Analisis
laporan keuangan adalah mengkonversi data dari laporan keuangan menjadi
informasi yang bermanfaat. Analisis laporan keunagan menjadi sangat penting
karena beberapa hal. Dunia bisnis mengalami pergerakan menuju privatisasi
perusahaan publik, liberalisasi perdagangan, investasi dan kebijakan mata uang.
Hal ini menimbulkan peningkatan yang tajam dalam perdagangan internasional dan investasi.
Perkembangan teknologi seperti pengumpulan informasi, proses informasi, dan
komunikasi memungkinkan untuk membuat informasi keuangan dan non keuangan tersedia di
seluruh dunia secara online.
Ketersediaan dan komunikasi
informasi sangat penting untuk efisiensi pasar global. Pihak-pihak yang saling
melakukan hubungan bisnis seringkali tinggal di negara yang bebeda. Mereka
harus mampu untuk mengakses laporan keuangan dan memahaminya untuk membuat
keputusan. Pihak-pihak yang melakukan investasi langsung/tidak langsung atau
jual beli barang dan jasa di negara lain perlu informasi keuangan untuk
melakukan transaksi bisnis. Pada bab ini, akan dijelaskan beberapa alasan
penting untuk meningkatkan tingkat kebutuhan akan analisis laporan keuangan.
A.
Alasan-Alasan
Untuk Analisis Laporan Keuangan Internasional
Peningkatan
aktivitas pasar internasional secara signifikan mengharuskan analisis laporan
keuangan. Alasannya antara lain :
1.
Ketersediaan Return
yang tinggi pada Investasi di Negara Lain
Investor, khususnya institutional investor seringkali tertarik dengan return yang
tinggi yang dapat mereka peroleh di beberapa negara berkembang di Asia dan
Amerika Latin. Return yang tinggi seringkali tidak diperoleh pada investasi
dinegara maju. Kesempatan investasi di negara-negara berkembang adalah
investasi pada surat-surat berharga perusahaan bisnis dan pemerintahan.
2.
Diversifikasi Risiko
Investor banyak yang tertarik pada
diversifikasi risiko. Mereka menginvestasikan dananya tidak dalam satu jenis perusahaan,
tetapi ke beberapa jenis perusahaan untuk menurunkan risiko yang disebabkan
oleh fluktuasi return. Jika
diinvestasikan pada satu jenis perusahaan, mungkin terjadi fluktuasi return, sehingga mereka mereka memilih diinvestasikan ke
beberapa jenis perusahaan dengan harapan resiko yang mereka terima lebih kecil.
3.
Positioning untuk
alasan Kompetitif
Banyak perusahaan melakukan investasi
langsung ke negara yang berbeda yang akan mendapatkan posisi pada pasar
tertentu. Negara-negara berkembang yang memiliki populasi penduduk yang cukup
banyak yang menjadi target konsumen produk-produk dari perusahaan- perusahaan
di negara maju. Permintaan konsumen di negara berkembang mengalami peningkatan
yang tajam.
Selain itu, investasi langsung ke negara
yang berkembang adalah untuk mendapatkan bahan baku dan tenaga kerja yang lebih
murah. Dengan penerapan teknologi, cost
produksi lebih murah dengan kualitas yang bagus akan mampu berkompetisi dengan
produk perusahaan lain yang sejenis.
4.
Peningkatan Investasi
pada Mata Uang Asing
Ketika mata uang suatu negara menjadi
lebih kuat dan bernilai terhadap mata uang negara lain, nilai investasi yang di
buat pada mata uang tersebut juga meningkat. Misalnya saja warga negara
Indonesia melakukan investasi pada US dolar. Jika nilai dolar naik terhadap
rupiah, hal ini akan meningkatkan investasinya.
5.
Tidak Adanya Batasan
Kepemilikan Modal di suatu Perusahaan
Dulu beberapa negara memberikan batasan
kepemilikan modal suatu perusahaan asing terhadap perusahaan nasional. Misalnya
saja, Brazil membatasi kepemilikan asing hanya 40% dari total saham. Akan
tetapi, sekarang batasan-batasan ini mulai dihapuskan. Sehingga perusahaan
asing bisa memilki 100% saham dan mengawasi operasi perusahaan sesuai dengan
keinginannya.
6.
Analisis Industri dan
Pesaing
Perusahaan-perusahaan yang ikut serta
dalam perdagangan global dan investasi seringkali perlu untuk menganalisis
laporan keuangan dari pesaing mereka dan perusahaan terbaik dalam industri. Hal
ini membuat mereka tau akan trend terbaru dan memperoleh pengetahuan tentang
kekuatan dan kelemahan mereka. Hal ini sangat penting ketika hanya sedikit pemain
yang berperan dalam pasar. Banyak keputusan seperti harga barang dan jasa
sangat dipengaruhi oleh rencana, strategi, kapasitas, inovasi dan pengembangan
yang dilakukan pesaing.
7.
Keputusan-Keputusan
yang Terlibat dalam Transaksi Bisnis
Informasi keuangan sangat diperlukan
untuk membuat keputusan dalam menjalankan bisnis. Misalnya saja, sebelum
memberikan kredit, kreditur harus tau informasi keuangan debitur untuk
memastikan dananya bisa dikembalikan. Laporan keuangan juga sangat membantu
dalam negoisasi harga antara penjual dan pembeli.
B. Masalah yang Muncul Pada Ketersediaan
Informasi Keuangan
Terdapat
beberapa faktor yang mempersulit untuk memperoleh dan menggunakan informasi
keuangan tentang entitas ekonomi di negara lain. Beberapa permasalahan ini
cukup serius dan memerlukan perhatian dari profesi akuntansi, pengawas pasar
modal, perusahaan multinasional dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
masalah ini.
Banyak
jasa keuangan yang menyediakan informasi keuangan khusus suatu negara dan
perusahaan ini. Informasi seperti ini tersedia dalam bentuk hardcopy maupun online. Sekarang kita akan memfokuskan pada beberapa hal yang
mengacu pada ketersediaan informasi keuangan di pasar global.
1. Reabilitas Data
Banyak negara berkembang tidak memiliki
sistem yang mampu mengakumulasi data dan beberapa kasus, data yang dikumpulkan
mungkin menunjukkan kinerja yang lebih baik daripada yang sebenarnya. Data yang
tidak reliable ini menjadi masalah umum di negara miskin. Masalah ini tentunya
harus dikurangi.
2. Kecukupan dalam
Pengungkapan
Di banyak negara termasuk di
beberapa negara industri pengungkapan biasanya dibatasi hanya untuk memenuhi
kewajiban hukum. Beberapa laporan keuangan yang diwajibkan disebagian besar
negara tidak dipublikasikan di negara lain.
Pasar modal global mendorong
perusahaan-perusahaan yang ingin mendapakan dana dari sumber-sumber di luar
negeri untuk melakukan pengungkapan mengenai berbagai informasi yang dibutuhkan
oleh investor, kreditor, pengawas pasar modal, dan pihak-pihak yang berkaitan.
3. Timeliness of
Information
Agar berguna, informasi harus cukup
relevan dan juga tepat waktu hal ini penting bagi pengguna informasi untuk menerima
informasi cukup awal sehingga informasi ini relevan dengan kebutuhan. Biasanya,
rentang waktu antara akhir tahun dan ketersediaan informai keuangan adalah
dalam hitungan bulan. Di banyak negara, laporan keuangan biasa dipublikasikan
empat bulan atau lebih dari akhir tahun fiskal. Rentang waktu yang terlalu lama
menyebabkan laporan keuangan tidak akurat dan bermanfaat lagi. Dengan
pengembangan teknologi dalam pengumpulan data dan pemrosesan informasi, rentang
waktu ini dapat diperpendek.
4. Bahasa dan Terminologi
Masalah komunikasi yang paling
utama adalah mengenai perbedaan bahasa. Untuk mengatasi masalah ini bahasa
Inggris menjadi bahasa yang diterima dalam dunia bisnis. Perbedaan terminologi,
meskipun menggunakan bahasa yang sama akan menyebabkan kesulitan. Dalam
beberapa kasus, perbedaan terminologi memiliki arti yang berbeda sehingga
menyebabkan penafsiran yang berbeda pula. Analis keuangan dan investor harus
cepat beradaptasi dengan perbedaan terminologi sehingga tidak timbul perbedaan
definisi. Misalnya saja pengertian “kas dan setara kas” mungkin berbeda di tiap
negara.
5. Perbedaan Mata Uang
Perbedaan mata uang yang digunakan
perlu suatu penyesuaian. Investor dan analis keuangan harus paham pada
perbedaan mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan sehingga mereka mampu
untuk menganalisis informasi keuangan dengan baik tanpa terganggu perbedaan
mata uang.
6. Perbedaan Format
Laporan Keuangan
Format laporan keuangan tidak sama
di tiap negara. Terdapat variasi dalam penyajian, klasifikasi, perbedaan
rekening, dan periode yang digunakan untuk membedakan aktiva lancar dan tidak
lancar. Hal ini tampak pada penyajian neraca yang berbeda antara perusahaan
Jerman, Amerika Serikat, dan Inggris. Penyajian neraca di Jerman pada bagian
debet dimulai dengan Aktiva Tetap diikuti oleh aktiva lancar sedangkan di
bagian kredit dimulai dari modal saham diikuti oleh hutang. Aktiva tetap
meliputi aktiva tidak berwujud, tanah, bangunan, peralatan, dan investasi. Di
Amerika Serikat, aktiva lancar disajikan sebelum aktiva tidak lancar dalam
neraca. Aktiva tetap meliputi tanah, bangunan, peralatan dan investasi.
Dibagian kredit, utang disajikan sebelum modal saham. Penyajian neraca di
Inggris sangat unik. Setelah aktiva tetap (meliputi aktiva tidak berwujud,
aktiva berwujud dan investasi), disajikan aktiva lancar kemudian utang lancar.
Kemudian total ditunjukkan sebagai total aktiva dikurangi utang lancar.
Dibagian kredit disajikan utang (selain utang lancar diikuti modal saham).
C. Trend Penyajian Laporan Keuangan
Telah
dijelaskan sebelumnya bahwa pengungkapan atas laporan keuangan menjadi trend saat
ini. Banyak faktor eksternal yang memepengaruhi trend ini. Institusi seperti
IASC, IFAC, Uni Eropa, dan IOSCO menjadi pendorong utama. Institusi tersebut
mendorong anggotanya untuk melakukan pengungkapan laporan keuangan secara
sukarela. Faktor utama yang memotivasi mereka dalam melakukan pengungkapan adalah
untuk kepentingan mereka sendiri. Pemain-pemain dalam perdagangan internasional
harus mengungkapkan laporan keuangannya secara sukarela untuk membantu mereka
dalam upaya mendapatkan tujuan investasi dan perdagangan.
1. Perbedaan prinsip
akuntansi dan praktek bisnis
Penyajian laporan keuangan sangat
dipengaruhi oleh prinsip akuntansi. Perbedaan praktek akuntansi tentunya akan
menimbulkan perbedaan dalam pelaporannya. Hal ini tentunya menjadi penghambat
bagi pengguna informasi keuangan yang berasal dari luar negeri dan tidak
memahami prinsip akuntansi yang diterapkan di negara itu. Pengungkapan atas
laporan keuangan menjadi salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut.
2. Perbedaan Praktek
Bisnis
Masalah utama dalam analisis
laporan keuangan adalah pengaruh lingkungan operasi bisnis yang berbeda.
Interpretasi analisis laporan keuangan sulit dilakukan karena perbedaan praktek
bisnis antar negara, misalnya saja debt ratio. Perusahaan jepang umumnya memiliki
hutang bank yang besar karena sumber pendanaan utama di negara tersebut berasal
dari bank. Bank di Jepang bersedia memberikan pinjaman dana yang besar kepada
perusahaan yang memiliki earning yang tinggi dengan kata lain perusahaan yang
memiliki kinerja yang memuaskan. Hal ini mungkin berbeda jika terjadi di negara
lain. Selain itu sangat penting untuk memahami perbedaan budaya dan ekonomi
untuk melakukan analisis laporan keuangan secara tepat.
D. Analisis Laporan Keuangan
Tujuan
dari analisis laporan keuangan adalah untuk menyaring informasi yang berguna
dalam pengambilan keputusan. Untuk memenuhi hal ini, berbagai pendekatan
digunakan. Salah satu pendekatan adalah analisis dilakukan pada laporan tahunan
yang berisi laporan keuangan, catatan atas laporan keuangan, dan informasi
penting lainnya seperti kebijakan manajemen, inovasi dan pengembangan produk,
kondisi pasar, dan rencana perusahaan. Review yang menyeluruh terhadap laporan
tahunan mungkin dapat memberikan pemahaman atas kinerja perusahaan, posisi
keuangan, dan kemungkinan operasional di masa yang akan datang. Pendekatan ini
tidak memerlukan pembandingan dengan perusahaan lain. Kelemahannya tidak bisa
mengetahui pembandingan secara internasional dengan perusahaan sejenis. Jika
terdapat pembandingan antar perusahaan dapat dilakukan analisis dengan dua cara
yaitu analisis rasio keuangan dan analisis trend.
1. Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan memberikan
informasi awal untuk mengevaluasi kinerja dan posisi keuangan. Ini dapat
membantu pengambilan keputusan dalam menilai faktor-faktor seperti resiko
kredit dan potensi earning. Analis keuangan harus memahami kerangka akuntansi,
praktek bisnis dan lingkungan operasi sebelum melakukan analisis rasio keuangan
untuk mencegah analisis yang keliru. Di bawah ini menyajikan penjelasan
mengenai rasio yang sering digunakan dalam analisis keuangan.
Rasio
Keuangan
Klasifikasi
|
Deskripsi
|
Rasio
|
Perhitungan
|
Liquidity
Ratios (Solvency Ratios)
|
Mengukur
kemampuan jangka pendek perusahaan untuk membayar hutang yang jatuh tempo.
|
Current
Ratio untuk menentukan kemampuan membayar hutang jangka pendek.
|
Aktiva
lancar
Utang
lancar
|
Activity
Ratios (turnover ratios/eficiency ratios)
|
Mengukur
efektivitas perusahaan dalam mengelola asetnya
|
Inventory
Turnover untuk mengukur seberapa cepat persediaan yang dapat dijual
|
HPP
Rata-rata
persediaan
|
Profitability
Ratios
|
Mengukur
tingkat keberhasilan atau kegagalan perusahaan untuk periode tertentu
|
Profit margin
Untuk
membandingkan dengan margin pesaing
Rate of return of
asset
Mengukur
efisiensi laba terhadap aktiva
Rate of return on net
worth
Untuk
mengukur efisiensi laba terhadap modal saham
|
Laba
bersih
Penjualan
Laba
bersih
Rata-rata
total aktiva
Laba
bersih
Rata-rata
net worth
|
Coverage
ratios ( leverage ratios/capital structure ratios)
|
Mengukur
tingkat jaminan untuk kreditor dan investor jangka panjang
|
Debt ratio
Untuk
menganalisis kemampuan membayar utang jangka panjang
|
Utang
jangka panjang
Total
aktiva
|
a.
Keterbatasan Umum
Analisis Rasio Keuangan
Rasio analisis memiliki beberapa
keterbatasan disamping kompleksitas yang disebabkan oleh perbedaan standar
akuntansi dan praktek bisnis di seluruh dunia.
·
Rasio keuangan
didasarkan pada history cost disebagian besar negara. Pengguna laporan keuangan
mungkin membuat kesalahan asumsi bahwa cost merefleksikan current cost.
Hasilnya mungkin tidak sesuai dengan yang diharapkan.
·
Sejumlah rekening yang
timbul dari estimasi, misalnya depresiasi dan amortisasi, rasio keuangan yang
dibuat akan memiliki kelemahan dalam efektifitasnya untuk pembandingan antar
perusahaan.
·
Perusahaan yang berbeda
menggunakan alternatif yang berbeda yang diperbolehkan oleh standar akuntansi.
Contohnya meliputi :
-
Penilaian persediaan :
LIFO,FIFO
-
Metode depresiasi :
garis lurus, doble declining balance
-
Perlakuan luar biasa :
penghentian operasi dll
Penggunaan metode yang berbeda membuat
pembandingan antar perusahaan sulit dilakukan.
·
Banyak
informasi-informasi penting tidak dimasukkan dalam laporan keuangan. Misalnya
hubungan dengan tenaga kerja, pengembangan teknologi, investasi pada teknologi
baru, dan akitivitas pesaing. Meskipun informasi tersebut penting untuk masa
depan perusahaan, tetapi tidak dimasukkan kedalam sistem akuntansi. Tidak
adanya informasi seperti ini didalam rasio keuangan menyebabkan manfaat rasio
keungan tidak maksimal.
b.
Analisis ratio keuangan
internasional
·
Perbedaan kerangka
akuntansi di tiap negara menyebabkan pembandingan rasio keuangan sulit dilakukan.
·
Perbedaan lingkungan
operasi. Praktik bisnis yang tidak seragam ditiap negara dapat mempengaruhi
profit margin. Selain itu, ditiap negara memilki orientasi laporan keuangan
yang berbeda, yang menyebabkan perbedaan penyajian laporan keuangan. Di beberapa
negara mungkin orientasi laporan keuangan kepada investor, tetapi ada juga
negara yang berorientasi kepada kreditor. Jika pengguna rasio keuangan tidak
memahami perbedaan tersebut dapat menimbulkan kesimpulan atau keputusan yang
salah.
·
Pengaruh pajak. Untuk
mengurangi pajak, hal ini menjadi praktek yang umum di beberapa negara untuk
menyajikan laporan keuangan yang bertujuan untuk meminimalkan laba yang
dilaporkan.
·
Keakuratan data. Telah
dijelaskan sebelumnya, bahwa di sebagian negara berkembang tidak memiliki
sistem yang mampu mengumpulkan data yang reliable. Selain itu juga sering
ditemukan bahwa data yang ada menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan
dengan kenyataannya. Rasio keuangan akan baik jika data yang digunakan juga
baik. Rasio keuangan yang dihasilkan dari data yang tidak akurat akan
menimbulkan ketidakakuratan.
2. Analisis Trend
Analisis ratio hanya
untuk satu periode atau satu tanggal tertentu. Analisis trend menyajikan
informasi untuk dua atau lebih tanggal atau periode untuk pembandingan.
Analisis trend seperti ini memberikan informasi tentang perubahan yang terjadi
pada suatu item dan tingkat perubahannya. Biasanya perusahaan menyajikan 5-10
tahun ringkasan untuk item-item tertentu dan rasio-rasio dalam laporan keuangan
tahunan.
Analisis trend dapat digunakan untuk
mengevaluasi tingkat pertumbuhan suatu perusahaan dalam rentang waktu tertentu.
Selain itu, juga bisa digunakan
untuk membandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain. Jika pembandingan
dilakukan dengan perusahaan yang menggunakan mata uang yang berbeda, tidak
perlu dilakukan konversi mata uang, karena trend yang dihasilkan berupa
persentase, bukan dalam jumlah mata uang. Konversi mata uang akan menimbulkan
distorsi pada trend yang dibuat, karena biasanya konversi menggunakan nilai
tukar tertentu, misalnya nilai tukar akhir tahun, sehingga tidak merefleksikan
data yang nyata pada tanggal transaksi.
Terdapat dua kelemahan utama analisis
trend. Pertama, tahun dasar yang digunakan dalam analisis trend berdampak
jangka panjang. Munculnya item-item yang tidak biasa pada tahun dasar dapat
mendistorsi trend jangka panjang. Kedua, tahun dasar tidak boleh bernilai
negatif karena trend tidak dapat dibuat menggunakan nilai negatif.
DAFTAR
PUSTAKA
Gernoon,
Meek. 2007, Akuntansi Perspektif Internasional (Edisi 5), Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Trisnawati,
Wasisto, dan Sholihin.2005, Akuntansi Internasional, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta Edisi 2005-2006.
No comments:
Post a Comment