggi, terbaik di antara yang lain.
Dalam menggunakan sistem organisasi baik itu klasik maupun modern di dalamnya
pasti ada kelemahan dan kelebihan sehingga seorang pimpinan atau anggota harus
benar-benar jeli dalam menerapkan organisasi apa yang tepat bagi kelompoknya,
karena ini akan menentukan berjalan mulus atau tidak suatu organisasi tersebut
dimasa yang akan datang. Oleh karena itu makalah ini dibuat untuk memberikan
sedikit pengetahuan bagi pembaca agar mempunyai gambaran tentang teori
organisasi konvensional dan teori modern.
BAB
II
ISI
- PENGERTIAN
Teori
modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang
berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah suatu sistem
terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya.
Teori modern adalah multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai bidang
disiplin ilmu pengetahuan.
Kata konvensional berasal dari kata konvensi yang menyatakan kesepakatan.
Kesepakatan ini dilakukan oleh orang banyak, jumlahnya bisa meliputi lembaga,
daerah tertentu atau internasional. Persoalan yang disepakati mempunyai ruang
lingkup yang luas. Misalnya mengenai hukum-hukum tentang pengetahuan, etika
pergaulan dalam masyarakat, dll.
Teori konvensional merupakan
suatu teori yang memusatkan pandangan pada analisa dan
deskripsi organisasi. Biasanya membicarakan konsep koordinasi,
skalar dan vertikal. Sedangkan Teori modern adalah
teori yang menekankan pada perpaduan dan perancangan sifatnya lebih dinamis,
sangat komplek, multilevel, multidimensi dan banyak variabel yang di
pertimbangkan. Teori modern ini muncul pada tahun 1950 sebagai ketidakpuasan
dari teori sebelumnya yaitu klasik dan neo kalasik. Teori modern sering disebut
dengan teori analisa sistem atau teori terbuka yang memadukan teori-teori
sebelumnya.
- SEJARAH
Teori
organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun 1950. Teori modern dengan tekanan pada perpaduan dan
perancangan menyedikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh. Teori organisasi modern
labih dinamis daripada teori-teori lainnya dan meliputi lebih banyak variabel
yang dipertimbangkan. Teori modern bisa disebut sebagai teori organisasi dan
manajemen yang memadukan teori klasik dan neoklasik dengan konsep-konsep yang
lebih maju. Teori modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah sangat
kompeleks, dinamis, multilevel, multidimensional, multivariabel, dan
probabilistik. Organisasi terdiri dari antara hubungan bagian-bagian dalam
suatu sistem, ada badan-badan yang dihubungkan dengan tali elastis. Sebagi
suatu sistem, organisasi tediri atas 3 unsur: 1) unsur struktur yang bersifat
makro, 2) unsur proses yang juga bersifat makro dan 3) unsur perilaku anggota organisasi yang bersifat mikro. Ketiganya
saling kait-mengkait dan sebenarnya tak terpisahkan satu sama lain.
Muncul aliran ini lebih kepada aliran kuantitatif merupakan gabungan dari Operation Research dan Management Science. Pada aliran ini
berkumpul para sarjana matematika, pisik, dan sarjana eksakta lainnya dalam
memecahkan masalah-masalah yang lebih kompleks. Tim sarjana ini di Inggris, di
Amerika Serikat, sesudah perang Dunia II dikenal dengan sebutan “OR Tema” dan
setelah perang dimanfaatkan dalam bidang industri. Masalah-masalah ruwet yang
memerlukan “OR Tim” ini antara lain di bidang transportasi dan komunikasi.
Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur OR lebih diformasikan
menjadi aliran IImu Manajemen Modem. Pengembangan model-model dalam memecahkan
masalah-masalah manajemen yang kompleks. Adanya bantuan komputer, maka dapat
memberi pemecahan masalah yang lebih berdasar rasional kepada para manajer
dalam membuat putusan-putusannya. Teknik-teknik ilmu manajemen ini membantu
para manajer organisasi dalam berbagai kegiatan penting, seperti dalam hat
penganggaran modal, manajemen cash flow,
penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan sumber daya
manusia dan sebagainya.
Aliran ini juga memiliki kelemahan karena kurang memberi perhatian kepada
hubungan manusia. Oleh karena itu sangat cocok untuk bidang perencanaan dan
pengendalian, tetapi tidak dapat menjawab masalah-masalah sosial individu
seperti motivasi, organisasi dan kepegawaian. Konsep dari aliran ini sebenarnya
sukar dipahami oleh para manajer karena dapat menyangkut kuantitatif sehingga
para manajer itu merasa jauh dan tidak terlibat dengan penggunaan teknik-teknik
ilmu manajemen yang sangat ilmiah dan kompleks.
- PENDAPAT BEBERAPA AHLI
Berikut
ini adalah para tokoh dalam Teori Organisasi Modern beserta teorinya tentang
organisasi, yaitu:
1. Alfred
Korzybski, 1993, General Sementics (manusia hidup dalam tiga dunia yang
berbeda, yaitu dunia peristiwa, dunia objek dan dunia simbol, menitik beratkan
masalah bahasa dan komunikasi, topik: ringkasan, penyimpulan, kekakuan bahasa,
lingkungan komunikasi, sifat kata-kata, dan pentingnya tanggapan).
2. Mary
Parker Follet, 1920-an (keseimbangan antara perhatian individu dan organisasi;
mengerjakan sesuatu sebagai jalan keluar dalam suatu semangat kerja sama;
kesadaran cita-cita sehingga setiap orang adalah bagian dari suatu kelompok;
dan masyarakat; dorongan individu diterima tanpa mengorbankan kepentingan
organisasi).
3. Chester
I. Barnard, 1938 (organisasi sebagai suatu sistem sosial yang dinamis;
individu, organisasi, penyalur, dan konsumen merupakan bagian dari lingkungan
organisasi; aspek organisasi formal dan informal).
4. Norbert
Wiener, 1948 (menemukan sibernetika=orang=pengemudi, pengendalian sistem pada
pengaruh arus balik informasi; menunjang perkembangan komputer eletronik,
penggunaan komputer dalam proses pengawasan, suatu sistem terdiri atas input,
proses, output, arus balik, dan lingkungan).
5. Ludwig
Von Bertalanffy, (organisasi sebagai masalah yang utama bagi seluruh kehidupan;
kedinamikan, sistem, interaksional multidimensional, multi level; suatu sistem
dilihat sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian yang saling berhubungan;
suatu organisasi dalam pandangan yang modern merupakan suatu sistem).
- CIRI-CIRI ORGANISASI MODERN
Organisasi
telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan dalam dunia modern ini.
Ciri-ciri organisasi modern adalah:
1. Organisasi
bertambah besar.
2. Pengolahan
data semakin cepat.
3. Penggunaan
staf lebih intensif.
4. Kecenderungan
spesialisasi.
5. Memiliki
prinsip-prinsip organisasi.
6. Memiliki
unsur-unsur organisasi yang lebih lengkap.
Karakteristik dari
teori organisasi modern, antara lain:
1. Kadang-kadang
disebut analisis sistem organisasi,
2. Mempertimbangkan
semua elemen, organisasi,
3. Memandang
organisasi sebagai suatu sistem,
4. Penyesuaian
diri agar organisasi itu dapat bertahan lama dalam hidupnya, harus disesuaikan
dengan perubahan lingkungannya,
5. Organisasi
dan lingkungannya harus dilihat sebagai sesuatu yang saling ketergantungan.
Sifat-sifat dari Teori
Organisasi Modern adalah:
1. Memandang
suatu organisasi sebagai suatu sistem yang terdiri atas lima bagian pokok,
yaitu: input, proses, output, arus balik, dan lingkungan,
2. Kedinamisan,
3. Multi
Level dan Multi Dimensional,
4. Multi
Motivasi,
5. Multi
Disipliner,
6. Despkriptif,
7. Multi
Variabel,
8. Adaptif.
- STRUKTUR ORGANISASI MODERN
Struktur organisasi adalah
susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur
organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana
fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan
(koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi
pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Struktur Organisasi dapat
didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur
organisasi terdiri atas unsur spesialisasi kerja, standarisasi,
koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan
ukuran satuan kerja.
Adapun faktor-faktor utama
yang menentukan perancangan struktur organisasi sebagai berikut:
1. Strategi
Organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi akan
menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran
komunikasi dapat disusun di antara para manajer dan
bawahan. Aliran kerja sangat dipengaruhi strategi, sehingga
bila strategi berubah maka struktur organisasi
juga berubah.
2. Teknologi
yang digunakan. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk
memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan bentuk
struktur organisasi, sebagai contoh perusahaan mobil
yang mempergunakan teknologi industri massal akan
memerlukan tingkat standarisasi dan spesialisasi yanglebih
tinggi dibandingkan perusahaan industri pakaian jadi yang
mengutamakan perubahan mode.
3. Anggota
(karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam
organisasi. Kemampuan mereka untuk bekerjasama harus
diperhatikan dalam merancang struktur organisasi. Kebutuhan
manajer dalam pembuatan keputusan juga akan
mempengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan hubungan di antara
satuan-satuan kerja pada rancangan struktur organisasi seperti pelanggan,
supplier dan sebagainya perlu dipertimbangkan dalam
penyusunan struktur.
4. Ukuran
organisasi. Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun
satuan-satuan kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur
organisasi akan semakin kompleks dan harus dipilih
bentuk struktur yang tepat.
Sedangkan unsur-unsur struktur
organisasi terdiri dari:
1. Spesialisasi
kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas
individual dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian
kerja) dan penyatuan tugas-tugas tersebut
menjadi satuan-satuan kerja (departementalisasi).
2. Standarisasi
kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang digunakan
organisasi untukmenjamin terlaksananya kegiatan seperti
yang direncanakan.
3. Koordinasi kegiatan menunjukan prosedurprosedur
yangmengintegrasikan fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam
organisasi.
4. Sentralisasi
dan desentralisasi pembuatan keputusan yang menunjukkan
lokasi (letak) kekuasaan pembuatan keputusan.
5. Ukuran
satuan kerja menunjukan jumlah karyawan dalam suatu kelompok
kerja.
- TUJUAN ORGANISASI MODERN
Tujuan
teori sistem organisasi
modern adalah
penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasi universal dengan menggunakan
elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh sistem sebagi titik awal. Secara
ringkas, teori organisasi modern dan teori sistem umum, mempelajari:
1.
Bagian-bagian dalam keseluruhan dan pergerakan individu di dalam dan
di luar sistem.
2.
Interaksi individu-individu dengan lingkungan yang terjadi dalam
sistem.
3.
Interaksi di antara individu-individu
dalam sistem.
4.
Masalah-masalah pertumbuhan dan stabilitas sistem.
- PRINSIP MANAJEMEN MODERN
Prinsip-prinsip dasar Perilaku
Organisasi yang dapat disimpulkan dari pendapat para tokoh manajemen modern
adalah sebagai berikut:
1. Manajeman
tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan,
prosedur, dan prinsip).
2. Manajemen
harus sitematik, dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan secara
hati-hati.
3. Organisasi
sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan
harus sesuai dengan situasi.
4. Pendekatan
motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi
sangat dibutuhkan.
- PERBANDINGAN PENDEKATAN KLASIK, PENDEKATAN
NEO KLASIK DAN PENDEKATAN MODERN
Berikut ini
perbandingan ketiga pendekatan organisasi:
Tabel 1. Perbandingan pendekatan Klasik, pendekatan Neo-Klasik, dan
pendekatan Modern
Klasik
|
Neo-Klasik
|
Modern
|
Manusia=Makhluk
rasional
|
Manusia=Makhluk
Psikososoal
|
Manusia tidak
diperhatikan sebagai individu. Perhatian pada kelompok individu.
|
Mampu menentukan
anatomi organisasi
|
Tidak mampu
menentukan anatomi organisasi
|
Mampu menentukan
anatomi organisasi (secara makro)
|
Fokus perhatian:
Anatomi organisasi/jumlah personil
|
Hubungan antar
manusia
|
Hubungan
organisasi dengan lingkungan
|
Organisasi=Sistem
tertutup
|
Organisasi=Sistem
tertutup
|
Organisasi=Sistem
terbuka
|
- KELEMAHAN DAN KELEBIHAN ORGANISASI MODERN
Kelebihan
Teori Organisasi Modern adalah:
1. Memiliki
penggunaan disiplin, aturan dan supervisi ketat untuk mengubah
organisasi-organisasi beroperasi lebih efisien.
2. Memiliki
organisasi yang secara umum digambarkan oleh para teoritis klasik sebagai
sangat tersentralisasi, dan tugas-tugasnya terspesialisasi.
3. Pembagian
kerja yang terarah dapat memberikan pengaruh positif terhadap kecakapan dan
keahlian pekerja yang bertambah karena seorang bekerja terus- menerus dsalam
tugasnya.
4. Memiliki
multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai bidang disiplin ilmu pengetahuan.
5. Teori
modern bisa disebut sebagai teori organisasi dan manajemen yang memadukan teori
klasik dan neoklasik dengan konsep-konsep yang lebih maju.
6. Teori
modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah sangat kompleks,
dinamis, multilevel, multidimensional, multivariabel, dan probabilistik.
7. Teori
modern menekankan pada perpaduan dan perancangan sehingga terlihat lebih menyeluruh.
8. Banyak
digunakan dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari meliputi penganggaran modal,
perencanaan produk, manajemen persediaan, penjadwalan, metode antrian,
transportasi.
Kelemahan Teori
Organisasi Modern adalah:
1. Dalam
teori ini biasanya terjadi masalah pada pengorganisasian yang tidak tepat yang
dapat dilihat dari refleksi struktur yang tidak tepat dan ini dapat
menyebabkan efisiensi dan efektif kerja yang ada di
perusahaan itu menjadi tidak produktif..
2. Banyak
waktu yang terbuang bila seseorang pindah dari pekerjaan ke pekerjaan lain dan
orang tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya sehingga
akan menghambat kemajuan dan keterampilan pekerja.
3. Organisasi
bukan sistem tertutup yang berkaitan lingkungan yang stabil akan tetapi
organisasi merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan linhkungan dan
apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi
dengan lingkungan.
4. Konsep
manajemen modern sulit dipahami karena perhitungannya yang sulit.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen modern adalah
manajemen yang pada periodenya ditandai dengan sudah dipelajari manajemen
sebagai ilmu yang mempunyai dasar-dasar logika ilmiah, sehingga banyak
melibatkan ahli manajemen maupun ahli ekonomi untuk melakukan penelitian
tentang manajemen yang menghasilkan berbagai teori maupun aliran manajemen.
Teori
organisasi modern menunjukan tiga kegiatan proses hubungan universal yang
selalu mucul pada sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi. Ketiga proses
tersebut adalah komunikasi, berusaha untuk mencapai keseimbangan, dan
pengambilan keputusan. Teori modern mendefinisikan organisasi sebagai
proses-proses yang tersusun dalam suatu sistem dimana orang-orang didalamnya berinteraksi untuk mencapai
tujuan.
B. REKOMENDASI
Melihat dari kelibihan dan kekurangan dari Teori
Klasik/Konvensional dan Teori Modern serta perbedaannya, saya lebih cenderung untuk
memilih Teori Modern, alasan saya memilih teori ini karena mengarah pada aliran
kuantitatif dan merupakan gabungan dari Operation Research dan Management Science. Teori ini juga mampu
memecahkan masalah-masalah manajemen yang kompleks. Dengan adanya bantuan
komputer, manajemen modern dapat memberi pemecahan masalah yang lebih berdasar
rasional kepada para manajer dalam membuat keputusan-keputusannya.
REFERENSI
Cahayani, Ati. 2003. Dasar-dasar
Organisasi dan Manajemen. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Etzioni, Amitai. 1985. Organisasi-organisasi Modern. Terjemahan Suryatim. Jakarta: UI Press.
Gibson, James L, John M. Evancevich,
& James H. Donnelly, Jr. 1997.
Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses. Jilid 1. Terjemahan
Nunuk Adiarni. Jakarta:
Binarupa Aksara.
---------------------. 1997. Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses. Jilid 2. Terjemahan Nunuk Adiarni. Jakarta: Binarupa Aksara.
Gitosudarmo, Indriyo & I Nyoman
Sudita. 2000. Perilaku
Keorganisasian. Yogyakarta:
BPFE.
Indrawijaya, Adam I. 1989. Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Bandung: Sinar Baru.
No comments:
Post a Comment