Friday, November 25, 2016

ANALISIS AKTIVITAS BISNIS


Analisis laporan keuangan yang didasarkan pada analisis bisnis perusahaan. pada akhirnya akan ditindaklanjuti oleh manajemen dalam mengambil keputusan-keputusan bisnis yang relevan untuk memperbaiki keadaan keuangan perusahaan. Keputusan-keputusan bisnis (business decisions) yang diambil oleh para manajer meliputi:
a.       Keputusan investasi (investment decision) yang merupakan penanaman sumber daya.
b. Keputusan operasi (operating decision) yang merupakan pengoperasian bisnis dengan menggunakan sumber daya tersebut.
c.     Keputusan Pendanaan (financing decision) yang merupakan bauran pendanaan atas sumber daya tersebut.

2.1.         Analisis Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi dapat diartikan sebagai aktivitas yang berfungsi untuk mengalokasikan dana dalam rangka memperoleh barang-barang modal untuk kegiatan produksi/operasi yang kemudian menghasilkan output berupa barang atau jasa pada aktivitas operasi.

Untuk memberikan gambaran tentang analisis ini, maka sebagai ilustrasi digunakan laporan posisi keuangan PT Mas Murni Indonesia Tbk dan Entitas Anak sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Analisis Komparatif dan Common-Size terhadap Aktiva
AKTIVITAS INVESTASI
2013
2012
CHANGE
COMMON-SIZE (%)
 Rp
 (%)
2013
2012
 ASET LANCAR





Kas dan setara kas
        4,830,129,599
          5,938,722,134
   (1,108,592,535)
     (18.67)

0.65

0.84

 Piutang usaha
        4,811,150,854
          3,765,093,395
     1,046,057,459
       27.78

0.65

0.53

 Piutang lain-lain
        6,807,621,287
          6,985,814,011
       (178,192,724)
        (2.55)

0.92

0.99

 Persediaan
        1,465,538,264
          1,487,662,471
          (22,124,207)
        (1.49)

0.20

0.21

 Pajak dibayar dimuka
            128,339,553
              188,930,458
          (60,590,905)
     (32.07)

0.02

0.03

 Biaya dibayar di muka
     20,617,600,878
          9,763,615,762
  10,853,985,116
    111.17

2.79

1.38

 Uang Muka Pembelian
     926,879,642.00
          1,079,564,500
       (152,684,858)
     (14.14)

0.13

0.15

 Total Aset Lancar
     39,587,260,077
       29,209,402,731
  10,377,857,346
       35.53

5.35

4.14

 ASET TIDAK LANCAR





 Piutang lain-lain
     10,253,005,372
       10,149,597,227
         103,408,145
          1.02

1.39

1.44

 Investasi pada entitas asosiasi
        1,644,500,000
              973,500,000
         671,000,000
       68.93

0.22

0.14

 Properti Investasi
     50,482,700,000
       49,927,700,000
         555,000,000
          1.11

6.82

7.08

 Aset Tetap
  414,714,796,754
    391,658,524,123
  23,056,272,631
          5.89

56.03

55.53

 Aset pengendalian bersama
  223,465,000,000
    223,415,000,000
            50,000,000
          0.02

30.19

31.68

 Total Aset Tidak Lancar 
  700,560,002,126
    676,124,321,350
  24,435,680,776
          3.61

94.65

95.86

 JUMLAH ASET
  740,147,262,203
    705,333,724,081
  34,813,538,122
          4.94

100.00

100.00
Sumber: Lampiran 1. Neraca PT Mas Murni Indonesia Tbk dan Entitas Anak
Data pada Tabel 2.1 diatas dapat dianalisis sebagai berikut:
a)     Tahun 2012, perusahaan ini menginvestasikan dananya pada Aset Lancar (Modal Kerja) sebesar 4,14% dari seluruh investasi perusahaan.
b)    Tahun 2012, perusahaan ini menginvestasikan dananya pada Aset Tidak Lancar sebesar 95.86% dari seluruh investasi perusahaan.
c)     Tahun 2013, perusahaan ini menginvestasikan dananya pada Aset Lancar (Modal Kerja) sebesar 5,35% dari seluruh investasi perusahaan.
d)    Tahun 2013, perusahaan ini menginvestasikan dananya pada Aset Tidak Lancar sebesar 94.65% dari seluruh investasi perusahaan.
e)   Total Aset Lancar perusahaan pada Tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 35,53% jika dibandingkan dengan Tahun 2012. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan likuiditas perusahaan (lebih baik). 
Selain disajikan dalam bentuk tabel seperti yang telah ditunjukkan diatas, Analisis Common-Size dalam bentuk diagram sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.1.
 
Gambar 2.1. Analisis Common-Size Struktur Investasi Tahun 2012
Gambar 2.1 diatas mengindikasikan bahwa perusahaan melakukan investasi pada Aset Lancar yang merupakan investasi jangka pendek sebesar 4% sedangkan sisanya sebesar 96% merupakan investasi jangka panjang dalam bentuk Aset Tidak Lancar.
Selanjutnya, ilustrasi tentang struktur investasi perusahaan Tahun 2013 ditunjukkan pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Analisis Common-Size Struktur Investasi Tahun 2013
Gambar 2.2 diatas mengindikasikan bahwa perusahaan melakukan investasi pada Aset Lancar yang merupakan investasi jangka pendek sebesar 5% sedangkan sisanya sebesar 95% merupakan investasi jangka panjang dalam bentuk Aset Tidak Lancar.

2.2  Analisis Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan dapat diartikan sebagai aktivitas yang berfungsi untuk mencari sumber dana dan memperoleh pendanaan dalam rangka membiayai investasi dan operasi perusahaan.

Untuk memberikan gambaran tentang analisis ini, maka sebagai ilustrasi digunakan laporan posisi keuangan PT Mas Murni Indonesia Tbk dan Entitas Anak sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Analisis Komparatif dan Common-Size terhadap Pasiva
AKTIVITAS PENDANAAN
2013
2012
 CHANGE
 COMMON-SIZE (%)
 Rp
 (%)
2013
2012
 LIABILITAS JANGKA PENDEK







Utang Bank
     10,676,725,011
          6,584,916,864
   
 4,091,808,147
    62.14
        1.44
          0.93

 Utang usaha
        3,172,164,966
          3,029,840,327

         142,324,639
       4.70
        0.43
          0.43

 Utang lain-lain - Pihak ketiga
        1,680,534,592
              999,886,346

         680,648,246
    68.07
        0.23
          0.14

 Pendapatan diterima dimuka
        2,558,907,006
          1,485,748,286

     1,073,158,720
    72.23
        0.35
          0.21

 Beban yg masih harus dibayar
        1,732,729,454
          1,510,391,648

         222,337,806
    14.72
        0.23
          0.21

 Utang Pajak
        7,690,657,014
          6,473,565,296

     1,217,091,718
    18.80
        1.04
          0.92
 Bag. utang bank yg jatuh tempo dlm 1 th
     12,420,357,969
          8,780,224,407

     3,640,133,562
    41.46
        1.68
          1.24

 Total Liabilitis Jangka Pendek
     39,932,076,012
       28,864,573,174

  11,067,502,838
    38.34
        5.40
          4.09

 LIABILITAS JANGKA PANJANG







 Liabilitas pajak tangguhan
     16,165,785,306
       14,772,110,587

     1,393,674,719
       9.43
        2.18
          2.09

 Utang bank jangka panjang
     88,421,838,520
       68,920,971,746

  19,500,866,774
    28.29
     11.95
          9.77

 Liabilitas manfaat karyawan
        4,095,421,256
          3,820,073,055

         275,348,201
       7.21
        0.55
          0.54

 Total Liabilitas Jangka Panjang
  108,683,045,082
       87,513,155,388

  21,169,889,694
    24.19
     14.68
       12.41

 TOTAL LIABILITAS
  148,615,121,094
    116,377,728,562

  32,237,392,532
    27.70
     20.08
       16.50

 EKUITAS







 Modal dasar, ditempatkan &  disetor penuh
  246,498,871,680
    246,498,871,680
-
-
     33.30
       34.95

 Agio Saham
     57,288,228,350
       57,288,228,350
-
-
        7.74
          8.12

 Modal disetor lainnya
  270,720,021,000
    270,720,021,000
-
-
     36.58
       38.38

 Saldo Laba
     14,016,965,123
       11,415,397,372

     2,601,567,751
    22.79
        1.89
          1.62

 Kepentingan Non Pengendali
        3,008,054,956
          3,033,477,117
          (25,422,161)
     (0.84)
        0.41
          0.43

 Total Ekuitas
  591,532,141,109
    588,955,995,519

     2,576,145,590
       0.44
     79.92
       83.50

 JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS
  740,147,262,203
    705,333,724,081

  34,813,538,122
       4.94
  100.00
    100.00

Sumber: Lampiran 1. Neraca PT Mas Murni Indonesia Tbk dan Entitas Anak

Data pada Tabel 2.2 diatas dapat dianalisis sebagai berikut:
a)  Tahun 2012, perusahaan ini melakukan pendanaan yang bersumber dari utang sebesar 16,50% dari seluruh pendanaan perusahaan.
b)   Tahun 2012, perusahaan ini melakukan pendanaan yang bersumber dari ekuitas sebesar 83,50% dari seluruh pendanaan perusahaan.
c)  Tahun 2013, perusahaan ini melakukan pendanaan yang bersumber dari utang sebesar 20,08% dari seluruh pendanaan perusahaan.
d)   Tahun 2013, perusahaan ini melakukan pendanaan yang bersumber dari ekuitas sebesar 79,92% dari seluruh pendanaan perusahaan.
e)  Total Liabilitas perusahaan pada Tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 27,70% jika dibandingkan dengan Tahun 2012. Hal ini mengindikasikan adanya kecenderungan penurunan likuiditas perusahaan. 

Selain disajikan dalam bentuk tabel seperti yang telah ditunjukkan diatas, Analisis Common Size dalam bentuk diagram sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Analisis Common-Size Struktur Pendanaan Tahun 2012
Gambar 2.3 diatas mengindikasikan bahwa perusahaan melakukan pendanaan yang bersumber dari Liabilitas Jangka Pendek yang merupakan pendanaan jangka pendek sebesar 4%, Liabilitas Jangka Panjang yang merupakan pendanaan jangka panjang sebesar 12% dan sisanya sebesar 84% merupakan Ekuitas yang juga merupakan pendanaan jangka panjang.
Selanjutnya, ilustrasi tentang struktur pendanaan perusahaan Tahun 2013 ditunjukkan pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Analisis Common-Size Struktur Pendanaan Tahun 2012
Gambar 2.4 diatas mengindikasikan bahwa perusahaan melakukan pendanaan yang bersumber dari Liabilitas Jangka Pendek yang merupakan pendanaan jangka pendek sebesar 5%, Liabilitas Jangka Panjang yang merupakan pendanaan jangka panjang sebesar 15% dan sisanya sebesar 80% merupakan Ekuitas yang juga merupakan pendanaan jangka panjang.

2.3.            Analisis Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi dapat diartikan sebagai aktivitas yang berfungsi untuk menghasilkan output berupa barang atau jasa yang kemudian menjual output untuk menghasilkan pendapatan, dan akhirnya dari pendapatan akan dihasilkan laba setelah diperhitungkan seluruh biaya. Hasil operasi ini kemudian dapat digunakan untuk aktivitas pendanaan dan investasi.

Untuk menjelaskan analisis aktivitas operasi perusahaan, maka sebagai ilustrasi digunakan data keuangan PT Mas Murni Indonesia Tbk dan Entitas Anak  sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Analisis aktivitas operasi PT Mas Murni Indonesia Tbk dan Entitas Anak
AKTIVITAS OPERASI
2013
2012
CHANGE
COMMON-SIZE (%)
Rp
(%)
2013
2012
 Pendapatan Bersih
80,229,572,463
74,020,656,400
6,208,916,063
8.39
100.00
100.00
 Beban Departementalisasi
-36,046,635,532
-33,838,374,120
2,208,261,412
6.53
44.93
45.71
 Laba Kotor
44,182,936,931
40,182,282,280
4,000,654,651
9.96
55.07
54.29
 BEBAN USAHA
 Beban Usaha Hotel
-28,767,164,494
-27,193,960,867
1,573,203,627
5.79
35.86
36.74
 Beban Usaha Pemilik
-5,171,811,166
-4,948,121,151
223,690,015
4.52
6.45
6.68
 Jumlah Beban Usaha
-33,938,975,660
-32,142,082,018
1,796,893,642
5.59
42.30
43.42
 Laba Usaha
10,243,961,271
8,040,200,262
2,203,761,009
27.41
12.77
10.86
 PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
 Pendapatan lain-lain
824,300,166
541,938,896
282,361,270
52.10
1.03
0.73
 Beban lain-lain
-7,026,220,128
-5,249,256,155
1,776,963,973
33.85
8.76
7.09
 Jumlah beban lain-lain
-6,201,919,962
-4,707,317,259
1,494,602,703
31.75
7.73
6.36
 Laba bersih sebelum pajak penghasilan
4,042,041,309
3,332,883,003
709,158,306
21.28
5.04
4.50
 PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK
 Beban pajak
-1,465,895,719
-991,733,930
474,161,789
47.81
1.83
1.34
 LABA BERSIH
2,576,145,590
2,341,149,073
234,996,517
10.04
3.21
3.16
Sumber: Lampiran 1. Laporan Laba Rugi PT Mas Murni Indonesia Tbk dan Entitas Anak
Tabel 2.3 diatas dapat dianalisis sebagai berikut:
a)   Tahun 2012, Beban Departementalisasi menyerap 45,71% dari pendapatan bersih perusahaan sehingga Marjin Laba Kotor sebesar 54,29% yang berarti bahwa perusahaan ini mampu menghasilkan Laba Kotor sebesar 54,29% dari pendapatan.
b)    Tahun 2012, Beban-beban Usaha menyerap 43,42% dari pendapatan bersih perusahaan sehingga Marjin Laba Usaha sebesar 10,86% yang berarti bahwa perusahaan ini mampu menghasilkan Laba Usaha sebesar 10,86% dari pendapatan.
c)  Tahun 2012, Beban Lain-lain menyerap 6,36% dari pendapatan bersih perusahaan dan Beban Pajak menyerap 1,34% sehingga Marjin Laba Bersih sebesar 3,16% yang berarti bahwa perusahaan ini mampu menghasilkan Laba Bersih sebesar 3,16% dari pendapatan.
d)   Tahun 2013, Beban Departementalisasi menyerap 44,93% dari pendapatan bersih perusahaan sehingga Marjin Laba Kotor sebesar 55,07% yang berarti bahwa perusahaan ini mampu menghasilkan Laba Kotor sebesar 55,07% dari pendapatan.
e)    Tahun 2013, Beban-beban Usaha menyerap 42,30% dari pendapatan bersih perusahaan sehingga Marjin Laba Usaha sebesar 12,77% yang berarti bahwa perusahaan ini mampu menghasilkan Laba Usaha sebesar 12,77% dari pendapatan.
f)   Tahun 2013, Beban Lain-lain menyerap 7,73% dari pendapatan bersih perusahaan dan Beban Pajak menyerap 1,83% sehingga Marjin Laba Bersih sebesar 3,21% yang berarti bahwa perusahaan ini mampu menghasilkan Laba Bersih sebesar 3,21% dari pendapatan.
g)   Laba bersih perusahaan pada Tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 10,04% jika dibandingkan dengan Tahun 2012. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja operasi perusahaan mengalami peningkatan (lebih baik).

Selain disajikan dalam bentuk tabel seperti yang telah ditunjukkan diatas, Analisis Common Size dalam bentuk diagram sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5. Analisis Common-Size Laba Rugi Tahun 2012
Berdasarkan Gambar 2.5 diatas menunjukkan bahwa pada Tahun 2012, PT Mas Murni Indonesia Tbk dan Entitas Anak  mengeluarkan beban departementalisasi sebesar 46% dari pendapatan bersih, beban usaha sebesar 43%, beban lain-lain sebesar 6% dan beban pajak sebesar 1%. Perusahaan ini mampu menghasilkan laba bersih sebesar 3% dari pendapatan bersih.
Selanjutnya, Analisis Common-Size Laba Rugi perusahaan Tahun 2013 ditunjukkan pada Gambar 2.6.
 

Berdasarkan Gambar 2.6 diatas menunjukkan bahwa pada Tahun 2013, PT Mas Murni Indonesia Tbk dan Entitas Anak  mengeluarkan beban departementalisasi sebesar 45% dari pendapatan bersih, beban usaha sebesar 42%, beban lain-lain sebesar 8% dan beban pajak sebesar 2%. Perusahaan ini mampu menghasilkan laba bersih sebesar 3% dari pendapatan bersih.

No comments: