Friday, November 16, 2018

MAKALAH ORGANISASI MODERN



BAB I
PENDAHULUAN
Teori organisasi menunjuk pada suatu penggambaran beberapa generalisasi yang memiliki kemungkinan penerapan untuk menjelaskan fenomena organisasi secara universal. Teori organisasi pada awalnya berlangsung secara lambat, tapi kemudian mengalami perkembangan yang begitu pesat, sejalan dengan bertambahnya perhatian para ahli terhadap fenomena organisasi. Perhatian yang muncul dari berbagai ahli terhadap fenomena organisasi telah melahirkan banyak teori organisasi, juga suatu peta pemikiran para ahli tentang fenomena organisasi, yang tercermin dari adanya berbagai perspektif yang berkembang tentang fenomena organisasi itu.
Lambatnya perkembangan teori organisasi ini diawalnya karena banyak teori-teori, konsep-konsep dan petunjuk praktis yang berkaitan dengan fenomena organisasi yang tidak selalu mendukung perkembangan teori organisasi. Hal ini disebabkan karena berbagai teori, konsep dan petunjuk praktis tersebut tidak menyediakan cukup temuan empiris yang diperlukan untuk berkembangnya kajian teori organisasi. Teori, konsep dan petunjuk praktis seolah berada di luar jangkauan temuan empiris yang diperlukan untuk dasar pengembangan kajian mengenai fenomena organisasi.
Perkembangan dalam ilmu administrasi, manajemen ilmiah dan ilmu-ilmu sosial lainnya, terutama sosiologi telah membawa akibat berkembangnya teori organisasi. Revolusi industri di Inggris menjadi kekuatan penting dalam mendorong terjadinya perubahan struktur dan kultur dalam masyarakat Eropa, juga organisasi yang ada dalam masyarakat ikut berubah. Perubahan-perubahan tersebut telah merangsang tumbuhnya berbagai penjelasan dan teori baru tentang fenomena organisasi. Dalam pandangan banyak ahli, revolusi industri dipandang sebagai pertanda dari awal berkembangnya organisasi modern dan akselerasi yang cukup besar dalam bidang ini terjadi setelah perang dunia ke II berakhir, tepatnya sekitar tahun 1960-an.
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan  fenomena alamiah.
Dalam organisasi, teori sudah banyak di kemukakan oleh pakar dan berkembang mulai 1800-an (abad 18). Dalam teori konvensional/klasik, organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Seiring berjalanya zaman para ahli menemukan teori baru dalam organisasi yaitu teori modern. Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Organisasi modern merupakan organisasi yang sistemnya terbuka yang berkaitan dengan lingkungan.
Dunia yang semakin canggih, penuh dengan teknologi menjadikan tantangan tersendiri bagi seorang dalam mengorganisasikan kelompoknya. Sistem organisasi menjadikan kekuatan dalam bersaing untuk mendapatkan posisi yang tertinggi, terbaik di antara yang lain. Dalam menggunakan sistem organisasi baik itu klasik maupun modern di dalamnya pasti ada kelemahan dan kelebihan sehingga seorang pimpinan atau anggota harus benar-benar jeli dalam menerapkan organisasi apa yang tepat bagi kelompoknya, karena ini akan menentukan berjalan mulus atau tidak suatu organisasi tersebut dimasa yang akan datang. Oleh karena itu makalah ini dibuat untuk memberikan sedikit pengetahuan bagi pembaca agar mempunyai gambaran tentang teori organisasi konvensional dan teori modern.












