Untuk
memulai investasi, investor akan melihatkinerja perusahaan, kemudian harga
saham dari perusahaan yang akan dipilih. Selanjutnya menilai berapa banyak yang
akan diperoleh bila dana investor terbatas. Namun dalam melakukan investasi
saham seorang investor tidak cukup hanya melihat dari segi harga saham tanpa mengerti
resiko dan return. Tetapi kunci utama untuk sukses dalam investasi dan
mengelolanya adalah dengan menilai aset tersebut dan juga sumber aset untuk
mendapatkan nilai tersebut (Wabber R Murhadi:2009)
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam menilai suatu saham dan masih diperdebatkan
sampai saat ini adalah bagaimana cara mengestimasi fair value (nilai wajarnya)
dan berapa lama waktu yang dibutuhkan agar dapat menyesuaikan dengan nilai
wajar tersebut. Dengan kata lain, penilaian saham berguna untuk mencari harga
wajar suatu saham. Kemudian harga wajar saham digunakan oleh investor untuk
melakukan strategi investasi dalam mengantisipasi resiko atau isu-isu yang akan
dihadapi
Konsep Nilai Dalam Manajemen
Keuangan
1. Nilai
Likuidasi (Liquidity Value) adalah sejumlah uang yang dapat direalisasikan jika
aktiva atau sekelompok aktiva dijual secara terpisah dari organisasi
operasionalnya.
2. Nilai
berkesinambungan (Going Concern Value) adalah sejumlah uang yang dapat
direalisasikan jika perusahaan dijual sebagai suatu bisnis operasi yang
berkesinambungan.
3. Nilai
buku dari aktiva (Book Value) adalah nilai akuntansi dari aktiva dikurangi
akumulasi penyusutan. Terdapat dua jenis nilai buku, yaitu:
- Nilai
buku dari perusahaan
Total aktiva perusahaan
dikurangi kewajiban dan saham preferen yang tertera dalam neraca.
- Nilai
pasar dari aktiva
Harga pasar dimana
aktiva diperdagangkan pada dasar pasar bebas. Bagi perusahaan, nilai pasar
terkadang dipandang sebagai nilai tertinggi dibandingkan nilai likuiditas atau
nilai berkesinambungan.
4. Nilai
intrinsik sekuritas adalah harga sekuritas yang seharusnya, jika dihargai
secara benar berdasarkan faktor – faktor penunjang penilaian aktiva,
pendapatan, prospek masa depan, manajemen, dll atau berdasarkan fakta – fakta
yaitu nilai sekarang (Present Value) dari arus kas yang disediakan untuk
investor, didiskontokan pada tingkat pengembalian yang ditentukan sesuai dengan jumlah resiko yang menyertainya
Menentukan Nilai Surat Berharga
1.
Obligasi
Obligasi adalah kontrak keuangan. Penerbit obligasi,
seperti perusahaan, akan membayar bunga kepada pembeli obigasi secara periodik.
Kemudian, pada akhir waktu tertentu, penerbit obligasi membayar pokok obligasi
yang biasa disebut nilai par. Sebaliknya, pemegang obligasi memberikan sejumlah
uang kepada perusahaan saat ini.
Obligasi biasanya dijual di pasar obligasi
dan memiliki harga pasar yang dapat berubah setiap saat. Obligasi adalah satu
sekuritas yang berdasarkan pada IOU dari penerbitnya. Obligasi ini tidak
menawarkan hak istimewa kepada pemilik perusahaan. Contohnya, 10 tahun obligasi
AT & T memberikan hak untuk menerima pembayaran kupon atau bunga secara
periodik dan pokok atau face value pada saat jatuh tempo. Pemegang obligasi
tidak memiliki suara dalam pengambilan keputusan di perusahaan.
Banyak obligasi adalah Fixed-Rate Bond
atau sekuritas yang berpendapatan tetap karena perjanjian pembayarannya
berbentuk kontraktual dan tetap sepanjang waktu. Bagaimana pun beberapa
obligasi membayar dalam bentuk variabel income dan mengacu pada Floating-Rate
Bond. Jangka waktu obligasi tidak terlalu lama dan tidak terdapat risiko
kebangkrutan, secara umum risiko dari obligasi itu tergolong rendah dengan
return yang rendah pula. Biasanya obligasi kurang liquid daripada saham dan
umumnya relatif tinggi cashflow secara periodik (untuk membayar bunga kepada
pemegang obligasi) (Levy 28).
Karakteristik
Obligasi:
1.
Nilai pari atau nilai nominal
Nilai yang tertera pada
kertas obligasi dan mewakili jumlah uang yang dipinjam oleh perusahaan dan akan
dibayarkan pada saat jatuh tempo (maturity).
2.
Kupon/ tingkat bunga ( coupon rate )
Jumlah bunga tetap yang
harus dibayarkan setiap tahun oleh perusahaan yang mengeluarkan obligasi
3. Maturity
date (jatuh tempo); Tanggal dimana nilai par harus dibayar.
Jenis-Jenis
Obligasi
1. Government
Bond ;obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
Seperti
T-Bills, US Treasury Notes dan US Teasury Bond adalah sekuritas pemerintah yang
digunakan untuk pendanaan dalam utang pemerintah. Pembayaran kuponnya bersifat
semi-annual. Ketika diterbitkan, US Treasury Notes memiliki masa jatuh tempo 2
(dua) sampai 10 (sepuluh) tahun dan US Treasury-Bond memiliki masa jatuh
temponya lebih dari 10 (sepuluh) tahun. Jenis-jenis obligasi pemerintah yaitu
pertama, Callable Bond yang biasanya dibeli kembali oleh penerbitnya pada harga
tertentu di masa yang akan datang. Kedua, Federal Agency Bond. Ketiga,
Municipal Bond, yang diterbitkan oleh pemerintah lokal untuk mendanai highways,
sistem perairan pendidikan dan capital project lainya. Ada 2 (dua) tipe
Multicipal Bond yaitu General Obligation Bond dan Revenue Bond. (Levy
40-41)
2. Corporate
Bond; obligasi yang
diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha milik negara
(BUMN), atau badan usaha swasta.
Corporate Bond adalah
sekuritas yang mencerminkan janji dari perusahaan yang menerbitkan untuk
memberikan sejumlah pembayaran berupa pembayaran kupon dan pokok pinjaman
kepada pemlik obligasi, selama jangka waktu tertentu. Perusahaan yang
menerbitkan obligasi disebut debitur, sedangkan investor yang membeli obligasi
disebut kreditur. (Timothy and Joseph 408).
Jenis-jenis
Corporate Bond adalah:
a. Secured
Bonds adalah obligasi yang penerbitannya dijamin oleh sejumlah
aset.
b. Mortgage
bonds adalah obligasi yang penerbitannya dijamin oleh aset riil (bukan
dalam bentuk finansial).
c. Unsecured
bonds (Debentures) adalah obligasi yang penerbitannya tidak memiliki
jaminan. Pembayaran sangat bergantung pada kemampuan dan kemauan dari
perusahaan penerbit untuk memberikan bunga yang dijanjikan dan membayar pokok
pinjaman sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Jika terjadi gagal bayar, maka
pemegang obligasi akan menjadi unsecured creditors. Investor tidak memiliki hak
atas harta perusahaan.
d. Convertible
bonds adalah salah satu jenis obligasi yang memiliki kekhususan. Obligasi ini
dapat dikonversi ketika terdapat keputusan pemilik obligasi menjadi sejumlah
sekuritas lain yang diterbitkan oleh perusahaan yang sama. Biasanya sekuritas
lain tersebut adalah common
stock.
e. Variable-Rate
bonds merupakan obligasi yang memberikan pembayaran kupon yang bervariasi
mengikuti frekuensi bunga yang berlaku di pasar atau market rate index.
f. Putable
bondsadalah obligasi yang dapat dicairkan sebelum jatuh tempo sesuai dengan
keputusan dari pemilik obligasi.
g. Junk
bonds biasanya dikenal dengan sebutan high-yield bonds, adalah obligasi yang
memiliki peringkat dibawah investment grade. Disebut junk karena obligasi ini
lebih berisiko dari obligasi yang berkategori investment grade.
h. International
bonds adalah obligasi yang dijual di negara lain. Obligasi dapat
diperdagangkan dalam satuan mata uang negara lain atau obligasi diperdagangkan
di negara lain dalam mata uang perusahaan penerbit biasanya disebut Eurobonds.
i. Super
Long-Term bonds merupakan obligasi yang memiliki masa jatuh tempo lebih besar
atau sama dengan 100 tahun. (Timothy and Joseph 415-420)
3. Municipal Bond; obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah daerah untut membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan
kepentingan publik (public utility).
2.
SAHAM
PREFEREN (Preferred Stock)
- Pengertian
Saham Preferen
Saham
preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak
pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu
dan juga memiliki hak suara lebih dibanding pemegang saham biasa seperti hak
suara dalam pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen akan berusahan sekuat
tenaga untuk membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak lengser.
Saham
yang mempunyai karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena
bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa
tidak mendatangkan hasil, seperti yang dikehendaki investor.
Persamaannya dengan obligasi adalah adanya klaim
atas laba dan aktiva sebelumnya, devidennya tetap selama masa berlaku dari
saham, dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan
saham biasa.
Saham
Preferen memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Memiliki
berbagai tingkat, yang dapat diterbitkan dengan karakteristik berbeda
b. Tagihan
terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki
prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen
c. Dividen
kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan
pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
d. Konvertibilitas,
dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan
organisasi penerbit terbentuk
- Penilaian
Saham Preferen
Rumus:
Vps = D / kps
dimana:
Vps : nilai saham preferen
D
: dividen
tahunan
kps
: tingkat
pengembalian yang disyaratkan
contoh
soal :
berapakah
nilai saham preferen jika dividen tahunan yang dibayar sebesar $3,64 dan
tingkatpengembalian yang disyaratkan 7,28%?
Jawab :
Vps
: D / kps
= $3,64 / 7,28% = $50
3.
SAHAM
BIASA (common stock)
Saham
Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti
pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan.
Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagaian pendapatan tetap /
deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita
perusahaan. Saham biasa mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva
yang dimiliki perusahaan.
Orang
yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil bagian dalam mengelola
perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya berdasarkan besar kecil
saham yang dipunyai. Semakin banyak prosentase saham yang dimiliki maka semakin
besar hak suara yang dimiliki untuk mengontrol operasional perusahaan.
Pemegang
saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya, jika perusahaan
bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar
investasi pada saham tersebut.Saham Biasa memiliki karakteristik utama sebagai
berikut:
- Hak
suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
- Hak
didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
- Tanggung
jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja
Karakteristik
Saham Preferen:
a.
Hak preferen terhadap deviden: hak
menerima deviden terlebih dahulu dibanding pemegang saham biasa.
b.
Hak preferen pada waktu likuidasi: hak
terlebih dahulu atas aktiva perusahaan dibandingkan dengan hak yang dimiliki
oleh pemegang saham biasa pada saat terjadi likuidasi.
Hak
Pemegang saham Biasa:
a.
Hak kontrol: hak untuk memilih dewan
direksi, sehingga dapat mengontrol kebijakan direksi.
b.
Hak penerima pembagian keuntungan:
karena sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatakan
bagian keuntungan perusahaan.
c.
Hak preemtive: hak untuk mendapatkan
prosentase kepemilikan yang sama, jika perusahaan mengeluarkan tambahan saham
baru. Hak ini bertujuan :
1)
melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama,
2)
melindungi pemegang saham lama dari nilai yang merosot.
Menilai
Saham Biasa
Pertumbuhan
saham biasa
Rumus:
g = ROE × r
dimana:
g = tingkat
pertumbuhan dari laba masa depan
ROE
= tingkat pengembalian ekuitas
r
= persentase
laba yang ditahan
Penilaian
Saham Biasa – Periode Pemegangan Tunggal
Rumus:
Vcs = ((D1/(1+kcs)) + ((P1/(1+kcs))
dimana:
Vcs = nilai
sekarang saham biasa
D1 = dividen
yang diterima dalam satu tahun
P1
= harga saham yang diprediksi di
akhir tahun
kcs
= tingkat pengembalian yang
disyaratkan oleh investor
contoh
soal:
Berapakah nilai saham biasa jika dividen pada akhir
tahun yang diharapkan Rp1.640, dan harga pasar pada akhir tahun yang
diproyeksikan Rp22.000 serta tingkat pengembalian yang disyaratkan investor
adalah 18%?
Vcs
= ((Rp1.640/(1+18%))+((Rp22.000/(1+18%))
= Rp
1390 + Rp 18.644
=
Rp 20.034
Penilaian
Saham Biasa – Periode Pemegangan Berganda
Rumus: Vcs = D1/kcs-g
Dimana
: D1 = D0 (1+g)
keterangan:
Vcs’
= nilai sekarang saham biasa
D1
= dividen yang diterima pada akhir
tahun ini
D0
= dividen yang diterima pada akhir
tahun lalu
kcs
= tingkat pengembalian yang
disyaratkan oleh investor
g
= tingkat
pertumbuhan
contoh
soal:
berapakah nilai sekarang dari saham biasa
jikadividen yang dibayar pada akhir tahun lalu sebesar $2, tingkat
pertumbuhannya 10%, dan tingkat pengembalian yang disyaratkan investor 15%?
D1
= D0 (1+ g)
D1
= $2 (1+10%)
D1
= $2,20
Vcs
= D1/kcs-g
Vcs
= $2,20/0,15-1,10 = $44
4. Tingkat
Pengembalian Yang Diharapkan Pemegang Saham
-
Tingkat Pengembalian yang diharapkan
oleh Pemegang Saham Preferen
Vps
= D/Kps , sehingga
Kps
= D/Vps atau kps = D/Po
Dimana
P0 adalah harga pasar sekarang saham preferen
Contoh soal:
Berapakah tingkat pengembalian yang diharapkan
invesotor jika dividen yang dibayarkan $3,64 dan haraga pasar sekarang saham
preferen $50?
Kps
= D/Po
=
$3,64 / $50 = 0,0728 atau 7,28%
-
Tingkat Pengembalian yang Diharapkan
oleh Pemegang Saham Biasa
Vcs = D1 / kcs - g sehingga
Kcs
= (D1/Vcs) +g , atau kcs = (D1 / Po) +g
Contoh
soal:
Berapakah tingkat pengembalian yang diharapkan oleh
pemegang saham biasa jika dividen yangdibayarkan akhir tahun ini sebesar $2,20,
harga pasar sekarang saham biasa $44, dan tingkatpertumbuhan 10%?
kcs
= (D1 / Po) + g
=($2,20/$44) +
10% = 15%
Ada
dua analisis yang digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya saham:
a. Fundamental
security analysis atau company analysis: analisis harga saham yang mendasarkan
pada data yang berasal dari keuangan perusahaan ( misal laba, dividen,
penjualan)
b. Technical
analysis : analisis harga saham dengan menggunakan data pasar dari saham (misal
harga saham, volume transaksi)
No comments:
Post a Comment