Sistem akuntansi yang dirancang dan dijalankan
secara baik akan menjamin dilakukannya prinsip stewardship dan accountability
dengan baik pula.
Untuk menghasilakan laporan keuangan sector public
yang relevan dan dapat diandalkan, terdapat beberapa kendala
(constraints) yang dihadapi akuntansi sector public. Hambatan tersebut adalah:
1.
Objektivitas
Objektifitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan
yang relevanan. Laporan keuangan disajikan oleh manajemen untuk melaporkan
kinerja yang telah dicapai oleh manajemn selama periode waktu tertentu kepada
pihak eksternal yang menjadi stakeholder organisasi.
2.
Konsistensi
Konsistensi mengacu pada penggunaan metode atau teknik akuntansi yang
sama untuk menghasillalkn laporan keuangan organisasi selama beberapa periode
waktu secara berturut–turut. Tujuannya adalah agar laporan keuangan dapat diperbandingkan kinerjanya
dari tahun ke tahun.
3.
Daya banding
Laporan keuangan sector public hendaknya dapat
diperbandingkan antar periode waktu dan dengan instansi lain yang sejenis.
Dengan demikian, daya banding berarti bahwa laporan keuangan dapat digunakan
untuk membandingkan kinerja organisasi dengan organisasi lain yang sejenis.
4.
Tepat waktu
Laporan keuangan harus disajikan tepat wakktu agar
dapat digunakan sebagai dasr pengambilan keputusan ekonomi, social, dan politik
serta unuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.
5.
Ekonomis dalam penyajian laporan
Penyajian laporan keuangan membutuhkan biaya.
Semamkin banyak informasi yang dibutuhkan semain besra pula biaya yang
dibutuhkan.
6.
Materialitas
PERLUNYA SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Akuntansi merupakan aktivitas jasa untuk menyediakan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan.
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Standar akuntansi merupakan pedoman atau
prinsip-prinsip yang mengatur perlakuan akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan untuk tujuan pelaporan kepada para pengguna lalporan keuangan. Ada
beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam penetapan standar akuntansi,
antara lain:
1.
Standar memberikan pedoman
tentang informasi yang harus disajikan dalam laporan posisi keuangan, kinerja,
dan aktivitas sebuah organisasi bagi seluruh pengguna informasi.
2.
Standar memberikan petunjuk dan
aturan tindakan bagi auditor yang memungkinkan pengujian secara hati–hati dan
independen saat menggunakan keahlian dan integritasnya dalam mengaudit laporan
suatu organisasi serta saat membuktikan kewajarannya.
3. Standar memberikan petunjuk
tentang kumpulan data yang perlu disajikan yang berkaitan dengan berbagai
variable yang patut dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi,
perencanaan serta regulasi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta
tujuan social lainnya.
TEKNIK–TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
Terdapat beberapa teknik akuntansi keuangan yang
dapat diadopsi oleh sektor publik yaitu:
1.
Akuntansi Anggaran
Teknik akuntansi anggran merupakan teknik akuntansi
yang menyajikan jumlah yang dianggarkan dengan jumlah actual dan dicatat secara
berpasangan (double entry).
2.
Akuntansi Komitmen
Akuntansi komitmen adalah sistem akuntansi yang
mengakui transaksi dan mencatatnya pada saat order dikeluarkan. Tujuan
utama akuntansi komitmen adalah: Untuk pengendalian anggaran. Agar
manajer dapat mengendalikan anggaran, ia perlu mengetahui berapa besar anggaran
yang telah dilaksanakan atau digunakan jika dihitung berdasarakan order yang
telah dikeluarkan.
3.
Akuntansi Dana
Pada organisasi sector public masalah utama yang
dihadapi adalah pencarian sumber dana dan alokasi dana.
4.
Akuntansi kas
Penerapan akuntansi kas pendapatan dicatat pada
saat kas diterima dan pengeluaran dicatat ketika kas dikeluarkan.
5.
Akuntansi Akrual
Akuntansi akruar dianggap lebih
baik daripada akuntansi kas. Teknik akuntansi berbasis akruar diyakini dapat
menghasilkan laporan keuangan yang lebih dapat dipercaya, lebih akurat,
komprehensif, dan relevan untuk pengambilan keputusan ekonomi, social, dan
politik.
Perbedaan antara akuntansi
berbasis kas dengan akuntansi berbasis akrual dapat dilihat sebagai berikut:
1.
Basis Kas: Penerimaan kas –
Pengeluaran kas = Perubahan kas.
2.
Basis Akrual: Pendapatan (income)
– Biaya – biaya = Rugi/laba (surplus/defisit)
3.
Pendapatan (income): Penerimaan
kas selama satu periode akuntansi – saldo awal piutang + saldo akhir piutang
4.
Biaya: Kas yang dibayarkan selama
satu periode akuntansi – saldo awal utang + saldo akhir utang.
No comments:
Post a Comment