BAB II
ISI
  1. PENGERTIAN
Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah suatu sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya. Teori modern adalah multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai bidang disiplin ilmu pengetahuan.
Kata konvensional berasal dari kata konvensi yang menyatakan kesepakatan. Kesepakatan ini dilakukan oleh orang banyak, jumlahnya bisa meliputi lembaga, daerah tertentu atau internasional. Persoalan yang disepakati mempunyai ruang lingkup yang luas. Misalnya mengenai hukum-hukum tentang pengetahuan, etika pergaulan dalam masyarakat, dll.
Teori konvensional merupakan suatu teori yang memusatkan pandangan  pada analisa dan deskripsi  organisasi. Biasanya membicarakan konsep koordinasi, skalar dan vertikal. Sedangkan Teori modern adalah teori yang menekankan pada perpaduan dan perancangan sifatnya lebih dinamis, sangat komplek, multilevel, multidimensi dan banyak variabel yang di pertimbangkan. Teori modern ini muncul pada tahun 1950 sebagai ketidakpuasan dari teori sebelumnya yaitu klasik dan neo kalasik. Teori modern sering disebut dengan teori analisa sistem atau teori terbuka yang memadukan teori-teori sebelumnya.

  1. SEJARAH
Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun 1950. Teori modern dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan menyedikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh. Teori organisasi modern labih dinamis daripada teori-teori lainnya dan meliputi lebih banyak variabel yang dipertimbangkan. Teori modern bisa disebut sebagai teori organisasi dan manajemen yang memadukan teori klasik dan neoklasik dengan konsep-konsep yang lebih maju. Teori modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah sangat kompeleks, dinamis, multilevel, multidimensional, multivariabel, dan probabilistik. Organisasi terdiri dari antara hubungan bagian-bagian dalam suatu sistem, ada badan-badan yang dihubungkan dengan tali elastis. Sebagi suatu sistem, organisasi tediri atas 3 unsur:       1) unsur struktur yang bersifat makro, 2) unsur proses yang juga bersifat makro dan      3) unsur perilaku anggota organisasi yang bersifat mikro. Ketiganya saling kait-mengkait dan sebenarnya tak terpisahkan satu sama lain.
Muncul aliran ini lebih kepada aliran kuantitatif merupakan gabungan dari Operation Research dan Management Science. Pada aliran ini berkumpul para sarjana matematika, pisik, dan sarjana eksakta lainnya dalam memecahkan masalah-masalah yang lebih kompleks. Tim sarjana ini di Inggris, di Amerika Serikat, sesudah perang Dunia II dikenal dengan sebutan “OR Tema” dan setelah perang dimanfaatkan dalam bidang industri. Masalah-masalah ruwet yang memerlukan “OR Tim” ini antara lain di bidang transportasi dan komunikasi.
Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur OR lebih diformasikan menjadi aliran IImu Manajemen Modem. Pengembangan model-model dalam memecahkan masalah-masalah manajemen yang kompleks. Adanya bantuan komputer, maka dapat memberi pemecahan masalah yang lebih berdasar rasional kepada para manajer dalam membuat putusan-putusannya. Teknik-teknik ilmu manajemen ini membantu para manajer organisasi dalam berbagai kegiatan penting, seperti dalam hat penganggaran modal, manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya.
Aliran ini juga memiliki kelemahan karena kurang memberi perhatian kepada hubungan manusia. Oleh karena itu sangat cocok untuk bidang perencanaan dan pengendalian, tetapi tidak dapat menjawab masalah-masalah sosial individu seperti motivasi, organisasi dan kepegawaian. Konsep dari aliran ini sebenarnya sukar dipahami oleh para manajer karena dapat menyangkut kuantitatif sehingga para manajer itu merasa jauh dan tidak terlibat dengan penggunaan teknik-teknik ilmu manajemen yang sangat ilmiah dan kompleks.

  1. PENDAPAT BEBERAPA AHLI
Berikut ini adalah para tokoh dalam Teori Organisasi Modern beserta teorinya tentang organisasi, yaitu:
1.      Alfred Korzybski, 1993, General Sementics (manusia hidup dalam tiga dunia yang berbeda, yaitu dunia peristiwa, dunia objek dan dunia simbol, menitik beratkan masalah bahasa dan komunikasi, topik: ringkasan, penyimpulan, kekakuan bahasa, lingkungan komunikasi, sifat kata-kata, dan pentingnya tanggapan).
2.      Mary Parker Follet, 1920-an (keseimbangan antara perhatian individu dan organisasi; mengerjakan sesuatu sebagai jalan keluar dalam suatu semangat kerja sama; kesadaran cita-cita sehingga setiap orang adalah bagian dari suatu kelompok; dan masyarakat; dorongan individu diterima tanpa mengorbankan kepentingan organisasi).
3.      Chester I. Barnard, 1938 (organisasi sebagai suatu sistem sosial yang dinamis; individu, organisasi, penyalur, dan konsumen merupakan bagian dari lingkungan organisasi; aspek organisasi formal dan informal).
4.      Norbert Wiener, 1948 (menemukan sibernetika=orang=pengemudi, pengendalian sistem pada pengaruh arus balik informasi; menunjang perkembangan komputer eletronik, penggunaan komputer dalam proses pengawasan, suatu sistem terdiri atas input, proses, output, arus balik, dan lingkungan).
5.      Ludwig Von Bertalanffy, (organisasi sebagai masalah yang utama bagi seluruh kehidupan; kedinamikan, sistem, interaksional multidimensional, multi level; suatu sistem dilihat sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian yang saling berhubungan; suatu organisasi dalam pandangan yang modern merupakan suatu sistem).



  1. CIRI-CIRI ORGANISASI MODERN
Organisasi telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan dalam dunia modern ini. Ciri-ciri organisasi modern adalah:
1.      Organisasi bertambah besar.
2.      Pengolahan data semakin cepat.
3.      Penggunaan staf lebih intensif.
4.      Kecenderungan spesialisasi.
5.      Memiliki prinsip-prinsip organisasi.
6.      Memiliki unsur-unsur organisasi yang lebih lengkap.

 Karakteristik dari teori organisasi modern, antara lain:
1.      Kadang-kadang disebut analisis sistem organisasi,
2.      Mempertimbangkan semua elemen, organisasi,
3.      Memandang organisasi sebagai suatu sistem,
4.      Penyesuaian diri agar organisasi itu dapat bertahan lama dalam hidupnya, harus disesuaikan dengan perubahan lingkungannya,
5.      Organisasi dan lingkungannya harus dilihat sebagai sesuatu yang saling ketergantungan.

Sifat-sifat dari Teori Organisasi Modern adalah:
1.      Memandang suatu organisasi sebagai suatu sistem yang terdiri atas lima bagian pokok, yaitu: input, proses, output, arus balik, dan lingkungan,
2.      Kedinamisan,
3.      Multi Level dan Multi Dimensional,
4.      Multi Motivasi,
5.      Multi Disipliner,
6.      Despkriptif,
7.      Multi Variabel,
8.      Adaptif.
  1. STRUKTUR ORGANISASI MODERN
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur organisasi terdiri atas unsur  spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Adapun faktor-faktor  utama yang menentukan  perancangan struktur organisasi sebagai berikut:
1.    Strategi  Organisasi  untuk mencapai  tujuannya. Strategi akan menjelaskan  bagaimana  aliran wewenang  dan saluran komunikasi   dapat disusun  di antara para manajer  dan bawahan.  Aliran kerja sangat  dipengaruhi strategi, sehingga  bila strategi  berubah  maka struktur  organisasi  juga  berubah.
2.    Teknologi yang digunakan.  Perbedaan teknologi  yang digunakan  untuk memproduksi barang-barang  atau jasa akan membedakan  bentuk  struktur  organisasi, sebagai contoh  perusahaan  mobil yang  mempergunakan  teknologi industri  massal akan  memerlukan tingkat  standarisasi dan spesialisasi  yanglebih tinggi  dibandingkan  perusahaan industri pakaian jadi yang mengutamakan perubahan mode.
3.    Anggota (karyawan)  dan orang-orang  yang terlibat  dalam organisasi.  Kemampuan  mereka untuk  bekerjasama harus  diperhatikan  dalam merancang  struktur organisasi. Kebutuhan  manajer  dalam pembuatan keputusan  juga  akan mempengaruhi  saluran komunikasi, wewenang  dan hubungan di antara satuan-satuan kerja  pada rancangan struktur organisasi seperti pelanggan, supplier  dan sebagainya  perlu  dipertimbangkan dalam penyusunan  struktur.
4.      Ukuran organisasi. Besarnya  organisasi  secara keseluruhan maupun satuan-satuan  kerjanya akan sangat mempengaruhi  struktur  organisasi  akan semakin kompleks  dan harus  dipilih  bentuk  struktur  yang tepat.

Sedangkan unsur-unsur  struktur organisasi  terdiri dari:
1.      Spesialisasi kegiatan  berkenaan  dengan spesifikasi  tugas-tugas  individual  dan kelompok kerja  dalam organisasi  (pembagian kerja)  dan penyatuan  tugas-tugas   tersebut menjadi   satuan-satuan kerja   (departementalisasi).
2.      Standarisasi  kegiatan, merupakan  prosedur-prosedur  yang digunakan  organisasi  untukmenjamin  terlaksananya  kegiatan seperti  yang direncanakan.
3.      Koordinasi kegiatan menunjukan prosedurprosedur  yangmengintegrasikan  fungsi-fungsi satuan-satuan  kerja dalam  organisasi.
4.      Sentralisasi dan desentralisasi  pembuatan keputusan  yang menunjukkan lokasi  (letak)  kekuasaan pembuatan  keputusan.
5.      Ukuran satuan kerja menunjukan  jumlah karyawan  dalam suatu  kelompok kerja.

  1. TUJUAN ORGANISASI MODERN
Tujuan teori sistem organisasi modern adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasi universal dengan menggunakan elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh sistem sebagi titik awal. Secara ringkas, teori organisasi modern dan teori sistem umum, mempelajari:
1.      Bagian-bagian dalam keseluruhan dan pergerakan individu di dalam dan di luar sistem.
2.      Interaksi individu-individu dengan lingkungan yang terjadi dalam sistem.
3.      Interaksi di antara individu-individu dalam sistem.
4.      Masalah-masalah pertumbuhan dan stabilitas sistem.



  1. PRINSIP MANAJEMEN MODERN
Prinsip-prinsip dasar Perilaku Organisasi yang dapat disimpulkan dari pendapat para tokoh manajemen modern adalah sebagai berikut:
1.      Manajeman tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan, prosedur, dan prinsip).
2.      Manajemen harus sitematik, dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan secara hati-hati.
3.      Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
4.      Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.

  1. PERBANDINGAN PENDEKATAN KLASIK, PENDEKATAN NEO KLASIK DAN PENDEKATAN MODERN
Berikut ini perbandingan ketiga pendekatan organisasi:
Tabel 1. Perbandingan pendekatan Klasik, pendekatan Neo-Klasik, dan pendekatan Modern 
Klasik
Neo-Klasik
Modern
Manusia=Makhluk rasional
Manusia=Makhluk Psikososoal
Manusia tidak diperhatikan sebagai individu. Perhatian pada kelompok individu.
Mampu menentukan anatomi organisasi
Tidak mampu menentukan anatomi organisasi
Mampu menentukan anatomi organisasi (secara makro)
Fokus perhatian: Anatomi organisasi/jumlah personil
Hubungan antar manusia
Hubungan organisasi dengan lingkungan
Organisasi=Sistem tertutup
Organisasi=Sistem tertutup
Organisasi=Sistem terbuka

  1. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN ORGANISASI MODERN
Kelebihan Teori Organisasi Modern adalah:
1.      Memiliki penggunaan disiplin, aturan dan supervisi ketat untuk mengubah organisasi-organisasi beroperasi lebih efisien.
2.      Memiliki organisasi yang secara umum digambarkan oleh para teoritis klasik sebagai sangat tersentralisasi, dan tugas-tugasnya terspesialisasi.
3.      Pembagian kerja yang terarah dapat memberikan pengaruh positif terhadap kecakapan dan keahlian pekerja yang bertambah karena seorang bekerja terus- menerus dsalam tugasnya.
4.      Memiliki multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai bidang disiplin ilmu pengetahuan.
5.      Teori modern bisa disebut sebagai teori organisasi dan manajemen yang memadukan teori klasik dan neoklasik dengan konsep-konsep yang lebih maju.
6.      Teori modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah sangat kompleks, dinamis, multilevel, multidimensional, multivariabel, dan probabilistik.
7.      Teori modern menekankan pada perpaduan dan perancangan sehingga terlihat lebih menyeluruh.
8.      Banyak digunakan dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari meliputi penganggaran modal, perencanaan produk, manajemen persediaan, penjadwalan, metode antrian, transportasi.

  Kelemahan Teori Organisasi Modern adalah:        
1.      Dalam teori ini biasanya terjadi masalah pada pengorganisasian yang tidak tepat yang dapat dilihat dari refleksi struktur yang tidak tepat dan ini dapat menyebabkan  efisiensi dan efektif  kerja yang ada di perusahaan itu menjadi tidak produktif..
2.      Banyak waktu yang terbuang bila seseorang pindah dari pekerjaan ke pekerjaan lain dan orang tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya sehingga akan  menghambat kemajuan dan keterampilan pekerja.
3.      Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan linhkungan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
4.      Konsep manajemen modern sulit dipahami karena perhitungannya yang sulit.

BAB III
PENUTUP
A.     KESIMPULAN
Manajemen modern adalah manajemen yang pada periodenya ditandai dengan sudah dipelajari manajemen sebagai ilmu yang mempunyai dasar-dasar logika ilmiah, sehingga banyak melibatkan ahli manajemen maupun ahli ekonomi untuk melakukan penelitian tentang manajemen yang menghasilkan berbagai teori maupun aliran manajemen.
Teori organisasi modern menunjukan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu mucul pada sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi. Ketiga proses tersebut adalah komunikasi, berusaha untuk mencapai keseimbangan, dan pengambilan keputusan. Teori modern mendefinisikan organisasi sebagai proses-proses yang tersusun dalam suatu sistem dimana orang-orang didalamnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.

B.      REKOMENDASI
Melihat dari kelibihan dan kekurangan dari Teori Klasik/Konvensional dan Teori Modern serta perbedaannya,  saya lebih cenderung untuk memilih Teori Modern, alasan saya memilih teori ini karena mengarah pada aliran kuantitatif dan merupakan gabungan dari Operation Research dan Management Science. Teori ini juga mampu memecahkan masalah-masalah manajemen yang kompleks. Dengan adanya bantuan komputer, manajemen modern dapat memberi pemecahan masalah yang lebih berdasar rasional kepada para manajer dalam membuat keputusan-keputusannya.

REFERENSI
Cahayani, Ati. 2003. Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Etzioni, Amitai. 1985. Organisasi-organisasi Modern. Terjemahan Suryatim. Jakarta: UI Press.

Gibson, James L, John M. Evancevich, & James H. Donnelly, Jr. 1997. Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses. Jilid 1. Terjemahan Nunuk Adiarni. Jakarta: Binarupa Aksara.

---------------------. 1997. Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses. Jilid 2. Terjemahan Nunuk Adiarni. Jakarta: Binarupa Aksara.

Gitosudarmo, Indriyo & I Nyoman Sudita. 2000. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: BPFE.

Indrawijaya, Adam I. 1989. Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Bandung: Sinar Baru.



No comments: