Sunday, June 7, 2015

RERANGKA KONSEPTUAL–SUATU MODEL


Salah satu model adalah rerangka konseptual yang dikembangkan oleh FSAB yang diwujudkan dalam seperangkat pernyataan resmi yang disebut Statement of Financial Accounting Concepts.

TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN
Tujuan adalah ke arah mana segala upaya, tindakan, dan pertimbangan dicurahkan. Tujuan pelaporan menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan statemen keuangan. Untuk menurunkan tujuan pelaporan keuangan, pihak yang dituju dan kepentingannya harus diidentifikasi dengan jelas sehingga informasi yang dihasilkan pelaporan keuangan dapat memuaskan kebutuhan informasional pihak yang dituju.

PEMAKAI DAN KEPENTINGANNYA
FASB merinci pemakai potensial yang dapat dituju oleh pelaporan keuangan yaitu: owners, lenders, suppliers, potential investors and creditors, employees, management, directors, customers, financial analysts and advisor, brokers, underwriters, stock exchanges, lawyers, economists, taxing authorities, regulatory authorities, legislators, financial press and reporting agencies, labor unions, trade associations, bussines researchers, teachers and students, and the public.

TUJUAN FUNGSIONAL
Tujuan fungsional adalah suatu tujuan masyarakat atau organisasi secara keseluruhan tanpa memperhatikan tujuan/motivasi masing-masing individual di dalamnya.
Sebagai kegiatan sosial, tujuan fungsional akuntansi misalnya:
1.      Mengalokasi sumber daya ekonomi secara efisien.
2.      Membantu perusahaan untuk dapat memperoleh dana untuk ekspansi.
3.      Membantu para manajer dalam keputusan investasi.
4.      Memfasilitasi fungsi dan pengendalian sosial.

TUJUAN BERSAMA
Tujuan bersama adalah satu atau beberapa tujuan individual yang sama dengan tujuan individual lainnya. Tujuan fungsional disusun tanpa memperhatikan tujuan-tujuan individual, sedangkan tujuan bersama ditentukan dengan mengidentifikasi dahulu tujuan-tujuan individual kemudian memilih tujuan-tujuan individual (seluruh anggota masyarakat) yang sama untuk dijadikan tujuan kegiatan sosial.

TUJUAN KELOMPOK DOMINAN
Dalam tujuan ini keputusan yang akan diambil adalah tujuan dari kelompok yang dominan. Kelompok yang dominan adalah kelompok yang memiliki pengaruh sangat kuat dalam pengambilan keputusan atau tindakan dari semua anggota masyarakat. Sedangkan bagi kelompok yang non-dominan tujuannya tidak menjadi relevan atau dianggap terlalu lemah untuk mempengaruhi kegiatan sosial. Kalau informasi akuntansi ditujukan kepada kelompok dominan, kelompok non dominan dapat menjadi penumpang pakai (free-riders).

TUJUAN VERSI ASOBAT
1.      Membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya (alam, fisis, manusia, dan finansial) yang terbatas.
2.      Mengarahkan dan mengendalikan sumber daya fisis dan manusia suatu organisasi secara efektif.
3.      Memelihara dan melaporkan pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepada manajemen.
4.      Memberi kemudahan berjalannya fungsi dan pengendalian sosial.

TUJUAN VERSI APB NO.4
Tujuan pelaporan keuangan secara umum:
The basic purpose of financial accounting and financial statements in to provide financial information about individual business enterprises that is useful in making economic decisions.

KONTEKS LINGKUNGAN TUJUAN PELAPORAN
FSAB menyatakan bahwa tujuan pelaporan tidak dapat steril dari lingkungan penerapan laporan keuangan. Ini berarti bahwa tujuan pelaporan harus dikaitkan dengan tujuan sosial dan ekonomik negara masing-masing tempat dimana laporan keuangan tersebut dijalankan. Oleh karena itu tujuan pelaporan harus dikembangkan atas dasar sifat kegiatan dan keputusan ekonomik para pemakai yang terlibat di dalamnya.

KARAKTERISTIK DAN KETERBATASAN INFORMASI
1.      Lebih berkaitan dengan badan usaha atau perusahaan daripada dengan industri atau ekonomi secara keseluruhan.
2.      Lebih merupakan informasi kuantitatif yang bersifat pendekatan daripada hasil perhitungan yang pasti.
3.      Sebagian besar merefleksi pengaruh transaksi dan kejadian yang telah terjadi (historis).
4.      Hanya merupakan salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh mereka yang mengambil keputusan tentang badan usaha.
5.      Penyediaan dan penggunaannya memerlukan atau melibatkan kos sehingga pertimbangan kos-manfaat dapat membatasi apa yang harus dilaporkan.

TUJUAN UTAMA PELAPORAN KEUANGAN DALAM RERANGKA KONSEPTUAL FSAB:
1.      Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam membuat keputusan-keputusan investasi, kredit, dan semacamnya yang rasional.
2.      Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam menilai (assessing) jumlah, saat terjadi, dan ketidakpastian penerimaan kas mendatang (prospective cash receipts) dari deviden atau bunga dan pemerolehan kas (proceds) mendatang dari penjualan, penebusan, atau  jatuh temponya sekuritas atau pinjaman.
3.      Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomik suatu badan usaha, klaim terhadap sumber-sumber tersebut (kewajiban badan usaha untuk mentransfer sumber daya ekonomik ke entitas lain dan ekuitas pemilik) dan akibat-akibat dari transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber daya badan usaha dan klaim terhadap sumber daya tersebut.

TUJUAN PELAPORAN ENTITAS NON–BISNIS
Tujuan utama (Primary Objectives):
1.      Pelaporan keuangan organisasi non-bisnis harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para penyedia dana dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam membuat keputusan-keputusan rasional tentang alokasi dana ke organisasi tersebut.
2.      Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para penyedia dana dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam menilai (assessing) jasa-jasa yang disediakan organisasi dan kemampuannya untuk terus menyediakan jasa-jasa tersebut.
3.      Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para penyedia dana dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam menilai (assessing) bagaimana para manajer organisasi non-bisnis  telah melaksanakan tanggung jawab kepengurusannya dan aspek-aspek lain kinerjanya.
4.      Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat tentang sumber daya, kewajiban, dan akibat-akibat dari transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber daya dan hak atas sumber daya tersebut.
5.      Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang kinerja organisasi selama satu periode. Pengukuran periodik perubahan-perubahan jumlah dan sifat asset bersih organisasi non- bisnis dan informasi tentang upaya- upaya dan hasil jasa (service efforts and accomplishments) organisasi secara bersama menunjukkan informasi yang paling bermanfaat dalam menilai kinerja organisasi.
6.      Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang bagaimana organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas atau sumber likuid lain, tentang pinjaman dan pelunasannya, dan tentang faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas organisasi.
7.      Pelaporan keuangan harus mencakupi penjelasan-penjelasan dan interpretasi- interpretasi untuk membantu para pemakai memahami informasi keuangan yang disediakan.

 CIRI-CIRI TUJUAN PELAPORAN ORGANISASI NON-BISNIS:
1.      Penerimaan sumber ekonomik yang cukup besar dari penyedia jasa yang tidak mengharapkan untuk menerima imbalan atau manfaat yang proposional dengan sumber ekonomik yang diserahkan.
2.      Tujuan operasi selain menyediakan/menjual barang dan jasa untuk mendatangkan laba atau setara laba.
3.      Tidak terdapatnya hak kepemilikan dengan proporsi tertentu/pasti yang dapat dijual, dipindahtangankan, atau ditarik, atau yang mengandung hak yuridis atas bagian dari sisa kekayaan dalam hal organisasi dilikuidasi/dibubarkan.

KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI
FASB merumuskan kualitas spesifik dalam dua kategori yaitu primer (primary) beserta unsur-unsurnya (ingredients), dan sekunder (secondary/interactive).
Kualitas primer terdiri atas:
1.      Kerelavanan atau keberpautan atau relevansi (relevance) dan keterandalan atau reliabilitas (reliability). Kerelevanan adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam membedakan beberapa alternatif keputusan sehingga pemakai dapat dengan mudah menentukan pilihan.
·         Nilai prediktif
Nilai prediktif adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam meningkatkan probabilitas bahwa harapan-harapan pemakai akan hasil suatu kejadian masa lalu atau yang akan terjadi.
·         Nilai balikan
Nilai balikan adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam mengkonfirmasi dan mengkoreksi harapan-harapan pemakai di masa lalu.
·         Ketepatwaktuan
Ketepatwaktuan adalah tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi keputusan.

2.      Keterandalan atau reliabilitas atau keberpautan atau relevansi (relevance)
Keterandalan adalah kemampuan informasi untuk member keyakinan bahwa informasi tersebut benar atau valid.
·         Keterujian (verifiability)
Keterujian adalah kemampuan informasi untuk memberi keyakinan yang tinggi kepada para pemakai karena tersedianya sarana bagi para pemakai untuk menguji secara independen ketepatan penyimbolan.
·         Ketepatan penyimbolan (representational faithfulness)
Ketepatan penyimbolan adalah kesesuaian atau kecocokan antara pengukur atau deskripsi dan fenomena yang diukur atau dideskripsi.

Kualitas sekunder terdiri atas:
1.      Keterbandingan (comparability)
Keterbandingan adalah kemampuan informasi untuk membantu para pemakai mengidentifikasi persamaan dan perbedaan antara dua perangkat fenomena ekonomik.
2.      Konsistensi (consistency)
3.      Kenetralan atau netralitas(neutrality)

ELEMEN-ELEMEN STATEMENT KEUANGAN
FASB mengidentifikasi elemen-elemen spesifik penting sebagai berikut:
Untuk entitas bisnis:
1.      Aset
2.      Kewajiban
3.      Ekuitas atau asset bersih
4.      Investasi oleh pemilik
5.      Distribusi ke pemilik
6.      Laba komprehensif
7.      Pendapatan
8.      Biaya
9.      Untung
10.  Rugi
11.  Aliran kas dari kegiatan operasi
12.  Aliran kas dari kegiatan investasi
13.  Aliran kas dari kegiatan pendanaan
Elemen asset bersih untuk entitas non-bisnis:
1.      Asset bersih terbatas permanen
2.      Asset bersih terbatas sementara
3.      Asset bersih tak terbatas/bebas

PERUBAHAN POSISI KEUANGAN
Aset, kewajiban, dan ekuitas sebagai elemen posisi keuangan dapat berubah akibat tiga hal yaitu:
1.      Kejadian, adalah terjadinya suatu perkara atau urusan yang mempunyai konsekuensi terhadap suatu entitas.
2.      Keadaan, adalah suasana atau seperangkat kondisi yang berkembang dari suatu kejadian atau serangkaian kejadian yang berkulminasi pada situasi tak terduga atau sulit diduga.
3.      Transaksi, adalah salah satu bentuk kejadian eksternal yang melibatkan transfer sesuatu yang bernilai (manfaat ekonomi masa datang) antara dua entitas atau lebih.

Pengaruh ketiga hal di atas dapat terjadi pada setiap elemen asset, kewajiban, atau ekuitas saja atau pada dua atau tiga elemen sekaligus.

PELAPORAN DAN STATEMEN KEUANGAN
Pelaporan keuangan harus dibedakan dengan statemen keuangan. FSAB menyatakan bahwa statement keuangan adalah media utama atau ciri sentral pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan meliputi penyampaian informasi yang wajib secara luas dan sukarela. Pengukuran dan pengakuan menentukan lingkup pelaporan keuangan yang wajib disajikan melalui seperangkat penuh statemen keuangan.

SEPERANGKAT STATEMEN KEUANGAN
Tujuan pelaporan, karakteristik kualitatif, dan elemen-elemen keuangan akan menentukan jenis statemen apa saja yang membentuk penuh statemen keuangan. FSAB menyatakan bahwa seperangkat statemen keuangan untuk suatu periode harus menunjukkan informasi sebagai berikut:
1.      Posisi keuangan pada akhir periode tersebut, yang dituangkan dalam Statemen Posisi Keuangan (Neraca).
2.      Laba untuk periode tersebut, yang dituangkan dalam Statemen Laba-Rugi.
3.      Laba komprehensif untuk periode tersebut, yang dituangkan dalam Statemen Laba Komprehensif.
4.      Aliran kas selama periode tersebut, yang dituangkan dalam Statemen Aliran Kas.
5.      Investasi oleh dan distribusi ke pemilik selama periode tersebut, yang dituangkan dalam Statemen perubahan Ekuitas atau Laba Ditahan.


PENGUKURAN
Pengukuran adalah penentuan besarnya unit pengukur (jumlah rupiah) yang akan diletakkan pada suatu objek (elemen atau pos) yang terlibat dalam suatu transaksi, kejadian, atau keadaan untuk merepresentasi makna atau atribut objek tersebut. FASB mengidentifikasi atribut pengukuran yang sekarang diterapkan dan masih dilanjutkan penggunaannya:
1.      Kos historis atau perolehan kas historis
2.      Kos sekarang
3.      Nilai pasar sekarang
4.      Nilai terealisasi/pelunasan neto
5.      Nilai sekarang atau diskunan aliran kas masa datang

PENGAKUAN
Secara konseptual, pengakuan adalah penyajian suatu informasi melalui statemen keuangan sebagai ciri sentral pelaporan keuangan. Secara teknis, pengakuan merupakan pencatatan secara resmi (penjurnalan) suatu kuantitas (jumlah rupiah) hasil pengukuran ke dalam sistem  akuntansi sehingga jumlah rupiah tersebut akan mempengaruhi suatu pos terefleksi ke dalam statemen keuangan.
Rerangka konseptual harus menetapkan kriteria pengakuan umum untuk dijadikan dasar bagi penyusun standar untuk menentukan teknik atau prosedur pengakuan dalam bentuk standar akuntansi.
FASB menetapkan empat kriteria pengakuan fundamental (konseptual) sebagai berikut:
1.      Definisi (definition)—Suatu pos harus memenuhi definisi elemen statemen keuangan.
2.      Keterukuran (measureability)—Suatu pos harus mempunyai atribut yang berpaut dengan keputusan dan dapat diukur dengan tingkat keterandalan yang cukup.
3.      Keberpautan (relevance)—Informasi yang dikandung suatu pos mempunyai daya untuk membuat perbedaan dalam keputusan pemakai.
4.      Keterandalan (reliability)—Informasi yang dikandung suatu pos secara tepat menyimbolkan fenomena, teruji (terverifikasi), dan netral.


DAFTAR PUSTAKA

Kho Yunita (2012) Rerangka Konseptual - Suatu Model [Internet] 19 November. Available from: https://khoyunitapublish.wordpress.com/ [diakses, 07 April 2015].

Shevalina K (2013) Rerangka Konseptual-Suatu Model [Internet] 01 Agustus. Available from: http://shevalina13.blogspot.com/ [diakses, 07 April 2015].



No comments: