Friday, December 2, 2022

Aktivity and Behavior Akuntansi Dalam Konteks Alquran dan Hadis

 

Sesuai Alquran surat Albaqarah ayat 282 yang berbunyi sebagai berikut: 

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaoioklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. 

Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; 

Maka dengan surat diatas apabila kita melakukan transaksi antara sesama manusia hendaklah dicatatkan dikarenakan setiap insan agar tidak lupa apa yang telah dilakukan selama bertransaksi. 

Behavior (Tingkah Laku) setiap insan dalam melakukan bisnis syariah diperkenankan melakukan transaksi yang menggambarkan sesuai dengan alquran dan hadis misalnya seorang pebisnis menjual praduk yang memiliki bahan baku sampai prodak jadinya nya mengandung yang halal dan dalam behavior (tingkah laku) dalam berdagang tercermin dengan yang islami. Dimana diperkuat dengan ayat berikut:

Surat Hud ayat 84-85 dengan terjemahannya adalah: 

“Dan kepada (penduduk) Madyan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (mampu) dan sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat)." 

“Dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan”. 

Surat Al-Isra’ ayat 35 dengan terjemahannya adalah: 

“Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. 

Hadis Rasulullah SAW, „‟Janganlah kalian banyak bersumpah ketika berdagang, sebab cara seperti itu melariskan dagangan lalu menghilangkan keberkahannya.‟‟ (HR Muslim). 

Hadis Rasulullah SAW, “Tidaklah seseorang menimbun barang, melainkan pelaku maksiat.‟‟ (HR Muslim). 

Hadis Rasulullah SAW, “Mengapa engkau tidak meletakkannya dibagian atas agar orang-orang dapat melihatnya. Barang siapa yang melakukan penipuan, maka ia tidak termasuk golonganku.‟‟ (HR Muslim).


Cantoh Kasus Dalam Perspektif Islam 

a. Pada zaman Rasulullah terjadi suatu perdagangan dimana, seorang pedagang muslim berdagang dengan prodak yang haram, dimana seorang muslim tersebut yang tujuannya tersebut untuk menghasilkan laba yang besar. 

b. Pemerintahan dalam penjualan minyak skala subsidi dimana sistem sosialnya tidak memihak kepada masyarakat, pada saat terjadi inflasi maka sebagian besar masyarakat berpendapatan kecil tidak mampu membeli bahan bakar tersebut, sedangkan yang merasakan samanya subsidi, pada saat inflasi dapat membeli dengan harga subsidi tersebut.

No comments: