JURNAL 1
a) Judul Jurnal:
PENGARUH KODE ETIK, MATERIALITAS AUDIT DAN RISIKO AUDIT
TERHADAP OPINI AUDITOR
b) GAP:
Pelanggaran terbanyak yang dilakukan oleh KAP adalah dalam
mematuhi Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP) sebesar 97.55 %, selanjutnya
penerapan sistem pengendalian mutu sebesar 81.27 %, 7.30 % tidak memenuhi
sepenuhnya kode etik, dan 6.35 % tidak memetauhi peraturan perundang-undangan
yang berlaku (Baidae 2001 dalam Feriyanto, Susilawati dan Dadang 2017).
Kasus yang baru terjadi dalam siaran pers OJK pada tahun 2018
adalah kasus AP Marlinna dan AP Syamsul dalam memberikan opini audit yang tidak
mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Dalam siaran pers tanggal 1
oktober 2018, sanski yang diberikan adalah pembatalan pendaftaran Akuntan
Publik terhadap AP Marlinna dan AP Syamsul.
c) Rumusan Masalah:
Bagaimanakah pengaruh kualitas informasi audit laporan
keuangan meliputi kode etik, materialitas audit, dan risiko audit terhadap
opini auditor pada akuntan publik?
d) Grand Theory:
Grand Theory dalam penelitian ini adalah Opini Auditor (SA
Seksi 700:2016). “Opini auditor adalah tentang apakah laporan keuangan disusun,
dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku”. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa opini auditor
merupakan suatu ukuran yang mengharuskan auditor untuk memperoleh keyakinan
memadai tentang apakah laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan
penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Keyakinan memadai merupakan suatu tingkat keyakinan tinggi. Namun, keyakinan
memadai bukan merupakan suatu tingkat keyakinan absolut. Karena terdapat
keterbatasan inheren dalam bukti audit, yang menjadi basis auditor dalam
menarik kesimpulan dan merumuskan opini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi dalam proses audit laporan keuangan klien dalam rangka
meningkatkan kinerja akuntan publik.
e) Jenis Penelitian:
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
survey research dan case study research, dengan metode yang digunakan dalam
pengumpulan data pada penelitian ini yaitu melalui kuesioner. Alat ukur yang
digunakan peneliti pada kuesioner ini yaitu dengan menggunakan skala Likert.
Skala Likert adalah skala yang menunjukan seberapa kuat tingkat setuju atau
tidak setuju terhadap suatu pernyataan (McDaniel dan Gates, 2013: 315). Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan skala Likert lima poin (1) Sangat Tidak
Setuju (STS); ( 2) Tidak Setuju (TS); (3) Setuju (S); (4)Sangat Setuju (SS).
f) Hasil Penelitian:
Hasil penelitian tentang
“Pengaruh Kode Etik, Materialitas dan Risiko Audit terhadap Opini Auditor”
yaitu sebagai berikut:
(1) Kode etik
berpengaruh positif signifikan terhadap opini auditor.
Hasil pengujian
hipotesis satu menunjukan Orginal Sampel sebesar 0,341. Nilai Orginal Sampel
yang postif menunjukan bahwa Kode Etik berpengaruh positif terhadap Opini
Auditor. Dan memiliki nilai t-statistik sebesar 2,264 nilai tersebut lebih
besar dari t-tabel (1,99). Serta memiliki nilai p-value sebesar 0,024 sesuai
dengan kriteria nilai p-value (kurang 0,05). Sehingga analsis yang dilakukan
menunjukan kode etik berpengaruh positif signifikan terhadap opini auditor.
Sehingga hipotesis pertama diterima. Artinya auditor merasakan pengaruh adanya
tindakan kode etik yang dilakukan dalam masa audit perusahaan terhadap opini
auditor yang diberikan terhadap laporan keuangan.
Oleh karena itu,
akuntan publik harus benar-benar serius dalam menjalankan tugasnya dengan
berpegang penuh pada kode etik profesi dan SPAP. Karena tanggung jawab auditor
bukan hanya kepada klien tetapi juga kepada masyarakat luas, sehingga dari
hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa auditor harus senantiasa
meningkatkan kode etik auditor pada laporan keuangan klien supaya ketepatan
pemberian opini yang dihasilkan oleh auditor sangat tepat bagi para pengguna
laporan keuangan. Berdasarkan hasil jawaban responden, dimana terdapat lima sub
variabel yaitu integritas, objektivitas, kompetensi, kerahasiaan, dan perilaku profesional
yang dilaksanakan oleh semua akuntan publik. Dengan demikian auditor harus
terus mempertahankan dan meningkatkan kode etiknya.
(2) Materialitas audit
berpengaruh positif signifikan terhadap opini auditor.
Hipotesis kedua menunjukan bahwa hubungan variabel
Materialitas Audit (X2) dengan Opini Auditor (Y) mempunyai nilai original
sample sebesar 0.278. Hasil nilai original sample yang positif menunjukan
Materialitas Audit (X2) memiliki hubungan yang positif dengan Opini Auditor (Y).
Variabel materialitas audit memiliki nilai t- statistik sebesar 2.377, yang
lebih besar dari t-tabel (1.99). Serta memiliki nila p-value sebesar 0.018,
sesuai dengan kriteria nilai p-value yaitu kurang dari 0.05. Artinya
materialitas audit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap opini auditor.
Sesuai dengan hipotesis kedua dimana materialitas audit memiliki pengaruh
terhadap opini auditor. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis diterima.
Seperti informasi yang didapatkan melalui kuesioner. Bahwa
laporan keuangan klien, materialitas merupakan dasar penerapan dasar auditing,
terutama standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Tanggung jawab
auditor adalah menyatakan opini terkait apakah laporan keuangan yang disajikan
sesuai dengan standar-standar akuntansi keuangan dalam seluruh aspek yang
bersifat material. Oleh karena itu, materialitas mempunyai pengaruh yang
mencakup semua aspek audit dalam audit atas laporan keuangan (SA Seksi 312).
(3) Risiko audit tidak
berpengaruh signifikan terhadap opini auditor.
Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukan bahwa hubungan
variabel Risiko Audit (X3) dengan Opini Audit (Y) memiliki nilai original
sample sebesar 0,232. Hasil nilai original sample yang positif menunjukan bahwa
Risiko Audit (X3) memiliki hubungan yang positif dengan Opini Auditor (Y). Akan
tetapi memiliki nilai t-statistik sebesar 0,841, nilai tersebut lebih kecil
dari t-tabel (1.99). Serta memiliki nilai p-value sebesar 0,401, nilai tersebut
lebih besar dari kriteria nilai p-value yaitu kurang dari 0.05. Artinya bahwa
risiko audit tidak berpengaruh terhadap opini auditor.
Analisis tersebut berarti tidak sesuai dengan hipotesis
ketiga dimana risiko audit memiliki pengaruh terhadap opini auditor. Sehingga
menunjukan bahwa hipotesis ketiga ditolak. Dalam pengujian hipotesis ini
auditor tidak merasakan adanya pengaruh risiko audit terhadap opini auditor.
Hal tersebut dikarenakan akuntan publik merasakan banyak dan
kompleknya data yang harus diperiksa auditor, serta komponen tersebut
berpengaruh terhadap risiko audit. Akuntan publik untuk melakukan penilaian
risiko audit, dilakukan proses audit risk mulai dari penilaian risiko bawaan,
risiko pengendalian, sampai risiko deteksi. Namun ada beberapa prosedur dari
ketiga penilaian risiko yang tidak diterapkan meliputi: mempertimbangkan budaya
kerja usaha klien, mengukur tingkat kompleksitas transaksi usaha klien, uji
kelayakan usaha klien dengan perbandingan efektivitas kinerja usaha klien,
mengamati keberadaan dan kelengkapan asersi pengendalian yang dimiliki oleh
klien, menetapkan prosedur audit yang sama pada semua laporan audit usaha
klien, dan membuat sistem pengawasan audit yang sesuai dengan standar audit.
Dengan demikian dari hasil kuesioner yang didapatkan, menunjukan bahwa auditor
belum menerapkan penilaian risiko dengan baik, padahal hal tersebut memiliki
dampak yang baik dalam meningkatkan kualitas opini auditor. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa implementasi dari risiko audit masih memiliki banyak
keterbatasan dan perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan oleh akuntan publik.
g) Keterbatasan
Penelitian:
Penelitian ini telah
diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian masih
memiliki keterbatasan sebagai berikut:
1. Adanya keterbatasan
penelitian dengan menggunakan kuesioner yaitu terkadang jawaban yang diberikan
oleh sampel tidak menunjukan keadaan yang sebenarnya.
2. Jumlah responden
dalam penelitian ini tergolong masih kecil, yaitu 82 orang. Walaupun sudah
melebihi batas minimal untuk pengujian penelitian menggunakan SmartPLS versi 3
yaitu minimal 30 sampel, tetapi masih terdapat kemungkinan terjadinya salah
interpretasi dalam lingkungan sampel yang lebih besar.
JURNAL 2
a) Judul Jurnal:
ANALISIS PENGARUH ARUS
KAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK
b) GAP:
Dilihat dari Grafik
Laporan Arus Kas PT Mayora Indah Tbk Periode 30 Juni 2010-2014 yang menunjukkan
bahwa Laporan arus kas dari arus kas aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
mengalami naik turun secara fluktuasi. Penurunan yang sangat signifikan dapat
dilihat dari arus kas aktivitas operasi pada tahun 2013 ke 2014 terjadi
penurunan sebesar Rp1.107.972.016. Penurunan ini diasumsikan akibat peningkatan
penjualan tidak terlalu signifikan, sedangkan pembayaran kas kepada pemasok,
kontraktor dan karyawan sangat besar yang telah jatuh tempo dan juga adanya
pengeluaran untuk aset tetap sehingga mengakibatkan arus kas aktivitas operasi
turun secara signifikan. Namun hal ini bukan berarti perusahaan mengalami
kerugian tetapi perusahaan masih bisa memperoleh laba. Begitu pula pada arus
kas dari aktivitas investasi juga terjadi penurunan pada tahun yang sama yaitu
pada tahun 2013 ke 2014 sebesar Rp152.563.467. Ini terjadi karena perusahaan
melakukan pinjaman untuk investasi kepada anakanak perusahaan yaitu PT Torabika
Eka Semesta dan pembuatan produk baru untuk investasi dimasa yang akan datang.
Sedangkan arus kas dari aktivitas pendanaan terjadinya peningkatan yang sangat
signifikan pada tahun yang sama yaitu 2013 ke 2014 sebesar Rp743.953.440.
Diasumsikan akibat terjadinya bank pinjaman jangka pendek dan jangka panjang
untuk membiayai biaya perluasan aset tetap atau pembuatan produk baru.
Pada PT. Mayora Indah
Tbk, dapat dilihat Laporan Arus Kas dari arus kas aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan mengalami naik turun secara fluktuasi. Penurunan yang sangat
signifikan dapat dilihat dari arus kas aktivitas operasi pada tahun 2010 ke
2011 terjadi penurunan sebesar Rp369.685.600. Penurunan ini diasumsikan akibat
peningkatan penjualan tidak terlalu signifikan, sedangkan pembayaran kas kepada
pemasok sangat besar yang telah jatuh tempo dan adanya pengeluaran untuk aset
tetap. Namun hal ini bukan berarti perusahaan mengalami kerugian tetapi
perusahaan masih bisa memperoleh laba. Begitu pula pada arus kas dari aktivitas
investasi juga terjadi penurunan pada tahun yang sama yaitu pada tahun 2010 ke
2011 sebesar Rp557.223.778. Ini diasumsikan karena perusahaan melakukan
pinjaman untuk investasi kepada anak-anak perusahaan, perluasan aset tetap atau
pembuatan produk baru untuk investasi dimasa yang akan datang. Arus kas dari
aktivitas pendanaan terjadinya peningkatan yang sangat signifikan pada tahun
2010 ke 2011 sebesar Rp1.100.252.410. Diasumsikan akibat terjadinya bank
pinjaman jangka pendek dan jangka panjang untuk membiayai biaya perluasan aset
tetap atau pembuatan produk baru.
c) Rumusan Masalah:
Apakah arus kas baik
secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) pada
PT Mayora Indah Tbk tahun 2010-2014?
d) Grand Theory:
Grand Theory dalam penelitian ini adalah Profitabilitas (Agus
Sartono, 2010:122). “profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri”.
Menurut Van Horne dan Machwowicz (2005:145) “Profitability
ratios is ratios that relate profits to sales and investment”. Artinya bahwa
profitabilitas adalah rasio yang memperlihatkan keuntungan yang diperoleh atas
penjualan saham dan kegiatan investasi perusahaan.
Menurut Dewi Astuti (2005:152), “profitabilitas berasal dari
kata profit dan ability. Didalam kontak bisnis profitberarti pendapatan yang
diterima dari suatu kegiatan bisnis setelah dikurangi biaya-biaya yang relevan.
Sedangkan ability berarti suatu kemampuan perusahaan untuk melakukan sesuatu”.
Jadi, dapat disimpulkan profitabilitas merupakan suatu bentuk
rasio yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan tersebut
menjalankan aktivitas untuk memperoleh keuntungan dari tingkat penjualan,
jumlah aset dan modal sendiri.
e) Jenis Penelitian:
Jenis penelitian ini
merupakan penelitian korelasional dengan jumlah sampel sebanyak 10 per enam
bulan dalam laporan keuangan pada PT Mayora Indah Tbk selama periode 2010-2014.
Proses analisis data yang dilakukan terlebih dahulu adalah uji asumsi klasik
dan selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Metode statistik yang digunakan
adalah regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS.
f) Hasil Penelitian:
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa:
1. Pelaporan arus kas
PT Mayora Indah Tbk menggunakan metode langsung, arus kas PT Mayora Indah Tbk
mengalami naik turun secara fluktuatif baik dilihat dari arus kas operasi,
investasi dan pendanaan. Kondisi ini disimpulkan bahwa, perusahaan mengalami
pasang surut dalam persaingan dunia bisnis baik dengan sesama jenis produksi
maupun tidak, walaupun begitu perusahaan tetap melaporkan laporan arus kas
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dilihat dari perkembangan
arus kas operasi cenderung fluktuatif dengan trend naik ini terjadi dikarenakan
pendapatan yang diterima oleh PT Mayora Indah Tbk mengalami peningkatan yang
dihasilkan dari penerimaan pelanggan serta adanya penerimaan restitusi pajak,
sedangkan pembayaran kepada pemasok tidak terlalu besar. Arus kas investasi
cenderung fluktuatif dengan trend menurun hal ini terjadi dikarenakan
perusahaan melakukan pembelian aset tetap yang akan mengurangi kas perusahaan.
Arus kas pendanaan cenderung fluktuatif dengan trend naik hal ini terjadi
dikarenakan PT Mayora Indah Tbk melakukan pinjaman jangka pendek dan jangka
panjang yang mencerminkan dalam per enam bulan akuntansi PT Mayora Indah Tbk
cenderung tidak dapat memenuhi kewajiban untuk memenuhi biaya operasional atau
perusahaan melakukan investasi.
2. Return on asset
(ROA) pada PT Mayora Indah Tbk cenderung meningkat selama periode tahun
2010-2014 dengan rata-rata pertumbuhan dari 4% per 30 Juni menjadi 8% per 31
Desember setiap enam bulannya. Kondisi demikian mencerminkan bahwa dalam enam
bulan periode akuntansi PT Mayora Indah Tbk mengalami kenaikan jumlah penjualan
dan pendapatan, jumlah harga pokok penjualan dan pendapatan, jumlah beban
operasional dengan kata lain peningkatan penjulan harus lebih besar dari pada
peningkatan biaya operasional.
3. Hasil penelitian
ini secara parsial hanya arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas
pendanaan tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas
(ROA), karena arus kas operasi ditunjukkan dengan nilai sig-t sebesar 0,232
yang lebih besar 5% (α = 0,05), arus kas investasi ditunjukkan dengan nilai
sig-t sebesar 0,948 yang lebih besar 5% (α = 0,05) dan arus kas pendanaan
ditunjukkan dengan nilai sig-t sebesar 0,203 yang lebih besar 5% (α = 0,05).
Hal ini terjadi dikarenakan walapun penjualan pada PT Mayora Indah Tbk setiap
tahunnya meningka, sedangkan tagihan yang dikirim ke pelanggan itu mempunyai
jatuh temponya jadi penerimaan kas yang diterima pada PT Mayora Indah Tbk sebagian
besar dari piutang yamg telah jatuh tempo, penerimaan tersebut adalah penjualan
dari tahun lalu dan sebagian lagi dari tahun yang bersangkutan. Dan juga PT
Mayora melakukan pembelian aset tetap yang akan mengurangi kas perusahaan,
Sehingga penerimaan kas pada PT Mayora Indah Tbk kurang optimal.
4. Hasil penelitian
ini secara bersamasama (simultan) bahwa arus kas tidak terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen (ROA), diperoleh nilai uji F sebesar
1,668 dengan sig-F sebesar 0,272 yang lebih besar dari 5% (α = 0,05). Hal ini
terjadi dikarenakan pengelolaan arus kas operasi, arus kas investasi dan arus
kas pendanaan yang kurang optimal seperti masih banyaknya piutang yang belum
tertagih dan piutang yang telah jatuh tempo sehingga PT Mayora Indah Tbk
melakukan pinjam bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang untuk menambah
modal dalam menjalankan dan melanjutkan kegiatan operasional perusahaan atau
perusahaan maelakukan investasi.
Lebih singkatnya,
hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas yang terdiri dari arus kas operasi,
arus kas investasi dan arus kas pendanaan secara simultan tidak terdapat
pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Hasil pengujian secara
parsial menunjukkan bahwa variabel arus kas operasi, arus kas investasi dan
arus kas pendanaan tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap
profitabilitas (ROA).
g) Keterbatasan
Penelitian:
Keterbatasan
penelitian ini adalah
1. Variabel bebas yang
digunakan hendaknya tidak hanya arus kas saja karena masih banyak faktor-faktor
lain pada perusahaan yang dapat mempengaruhi profitabilitas seperti modal kerja
biaya opersional.
2. Penelitian ini menggunakan
sampel yang sedikit, sebaiknya menggunakan sampel yang lebih banyak dengan
karakteristik yang lebih beragam dari berbagai sektor dan memperpanjang periode
penelitian.
No comments:
Post a Comment