Thursday, December 4, 2014

MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN



A.     DEFINISI KERUSAKAN LINGKUNGAN
Kerusakan lingkungan adalah deteriorasi lingkungan dengan hilangnya sumber daya air, udara, dan tanah; kerusakan ekosistem dan punahnya fauna liar. Kerusakan lingkungan adalah salah satu dari sepuluh ancaman yang secara resmi diperingatkan oleh High Level Threat Panel dari PBB. The World Resources Institute (WRI), UNEP (United Nations Environment Programme), UNDP (United Nations Development Programme), dan Bank Dunia telah melaporkan tentang pentingnya lingkungan dan kaitannya dengan kesehatan manusia, pada tanggal 1 Mei 1998.
Kerusakan lngkungan terdiri dari berbagai tipe. Ketika alam rusak dihancurkan dan sumber daya menghilang, maka lingkungan sedang mengalami kerusakan. Environmental Change and Human Health, bagian khusus dari laporan World Resources 1998-99 menjelaskan bahwa penyakit yang dapat dicegah dan kematian dini masih terdapat pada jumlah yang sangat tinggi. Jika perubahan besar dilakukan demi kesehatan manusia, jutaan warga dunia akan hidup lebih lama. Di negara termiskin, satu dari lima anak tidak bisa bertahan hidup hingga usia lima tahun, terutama disebabkan oleh penyakit yang hadir karena keadaan lingkungan yang tidak baik. Sebelas juta anak-anak meninggal setiap tahunnya, terutama disebabkan oleh malaria, diare, dan penyakit pernapasan akut, penyakit yang sesungguhnya sangat mungkin untuk dicegah.

Biaya Lingkungan Perusahaan
Biaya lingkungan adalah biaya yang ditimbulkan akibat adanya kualitas lingkungan yang rendah, sebagai akibat dari proses produksi yang dilakukan perusahaan. Biaya lingkungan juga diartikan sebagai dampak, baik moneter atau non-moneter yang terjadi oleh hasil aktifitas perusahaan yang berpengaruh pada kualitas lingkungan.
Biaya lingkungan juga merupakan pengorbanan untuk menjaga kelestarian perusahaan. Yang dimaksud lingkungan perusahaan adalah objek di luar perusahaan yang terdiri dari:
1.      Lingkungan alam: Polusi udara dan air, kerusakan alam, biaya kerusakan alam.
2.      Lingkungan Ekonomi: Agraris subsistens, agraris komersial, perdagangan dan industri, biaya krisis ekonomi (buruh mogok, dsb).
3.      Lingkungan Sosial: Pranata sosial, lembaga sosial, biaya krisis sosial (protes masyarakat).
4.      Lingkungan politik: Pajak dan pungutan lainnya, kebijakan fiskal dan moneter, ideology, biaya kebijakan politik (BBM, Pajak, dan sebagainya).
5.      Lingkungan budaya: Adat-istiadat, kepercayaan, biaya kerusakan budaya (dekadensi moral).

Kelima lingkungan itu harus dikelola oleh perusahaan agar dampaknya tidak menimbulkan kerugian.


B.      BIAYA KUALITAS LINGKUNGAN
Sebelum informasi manajemen biaya lingkungan dapat disediakan bagi manajemen, biaya-biaya lingkungan perlu didefinisikan. Dalam model kualitas lingkungan total, keadaannya yang ideal adalah tidak ada kerusakan lingkungan. Kerusakan didefinisikan sebagai degradasi langsung dari lingkungan.
Dengan demikian, menurut di dalam buku Hansen Mowen biaya lingkungan dapat disebut biaya kualitas lingkungan (environmental quality costs). Sama artinya dengan biaya kualitas, biaya lingkungan adalah biaya-biaya yang terjadi karena kualitas lingkungan yang buruk atau kualitas lingkungan yang buruk mungkin terjadi.
Jadi biaya lingkungan berhubungan dengan kreasi, deteksi, perbaikan dan penbiaya lingkungan cegahan degradasi lingkungan. Sehingga dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori, yaitu:
  • Biaya pencegahan lingkungan (environmental prevention costs)
Biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk mencegah diproduksinya limbah dan atau sampah yang dapat merusak lingkungan.
  • Biaya deteksi lingkungan (environmental detection costs)
Biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk menentukan bahwa produk, proses, dan aktivitas lain di perusahaan telah memenuhi standar lingkungan yang berlaku umum atau tidak.
  • Biaya kegagalan internal lingkungan (environmental internal failure costs)
Biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan karena diproduksinya limbah dan sampah, tetapi tidak dibuang ke luar lingkungan.
  • Biaya kegagalan eksternal lingkungan (environmental external failure)
Biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan setelah melepas limbah atau sampah ke dalam lingkungan.


C.      KONSEP EKOEFISIENSI
Eko-efisiensi merupakan singkatan dari kata ekologi dan efisiensi dimana kata ini mengimplikasikan bahwa peningkatan efisiensi berasal dari perbaikan kinerja lingkungan. Istilah ini pertamakali diperkenalkan oleh World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) pada tahun 1992 dalam publikasi mereka, "Changing Course". Hal ini didasarkan pada konsep menciptakan lebih banyak barang dan jasa dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit serta membuat limbah dan polusi sesedikit mungkin.

Pada mulanya, konsep eko-efisiensi diajukan pada tahu 1992 oleh WBCSD - World Bussinees Council on Sustainable Development, sebagai alat pengelolaan Lingkungan yang bersifat sukarela untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dan sekaligus keuntungan ekologi. Konsep ini diarahkan agar dapat terjamin kelangsungan pembangunan yang berkelanjutan.

Dalam perkembangannya, eko-efisiensi diperluas pengertiannya dengan sosio-efisiensi, untuk dapat menjamin produksi dan konsumsi yang berkelanjutan. Kenapa demikian?

Eko-efisiensi menjamin produksi yang berkelanjutan karena penggunaan sumber daya alam dan pengelolaan limbah dapat dikendalikan. Sementara sosio-efisiensi menjamin konsumsi yang berkelanjutan, karena adanya kepercayaan masyarakat terhadap produksi. Namun semua itu sungguh memerlukan kesadaran dan pemahaman kita semua.


D.     IMPLIKASI EKOEFISIENSI
Ekoefisiensi mengimplikasikan peningkatan efisiensi yang berasal dari perbaikan kinerja lingkungan. Ada sejumlah sumber dari insentif dan penyebab peningkatan efisiensi.
1.      Pertama, pelanggan menginginkan produk yang lebih bersih, yaitu produk yang diproduksi tanpa merusak lingkungan serta penggunaan dan pembuangannya ramah lingkungan.
2.      Kedua, para pegawai lebih suka bekerja di perusahaan yang bertanggungjawab terhadap lingkungan dan akan menghasilkan.
3.      Ketiga, perusahaan yang bertanggungjawab terhadap lingkungan cenderung memperoleh keuntungan eksternal, seperti biaya modal yang lebih rendah dan tingkat asuransi yang lebih rendah.
4.      Keempat, kinerja lingkungan yang lebih baik dapat menghasilkan keuntungan sosial yang signifikan, seperti keuntungan bagi kesehatan manusia.
5.      Kelima, fokus pada perbaikan kinerja lingkungan membangkitkan keinginan para manajer untuk melakukan inovasi dan mencari peluang baru.
6.      Keenam, pengurangan biaya lingkungan dapat mempertahankan atau menciptakan keunggulan bersaing.

            Pengurangan biaya dan insentif kompetitif merupakan hal yang penting. Biaya lingkungan dapat merupakan persentase yang signifikan dari biaya operasional total. Pengetahuan mengenai biaya lingkungan dan penyebab-penyebabnya dapat mengarah pada desain ulang proses yang dapat mengurangi bahan baku yang digunakan. Jadi, biaya lingkungan saat ini dan di masa depan dikurangi sehingga perusahaan menjadi lebih kompetitif.


E.      LAPORAN BIAYA LINGKUNGAN
Biaya lingkungan harus dikelola dengan efektif dan efisien agar: 1) produk harus lebih berdaya guna, dan 2) perusahaan dalam melakukan pengurangan biaya dengan cara: a) mengurangi dampak negatif lingkungan, b) mengkonsumsi sumber daya alam secara efektif. Biaya lingkungan perlu dilaporkan secara terpisah berdasarkan klasifikasi biayanya. Hal ini dilakukan supaya laporan biaya lingkungan dapat dijadikan informasi yang informatif untuk mengevaluasi kinerja operasional perusahaan terutama yang berdampak pada lingkungan.
Pelaporan biaya lingkungan adalah penting jika sebuah organisasi serius memperbaiki kinerja lingkungannnya dan mengendalikan biaya lingkungannya. Langkah pertama yang baik adalah laporan yang memberikan perincian biaya lingkungan menurut kategori. Pelaporan biaya lingkungan menurut kategori memberikan dua hasil yang penting:
1.      Dampak biaya lingkungan terhadap profitabilitas perusahaan, dan
2.      Jumlah relatif yang dihabiskan untuk setiap kategori Biaya kegagalan lingkungan dapat dikurangi dengan menginvestasikan lebih banyak pada aktivitas-aktivitas pencegahan dan deteksi. Adalah sesuatu yang mungkin bahwa model pengurangan biaya lingkungan akan berperilaku serupa dengan model biaya kualitas total. Hal ini dipandang ketika biaya lingkungan yang terendah diperoleh pada titik kerusakan–nol. Ide yang mendasari pandangan “kerusakan nol” (zero-damage point) adalah mencegah lebih murah daripada mengobati.

Dengan mengelola lingkungan perusahaan secara efektif dan efisien, perusahaan dapat membantu pembangunan secara berkesinambungan sehingga pelanggan dapat mengkonsumsi produk yang ramah lingkungan. Di samping itu karyawan dapat bekerja dalam situasi kondusif, biaya modal perusahaan rendah, biaya asuransi kesehatan rendah, dan masyarakat dapat hidup sehat.


F.       MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN
1.      Mengukur Biaya Lingkungan
Biaya lingkungan adalah biaya yang ditimbulkan akibat adanya kuallitas lingkungan yang rendah, sebagai akibat dari proses produksi yang dilakukan perusahaan. Biaya lingkungan perlu dilaporkan secara terpisah berdasarkan klasifikasi biayanya. Hal ini dilakukan supaya laporan biaya lingkungan dapat dijadikan informasi yang informatif untuk mengevaluasi kinerja operasional perusahaan terutama yang berdampak pada lingkungan.
·         Akuntansi Biaya Lingkungan (ECA) dengan menelusuri 2 jenis:
Biaya tidak langsung (tambahan lingkungan) yaitu biaya yang harus dialokasikan pada biaya obyek, misalnya biaya pelatihan lingkungan, dan gaji untuk manager eksekutif lingkungan.
·         Biaya langsung (tambahan lingkungan) yaitu biaya yang dapat ditelusuri secara langsung dari biaya proyek, misalnya biaya energi dari sebuah produk, gaji, biaya buruh proses, pembelian bahan mentah produksi.

Dengan penelusuran tersebut akan ditemukan biaya tersembunyi (hidden cost) yang menyebabkan dampak lingkungan. Adapun kategori biaya yang berhubungan dengan lingkungan:
·         Biaya pengawasan emisi dan limbah.
·         Biaya pencegahan dan manajemen lingkungan lainnya.
·         Biaya penelitian dan pengembangan.
·         Biaya nyata yang berkurang
·       
      Penilaian investasi lingkungan yang bertujuan untuk menghitung potensi keuntungan dengan biaya yang efektif.


2.      Membebankan Biaya Lingkungan
Produk dan proses merupakan sumber-sumber biaya lingkungan. Proses produksi dapat menciptakan residu. Residu ini memiliki potensi mendegradasi lingkungan.Makadari itu residu merupakan penyebab biaya kegagalan lingkungan internal dan eksternal. Biaya Produk Lingkungan
Penghitungan biaya lingkungan penuh (full environmental product costing) adalah pembebanan semua biaya lingkungan, baik yang bersifat privat maupun sosial, keproduk. Penghitungan biaya privat penuh (full privat costing) adalah pembebanan biaya privat ke produk individual. Jadi penghitungan biaya privat membebankan biaya lingkungan yang disebabkan oleh proses internal organisasi produk.
Penghitungan biaya privat mungkin merupakan titik awal yang baik bagi perusahaan. Biaya privat dapat dibebankan dengan menggunakan data yang dihasilkan didalam perusahaan. Biaya penuh memerlukan pengumpulan data yang dihasilkan di luar perusahaan. Ketika perusahaan mulai berpengalaman dengan penghitungan biaya lingkungan, pembebanan biaya produk dapat diperluas dan mengimplementasikan pendekatan yang disebut penilaian biaya siklus hidup (life-cyclecost assessment). Pembebanan biaya lingkungan pada produk dapat menghasilkan informasi manajerial yang bermanfaat. Dengan membebankan biaya lingkungan yang tepat, juga dapat diketahui apakah produk tersebut menguntungkan atau tidak.


G. AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN LINGKUNGAN BERBASIS STRATEGI
Tujuan keseluruhan dari perbaikan kinerja lingkungan mengusulkan bahwa kinerja perbaikan berkelenjutan untuk pengendalian lingkungan adalah yang paling sesuai. Dalam kenyataanya, sebuah perspektif lingkungan kemungkinan adalah perspektif kelima dari kerangka kerja Balanceed Scorecard.
Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas menampilkan suatu perubahan signifikan bagaimana tanggung jawab ditempatkan, diukur, dan dievaluasi. Sistem berdasarkan aktivitas menambah perspektif proses pada perspektif keuangan dari sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan fungsional secara efektif. Jadi, akuntansi pertanggungjawaban berubah dari sistem satu dimensi kesistem dua dimensi, dan dari sistem pengendalian ke sistem manajemen pembelajaran.
 Sistem manajemen lingkungan berbasis strategi (strategic-based environmental management system) menyediakan kerangka kerja operasional untuk memperbaiki kinerja lingkungan. Sebagai contohnya, perspektif lingkungan perlu dihubungkan dengan perspektif proses untuk memperbaiki kinerja lingkungan. Pengetahuan mengenai akar penyebab dari aktivitas lingkungan merupakan dasar untuk setiap perubahan desain proses yang dibutuhksn untuk memperbaiki kinerja lingkungan. Jadi, kerangka kerja balanced scorecard menyediakan tujuan dan ukuran terpadu untuk mencapai keseluruhan tujuan dari perbaikan kinerja lingkungan.
Sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi, menerjemahkan misi dan strategi organisasi kedalam tujuan operasional dan mengukur empat perspektif yang berbeda: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses, dan perspektif (pembelajaran dan pertumbuhan) infrastruktur.
·         Penempatan tanggung jawab. Menyatakan bahwa sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi mempertahankan perspektif proses dan keuangan pendekatan berdasarkan aktifitas, namun menambahkan dengan perspektif pelanggan dan pembelajaran serta pertumbuhan (infrastruktur).
·         Pembuatan ukuran kinerja. Mengindikasikan bahwa ukuran kinerja berorientasi pada perspektif. Jadi, pendekatan berdasarkan strategi meliputi orientasi proses dari sistem aktivitas.
·         Pengukuran kinerja. Dalam sistem pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas, ukuran kinerja berorientasi pada proses. Konsekuensi keuangan dari proses yang membaik juga diukur. Dalam sistem berdasarkan strategi, pengukuran kinerja telah diperluas secara signifikan.
·         Pemberian penghargaan. Sama halnya dengan sistem berdasarkan aktifitas, cara memberikan penghargaan dalam latar multi dimensi masih sedang dieksplorasi.

No comments: