Salah satu model adalah rerangka
konseptual yang dikembangkan oleh FSAB yang diwujudkan dalam seperangkat
pernyataan resmi yang disebut Statement of Financial Accounting
Concepts.
TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN
Tujuan adalah ke arah mana segala
upaya, tindakan, dan pertimbangan dicurahkan. Tujuan pelaporan menentukan
konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang relevan yang akhirnya menentukan bentuk,
isi, jenis, dan susunan statemen keuangan. Untuk menurunkan tujuan pelaporan
keuangan, pihak yang dituju dan kepentingannya harus diidentifikasi dengan
jelas sehingga informasi yang dihasilkan pelaporan keuangan dapat memuaskan
kebutuhan informasional pihak yang dituju.
PEMAKAI DAN KEPENTINGANNYA
FASB merinci pemakai potensial yang
dapat dituju oleh pelaporan keuangan yaitu: owners, lenders, suppliers,
potential investors and creditors, employees, management, directors, customers,
financial analysts and advisor, brokers, underwriters, stock exchanges,
lawyers, economists, taxing authorities, regulatory authorities, legislators,
financial press and reporting agencies, labor unions, trade associations,
bussines researchers, teachers and students, and the public.
TUJUAN FUNGSIONAL
Tujuan fungsional adalah suatu
tujuan masyarakat atau organisasi secara keseluruhan tanpa memperhatikan
tujuan/motivasi masing-masing individual di dalamnya.
Sebagai kegiatan sosial, tujuan fungsional akuntansi
misalnya:
1.
Mengalokasi
sumber daya ekonomi secara efisien.
2.
Membantu
perusahaan untuk dapat memperoleh dana untuk ekspansi.
3.
Membantu
para manajer dalam keputusan investasi.
4.
Memfasilitasi
fungsi dan pengendalian sosial.
TUJUAN BERSAMA
Tujuan bersama adalah satu atau
beberapa tujuan individual yang sama dengan tujuan individual lainnya. Tujuan
fungsional disusun tanpa memperhatikan tujuan-tujuan individual, sedangkan
tujuan bersama ditentukan dengan mengidentifikasi dahulu tujuan-tujuan
individual kemudian memilih tujuan-tujuan individual (seluruh anggota
masyarakat) yang sama untuk dijadikan tujuan kegiatan sosial.
TUJUAN KELOMPOK DOMINAN
Dalam tujuan ini keputusan yang akan
diambil adalah tujuan dari kelompok yang dominan. Kelompok yang dominan adalah
kelompok yang memiliki pengaruh sangat kuat dalam pengambilan keputusan atau
tindakan dari semua anggota masyarakat. Sedangkan bagi kelompok yang
non-dominan tujuannya tidak menjadi relevan atau dianggap terlalu lemah untuk
mempengaruhi kegiatan sosial. Kalau informasi akuntansi ditujukan kepada
kelompok dominan, kelompok non dominan dapat menjadi penumpang pakai (free-riders).
TUJUAN VERSI ASOBAT
1.
Membuat
keputusan-keputusan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya (alam, fisis,
manusia, dan finansial) yang terbatas.
2.
Mengarahkan
dan mengendalikan sumber daya fisis dan manusia suatu organisasi secara
efektif.
3.
Memelihara
dan melaporkan pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepada manajemen.
4.
Memberi
kemudahan berjalannya fungsi dan pengendalian sosial.
TUJUAN VERSI APB NO.4
Tujuan pelaporan keuangan secara umum:
The basic purpose of financial accounting and financial
statements in to provide financial information about individual business
enterprises that is useful in making economic decisions.
KONTEKS LINGKUNGAN TUJUAN PELAPORAN
FSAB menyatakan bahwa tujuan
pelaporan tidak dapat steril dari lingkungan penerapan laporan keuangan. Ini
berarti bahwa tujuan pelaporan harus dikaitkan dengan tujuan sosial dan
ekonomik negara masing-masing tempat dimana laporan keuangan tersebut dijalankan.
Oleh karena itu tujuan pelaporan harus dikembangkan atas dasar sifat kegiatan
dan keputusan ekonomik para pemakai yang terlibat di dalamnya.
KARAKTERISTIK DAN KETERBATASAN INFORMASI
1.
Lebih
berkaitan dengan badan usaha atau perusahaan daripada dengan industri atau
ekonomi secara keseluruhan.
2.
Lebih
merupakan informasi kuantitatif yang bersifat pendekatan daripada hasil
perhitungan yang pasti.
3.
Sebagian
besar merefleksi pengaruh transaksi dan kejadian yang telah terjadi (historis).
4.
Hanya
merupakan salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh mereka yang
mengambil keputusan tentang badan usaha.
5.
Penyediaan
dan penggunaannya memerlukan atau melibatkan kos sehingga pertimbangan
kos-manfaat dapat membatasi apa yang harus dilaporkan.
TUJUAN UTAMA PELAPORAN KEUANGAN DALAM RERANGKA KONSEPTUAL FSAB:
1.
Pelaporan
keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para investor dan
kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam membuat
keputusan-keputusan investasi, kredit, dan semacamnya yang rasional.
2.
Pelaporan
keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para investor dan kreditor
dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam menilai (assessing)
jumlah, saat terjadi, dan ketidakpastian penerimaan kas mendatang (prospective
cash receipts) dari deviden atau bunga dan pemerolehan kas (proceds)
mendatang dari penjualan, penebusan, atau jatuh temponya sekuritas atau
pinjaman.
3.
Pelaporan
keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomik suatu badan
usaha, klaim terhadap sumber-sumber tersebut (kewajiban badan usaha untuk
mentransfer sumber daya ekonomik ke entitas lain dan ekuitas pemilik) dan
akibat-akibat dari transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber daya
badan usaha dan klaim terhadap sumber daya tersebut.
TUJUAN PELAPORAN ENTITAS NON–BISNIS
Tujuan utama (Primary Objectives):
1.
Pelaporan
keuangan organisasi non-bisnis harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi
para penyedia dana dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam
membuat keputusan-keputusan rasional tentang alokasi dana ke organisasi
tersebut.
2.
Pelaporan
keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para penyedia dana dan
pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam menilai (assessing)
jasa-jasa yang disediakan organisasi dan kemampuannya untuk terus menyediakan
jasa-jasa tersebut.
3.
Pelaporan
keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para penyedia dana
dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam menilai (assessing)
bagaimana para manajer organisasi non-bisnis telah melaksanakan tanggung
jawab kepengurusannya dan aspek-aspek lain kinerjanya.
4.
Pelaporan
keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat tentang sumber daya,
kewajiban, dan akibat-akibat dari transaksi, kejadian, dan keadaan yang
mengubah sumber daya dan hak atas sumber daya tersebut.
5.
Pelaporan
keuangan harus menyediakan informasi tentang kinerja organisasi selama satu
periode. Pengukuran periodik perubahan-perubahan jumlah dan sifat asset bersih
organisasi non- bisnis dan informasi tentang upaya- upaya dan hasil jasa (service
efforts and accomplishments) organisasi secara bersama menunjukkan
informasi yang paling bermanfaat dalam menilai kinerja organisasi.
6.
Pelaporan
keuangan harus menyediakan informasi tentang bagaimana organisasi mendapatkan
dan membelanjakan kas atau sumber likuid lain, tentang pinjaman dan
pelunasannya, dan tentang faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas
organisasi.
7.
Pelaporan
keuangan harus mencakupi penjelasan-penjelasan dan interpretasi- interpretasi
untuk membantu para pemakai memahami informasi keuangan yang disediakan.
CIRI-CIRI TUJUAN PELAPORAN ORGANISASI NON-BISNIS:
1.
Penerimaan
sumber ekonomik yang cukup besar dari penyedia jasa yang tidak mengharapkan
untuk menerima imbalan atau manfaat yang proposional dengan sumber ekonomik
yang diserahkan.
2.
Tujuan
operasi selain menyediakan/menjual barang dan jasa untuk mendatangkan laba atau
setara laba.
3.
Tidak
terdapatnya hak kepemilikan dengan proporsi tertentu/pasti yang dapat dijual,
dipindahtangankan, atau ditarik, atau yang mengandung hak yuridis atas bagian
dari sisa kekayaan dalam hal organisasi dilikuidasi/dibubarkan.
KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI
FASB merumuskan kualitas spesifik
dalam dua kategori yaitu primer (primary) beserta unsur-unsurnya (ingredients),
dan sekunder (secondary/interactive).
Kualitas primer terdiri atas:
1.
Kerelavanan
atau keberpautan atau relevansi (relevance) dan keterandalan atau
reliabilitas (reliability). Kerelevanan adalah kemampuan informasi untuk
membantu pemakai dalam membedakan beberapa alternatif keputusan sehingga
pemakai dapat dengan mudah menentukan pilihan.
·
Nilai
prediktif
Nilai
prediktif adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam meningkatkan
probabilitas bahwa harapan-harapan pemakai akan hasil suatu kejadian masa lalu
atau yang akan terjadi.
·
Nilai
balikan
Nilai
balikan adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam mengkonfirmasi
dan mengkoreksi harapan-harapan pemakai di masa lalu.
·
Ketepatwaktuan
Ketepatwaktuan
adalah tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada saat dibutuhkan
sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi keputusan.
2.
Keterandalan
atau reliabilitas atau keberpautan atau relevansi (relevance)
Keterandalan
adalah kemampuan informasi untuk member keyakinan bahwa informasi tersebut
benar atau valid.
·
Keterujian
(verifiability)
Keterujian adalah kemampuan
informasi untuk memberi keyakinan yang tinggi kepada para pemakai karena
tersedianya sarana bagi para pemakai untuk menguji secara independen ketepatan
penyimbolan.
·
Ketepatan
penyimbolan (representational faithfulness)
Ketepatan penyimbolan adalah
kesesuaian atau kecocokan antara pengukur atau deskripsi dan fenomena yang
diukur atau dideskripsi.
Kualitas sekunder terdiri atas:
1.
Keterbandingan
(comparability)
Keterbandingan adalah kemampuan
informasi untuk membantu para pemakai mengidentifikasi persamaan dan perbedaan
antara dua perangkat fenomena ekonomik.
2.
Konsistensi
(consistency)
3.
Kenetralan
atau netralitas(neutrality)
ELEMEN-ELEMEN STATEMENT KEUANGAN
FASB mengidentifikasi elemen-elemen spesifik penting sebagai
berikut:
Untuk entitas bisnis:
1.
Aset
2.
Kewajiban
3.
Ekuitas
atau asset bersih
4.
Investasi
oleh pemilik
5.
Distribusi
ke pemilik
6.
Laba
komprehensif
7.
Pendapatan
8.
Biaya
9.
Untung
10. Rugi
11. Aliran kas dari kegiatan operasi
12. Aliran kas dari kegiatan investasi
13. Aliran kas dari kegiatan pendanaan
Elemen asset bersih untuk entitas non-bisnis:
1.
Asset
bersih terbatas permanen
2.
Asset
bersih terbatas sementara
3.
Asset
bersih tak terbatas/bebas
PERUBAHAN POSISI KEUANGAN
Aset, kewajiban, dan ekuitas sebagai elemen posisi keuangan
dapat berubah akibat tiga hal yaitu:
1.
Kejadian,
adalah terjadinya suatu perkara atau urusan yang mempunyai konsekuensi terhadap
suatu entitas.
2.
Keadaan,
adalah suasana atau seperangkat kondisi yang berkembang dari suatu kejadian
atau serangkaian kejadian yang berkulminasi pada situasi tak terduga atau sulit
diduga.
3.
Transaksi,
adalah salah satu bentuk kejadian eksternal yang melibatkan transfer sesuatu
yang bernilai (manfaat ekonomi masa datang) antara dua entitas atau lebih.
Pengaruh ketiga hal di atas dapat
terjadi pada setiap elemen asset, kewajiban, atau ekuitas saja atau pada dua
atau tiga elemen sekaligus.
PELAPORAN DAN STATEMEN KEUANGAN
Pelaporan keuangan harus dibedakan
dengan statemen keuangan. FSAB menyatakan bahwa statement keuangan adalah media
utama atau ciri sentral pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan meliputi
penyampaian informasi yang wajib secara luas dan sukarela. Pengukuran dan
pengakuan menentukan lingkup pelaporan keuangan yang wajib disajikan melalui
seperangkat penuh statemen keuangan.
SEPERANGKAT STATEMEN KEUANGAN
Tujuan pelaporan, karakteristik
kualitatif, dan elemen-elemen keuangan akan menentukan jenis statemen apa saja
yang membentuk penuh statemen keuangan. FSAB menyatakan bahwa seperangkat
statemen keuangan untuk suatu periode harus menunjukkan informasi sebagai
berikut:
1.
Posisi
keuangan pada akhir periode tersebut, yang dituangkan dalam Statemen Posisi
Keuangan (Neraca).
2.
Laba
untuk periode tersebut, yang dituangkan dalam Statemen Laba-Rugi.
3.
Laba
komprehensif untuk periode tersebut, yang dituangkan dalam Statemen Laba
Komprehensif.
4.
Aliran
kas selama periode tersebut, yang dituangkan dalam Statemen Aliran Kas.
5.
Investasi
oleh dan distribusi ke pemilik selama periode tersebut, yang dituangkan dalam
Statemen perubahan Ekuitas atau Laba Ditahan.
PENGUKURAN
Pengukuran adalah penentuan besarnya
unit pengukur (jumlah rupiah) yang akan diletakkan pada suatu objek (elemen
atau pos) yang terlibat dalam suatu transaksi, kejadian, atau keadaan untuk
merepresentasi makna atau atribut objek tersebut. FASB mengidentifikasi atribut
pengukuran yang sekarang diterapkan dan masih dilanjutkan penggunaannya:
1.
Kos
historis atau perolehan kas historis
2.
Kos
sekarang
3.
Nilai
pasar sekarang
4.
Nilai
terealisasi/pelunasan neto
5.
Nilai
sekarang atau diskunan aliran kas masa datang
PENGAKUAN
Secara konseptual, pengakuan adalah
penyajian suatu informasi melalui statemen keuangan sebagai ciri sentral
pelaporan keuangan. Secara teknis, pengakuan merupakan pencatatan secara resmi
(penjurnalan) suatu kuantitas (jumlah rupiah) hasil pengukuran ke dalam
sistem akuntansi sehingga jumlah rupiah tersebut akan mempengaruhi suatu
pos terefleksi ke dalam statemen keuangan.
Rerangka konseptual harus menetapkan
kriteria pengakuan umum untuk dijadikan dasar bagi penyusun standar untuk
menentukan teknik atau prosedur pengakuan dalam bentuk standar akuntansi.
FASB menetapkan empat kriteria pengakuan fundamental
(konseptual) sebagai berikut:
1.
Definisi (definition)—Suatu
pos harus memenuhi definisi elemen statemen keuangan.
2.
Keterukuran (measureability)—Suatu
pos harus mempunyai atribut yang berpaut dengan keputusan dan dapat diukur
dengan tingkat keterandalan yang cukup.
3.
Keberpautan (relevance)—Informasi
yang dikandung suatu pos mempunyai daya untuk membuat perbedaan dalam keputusan
pemakai.
4.
Keterandalan (reliability)—Informasi
yang dikandung suatu pos secara tepat menyimbolkan fenomena, teruji
(terverifikasi), dan netral.
DAFTAR
PUSTAKA
Kho
Yunita (2012) Rerangka Konseptual - Suatu Model [Internet] 19 November. Available from: https://khoyunitapublish.wordpress.com/ [diakses, 07 April 2015].
Shevalina
K (2013) Rerangka Konseptual-Suatu Model [Internet] 01 Agustus. Available from: http://shevalina13.blogspot.com/ [diakses, 07 April 2015].
No comments:
Post a Comment