Thursday, April 2, 2020

CONTOH REVIEW JURNAL

JURNAL 1

a) Judul Jurnal:
PENGARUH KODE ETIK, MATERIALITAS AUDIT DAN RISIKO AUDIT TERHADAP OPINI AUDITOR

b) GAP:
Pelanggaran terbanyak yang dilakukan oleh KAP adalah dalam mematuhi Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP) sebesar 97.55 %, selanjutnya penerapan sistem pengendalian mutu sebesar 81.27 %, 7.30 % tidak memenuhi sepenuhnya kode etik, dan 6.35 % tidak memetauhi peraturan perundang-undangan yang berlaku (Baidae 2001 dalam Feriyanto, Susilawati dan Dadang 2017).

Kasus yang baru terjadi dalam siaran pers OJK pada tahun 2018 adalah kasus AP Marlinna dan AP Syamsul dalam memberikan opini audit yang tidak mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Dalam siaran pers tanggal 1 oktober 2018, sanski yang diberikan adalah pembatalan pendaftaran Akuntan Publik terhadap AP Marlinna dan AP Syamsul.

c) Rumusan Masalah:
Bagaimanakah pengaruh kualitas informasi audit laporan keuangan meliputi kode etik, materialitas audit, dan risiko audit terhadap opini auditor pada akuntan publik?

d) Grand Theory:
Grand Theory dalam penelitian ini adalah Opini Auditor (SA Seksi 700:2016). “Opini auditor adalah tentang apakah laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku”. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa opini auditor merupakan suatu ukuran yang mengharuskan auditor untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Keyakinan memadai merupakan suatu tingkat keyakinan tinggi. Namun, keyakinan memadai bukan merupakan suatu tingkat keyakinan absolut. Karena terdapat keterbatasan inheren dalam bukti audit, yang menjadi basis auditor dalam menarik kesimpulan dan merumuskan opini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam proses audit laporan keuangan klien dalam rangka meningkatkan kinerja akuntan publik.

e) Jenis Penelitian:
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey research dan case study research, dengan metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini yaitu melalui kuesioner. Alat ukur yang digunakan peneliti pada kuesioner ini yaitu dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah skala yang menunjukan seberapa kuat tingkat setuju atau tidak setuju terhadap suatu pernyataan (McDaniel dan Gates, 2013: 315). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala Likert lima poin (1) Sangat Tidak Setuju (STS); ( 2) Tidak Setuju (TS); (3) Setuju (S); (4)Sangat Setuju (SS).

f) Hasil Penelitian:
Hasil penelitian tentang “Pengaruh Kode Etik, Materialitas dan Risiko Audit terhadap Opini Auditor” yaitu sebagai berikut:
(1) Kode etik berpengaruh positif signifikan terhadap opini auditor.
Hasil pengujian hipotesis satu menunjukan Orginal Sampel sebesar 0,341. Nilai Orginal Sampel yang postif menunjukan bahwa Kode Etik berpengaruh positif terhadap Opini Auditor. Dan memiliki nilai t-statistik sebesar 2,264 nilai tersebut lebih besar dari t-tabel (1,99). Serta memiliki nilai p-value sebesar 0,024 sesuai dengan kriteria nilai p-value (kurang 0,05). Sehingga analsis yang dilakukan menunjukan kode etik berpengaruh positif signifikan terhadap opini auditor. Sehingga hipotesis pertama diterima. Artinya auditor merasakan pengaruh adanya tindakan kode etik yang dilakukan dalam masa audit perusahaan terhadap opini auditor yang diberikan terhadap laporan keuangan.

Oleh karena itu, akuntan publik harus benar-benar serius dalam menjalankan tugasnya dengan berpegang penuh pada kode etik profesi dan SPAP. Karena tanggung jawab auditor bukan hanya kepada klien tetapi juga kepada masyarakat luas, sehingga dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa auditor harus senantiasa meningkatkan kode etik auditor pada laporan keuangan klien supaya ketepatan pemberian opini yang dihasilkan oleh auditor sangat tepat bagi para pengguna laporan keuangan. Berdasarkan hasil jawaban responden, dimana terdapat lima sub variabel yaitu integritas, objektivitas, kompetensi, kerahasiaan, dan perilaku profesional yang dilaksanakan oleh semua akuntan publik. Dengan demikian auditor harus terus mempertahankan dan meningkatkan kode etiknya.

(2) Materialitas audit berpengaruh positif signifikan terhadap opini auditor.
Hipotesis kedua menunjukan bahwa hubungan variabel Materialitas Audit (X2) dengan Opini Auditor (Y) mempunyai nilai original sample sebesar 0.278. Hasil nilai original sample yang positif menunjukan Materialitas Audit (X2) memiliki hubungan yang positif dengan Opini Auditor (Y). Variabel materialitas audit memiliki nilai t- statistik sebesar 2.377, yang lebih besar dari t-tabel (1.99). Serta memiliki nila p-value sebesar 0.018, sesuai dengan kriteria nilai p-value yaitu kurang dari 0.05. Artinya materialitas audit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap opini auditor. Sesuai dengan hipotesis kedua dimana materialitas audit memiliki pengaruh terhadap opini auditor. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis diterima.

Seperti informasi yang didapatkan melalui kuesioner. Bahwa laporan keuangan klien, materialitas merupakan dasar penerapan dasar auditing, terutama standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Tanggung jawab auditor adalah menyatakan opini terkait apakah laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan standar-standar akuntansi keuangan dalam seluruh aspek yang bersifat material. Oleh karena itu, materialitas mempunyai pengaruh yang mencakup semua aspek audit dalam audit atas laporan keuangan (SA Seksi 312).

(3) Risiko audit tidak berpengaruh signifikan terhadap opini auditor.
Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukan bahwa hubungan variabel Risiko Audit (X3) dengan Opini Audit (Y) memiliki nilai original sample sebesar 0,232. Hasil nilai original sample yang positif menunjukan bahwa Risiko Audit (X3) memiliki hubungan yang positif dengan Opini Auditor (Y). Akan tetapi memiliki nilai t-statistik sebesar 0,841, nilai tersebut lebih kecil dari t-tabel (1.99). Serta memiliki nilai p-value sebesar 0,401, nilai tersebut lebih besar dari kriteria nilai p-value yaitu kurang dari 0.05. Artinya bahwa risiko audit tidak berpengaruh terhadap opini auditor.

Analisis tersebut berarti tidak sesuai dengan hipotesis ketiga dimana risiko audit memiliki pengaruh terhadap opini auditor. Sehingga menunjukan bahwa hipotesis ketiga ditolak. Dalam pengujian hipotesis ini auditor tidak merasakan adanya pengaruh risiko audit terhadap opini auditor.

Hal tersebut dikarenakan akuntan publik merasakan banyak dan kompleknya data yang harus diperiksa auditor, serta komponen tersebut berpengaruh terhadap risiko audit. Akuntan publik untuk melakukan penilaian risiko audit, dilakukan proses audit risk mulai dari penilaian risiko bawaan, risiko pengendalian, sampai risiko deteksi. Namun ada beberapa prosedur dari ketiga penilaian risiko yang tidak diterapkan meliputi: mempertimbangkan budaya kerja usaha klien, mengukur tingkat kompleksitas transaksi usaha klien, uji kelayakan usaha klien dengan perbandingan efektivitas kinerja usaha klien, mengamati keberadaan dan kelengkapan asersi pengendalian yang dimiliki oleh klien, menetapkan prosedur audit yang sama pada semua laporan audit usaha klien, dan membuat sistem pengawasan audit yang sesuai dengan standar audit. Dengan demikian dari hasil kuesioner yang didapatkan, menunjukan bahwa auditor belum menerapkan penilaian risiko dengan baik, padahal hal tersebut memiliki dampak yang baik dalam meningkatkan kualitas opini auditor. Sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi dari risiko audit masih memiliki banyak keterbatasan dan perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan oleh akuntan publik.

g) Keterbatasan Penelitian:
Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan sebagai berikut:
1. Adanya keterbatasan penelitian dengan menggunakan kuesioner yaitu terkadang jawaban yang diberikan oleh sampel tidak menunjukan keadaan yang sebenarnya.
2. Jumlah responden dalam penelitian ini tergolong masih kecil, yaitu 82 orang. Walaupun sudah melebihi batas minimal untuk pengujian penelitian menggunakan SmartPLS versi 3 yaitu minimal 30 sampel, tetapi masih terdapat kemungkinan terjadinya salah interpretasi dalam lingkungan sampel yang lebih besar.


JURNAL 2

a) Judul Jurnal:
ANALISIS PENGARUH ARUS KAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK

b) GAP:
Dilihat dari Grafik Laporan Arus Kas PT Mayora Indah Tbk Periode 30 Juni 2010-2014 yang menunjukkan bahwa Laporan arus kas dari arus kas aktivitas operasi, investasi dan pendanaan mengalami naik turun secara fluktuasi. Penurunan yang sangat signifikan dapat dilihat dari arus kas aktivitas operasi pada tahun 2013 ke 2014 terjadi penurunan sebesar Rp1.107.972.016. Penurunan ini diasumsikan akibat peningkatan penjualan tidak terlalu signifikan, sedangkan pembayaran kas kepada pemasok, kontraktor dan karyawan sangat besar yang telah jatuh tempo dan juga adanya pengeluaran untuk aset tetap sehingga mengakibatkan arus kas aktivitas operasi turun secara signifikan. Namun hal ini bukan berarti perusahaan mengalami kerugian tetapi perusahaan masih bisa memperoleh laba. Begitu pula pada arus kas dari aktivitas investasi juga terjadi penurunan pada tahun yang sama yaitu pada tahun 2013 ke 2014 sebesar Rp152.563.467. Ini terjadi karena perusahaan melakukan pinjaman untuk investasi kepada anakanak perusahaan yaitu PT Torabika Eka Semesta dan pembuatan produk baru untuk investasi dimasa yang akan datang. Sedangkan arus kas dari aktivitas pendanaan terjadinya peningkatan yang sangat signifikan pada tahun yang sama yaitu 2013 ke 2014 sebesar Rp743.953.440. Diasumsikan akibat terjadinya bank pinjaman jangka pendek dan jangka panjang untuk membiayai biaya perluasan aset tetap atau pembuatan produk baru.

Pada PT. Mayora Indah Tbk, dapat dilihat Laporan Arus Kas dari arus kas aktivitas operasi, investasi dan pendanaan mengalami naik turun secara fluktuasi. Penurunan yang sangat signifikan dapat dilihat dari arus kas aktivitas operasi pada tahun 2010 ke 2011 terjadi penurunan sebesar Rp369.685.600. Penurunan ini diasumsikan akibat peningkatan penjualan tidak terlalu signifikan, sedangkan pembayaran kas kepada pemasok sangat besar yang telah jatuh tempo dan adanya pengeluaran untuk aset tetap. Namun hal ini bukan berarti perusahaan mengalami kerugian tetapi perusahaan masih bisa memperoleh laba. Begitu pula pada arus kas dari aktivitas investasi juga terjadi penurunan pada tahun yang sama yaitu pada tahun 2010 ke 2011 sebesar Rp557.223.778. Ini diasumsikan karena perusahaan melakukan pinjaman untuk investasi kepada anak-anak perusahaan, perluasan aset tetap atau pembuatan produk baru untuk investasi dimasa yang akan datang. Arus kas dari aktivitas pendanaan terjadinya peningkatan yang sangat signifikan pada tahun 2010 ke 2011 sebesar Rp1.100.252.410. Diasumsikan akibat terjadinya bank pinjaman jangka pendek dan jangka panjang untuk membiayai biaya perluasan aset tetap atau pembuatan produk baru.

c) Rumusan Masalah:
Apakah arus kas baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) pada PT Mayora Indah Tbk tahun 2010-2014?

d) Grand Theory:
Grand Theory dalam penelitian ini adalah Profitabilitas (Agus Sartono, 2010:122). “profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri”.

Menurut Van Horne dan Machwowicz (2005:145) “Profitability ratios is ratios that relate profits to sales and investment”. Artinya bahwa profitabilitas adalah rasio yang memperlihatkan keuntungan yang diperoleh atas penjualan saham dan kegiatan investasi perusahaan.

Menurut Dewi Astuti (2005:152), “profitabilitas berasal dari kata profit dan ability. Didalam kontak bisnis profitberarti pendapatan yang diterima dari suatu kegiatan bisnis setelah dikurangi biaya-biaya yang relevan. Sedangkan ability berarti suatu kemampuan perusahaan untuk melakukan sesuatu”.

Jadi, dapat disimpulkan profitabilitas merupakan suatu bentuk rasio yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan tersebut menjalankan aktivitas untuk memperoleh keuntungan dari tingkat penjualan, jumlah aset dan modal sendiri.

e) Jenis Penelitian:
Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan jumlah sampel sebanyak 10 per enam bulan dalam laporan keuangan pada PT Mayora Indah Tbk selama periode 2010-2014. Proses analisis data yang dilakukan terlebih dahulu adalah uji asumsi klasik dan selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS.

f) Hasil Penelitian:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
1. Pelaporan arus kas PT Mayora Indah Tbk menggunakan metode langsung, arus kas PT Mayora Indah Tbk mengalami naik turun secara fluktuatif baik dilihat dari arus kas operasi, investasi dan pendanaan. Kondisi ini disimpulkan bahwa, perusahaan mengalami pasang surut dalam persaingan dunia bisnis baik dengan sesama jenis produksi maupun tidak, walaupun begitu perusahaan tetap melaporkan laporan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dilihat dari perkembangan arus kas operasi cenderung fluktuatif dengan trend naik ini terjadi dikarenakan pendapatan yang diterima oleh PT Mayora Indah Tbk mengalami peningkatan yang dihasilkan dari penerimaan pelanggan serta adanya penerimaan restitusi pajak, sedangkan pembayaran kepada pemasok tidak terlalu besar. Arus kas investasi cenderung fluktuatif dengan trend menurun hal ini terjadi dikarenakan perusahaan melakukan pembelian aset tetap yang akan mengurangi kas perusahaan. Arus kas pendanaan cenderung fluktuatif dengan trend naik hal ini terjadi dikarenakan PT Mayora Indah Tbk melakukan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang yang mencerminkan dalam per enam bulan akuntansi PT Mayora Indah Tbk cenderung tidak dapat memenuhi kewajiban untuk memenuhi biaya operasional atau perusahaan melakukan investasi.

2. Return on asset (ROA) pada PT Mayora Indah Tbk cenderung meningkat selama periode tahun 2010-2014 dengan rata-rata pertumbuhan dari 4% per 30 Juni menjadi 8% per 31 Desember setiap enam bulannya. Kondisi demikian mencerminkan bahwa dalam enam bulan periode akuntansi PT Mayora Indah Tbk mengalami kenaikan jumlah penjualan dan pendapatan, jumlah harga pokok penjualan dan pendapatan, jumlah beban operasional dengan kata lain peningkatan penjulan harus lebih besar dari pada peningkatan biaya operasional.

3. Hasil penelitian ini secara parsial hanya arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (ROA), karena arus kas operasi ditunjukkan dengan nilai sig-t sebesar 0,232 yang lebih besar 5% (α = 0,05), arus kas investasi ditunjukkan dengan nilai sig-t sebesar 0,948 yang lebih besar 5% (α = 0,05) dan arus kas pendanaan ditunjukkan dengan nilai sig-t sebesar 0,203 yang lebih besar 5% (α = 0,05). Hal ini terjadi dikarenakan walapun penjualan pada PT Mayora Indah Tbk setiap tahunnya meningka, sedangkan tagihan yang dikirim ke pelanggan itu mempunyai jatuh temponya jadi penerimaan kas yang diterima pada PT Mayora Indah Tbk sebagian besar dari piutang yamg telah jatuh tempo, penerimaan tersebut adalah penjualan dari tahun lalu dan sebagian lagi dari tahun yang bersangkutan. Dan juga PT Mayora melakukan pembelian aset tetap yang akan mengurangi kas perusahaan, Sehingga penerimaan kas pada PT Mayora Indah Tbk kurang optimal.

4. Hasil penelitian ini secara bersamasama (simultan) bahwa arus kas tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (ROA), diperoleh nilai uji F sebesar 1,668 dengan sig-F sebesar 0,272 yang lebih besar dari 5% (α = 0,05). Hal ini terjadi dikarenakan pengelolaan arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan yang kurang optimal seperti masih banyaknya piutang yang belum tertagih dan piutang yang telah jatuh tempo sehingga PT Mayora Indah Tbk melakukan pinjam bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang untuk menambah modal dalam menjalankan dan melanjutkan kegiatan operasional perusahaan atau perusahaan maelakukan investasi.

Lebih singkatnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas yang terdiri dari arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan secara simultan tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

g) Keterbatasan Penelitian:
Keterbatasan penelitian ini adalah
1. Variabel bebas yang digunakan hendaknya tidak hanya arus kas saja karena masih banyak faktor-faktor lain pada perusahaan yang dapat mempengaruhi profitabilitas seperti modal kerja biaya opersional.
2. Penelitian ini menggunakan sampel yang sedikit, sebaiknya menggunakan sampel yang lebih banyak dengan karakteristik yang lebih beragam dari berbagai sektor dan memperpanjang periode penelitian.


Download disini jurnalnya!!!

No comments: