Menurut Ellen A. Benowitz,
motivasi adalah “kekuatan yang menyebabkan individu bertindak dengan cara
tertentu. Orang punya motivasi tinggi akan lebih giat bekerja, sementara yang
rendah akan sebaliknya.”[1] John R.Schemerhorn, et.al. mendefinisikan motivasi sebagai “mengacu
pada pendorong di dalam diri individu yang berpengaruh atas tingkat, arah, dan
gigihnya upaya seseorang dalam pekerjaannya.”[2] Laurie J.Mullins mendefinisikan
motivasi sebagai “arahan dan kegigihan tindakan.
Sehubungan dengan dunia kerja, terdapat 2 jenis motivasi
yaitu :
1.
Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang menjadi aktif
atau berfungsinya tidak perlu ada perangsang dari luar, karena dalam diri
setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian,
tingkah laku yang dilakukan seseorang disebabkan oleh kemauan sendiri bukan
dorongan dari luar. Motivasi intrinsik berhubungan dengan reward nyata seperti gaji, keamanan posisi,
promosi, kontrak, lingkungan kerja, dan kondisi kerja. Sebagian besar dari reward nyata ini ada di level organisasi dan
berada di luar kewenangan manajer selaku individu.
2.
Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik merupakan motif yang aktif dan
berfungsi karena adanya dorongan atau rangsangan dari luar. Tujuan yang
diinginkan dari tingkah laku yang digerakkan oleh motivasi ekstrinsik terletak
diluar tingkah laku tersebut.
Dalam mengukur motivasi karyawan motivasi
intrinsik diukur dengan indikator
1. Prestasi
adalah pemberian kesempatan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang
berpotensi.
2. Penghargaan
adalah pemberian penghargaan kepada karyawan atas hasil kerja untuk
mengembangkan diri.
3. Tanggung
jawab adalah tugas karyawan agar memahami dengan benar peran dan wewenang yang
diberikan oleh perusahaan.
4.
Kesempatan maju dan berkembang adalah
kesempatan karyawan untuk maju dan berkembang dalam hal pekerjaan.
Sedangkan pendorong kerja yang bersumber dari luar
karyawan sebagai individu,berupa suatu kondisi yang mengharuskannya
melaksanakan pekerjaan secara maksimal.
1. Motrivasi
ekstrinsik diukur dengan indicator:
2. Kompensasi
adalah besarnya imbalan yang diberikan kepada karyawan, selain upah/ gaji.
3. Status
adalah tingkat keberadaan sosial karyawan dalam pekerjaan.
4. Supervisi
(pengawasan) adalah pengawasan dari atasan kepada karyawan.
5.
Kompetisi adalah persaingan dalam pekerjaan.
Contoh spesifik motivasi intrinsic dan
motivasi ekstrinsik
Contoh
motivasi intrinsic misalnya seorang mahasiswa yang tidak hadir karena sakit
pada mata kuliah manajemen strategi ingin memperoleh ilmu pengetahuan dari
pelajaran tersebut maka dia bersungguh-sungguh mempelajari materi yang telah
dipelajari pada pertemuan itu dengan belajar dari temannya tanpa suruhan dari
orang lain.
Sebaliknya
motivasi ekstrinsik contohnya, mahasiswa tersebut belajar karena adanya
suruhan, ajakan atau paksaan dari orang lain kondisi yang demikian akhirnya ia
mau belajar.
No comments:
Post a Comment