Thursday, April 28, 2022

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN DAN MANAJEMEN BIAYA

 

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 

Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang terdiri dari manual, dan bagianbagian komputer yang saling terkait dan melalui proses seperti mengumpulkan, mengklasifikasi, meringkas, menganalisis, dan, mengelola data untuk memberikan informasi kepada pengguna. Sistem informasi akuntansi memiliki tujuan bagian yang saling berhubungan, proses, dan output. Tujuan keseluruhan dari suatu sistem informasi akuntansi adalah untuk memberikan informasi kepada pengguna. Beberapa proses mungkin juga merupakan model-model keputusan resmi yang menggunakan input dan memberikan keputusan direkomendasikan sebagai output. Output dapat berupa laporan yang menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi pengguna.

Sistem informasi akuntansi memiliki dua sub-sistem utama: 

1. Sistem informasi akuntansi keuangan.

2. Sistem informasi manajemen biaya. Salah satu yang membedakan sub-sistem tersebut adalah pengguna dari informasi yang dihasilkan.


Sistem Informasi Akuntansi Keuangan

Output utama dari Sistem informasi akuntansi keuangan adalah informasi untuk pengguna eksternal. Mengolah transaksi ekonomi sebagai input (misalnya pembayaran upah, pembelian bahan) dan kemudian memproses input sesuai dengan aturan dan standar yang telah ditentukan (baku), misalnya saat ini Sistem Akuntansi Keuangan mengikuti standar internasional IFRS. 

Output yang dihasilkan seperti Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rughi, Laporan Cash Flow, yang umumnya digunakan oleh pihak luar (miaslnya investor, kreditor, pemerintah, dll). Sistem informasi akuntansi keuangan digunakan untuk pengambilan keputusan investasi, evaluasi, monitoring dan lainnya. 


Sistem Informasi Manajemen Biaya 

Sistem Informasi Manajemen Biaya menghasilkan output untuk pengguna internal, dengan menggunakan input dan proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan manajemen. Tiga tujuan utama Sistem Informasi Manajemen Biaya adalah: 

1. Menghitung biaya jasa, produk dan tujuan lain yang diinginkan oleh pihak manajemen 

2. Perencanaan dan pengendalian 

3. Pengambilan Keputusan 

Untuk memenuhi tujuan pertama, informasi yang diperlukan tergantung dari objek yang akan dihitung biayanya dan kebutuhan manajemen. Contoh, dibutuhkan informasi besarnya biaya produk untuk dapat menghitung nilai persediaan yang akan masuk dalam Laporan Posisi Keuangan, juga dibutuhkan untuk menghitung harga pokok penjualan. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Informasi lainnya yang dibutuhkan oleh manajer dalam melakukan analisis profitabilitas dan keputusan taktis. Informasi biaya produk juga digunakan bersama-sama dalam menentukan desain produk, pengembangan, pemasaran dan distribusi. 

Informasi biaya juga diperlukan untuk perencanaan dan pengendalian. Hal tersebut akan membantu manajer memutuskan apa yang harus dilakukan, mengapa hal itu harus dilakukan, bagaimana harus dilakukan dan seberapa baik itu sedang dilakukan. Informasi pendapatan dan biaya yang diinginkan dari satu produk baru menjadi input dalam penentuan target costing. 

Terakhir Sistem Informasi Biaya juga merupakan input penting bagi pengambilan keputusan. Contoh, ketika manajer harus memutuskan apakah akan menutup satu lini produk atau meneruskannya. Keputusan membeli dari luar atau memproduksi sendiri. Manajemen biaya tidak hanya digunakan untuk menghitung biaya produksi saja, tetapi merupakan input bagi manajemen untuk melaksanakan suatu keputusan, misalnya efisiensi biaya. Manajemen membutuhkan informasi seperti siklus waktu, kualitas, produktivitas produksi.


Sistem Yang Berbeda Untuk Tujuan Yang Berbeda 

Sistem informasi akuntansi keuangan dan manajemen biaya merupakan sistem yang digunakan untuk tujuan yang berbeda. Sistem informasi akuntansi yang terdiri dari 2 sub sistem: sistem informasi akuntansi biaya dan sistem informasi manajemen biaya. Sub-sistem informasi manajemen biaya terdiri dari Sistem Informasi Akuntansi Biaya dan Sistem Informasi Pengendalian Operasional. Tujuan dari kedua sistem informasi tersebut merupakan tujuan pertama dan kedua dari Sistem Informasi Manajemen Biaya yang sudah disebutkan di atas. Sedangkan output dari kedua sistem tersebut adalah untuk memenuhi tujuan ketiga yaitu pengambilan keputusan. 

Sistem Informasi Biaya adalah sub-sistem manajemen biaya dirancang untuk menetapkan atau membebankan biaya produksi ke produk yang dibuat, jasa dan objek biaya lainnya, dimana informasi tersebut dibutuhkan oleh manajer. Sedangkan Sistem Informasi Pengendalian Operasional adalah sub-sistem Informasi Manajemen Biaya yang dirancang untuk memberikan umpan balik yang akurat dan tepat waktu dan menilai kinerja manajer dan lain-lain dalam hal perencanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan. Sub-sistem Informasi Pengendalian Operasional memfokuskan pada hal-hal perbaikan dan penyempurnaan seluruh elemen yang ada di perusahaan (continuous improvement). 

Selain informasi biaya produksi, informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Manajemen Biaya juga dibutuhkan untuk perencanaan dan kontrol dan penciptaan rantai nilai (value chain). Untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan, perusahaan dituntut dapat memberikan “nilai” sesuai dengan harapan pelanggan. Melalui manajemen biaya diharapkan perusahaan dapat memenuhi harapan “nilai” pelanggan sesuai dengan kebutuhannya. Kualitas yang baik, harga yang bersaing, biaya servis yang rendah menjadi target pencapaian. Dan tujuan akhirnya adalah peningkatan profit. Sistem Informasi Manajemen biaya menjadi suatu yang sangat penting dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian dalam manajemen/perusahaan. 


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Biaya 

Persaingan yang semakin ketat, peraturan pemerintah, perkembangan dunia industri dan teknologi mempengaruhi perekonomian, industri dan perusahaan. Perusahaan yang ingin memenangkan persaingan harus dapat mengantisipasi perubahaan tersebut, dengan cara melakukan inovasi terus menerus, salah satunya dengan melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam Sistem Informasi Manajemen Biaya. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi Sistem Informasi Manajemen Biaya:

1. Persaingan Global 

Perkembangan komunikasi dan transportasi mempengaruhi perusahaan, terutama bagi perusahaan yang ada di pasar global. Perusahaan sudah tidak bisa hanya beroperasi dalam lingkup nasional, menggunakan komunikasi tradisional, transportasi konvensional. Perusahaan dituntut untuk dapat bersaing secara global maupun internasional. Implikasi perubahan tersebut perusahaan harus dapat menghasilkan informasi biaya produk yang akurat dan tepat. Dengan informasi biaya produk yang akurat, perusahaan akan mudah melakukan pengurangan biaya, peningkatan produktivitas dan pengambil keputusan, seperti tingkat profitabilitas suatu unit usaha atau produk. 

2. Pertumbuhan Industri Jasa 

Sektor industri sudah ditinggalkan, saat ini yang semakin diminati sector jasa. Hampir sebagian besar ekonomi dan tenaga kerja di dunia didominasi dari sector jasa. Perubahan yang cukup besar di sector jasa menuntut perusahaan yang bergerak di bidang jasa untuk memperbaiki kualitas dan inovasi dari sistem informasi manajemen biayanya agar bisa mengikuti pertumbuhan industi jasa dunia. 

3. Perkembangan Teknologi Informasi 

Terdapat tiga perkembangan teknologi saat ini yang sangat besar pengaruhnya bagi perusahaan, yaitu: 

a. Aplikasi yang terintegrasi, 

b. Tools yang mendukung, 

c. Ecommerce. 

Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan salah satu contoh penggunaan aplikasi yang terintegrasi. Dimana aplikasi tersebut menjadikan data yang dihasilkan real-time (saat itu juga). Otomasi informasi mempermudah manajer dalam pembuatan perencanaan dan pengambilan keputusan. 

PC (personal computer), OLAP (online analytic programs), DSS (decision support sistem) merupakan tools (alat) yang menunjang perkembangan teknologi informasi. Activity Based Costing software merupakan salah satu contoh dari OLAP. Ecommerce adalah salah satu bentuk bisnis yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan usahanya. Electronic Data Interchange (EDI), intenet trading, bar coding merupakan contoh E-commerce.

4. Perkembangan Lingkungan Manufaktur 

Lingkungan industri yang berubah menciptakan pendekatan-pendekatan yang dalam hal peningkatan kualitas, pengurangan persediaan yang berlebihan, pengurangan limbah dan pengurangan biaya produksi. Teori of Constraint, Just in Time dan Computer Integrated Manufacturing merupakan contoh pendekatan yang tercipta dari perkembangan lingkungan industri. 

5. Orientasi Pelanggan 

Perusahaan berusaha untuk memberikan nilai kepada para pelanggan melalui penciptaan competitive advantage. Value chain (rantai nilai) adalah kumpulan kegiatan mulai dari desain, pengembangan, produksi, pemasaran dan distribusi produk dan jasa kepada pelanggan. Kunci keberhasilan adalah perusahaan harus dapat menciptakan “nilai” bagi pelanggan di setiap rantai tersebut. Bagian mana yang merupakan bagian penting bagi pelanggan. Produk baru, produk berkualitas, kualitas lingkungan, distribusi produk yang cepat, dan lainnya. 

6. Perkembangan Produk Baru 

Perencanaan dan pengembangan produk sehingga menghasilkan produk yang dijual di masyarakat merupakan hasil inovasi yang selalu dikembangkan terus menerus. Perusahaan akan selalu berusaha menghasilkan produk yang memiliki fungsi dan manfaat sesuai dengan harapan konsumen, atau bahkan melebihi harapan. Melalui inovasi produk-produk baru, tuntutan konsumen diharapkan dapat terpenuhi dan produk dapat diterima dan laku di pasaran. Sebagai contoh handphone berkembang mulai dari sekedar sebagai alat komunikasi, saat ini kemampuannya yaitu tersambung internet, memotret, merekam, mendengarkan radio serta sebagai mini notebook. 

7. Manajemen Kualitas 

Dilihat dari sudut manajemen operasional, kualitas produk merupakan salah satu kebijakan pentig dalam meningkatkan daya saing produk yang harus memberi kepuasan kepada konsumen melebihi atau paling tidak sama dengan kualitas produk dari pesaing. Sedangkan Manajemen kualitas adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan/organisasi untuk meyakinkan bahwa produk yang dihasilkan sudah sesuai dengan harapan konsumen. 

8. Waktu 

Waktu merupakan elemen penting dalam dunia usaha. Istilah time is money sangat berlaku dalam bisnis. Menghasilkan produk secara tepat waktu, memberikan pelayanan (jasa) tepat waktu. Pelayanan yang diberikan kepada konsumen lama akan membuat konsumen tersebut kecewa dan tidak akan kembali lagi. Produktivitas karyawan pun berhubungan dengan waktu. Dengan waktu yang telah ditentukan harapannya produk yang dibuat sesuai dengan yang direncanakan. 

9. Efisiensi 

Seiring dengan pentingnya waktu dalam dunia bisnis, efisiensi pun menjadi faktor yang mempengaruhi akuntansi manajemen suatu perusahaan. Tanpa efisiensi akan menyebabkan bertambahnya biaya produksi atau biaya jasa.

No comments: