Sunday, November 23, 2014

MEMAHAMI MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK


Menurut Ellen A. Benowitz, motivasi adalah “kekuatan yang menyebabkan individu bertindak dengan cara tertentu. Orang punya motivasi tinggi akan lebih giat bekerja, sementara yang rendah akan sebaliknya.”[1] John R.Schemerhorn, et.al. mendefinisikan motivasi sebagai “mengacu pada pendorong di dalam diri individu yang berpengaruh atas tingkat, arah, dan gigihnya upaya seseorang dalam pekerjaannya.”[2] Laurie J.Mullins mendefinisikan motivasi sebagai “arahan dan kegigihan tindakan.

Sehubungan dengan dunia kerja, terdapat 2 jenis motivasi yaitu :
1.      Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu ada perangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian, tingkah laku yang dilakukan seseorang disebabkan oleh kemauan sendiri bukan dorongan dari luar. Motivasi intrinsik berhubungan dengan reward nyata seperti gaji, keamanan posisi, promosi, kontrak, lingkungan kerja, dan kondisi kerja. Sebagian besar dari reward nyata ini ada di level organisasi dan berada di luar kewenangan manajer selaku individu. 
2.      Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik merupakan motif yang aktif dan berfungsi karena adanya dorongan atau rangsangan dari luar. Tujuan yang diinginkan dari tingkah laku yang digerakkan oleh motivasi ekstrinsik terletak diluar tingkah laku tersebut.

Dalam mengukur motivasi karyawan motivasi intrinsik diukur dengan indikator
1.      Prestasi adalah pemberian kesempatan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang berpotensi.
2.      Penghargaan adalah pemberian penghargaan kepada karyawan atas hasil kerja untuk mengembangkan diri.
3.      Tanggung jawab adalah tugas karyawan agar memahami dengan benar peran dan wewenang yang diberikan oleh perusahaan.
4.      Kesempatan maju dan berkembang adalah kesempatan karyawan untuk maju dan berkembang dalam hal pekerjaan.

Sedangkan pendorong kerja yang bersumber dari luar karyawan sebagai individu,berupa suatu kondisi yang mengharuskannya melaksanakan pekerjaan secara maksimal.
1.      Motrivasi ekstrinsik diukur dengan indicator:
2.      Kompensasi adalah besarnya imbalan yang diberikan kepada karyawan, selain upah/ gaji.
3.      Status adalah tingkat keberadaan sosial karyawan dalam pekerjaan.
4.      Supervisi (pengawasan) adalah pengawasan dari atasan kepada karyawan.
5.      Kompetisi adalah persaingan dalam pekerjaan.

Contoh spesifik motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik
Contoh motivasi intrinsic misalnya seorang mahasiswa yang tidak hadir karena sakit pada mata kuliah manajemen strategi ingin memperoleh ilmu pengetahuan dari pelajaran tersebut maka dia bersungguh-sungguh mempelajari materi yang telah dipelajari pada pertemuan itu dengan belajar dari temannya tanpa suruhan dari orang lain.
Sebaliknya motivasi ekstrinsik contohnya, mahasiswa tersebut belajar karena adanya suruhan, ajakan atau paksaan dari orang lain kondisi yang demikian akhirnya ia mau belajar.



No comments: