Tuesday, December 9, 2014

BUDGETING, PRODUCT COSTING, AND FOREIGN EXCHANGE RISK MANAGEMENT



A.Budgeting
1.      Pengertian anggaran (budgeting)
Anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan pengawasan operasi keuntungan dalam suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas suatu budget tergantung besar kecilnya organisasi. Untuk melaksanakan tugas di atas, tentu saja diperlukan rencana yang matang. Dengan demikian dari gambaran tersebut dapat terasa pentingnya suatu perencanaan dan pengawasan yang baik hanya dapat diperoleh manajemen dengan mempelajari, menganalisa dan mempertimbangkan dengan seksama kemungkinan-kemungkinan, alternatif-alternatif dan konsekwensi yang ada sehingga dapat didefinisikan sebagai berikut:

Menurut Munandar, (1985 : hal 1), pengertian anggaran yaitu:
“Budget (anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan. Yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.”

Menurut Y. Supriyanto, (1985:227), pengertian anggaran yaitu:
“Budgeting menunjukkan suatu proses, sejak dari tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang diperlukan. Pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencana itu sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil-hasil pelaksanaan rencana.”

2.        Unsur yang melekat pada budget:
a.    Rencana
            Recana merupakan penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang dengan spesifikasi khusus, misalnya disusun secara sistematis mencakup seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (satuan) moneter.

Beberapa alasan diperlukannya “rencana” bagi perusahaan:
1)        Adanya ketidakpastian di masa yang akan datang
2)        Banyaknya alternatif di masa yang akan datang.
3)        Rencana merupakan pedoman kerja perusahaan
4)        Rencana sebagai alat koordinasi kegiatan dari seluruh bagian yang ada di perusahaan.
5)        Rencana sebagai alat pengawasan (control) terhadap pelaksanaan.

b.    Meliputi seluruh kegiatan perusahaan
Unsur ini bermakna bahwa budget mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian yang ada dalam perusahaan, (pemasaran, produksi, pembelanjaan, administrasi dan kegiatan yang berkaitan dengan sumberdaya manusia).

c.    Dinyatakan dalan unit (satuan) moneter
Budget dinyatakan dalam satuan moneter yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam, yakni satuan ”rupiah”, mengingat satuan dari berbagai kegiatan pada dasarnya berbeda misalnya: untuk bahan mentah kilogram, tenaga kerja jam kerja per minggu dst.

d.    Jangka waktu tertentu yang akan datang.
        Unsur ini menyatakan bahwa budget berlaku untuk masa datang, hal ini berarti bahwa apa yang dimuat dalam budget adalah taksiran –taksitan (forecast) tentang apa yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan di waktu yang akan datang.

3.      Berkaitan dengan jangka waktu, budget dikenal dengan :
a.    Budget strategis adalah budget yang berlaku untuk jangka panjang/lebih dari 1 periode akuntansi/ 1 tahun.
b.    Budget Taktis adalah budget yang berlaku untuk jangka pendek. Budget yang disusun untuk 1 periode akuntansi (setahun penuh) dinamakan budget Periodik (periodikal budget), sedangkan budget yang disusun untuk jangka waktu kurang dari satu periode akuntansi misalnya jangka tiga bulanan, danse bagainya disebut sebagai budget bertahap (continous budget).

4.      Anggaran mempunyai 3 kegunaan pokok sebagai pedoman kerja.
a.    Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan pada waktu yang akan datang.
b.    Sebagai alat koordinasi kerja. Dengan adanya anggaran semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahan dapat saling menunjang dan bekerja sama dengan baik, untuk menuju pada sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
c.    Sebagai alat pengawasan atau pengendalian. Anggaran berfungsi sebagai tolok ukur (alat pembanding) untuk menilai dan mengevaluasi realisasi kegiatan perusahaan pada masa yang akan datang.

5.      Faktor yang mempengaruhi penyusunan budget yaitu:
a.    Faktor intern adalah faktor-faktor yang ada dalam perusahaan itu sendiri. Factor-faktor tersebut antara lain berupa penjualan tahun lalu, kebijaksanaan perusahaan, modal kerja yang dimiliki, tenaga kerja yang dimiliki, kapasitas perusahaan yang dimiliki, dll.
b.    Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang ada diluar perusahaan tapi mempengaruhi kehidupan perusahaan. Factor-faktor tersebut antara lain berupa keadaan persaingan, tingkat pertumbuhan penduduk, penghasilan masyarakat, pendidikan masyarakat, penyebaran penduduk, agama, adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat, dll.

B.  Pengertian capital budgeting
Perbedaan antara investasi pada aktiva tetap dengan aktiva lancar adalah terletak pada jangka waktu dan cara pengembalian dana yang diinvestasikan dalam kedua golongan aktiva tersebut, sehingga modal yang akan digunakan untuk mendapatkan aktiva tersebut harus direncanakan sedemikian rupa.

Definisi Capital Budgeting menurut Bambang Riyanto (hal 121, thn 1995) adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu tahun tersebut tidaklah mutlak, termasuk dalam pengeluaran dana ini adalah pengeluaran dana untuk pembelian aktiva, yaitu tanah, bangunan, mesin, alat-alat lainya. Tujuan pokok penganggaran modal adalah untuk menambah nilai perusahaan dengan memilih investasi yang memenuhi tujuan organisasi dan menyodorkan tingkat imbalan tertinggi.

Capital Budgeting mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan karena :
a.         Dana yang dikeluarkan terikat dalam jangka waktu yang panjang. Ini berarti perusahaan harus menunggu sampai keseluruhan dana yang tertanam dapat diperoleh kembali oleh perusahaan.
b.        Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan diwaktu yang akan datang. Kesalahan dalam melakukan Forecasting akan dapat meneyebabkan Over atau Under Investment dalam aktiva tetap. Apabila dana yang tertanam dalam aktiva tetap terlalu besar melebihi daripada yang diperlukan akan memberikan beban tetap yang besar bagi perusahaan. Sebaliknya bila jumlah aktiva tetap yang ditanam dalam investasi telalu kecil maka akan timbul kekurangan peralatan, mengakibatkan perusahaan bekerja dengan harga pokok yang tinggi sehingga mengurangi daya persaingannya atau kemungkinan lain akan kehilangan sebagian pasar bagi produknya.
c.         Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanaya meliputi dana yang besar itu mungkin tidak dapat diperolleh pada jangka waktu yang pendekatau tidak mungkin diperoleh sekaligus, Berhubung dengan itu maka sebelumnya harus dibuat rencana yang hati-hati dan teliti.
d.        Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal tersebut akan memupnyai akibat yang panjang dan berat. Kesalahan dalam pengambilan keputusan dalam bidang ini tidak dapat dperbaiki tanpa adanya kerugian.

Internasional Capital Budgeting
a.         Capital budgeting untuk perusahaan multinasional relatif lebih komplek terutama menyangkut estimasi aliran kas. Hampir perusahaan multinasional memiliki anak perusahaan atau subsidiaries diberbagai negara. Masing-masing subsidiary memiliki pembukuan yang terpisah dengan induknya.
b.        Karena pembayaran harus dikonversikan dalam mata uang induk perusahaan, maka pembayaran tersebut ditentukan oleh nilai tukar mata uang.
c.         Pembayaran deviden dan royalty pada umumnya dikenai pajak ganda baik oleh negara dimana subsidiary itu berada maupun negara dimana induk perusahaan itu berasal.
d.        Selain kompleksitas estimasi aliran kas perusahaan multinasional tersebut, penentuan discount rate yang tepatpun akan lebih sulit. Resiko investasi timbul karena paling tidak ada dua faktor: (i) exchange rate risk,dan (ii) political risk atau country risk.
e.         Political risk yang paling ekstrim adalah jika perusahaan menghadapi ancaman untuk diambil alih, dikuasai oleh negara atau expropriation tanpa kompensasi terhadap asset perusahaan. Tiga cara yang dpat ditempuh untuk mengurangi kerugian potensial sebagai akibat expropriation adalah : (i) dengan membiayai subsidiary dengan sumber dana local, (ii) membuat sistem sehingga subsidiary hanya merupakan bagian kecil dari perusahaan multinasional secara keseluruhan, dan (iii) dengan cara mengasuransikan subsidiary terhadap kemungkinan expropriation, tentu saja premi asuransi harus ditambahkan dalam biaya proyek.

C.Konsep-konsep product costing (biaya produk)
Biaya produk (product costing) adalah informasi yang sangat penting sebagai dasar untuk pengambilan keputusan manajerial di suatu perusahaan manufaktur. Keputusan untuk menetapkan harga jual dan bauran produk adalah hal-hal yang bersifat kritikal dan strategik untuk organisasi dalam menghadapi persaingan di pasar. Biaya produk yang memiliki nilai strategik di perusahaan memberi implikasi bahwa biaya ini harus dapat diukur, dihitung, dan ditentukan dengan benar dan akurat.
Biaya produk diukur dan dihitung melalui sistem akuntansi biaya. Banyak perusahaan yang masih menggunakan sistem perhitungan biaya produk dengan konsep tradisional yang sebenarnya dirancang untuk menilai persediaan (inventory) dalam sistem akuntansi keuangan. Konsep ini sederhana dan mudah untuk diterapkan mengingat sistem akuntansi keuangan merupakan keharusan di setiap perusahaan yang diwajibkan oleh hukum. Maka data dari sistem ini sudah tersedia, tetapi tidak memadai untuk perhitungan biaya produk untuk keperluan akuntansi manajemen. Sistem perhitungan biaya produk tradisional memiliki keterbatasan dalam menghitung biaya-biaya tidak langsung yang dibebankan ke produk.
Activity-Based Costing (ABC) adalah konsep perhitungan biaya dalam akuntansi manajemen yang didasarkan pada aktivitas-aktivitas bisnis dalam organisasi yang dapat diterapkan untuk menghitung biaya produk dengan lebih akurat. Produk merupakan hasil aktivitas-aktivitas bisnis dan aktivitas-aktivitas tersebut memanfaatkan sumberdaya yang berarti menimbulkan biaya. Biaya produk dihubungkan ke aktivitas-aktivitas bisnis relevan dan kemudian ke sumberdaya-sumberdaya yang dimanfaatkan. Hal ini menghasilkan perhitungan biaya produk yang lebih akurat dibandingkan dengan perhitungan menggunakan konsep tradisional. ABC baik untuk diterapkan di perusahaan yang memproduksi lebih dari satu jenis produk dan memiliki komponen biaya tidak langsung yang signifikan.

Biaya produksi dapat meliputi unsur – unsur sebagai berikut :
a.         Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
b.        Bahan-bahan pembantu atau penolong
c.         Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
d.        Penyusutan peralatan produksi
e.         Uang modal, sewa
f.         Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi biaya pemasaran seperti biaya iklan.
g.         Pajak

Jenis-jenis Biaya Produksi
Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode akuntansi masih dalam proses. Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama dari biaya produksi, meliputi :
a.         Biaya bahan baku (direct material Cost) merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
b.        Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost) merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara langsung diterjunkan dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan produksi dan usaha itu dapat terwujud.
c.         Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah didefinisikan atau dibebankan pada suatu pekerjaan.

Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu :
a.       Biaya bahan penolong
b.      Biaya tenaga kerja tidak langsung
c.       Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap
d.      Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin
e.       Biaya listrik dan air pabrik
f.       Biaya asuransi pabrik
g.       Operasi lain-lain

Proses Produksi
Pengumpulan harga produksi sangat ditentukan berdasarkan proses produksinya. Proses produksi dibagi menjadi 2 macam:
a.    Produksi atas dasar pesanan. Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan melaksanakan pengolahan produknya atas dasar pesanan yang diterima dari pihak luar. Perusahaan ini mengumpulkan biaya produksi dengan menggunakan harga pokok pesanan (Job order cost methode)
b.    Produksi masa. Perusahaan yang berproduksi berdasarkan produksi massa melaksanakan pengolahan produknya untuk memenuhi persediaan di gudang yang umumnya produknya berupa standar.Perusahaan ini mengumpulkan biaya produksinya dengan menggunakan metode harga pokok proses (Process cost methode). Dalam metode, biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan harga pokok produk persatuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut, dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.

D. Konsep-konsep foreign exchange risk management
Risiko adalah kemungkinan sesuatu yang tidak disenangi yang terdiri dari dua aspek: down-side risk (aspek negatif) dan up-side risk (aspek positif). Menghindari down-side risk dengan tidak melakukan sesuatu berarti kehilangan peluang. Tidak melakukan sesuatu artinya melewatkan kesempatan yang baik berlalu. Sebaliknya orang menangkap peluang (opportunity) dengan mengambil up-side risk, seperti membuat produk baru yang dapat menyaingi pesaing.

1.      Risiko yang dikelola
Dalam mengelola risiko ada sejumlah instrumen lindung baru yang tergolong derivatif seperti: basket hedging, convertible option contract dan future contract. Dari sifatnya derivatif adalah kesepakatan formal memindahkan risiko dari satu pihak ke pihak lain tanpa penyerahan dokumen, berlawanan dengan instrumen basic. Instrumen basic seperti: repurchase agreements (piutang), obligasi dan saham memenuhi definisi akuntansi aset, kewajiban dan ekuitas pemilik.
a)      Risiko keuangan
Risiko keuangan adalah kerugian yang timbul karena perubahan harga mata uang, tingkat bunga, komoditas dan ekuitas. Kerentanan perubahan harga tersebut disebut sebagai risiko pasar.
b)      Risiko pasar
Risiko likuiditas ada karena tidak semua produk manajemen risiko keuangan dapat diperdagangkan dengan bebas. Pasar tak berlanjut mengacu pada risiko pasar tidak selalu menghasilkan perubahan harga bertahap. Risiko kredit adalah kemungkinan rentan kontrak manajemen risiko tidak memenuhi kewajibannya. Risiko peraturan adalah risiko karena penguasa melarang produk keuangan dijual sebagai pelindung terhadap risiko harga ekuitas sebelum dimiliki seperti perna dilakukan di Kuala Lumpur.risiko pajak adalah risiko bahwa transaksi lindung tertentu tidak menerima perlakuan pajak yang diinginkan seperti perlakuan kerugian pertukaran sebagai capital gain ketika memilih penghasilan biasa. Risiko akuntansi adalah risiko transaksi lindung karena tidak diperhitungkan sebagai bagian transaksi yang dinaksudkan untuk dilindungi.

2.      Pengelolaan kerentanan
Pengelolaan kerentanan adalah usaha untuk meminimalisir kemungkinan pengaruh yang merugikan karena perubahan kurs pertukaran luar negeri. Kerentanan ada bila perubahan tersebut merubah nilai aset, laba dan arus kas perubahan yang dikelola. Akuntansi tradisional mengukur pusat kerentanan pertukaran luar negeri atas dasar dua bentuk kerentanan: translasi dan transaksi.

3.      Keuntungan dan kerugian transaksi
FAS 52 AS mendefenisikan transaksi valuta asing sebagai sesuatu yang memerlukan penyelesaian dalam valuta asing (mata uang lain dari mata uang fungsional) seperti dalam transaksi ekspor, pinjaman dan peminjaman. Comtohnya, perusahaan yang membeli persediaan dalam denominasi riyal Saudi Arabia menderita kerugian pertukaran jika nilai riyal nail (gain in value) sebelum pembayaran.

PSAK No 11 vide FAS 52 tentang perlakuan transaksi valuta asing sebagai berikut:
a)         Pada saat transaksi diakui, tiap aset, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian yang timbul dari transaksi akan diukur dan dicatat dalam mata uang fungsional perusahaan dengan menggunakan kurs pertukaran yang berlaku pada tanggal itu.
b)        Pada tiap tanggal neraca, saldo-saldo tercatat dalam denominasi mata uang dari mata uang fungsional perusahaan pencatat akan disesuaikan untuk mencerminkan kurs pertukaran berjalan.

4.      Lindung risiko keuangan
Ada 10 faktor yang menyebabkan perubahan kurs pertukaran. Pengetahuan mengenai ini akan membantu dalam meramalkan arah pergerakan mata uang. Faktor-faktor tersebut gterdiri atas:
a)      Difesnisal inflasi: inflasi yang tertinggi disuatu negara dalam suatu jangka waktu, dapat di-offset dnegan gerakan berlawanan nilai mata uangnya.
b)      Kebijakan moneter: pertambahan uang yang beredar suatu negara yang melampaui tingkat pertumbuhan produk nasional mendorong inflasi yang mempengaruhi kurs pertukaran.
c)      Nerca perdagangan: pemerintah sering mendevaluasi mata uang untuk menghentikan neraca perdagangan yang tidak menguntungkan.
d)     Neraca pembayaran: suatu negara yang berbelanja (impor) dan berinvestasi di luar negeri lebih dari yang diperlohnya (ekspor) ataua yang diterima dari investasinya di luar negeri mengalami penurunan nilai mata uangnya.
e)      Cadangan moneter internasional dan kemampuan mengutang: suatu negara yang mengalami defisit berkelanjutan dapat menghindari pendevaluasian mata uangnya dengan menarik simpanannya atau menarik pinjaman luar negerinya.
f)       Anggaran nasional: defisit karena pemgeluaran kelebihan berlebihan, juga memperburuk inflasi.
g)      Kuotasi pertukaran depan: mata uang asing yang dapat diperoleh dengan penyerahan (delivery) depan pada diskon yang berarti pertanda kepercayaan yang menurun dalam mata uang itu.
h)      Kurs tidak resmi: kenaikan perbedaan diantara kurs resmi dengan yang tidak resmi atau kurs pertukaran pasar gelap menyarankan tekanan yang kuat pada pemerintah untuk menyesuaikan kurs resmi lebih realisitic dengan kurs pasar.
i)        Perilaku mata uang yang berkaitan: mata uang suatu negara bersifat sama dengan mata uang yang mempunyai hubungan ekom=nomik yang dekat.
j)        Deferensial tingkat bunga: diferensial tingkat bunga diantara dua negara meramalkan perubahan depan pada kurs pertukaran spot.





DAFTAR PUSTAKA

----. 2010, Penganggaran Perusahaan Budgeting. [Internet]. Available from: http://magussudrajat.blogspot.com/2010/11/peranggaran-perusahaan-budgeting.html    accessed 13/12/13 jam 10 :45
----. 2009, Makalah Mengenai Anggaran Budgeting. [Internet]. Available from: http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/08/makalah-mengenai-anggaran-budgeting.html  accessed 13/12/13 jam 10 :45
Zebua. 2008, Akuntansi Internasional, Jakarta: MitraWacana Media jilid 1















No comments: