Sunday, June 7, 2015

PENENTUAN HARGA TRANSFER


Pemikiran organisasi modern berorientasi kepada desentralisasi. Salah satu tantangan utama dalam mengoperasikan sistem yang terdesentralisasi adalah merancang suatu metode akuntansi yang memuaskan untuk transfer barang dan jasa dari pusat laba yang satu ke pusat laba yang lain dalam perusahaan yang memiliki transaksi seperti ini dalam jumlah yang cukup signifikan. Pada pembahasan ini kami akan dibahas mengenai berbagai pendekatan dalam penentuan harga transfer (Transfer pricing) untuk transaksi antarpusat laba dan sistem negosiasi dan arbitrase yang sangat penting ketika harga transfer digunakan.

A.      Sasaran dari Harga Transfer
Jika dua atau lebih pusat laba bertanggung jawab bersama atas pengembangan, pembuatan, dan pemasaran suatu produk, maka masing-masing harus membagi pendapatan yang dihasilkan ketika produk tersebut terjual. Harga transfer merupakan mekanisme untuk mendistribusikan pendapatan ini. Harga transfer harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan berikut ini:
1.      Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan timbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
2.      Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita. Maksudnya, sistem harus dirancang sedemikian rupa sehingga keputusan yang meningkatkan laba unit usaha juga akan meningkatkan laba perusahaan.
3.      Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual.
4.      Sisem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.

B.       Metode-Metode Harga Transfer
1.      Prinsip Dasar
Masalah penentuan harga transfer sebenarnya merupakan penentuan harga pada umumnya, dengan sedikit modifikasi untuk mempertimbangkan faktor-faktor tertentu yang unik dalam transaksi internal. Prinsip dasarnya adalah bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan harga yang akan dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke konsumen luar atau dibeli dari pemasok luar. Melaksanakan prinsip ini merupakan hal yang sulit karena adanya fakta bahwa terdapat banyak pertentangan dalam literatur mengenai bagaimana harga jual kepihak luar ditentukan. Literatur ekonomi klasik menyatakan bahwa harga jual sebaiknya sama dengan biaya marginal, dan beberapa penulis menyarankan harga transfer berdasarkan biaya marginal. Dalam hal ini dalam menentukan baik harga jual atau harga transfer.
Ketika suatu pusat laba di suatu perusahaan membeli produk dari, dan menjual ke, satu sama lain, maka dua keputusan yang harus diambil untuk setiap produk adalah:
a.    Apakah perusahaan harus memproduksi sendiri produk tersebut atau membelinya dari pemasok luar? Hal ini merupakan keputusan sourcing.
b.    Jika diproduksi secara internal, pada tingkat harga berapakah produk tersebut akan ditransfer antarpusat laba? Hal ini merupakan keputusan harga transfer.

Sistem harga transfer dapat bervariasi dari yang paling sederhana sampai yang paling rumit, tergantung dari sifat usahanya. Pembahasan dimulai dengan situasi yang ideal, kemudian baru melangkah ke situasi yang lebih sulit.

2.      Situasi Ideal
Harga transfer berdasarkan harga pasar akan menghasilkan keselarasan cita-cita jika kondisi-kondisi dibawah ini ada. Dalam praktiknya, kondisi-kondisi tersebut sangat jarang ada. Oleh karena itu, daftar tersebut tidak menetapkan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi untuk memiliki untuk memiliki harga transfer. Melainkan, daftar tersebut menyarankan suatu cara untuk memandang suatu situasi, guna melihat perubahan-perubahan apa yang sebaiknya dilakukan untuk memperbaiki operasi mekanisme harga transfer.
a.         Orang-orang yang Kompeten
Idealnya, para manajer harus memperhatikan kinerja jangka panjang dari pusat tanggung jawab mereka, sama seperti kinerja jangka pendeknya. Staf yang terlibat dalam negosiasi dan arbitrase harga transfer juga harus kompeten.

b.         Atmosfer yang Baik
Para manajer harus menjadikan profitabilitas, sebagaimana diukur dalam laporan laba rugi mereka, sebagai cita-cita yang penting dan pertimbangan yang signifikan dalam penilaian kinerja mereka. Mereka juga harus memandang bahwa harga transfer tersebut adil.

c.         Harga Pasar
Harga ransfer yang ideal adalah berdasarkan harga pasar normal dan mapan dari produk identik yang sedang di transfer – maksudnya, harga pasar mencerminkan kondisi yang sama (kuantitas, waktu pengiriman, dan kualitas) dengan produkyang dikenakan harga transfer. Harga pasar tersebut dapat diturunkan untuk mencerminkan penghematan dari penjualan di dalam perusahaan. Sebagai contoh tidak akan ada beban piutang tak tertagih, serta biaya iklan dan penjualan akan lebih kecil ketika produk tersebut ditransfer dari satu unit bisnis ke unit bisnis lain yang ada di dalam perusahaan. Meskipun kurang ideal, harga pasar dari produk yang serupa, tetapi tidak identik, adalah lebih baik daripada tidak ada harga pasar sama sekali.

d.        Kebebasan Memperoleh Sumber Daya
Alternatif dalam memperoleh sumber daya haruslah ada, dan para manajer sebaiknya diizinkan untuk memilih alternatif yang paling baik untuk mereka. Manajer pembelian harus bebas untuk membeli dari pihak luar dan manajer penjualan harus bebas untuk menjual ke pihak luar. Dalam keadaan seperti ini, harga transfer tersebut akan memberikan hak kepada setiap manajer pusat laba untuk berurusan baik dengan pihak didalam maupun di luar perusahaan sesuai dengan penilaian kinerja masing-masing

e.         Informasi Penuh
Para manajer harus mengetahui semua alternatif yang ada serta biaya dan pendapatan yang relevan dari masing-masing alternatif tersebut.  

f.          Negosiasi
Harus ada mekanisme kerja yang berjalan untuk melakukan negosiasi kontak antar unit usaha. Jika semua kondisi diatas terpenuhi maka kebijakan harga transfer berdasarkan harga pasar dapat menghasilkan keselarasan cita-cita dan tidak membutuhkan administrasi pusat.

3.      Hambatan – hambatan dalam Perolehan Sumber Daya
Dalam kehidupan nyata kebebasan dalam perolehan dalam sumber daya tidak selalu mungkin dilakukan atau dibatasi oleh kebijakan-kebijakan korporat. Sekarang akan mempertimbangkan situasi dimana manajer pusat laba tidak memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan tersebut dan akibat-akibat yang terjadi dengan adanya hambatan dalam perolehan sumber daya tersebut pada kebijakan harga transfer yang ada.
a.       Pasar yang terbatas
b.      Kelebihan atau kekurangan kapasitas industri

C.       Penetapan Harga Jasa dan Unit Staf
Terdapat dua jenis transfer:
1.      Untuk jasa pusat yang harus diterima oleh penerima di mana unit penerima dapat mengendalikan jumlah yang digunakan paling tidak secara parsial.
2.      Untuk jasa pusat yang dapat diputuskan oleh unit usaha apakah akan digunakannya atau tidak.

Pengendalian atas jumlah jasa
Unit usaha mungkin diharuskan untuk menggunakan staf korporat untuk jasa-jasa seperti teknologi informasi serta riset dan pengembangan. Dalam situasi seperti ini, manajer unit tidak dapat mengendalikan efisiensi kinerja dari kegiatan tersebut, namun ia dapat mengendalikan jumlah jasa yang diterimanya. Ada tiga teori pemikiran mengenai jasa-jasa seperti ini:
a.       Teori pertama: suatu unit usaha harus membayar biaya variabel standar dari jasa yang diberikan.
b.      Teori kedua: menyarankan harga yang sama dengan biaya variabel standar ditambah bagian yang wajar dan biaya tetap standar.
c.       Teori ketiga: menyarankan harga yang sama dengan harga pasar atau biaya penuh standar dengan margin labanya.

Pilihan penggunaan jasa
Dalam beberapa kasus, pihak manajemen mungkin memutuskan bahwa unit-unit usaha dapat memilih apakah akan menggunakan unit jasa sentral atau tidak. Unit-unit bisnis dapat memperoleh jasa tersebut dari pihak luar, mengembangkan kemampuan mereka, atau memilih untuk tidak menggunakan jasa ini sama sekali. Jika pelayanan internal tidak kompetitif dibandingkan penyedia jasa dari luar, maka ruang lingkup dari aktivitas mereka akan dikontrakkan atau jasa-jasa mereka sepenuhnya didapat dari luar perusahaan.

D.      Administrasi Harga Transfer
Negosiasi
Di hampir semua perusahaan, unit usaha menegosiasikan harga transfer satu sama lain; maksudnya harga transfer yang tidak ditentukan oleh kelompok staf pusat. Alasan yang paling penting adalah kepercayaan bahwa dengan menetapkan harga jual dan mencapai kesepakatan atas harga pembelian yang paling sesuai merupakan salah satu fungsi utama dari manajemen lini. Jika kantor pusat mengendlikan penentuan harga, maka kemampuan manajemen lini untuk memperbaiki profitabilitas akan semakin berkurang. Selain itu, banyak harga transfer yang harus melibatkan penilaian subjektif pada tingkat tertentu.akibatnya, satu harga transfer yang telah dinegosiasikan sering kali merupakan hasil kompromi antara pihak pembeli dengan penjual. Jika kantor pusat sudah menentukan harga transfer, maka para manajer unit usaha dapat berargumentasi bahwa mereka menghasilkan laba yang kecil karena harga transfer yang telah ditentukan secara arbiter tersebut. Alasan lain bagi unit usaha untuk menegosiasikan harga transfernya adalah bahwa unit bisnis biasanya memiliki informasi yang paling baik mengenai pasar dan biaya-biaya yang ada, sehingga merupakan pihak yang paling tepat untuk mencapai harga yang pantas.
Para manajer lini tidak boleh banyak menghabiskan waktu mereka untuk melakukan negosiasi harga transfer. Oleh karena itu, aturan tersebut harus mengatur sedemikian rupa supaya penentuan harga transfer tidak semata-mata ditentukan oleh keahlian individu dalam bernegosiasi. Tanpa adanya peraturan semacam ini, manajer yang paling keras kepala sekalipun akan melakukan negosiasi dengan harga yang paling pantas.

Arbitrase dan Penyelesaian Konflik
Terdapat tingkat formalitas yang luas dalam arbitrase harga transfer. Tingkat formalitas yang digunakan tergantung pada jenis dan luasnya potensi arbitrase harga transfer. Dalam berbagai macam kasus, arbitrase harga transfer merupakan tanggung jawab dari kelompok atau eksekutif tingkat atas kantor pusat, karena keputusan arbitrase memiliki dampak yang sangat mempengaruhi laba unit-unit usaha.
Arbitrase dapat dilakukan dengan beberapa cara. Dalam sistem yang formal, kedua pihak menyerahkan kasus secara tertulis kepada pihak penengah/ pendamai (arbitrator). Arbitrator akan meninjau posisi mereka masing-masing dan memutuskan harga yang akan ditetapkan, kadang kala dengan bantuan staf kantor yang lain.
Selain tingkat formalitas arbitrase, jenis proses penyelesaian konflik yang digunakan juga mempengaruhi efektivitas suatu sistem harga transfer. Terdapat empat cara untuk menyelesaikan konflik: memaksa (forcing), membujuk (smoothing), menawarkan (bargaining), dan penyelesaian masalah (problem solving). Mekanisme penyelesaian konflik dapat bervariasi, dari menghindari konflik melalui forcing dan smoothing, sampai penyelesaian konflik melalui bargaining dan problem solving.

Klasifikasi produk
Perusahaan membagi produknya ke dalam dua kelas:
Kelas I meliputi seluruh produk untuki mana manajemen senior ingin mengendalikan perolehan sumber daya. Produk ini biasanya merupakan produk-produk yang bervolume besar; produk-produk yang tidak memiliki sumber dari luar; dan produk-produk yang produksinya tetap ingin dikendalikan oleh pihak manajemen demi alasan kualitas atau alasan tertentu.
Kelas II meliputi seluruh produk lainnya. Secara umu, ini merupakan produk-produk yang dapat diproduksi di luar perusahaan tanpa adanya gangguan terhadap operasi yang sedang berjalan, produk-produk yang volumenya relatif kecil, diproduksi dengan peralatan umum. Produk kelas II ditransfer pada harga pasar.
Perolehan sumber daya untuk produk kelas I dapat diubah hanya dengan izin dari manajemen pusat. Perolehan sumber daya untuk produk kelas II ditentukan oleh unit-unit usaha yang terlibat. Unit-unit pembelian dan penjualan dapat dengan bebas bertransaksi dengan pihak dalam ataupun luar perusahaan.



Studi Kasus
Birch Paper Company
Birch Paper Company merupakan perusahaan kertas berskala menengah, yang sebagian terintegrasi, memproduksi kertas dan paperboard putih dan kraft. Sebagian dari hasil paperboard-nya dijadikan bahan dasar kotak oleh divisi Thompson, kemudian dicetak (print) dan diwarnai bagian luarnya. Perusahaan tersebut memiliki empat divisi produksi dan divisi timberland yang memenuhi kebutuhan bahan baku kertas perusahaan.
Setiap divisi dalam perusahaan dinilai secara independen berdasarkan laba dan tingkat pengembalian investasinya (ROI). Karyawan-karyawan pada level puncak perusahaan percaya bahwa dalam beberapa tahun terakhir konsep desentralisasi telah sukses dilaksanakan dan laba perusahaan posisinya dalam persaingan meningkat.
Divisi Northern telah merancang kotak tampilan khusus untuk salah satu jenis kertas yang diproduksi bersama dengan divisi Thompson, karena bentuk dan warna yang tidak lazim, hal tersebut jauh dari standar yang ditetapkan. Menurut perjanjian di antara kedua divisi tersebut, Divisi Thompson dibiayai oleh Divisi Northern dalam mengerjakan desain dan pengembangannya.
Ketika seluruh spesifikasi telah disiapkan, maka Divisi Northern menanyakan penawaran (bid) atas kotak tersebut dari Divisi Thompson dan dua perusahaan dari luar. Setiap manajer divisi bebas untuk membeli dari pemasok manapun, dan meskipun penjualan terjadi dalam perusahaan, divisi-divisi yang ada diharapkan untuk mengacu pada harga pasar yang berlaku.
Selama periode ini, margin laba dari Divisi Thompson sangatlah kecil. Jika Thompson menerima pesanan dari Northern, maka ia akan membeli linerboard dan corrugating medium dari Divisi Southern. Sekitar 70% pengeluaran Thompson sebesar $400 berasal dari biaya linerboard dan corrugating medium. Meskipun Divisi Southern beroperasi dibawah kapasitasnya dan memiliki persediaan lebih, ia tetap mengacu pada harga pasar, yang berarti ia tidak terpengaruh meskipun ada kelebihan pasokan.
Divisi Northern menerima penawaran untuk kotak-kotak tersebut sebesar $480 per ribuan unitnya dari Divisi Thompson, $430 dari West Paper Company, dan $432 dari Eire Papers, Ltd. Eire Papers mengajukan penawaran pembelian kepada Birch atas linerboard bagian luar desain cetakan khusus, tetapi Birch harus membuat sendiri bagian dalam dan corrugating medium. Biasanya cetakan bagian luar dipasok oleh Divisi Southern dengan harga $90 per ribuan kotak, dan dicetak (print) oleh divisi Thompson seharga $30 per ribuan unit. Dari jumlah $30 tersebut, sebesar $25 merupakan biaya pengeluaran.
Karena situasi ini sedikit berbeda, William Kenton, manajer Divisi Northern, membahas perbedaan mencolok dari penawaran tersebut dengan wakil presiden komersial Birch. Ia berkata kepada wakil presiden: ”kita menjual pada pasar yang sangat kompetitif, biaya yang lebih tinggi tidak dapat bersaing. Bagaimana kita dapat berharap pada profit dan ROI yang tinggi jika kita harus membeli dengan harga yang lebih tinggi 10% dari yang ada di pasaran?”
Ketika mengetahui bahwa Brunner tidak dapat mengoperasikan Divisi Thompson pada kapasitasnya selama beberapa bulan terakhir, wakil presiden merasa aneh jika Brunner akan menambah overhead dan labanya sebesar 20% dari biaya. Ketika ia menanyakan hal tersebut, Brunner bersikeras bahwa ia telah menyelesaikan pengembangan kotak, dan tidak menerima untung atasnya, dan ia meras wajib untuk memberikan markup yang pantas atas produksi kotak-kotak tersebut.
Wakil presiden menyelidiki lebih jauh tentang struktur biaya dari berbagai divisi. Ia ingat suatu komentar yang dibuat oleh pengendali pada pertemuan seminggu sebelumnya bahwa biaya variabel untuk satu divisi dapat merupakan biaya tetap untuk perusahaan secara keseluruhan. Ia mengetahui bahwa dengan tidak adanya perintah khusus dari manajemen puncak, maka Kenton akan menerima tawaran yang paling rendah, dimana tawaran tersebut berasal dari West Paper Company seharga $430. Meskipun demikian, sangat mungkin bagi pihak manajemen untuk memerintahkan diterimanya tawaran yang lain, bila situasi memerlkan tindakan tersebut. Dan meskipun volume transaksi yang tidak jelas lebih kecil dari 5% dari volume setiap divisi manapun yang terlibat, transaksi-transaksi lain akan menimbulkan permasalahan yang sama nantinya.
Beberapa anjuran untuk Birch paper company dalam kasus penentuan harga untuk penerimaan penawaran, Divisi Northern sebaiknya menerima tawaran dari Divisi Thompson, karena jika dikalkusi ulang Divisi Thompson memberikan tawaran terendah, sehingga Kenton tidak harus menerima tawaran dari West Papers. Secara makro, dari sudut pandang perusahaan, jika Kenton menerima tawaran dari Divisi Thompson hal ini akan memberikan dorongan semangat terhadap desentralisasi yang dilakukan perusahaan.
Sistem harga transfer pada perusahaan tidak berjalan dengan baik karena perusahaan terlalu fokus dalam ROI dan laba masing-masing divisi. Akan lebih baik jika ada penilaian kinerja yang berimbang, misalnya untuk divisi yang menangani sektor yang susah untuk menghasilkan laba dinilai dengan EVA atau menjadikannya sebagai pusat beban atau pusat investasi. Sehingga tujuan divisi-divisi yang ada dalam perusahaan, yaitu menghasilkan laba selaras dengan tujuan umum perusahaan dalam mencari laba. Dikhawatirkan, masalah-masalah pencarian laba untuk masing-masing divisi berbeda dengan tujuan umum perusahaan dalam mencari laba, contohnya untuk mengejar target laba divisi akhirnya divisi menjual aset-aset perusahaan yang ada di dalam divisinya, target laba divisi akan tercapai, laba akan naik, tetapi menjual aset perusahaan tentunya akan merugikan perusahaan.
Wakil Presiden harus melakukan suatu tindakan, terutama soal kebijakan harga transfer tersebut, ada beberapa hal dalam harga transfer yang harus diperbaiki, sehingga permasalahan yang seperti ini tidak terulang lagi, dan jika diperlukan manajemen puncak mengubah soal independensi manajemen bawah dalam menerima kontrak atau penawaran.

ANALISIS KASUS Birch Paper Company
Untuk organisasi yang terdesentralisasi, keluaran dari sebuah unit dipakai sebagai masukan bagi unit lain. Transaksi antar unit ini mengakibatkan timbulnya suatu mekanisme transfer pricing. Transfer pricing didefenisikan sebagai suatu harga jual khusus yang dipakai dalam pertukaran antar divisional untuk mencatat pendapatan unit penjual (selling division) dan unit divisi pembeli (buying divison). Harga transfer harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan berikut ini :
1.        Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan timbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
2.        Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita. Maksudnya, sistem harus dirancang sedemikian rupa sehingga keputusan yang meningkatkan laba unit usaha juga akan meningkatkan laba perusahaan.
3.        Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual.
4.        Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.

Dalam kasus Birch Paper Company, perusahaan sudah memngaplikasikan sistem harga transfer pada divisi-divisi dalam perusahaan. Hal ini ditunjukan dengan adanya divisi-divisi yang dijadikan sebgai pusat laba dimana dalam tiap divisinya dilakukan  penilaian secara independen berdasarkan laba dan tingkat investasi.
Divisi-divisi dalam Birch Paper Company sebenarnya sudah dirancang supaya tiap divisi dapat memberikan manfaat kepada divisi lainya. Divisi Southern yang memproduksi linerboard dan corrugating medium merupakan divisi yang memasok kebutuhan produksi divisi Thompson, dan divisi thompson memproduksi bahan baku yang digunakan oleh divisi Northern.Ketika mekanisme dalam perusahaan dapat berjalan dengan optimal,  tentunya dapat memberikan keuntungan potensial dalam perusahaan. Optimalisasi ini dapat berjalan apabila  tiap divisi dapat memberikan harga transfer yang kompetitif atau lebih murah dibandingkan dengan membeli produk dari pihak di luar perusahaan.
Dalam pelaksanaanya, mekanisme harga tranfer dalam Birch Paper Company mengalami sebuah kendala yang cukup pelik karena harga transfer antar divisinya dinilai terlalu tinggi. Pada kasus ini kendala timbul ketika divisi Northern mendapatkan penawaran dari divisi Thompson yang harganya lebih mahal dibandingkan penawaran dari  pihak diluar perusahaan yang mampu memberikan harga yang lebih kompetitif, yaitu penawaran dari West paper Company dan Eire papers,Ltd.
Tingginya harga transfer antara divisi Thompson dengan divisi Northern sebenarnya bukan semata kesalahan dari pihak thompson. Divisi Thompson terpaksa memberikan penawaran yang tinggi yaitu $480 karena harga transfer dari divisi Southern sebagai pemasok divisi Thompson memang sudah tinggi yaitu sebesar $400, selain itu pihak thompson tentunya juga menginginkan markup atas produk yang dihasilkan. Dari sudut pandang ini dapat kita simpulkan seharusnya ada efisiensi di divisi Southern supaya biaya transfer antar divisi selanjutnya dapat ditekan atau dengan melakukan perombakan secara besar-besaran sistem harga transfer yang ada dalam perusahaan supaya perusahaan bisa kembali kompetitif.
Namun  ketika divisi southern sudah mencapai batasnya dan sudah tidak bisa melakukan efisiensi, serta sistem yang dijalankan dalam perusahaan juga merupakan sistem yang dinilai paling realistis untuk di aplikasikan maka perusahaan atau lebih tepatnya divisi Northern harus melihat penawaran dari pihak diluar perusahaan. Untuk menentukan pemasok dari luar perusahaan tentunya pihak manajemen divisi Nortern harus menimbang dengan seksama pilihan atau kebijaan yang diambilnya, dan analisis yang bisa diambil oleh  manajemen yaitu:
1.       Bila divisi Northern mengambil dari divisi Thompson maka harga transfer antar divisi Thompson ke divisi Northern dapat memberikan dampak berupa meningkatnya profitabilitas dari divisi Thompson. Selain itu divisi Southern juga akan memndapatkan keuntungan karena divisi Thompson mengambil bahan baku produksinya dari divisi Southern.
2.       Bila divisi Northern membeli dari West paper Company, maka transaksi ini akan meningkatkan profitabilitas dari divisi Northern karena akan mendapatkan penawaran harga yang paling murah.
3.       Bila divisi Northern mengambil atau membeli  dari Eire papers,Ltd, maka akan menurunkan profitabilitas divisi karena harga yang ditawarkan lebih mahal dari West paper Company. Namun dari transaksi ini perusahaan secara keseluruhan akan mendapatkan keuntungan karena dari transaksi ini akan memberikan pekerjaan kepada divisi Thompson dan Southern.

Dari tiga analisis diatas tentunya pihak manajemen divisi Northern harus memilih opsi mana yang dapat meningkatkan profitabilitas divisi northern dan perusahaan secara bersamaan. Bila dilihat dari untung-rugi secara lebih luas atau melihat dari kepentingan perusahaan secara keseluruhan maka pilihan keputusan nomor tiga merupakan keputusan yang paling rasional untuk dilaksanakan. Ketika kerjasama dengan Eire papers,Ltd dapat terlaksana, perusahaan akan menikmati keuntungan karena dari kerjasama ini divisi Thompson dan Southern akan mendapatkan pekerjaan, selain itu divisi Northern tetap bisa menikmati kenaikan profitabilitas karena harga yang diberikan Eire papers,Ltd cukup kompetitif. Walaupun pekerjaan yang diterima oleh divisi Thompson dan Southern kurang memadai karena tidak bisa menutup biaya produksi, namun kerjasama dengan Eire papers,Ltd paling tidak dapat mengurangi risiko kerugian yang akan dialami oleh Birch Paper Company bila divisi Northern menyepakati harga transfer dengan divisi Thompson atau West paper Company.

1.      Tawaran manakah yang harus diterima oleh Divisi Northen yang paling memenuhi kepentingan Birch Paper Company?
jawab
Untuk menentukan pemasok dari luar perusahaan tentunya pihak manajemen divisi Nortern harus menimbang dengan seksama pilihan atau kebijaan yang diambilnya, dan analisis yang bisa diambil oleh  manajemen yaitu:
1.      Bila divisi Northern mengambil dari divisi Thompson maka harga transfer antar divisi Thompson ke divisi Northern dapat memberikan dampak berupa meningkatnya profitabilitas dari divisi Thompson. Selain itu divisi Southern juga akan memndapatkan keuntungan karena divisi Thompson mengambil bahan baku produksinya dari divisi Southern.
2.      Bila divisi Northern membeli dari West paper Company, maka transaksi ini akan meningkatkan profitabilitas dari divisi Northern karena akan mendapatkan penawaran harga yang paling murah.
3.      Bila divisi Northern mengambil atau membeli  dari Eire papers,Ltd, maka akan menurunkan profitabilitas divisi karena harga yang ditawarkan lebih mahal dari West paper Company. Namun dari transaksi ini perusahaan secara keseluruhan akan mendapatkan keuntungan karena dari transaksi ini akan memberikan pekerjaan kepada divisi Thompson dan Southern.
Jika ambil Thompson : Thompson division mendapatkan profit yang dapat mem”balik modal”kan opportunity cost development yang telah dilakukannya (masalah biaya sudah dibayarkan oleh Northern). Jika Thompson mendapat  profit, otomatis karena Southern division juga berkontribusi dalam pembuatan produk, Southern division juga mendapat bagian dari profityang diterima Thompson.
Jika ambil West Paper : Northern Division mendapatkan suplai yang paling murah sehingga dapat meningkatkan profitabilitas divisi tersebut.
Dari tiga analisis diatas tentunya pihak manajemen divisi Northern harus memilih opsi mana yang dapat meningkatkan profitabilitas divisi northern dan perusahaan secara bersamaan. Bila dilihat dari untung-rugi secara lebih luas atau melihat dari kepentingan perusahaan secara keseluruhan maka pilihan keputusan nomor tiga merupakan keputusan yang paling rasional untuk dilaksanakan. Ketika kerjasama dengan Eire papers,Ltd dapat terlaksana, perusahaan akan menikmati keuntungan karena dari kerjasama ini divisi Thompson dan Southern akan mendapatkan pekerjaan, selain itu divisi Northern tetap bisa menikmati kenaikan profitabilitas karena harga yang diberikan Eire papers,Ltd cukup kompetitif. Walaupun pekerjaan yang diterima oleh divisi Thompson dan Southern kurang memadai karena tidak bisa menutup biaya produksi, namun kerjasama dengan Eire papers,Ltd paling tidak dapat mengurangi risiko kerugian yang akan dialami oleh Birch Paper Company bila divisi Northern menyepakati harga transfer dengan divisi Thompson atau West paper Company.

2.      Apakah Kenton harus menerima tawaran ini? Mengapa ya dan mengapa tidak?
Jawab :
Mr Kenton seharusnya tidak  menerima tawaran dari West Paper karena tidak dalam kepentingan terbaik perusahaan, tetapi pada saat yang sama dengan kebijakan transfer yang ada, itu benar-benar terserah dia apa yang ada di kepentingan terbaik divisinya . Saya percaya ia harus menerima tawaran dari Thompson karena tidak hanya akan menghasilkan biaya terendah, tetapi juga akan mendorong membeli dari dalam perusahaan.

3.      Haruskah wakil presiden Birch Paper Company melakukan suatu tindakan?
Jawab :
Wakil presiden Birch harus mengambil tindakan, tetapi tidak hanya melawan divisi ini. Saya pikir dia perlu untuk mengambil tindakan dalam rangka untuk memperbaiki masalah keseluruhan yang terkait dengan kebijakan harga transfer. Jika manajemen puncak diperlukan dapat memesan penerimaan tawaran lain. setiap divisi idealnya harus mengestimasikan harga normal pasar di luar dengan penyesuaian untuk biaya yang tidak terjadi di dalam perusahaan. Bahkan ketika keputusan perolehan sumberdaya mengalami hambatan, harga pasar merupakan harga transfer yang paling baik. Mungkin ada beberapa contoh sistem harga transfer yang benar-benar memuaskan dalam suatu organisasi yang rumit. Sama seperti pada banyak pilihan rancangan pengendalian manajemen, sangatlah penting untuk mengambil tindakan-tindakan yang terbaik dari antara yang kurang sempurna. Yang paling penting di sini adalah kesadaran akan kekurangan-kekurangan dan kepastian bahwa prosedur administratif yang ada digunakan untuk menghasilkan keputusan yang tepat.

4.      Dalam kontroversi yang telah dijelaskan sebelumnya, bagaimana system harga transfer dapat menjadi disfungsional? Apakah permasalahan tersebut membutuhkan adanya perubahan dalam kebijakan penentuan harga transfer perusahaan secara keseluruhan? Jika ya, perubahan spesifik apakah yang Anda sarankan?


Jawab :
Sistem harga transfer disfungsional karena terlalu banyak berfokus pada sektor-sektor individu membuat keuntungan dan laba atas investasi. Hal ini harus berfokus pada keberhasilan dan keuntungan untuk perusahaan secara keseluruhan tidak hanya keuntungan individu.
Ya, permasalahan tersebut membutuhkan adanya perubahan dalam kebijakan penentuan harga transfer perusahaan secara keseluruhan. Perubahan spesifik yang saya sarankan adalah setiap divisi idealnya harus mengestimasikan harga normal pasar di luar dengan penyesuaian untuk biaya yang tidak terjadi di dalam perusahaan. Bahkan ketika keputusan perolehan sumberdaya mengalami hambatan, harga pasar merupakan harga transfer yang paling baik. Mungkin ada beberapa contoh sistem harga transfer yang benar-benar memuaskan dalam suatu organisasi yang rumit. Sama seperti pada banyak pilihan rancangan pengendalian manajemen, sangatlah penting untuk mengambil tindakan-tindakan yang terbaik dari antara yang kurang sempurna. Yang paling penting di sini adalah kesadaran akan kekurangan-kekurangan dan kepastian bahwa prosedur administratif yang ada digunakan untuk menghasilkan keputusan yang tepat.

Sumber:
Anthony, R.N dan Govindarajan. V. 2005. Edisi 11. Management Control System: Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat

Hidayati Sry, 2014, Kasus 5-1, 5-4, 6-2, dan 6-5 SPM, (http://keepcopying.blogspot.com/2014/01/kasus-5-1-5-4-6-2-dan-6-5-spm.html, diakses tanggal 10 april 2015)


______, 2011, Analisis Kasus Birch Paper Company, (http://heheoye-heheoye.blogspot.com/2011/10/analisis-kasus-birch-paper-company.html tanggal 10 April 2015

No comments: