Analisis laporan keuangan yang didasarkan
pada analisis bisnis perusahaan. pada akhirnya akan ditindaklanjuti oleh
manajemen dalam mengambil keputusan-keputusan bisnis yang relevan untuk
memperbaiki keadaan keuangan perusahaan. Keputusan-keputusan bisnis (business decisions) yang diambil oleh
para manajer meliputi:
a.
Keputusan investasi (investment decision) yang merupakan
penanaman sumber daya.
b. Keputusan operasi (operating decision) yang merupakan pengoperasian bisnis dengan
menggunakan sumber daya tersebut.
c. Keputusan Pendanaan (financing decision) yang merupakan
bauran pendanaan atas sumber daya tersebut.
2.1.
Analisis Aktivitas
Investasi
Aktivitas investasi dapat diartikan
sebagai aktivitas yang berfungsi untuk mengalokasikan dana dalam rangka
memperoleh barang-barang modal untuk kegiatan produksi/operasi yang kemudian
menghasilkan output berupa barang atau jasa pada aktivitas operasi.
Untuk memberikan gambaran tentang analisis ini, maka sebagai ilustrasi
digunakan laporan posisi keuangan PT Mas Murni Indonesia Tbk dan Entitas Anak
sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1.
Analisis Komparatif dan Common-Size
terhadap Aktiva
AKTIVITAS INVESTASI
|
2013
|
2012
|
CHANGE
|
COMMON-SIZE (%)
|
||
Rp
|
(%)
|
2013
|
2012
|
|||
ASET LANCAR
|
||||||
Kas dan setara kas
|
4,830,129,599
|
5,938,722,134
|
(1,108,592,535)
|
(18.67)
|
0.65
|
0.84
|
Piutang usaha
|
4,811,150,854
|
3,765,093,395
|
1,046,057,459
|
27.78
|
0.65
|
0.53
|
Piutang lain-lain
|
6,807,621,287
|
6,985,814,011
|
(178,192,724)
|
(2.55)
|
0.92
|
0.99
|
Persediaan
|
1,465,538,264
|
1,487,662,471
|
(22,124,207)
|
(1.49)
|
0.20
|
0.21
|
Pajak dibayar dimuka
|
128,339,553
|
188,930,458
|
(60,590,905)
|
(32.07)
|
0.02
|
0.03
|
Biaya dibayar di muka
|
20,617,600,878
|
9,763,615,762
|
10,853,985,116
|
111.17
|
2.79
|
1.38
|
Uang Muka Pembelian
|
926,879,642.00
|
1,079,564,500
|
(152,684,858)
|
(14.14)
|
0.13
|
0.15
|
Total Aset Lancar
|
39,587,260,077
|
29,209,402,731
|
10,377,857,346
|
35.53
|
5.35
|
4.14
|
ASET TIDAK LANCAR
|
||||||
Piutang lain-lain
|
10,253,005,372
|
10,149,597,227
|
103,408,145
|
1.02
|
1.39
|
1.44
|
Investasi pada entitas asosiasi
|
1,644,500,000
|
973,500,000
|
671,000,000
|
68.93
|
0.22
|
0.14
|
Properti Investasi
|
50,482,700,000
|
49,927,700,000
|
555,000,000
|
1.11
|
6.82
|
7.08
|
Aset Tetap
|
414,714,796,754
|
391,658,524,123
|
23,056,272,631
|
5.89
|
56.03
|
55.53
|
Aset pengendalian bersama
|
223,465,000,000
|
223,415,000,000
|
50,000,000
|
0.02
|
30.19
|
31.68
|
Total Aset Tidak Lancar
|
700,560,002,126
|
676,124,321,350
|
24,435,680,776
|
3.61
|
94.65
|
95.86
|
JUMLAH ASET
|
740,147,262,203
|
705,333,724,081
|
34,813,538,122
|
4.94
|
100.00
|
100.00
|
Sumber: Lampiran
1. Neraca PT Mas Murni Indonesia Tbk dan Entitas Anak
Data pada Tabel 2.1 diatas dapat dianalisis sebagai
berikut:
a) Tahun 2012, perusahaan ini menginvestasikan dananya pada Aset
Lancar (Modal Kerja) sebesar 4,14% dari seluruh investasi perusahaan.
b) Tahun 2012, perusahaan ini menginvestasikan dananya pada Aset
Tidak Lancar sebesar 95.86% dari seluruh investasi perusahaan.
c) Tahun 2013, perusahaan ini menginvestasikan dananya pada Aset
Lancar (Modal Kerja) sebesar 5,35% dari seluruh investasi perusahaan.
d) Tahun 2013, perusahaan ini menginvestasikan dananya pada Aset
Tidak Lancar sebesar 94.65% dari seluruh investasi perusahaan.
e) Total Aset Lancar perusahaan pada Tahun 2013 mengalami
peningkatan sebesar 35,53% jika dibandingkan dengan Tahun 2012. Hal ini mengindikasikan
adanya peningkatan likuiditas perusahaan (lebih baik).
Selain disajikan dalam bentuk tabel seperti yang telah
ditunjukkan diatas, Analisis Common-Size
dalam bentuk diagram sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Analisis Common-Size
Struktur Investasi Tahun 2012
Gambar 2.1 diatas mengindikasikan bahwa perusahaan
melakukan investasi pada Aset Lancar yang merupakan investasi jangka pendek
sebesar 4% sedangkan sisanya sebesar 96% merupakan investasi jangka panjang
dalam bentuk Aset Tidak Lancar.
Selanjutnya, ilustrasi tentang struktur investasi
perusahaan Tahun 2013 ditunjukkan pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Analisis Common-Size
Struktur Investasi Tahun 2013
Gambar 2.2 diatas mengindikasikan bahwa perusahaan
melakukan investasi pada Aset Lancar yang merupakan investasi jangka pendek
sebesar 5% sedangkan sisanya sebesar 95% merupakan investasi jangka panjang
dalam bentuk Aset Tidak Lancar.
2.2 Analisis Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan dapat diartikan sebagai aktivitas
yang berfungsi untuk mencari sumber dana dan memperoleh pendanaan dalam rangka
membiayai investasi dan operasi perusahaan.
Untuk memberikan gambaran tentang analisis ini, maka sebagai ilustrasi
digunakan laporan posisi keuangan PT Mas Murni Indonesia Tbk dan Entitas Anak
sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Analisis Komparatif dan Common-Size terhadap Pasiva
AKTIVITAS PENDANAAN
|
2013
|
2012
|
CHANGE
|
COMMON-SIZE (%)
|
||
Rp
|
(%)
|
2013
|
2012
|
|||
LIABILITAS JANGKA PENDEK
|
||||||
Utang Bank
|
10,676,725,011
|
6,584,916,864
|
4,091,808,147
|
62.14
|
1.44
|
0.93
|
Utang usaha
|
3,172,164,966
|
3,029,840,327
|
142,324,639
|
4.70
|
0.43
|
0.43
|
Utang lain-lain - Pihak ketiga
|
1,680,534,592
|
999,886,346
|
680,648,246
|
68.07
|
0.23
|
0.14
|
Pendapatan diterima dimuka
|
2,558,907,006
|
1,485,748,286
|
1,073,158,720
|
72.23
|
0.35
|
0.21
|
Beban yg masih harus dibayar
|
1,732,729,454
|
1,510,391,648
|
222,337,806
|
14.72
|
0.23
|
0.21
|
Utang Pajak
|
7,690,657,014
|
6,473,565,296
|
1,217,091,718
|
18.80
|
1.04
|
0.92
|
Bag. utang bank yg jatuh tempo dlm 1 th
|
12,420,357,969
|
8,780,224,407
|
3,640,133,562
|
41.46
|
1.68
|
1.24
|
Total Liabilitis Jangka Pendek
|
39,932,076,012
|
28,864,573,174
|
11,067,502,838
|
38.34
|
5.40
|
4.09
|
LIABILITAS JANGKA PANJANG
|
||||||
Liabilitas pajak tangguhan
|
16,165,785,306
|
14,772,110,587
|
1,393,674,719
|
9.43
|
2.18
|
2.09
|
Utang bank jangka panjang
|
88,421,838,520
|
68,920,971,746
|
19,500,866,774
|
28.29
|
11.95
|
9.77
|
Liabilitas manfaat karyawan
|
4,095,421,256
|
3,820,073,055
|
275,348,201
|
7.21
|
0.55
|
0.54
|
Total Liabilitas Jangka Panjang
|
108,683,045,082
|
87,513,155,388
|
21,169,889,694
|
24.19
|
14.68
|
12.41
|
TOTAL LIABILITAS
|
148,615,121,094
|
116,377,728,562
|
32,237,392,532
|
27.70
|
20.08
|
16.50
|
EKUITAS
|
||||||
Modal dasar, ditempatkan & disetor penuh
|
246,498,871,680
|
246,498,871,680
|
-
|
-
|
33.30
|
34.95
|
Agio Saham
|
57,288,228,350
|
57,288,228,350
|
-
|
-
|
7.74
|
8.12
|
Modal disetor lainnya
|
270,720,021,000
|
270,720,021,000
|
-
|
-
|
36.58
|
38.38
|
Saldo Laba
|
14,016,965,123
|
11,415,397,372
|
2,601,567,751
|
22.79
|
1.89
|
1.62
|
Kepentingan Non Pengendali
|
3,008,054,956
|
3,033,477,117
|
(25,422,161)
|
(0.84)
|
0.41
|
0.43
|
Total Ekuitas
|
591,532,141,109
|
588,955,995,519
|
2,576,145,590
|
0.44
|
79.92
|
83.50
|
JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS
|
740,147,262,203
|
705,333,724,081
|
34,813,538,122
|
4.94
|
100.00
|
100.00
|
Sumber: Lampiran 1. Neraca
PT Mas Murni Indonesia Tbk dan Entitas Anak
Data pada Tabel 2.2 diatas dapat dianalisis sebagai
berikut:
a) Tahun 2012, perusahaan ini
melakukan pendanaan yang bersumber dari utang sebesar 16,50% dari seluruh
pendanaan perusahaan.
b) Tahun 2012, perusahaan ini melakukan pendanaan yang bersumber
dari ekuitas sebesar 83,50% dari seluruh pendanaan perusahaan.
c) Tahun 2013, perusahaan ini
melakukan pendanaan yang bersumber dari utang sebesar 20,08% dari seluruh
pendanaan perusahaan.
d) Tahun 2013, perusahaan ini melakukan pendanaan yang bersumber
dari ekuitas sebesar 79,92% dari seluruh pendanaan perusahaan.
e) Total Liabilitas perusahaan
pada Tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 27,70% jika dibandingkan dengan
Tahun 2012. Hal ini mengindikasikan adanya kecenderungan penurunan likuiditas
perusahaan.
Selain disajikan
dalam bentuk tabel seperti yang telah ditunjukkan diatas, Analisis Common Size dalam bentuk diagram sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Analisis Common-Size
Struktur Pendanaan Tahun 2012
Gambar 2.3 diatas mengindikasikan bahwa perusahaan
melakukan pendanaan yang bersumber dari Liabilitas Jangka Pendek yang merupakan
pendanaan jangka pendek sebesar 4%, Liabilitas Jangka Panjang yang merupakan
pendanaan jangka panjang sebesar 12% dan sisanya sebesar 84% merupakan Ekuitas yang
juga merupakan pendanaan jangka panjang.
Selanjutnya, ilustrasi tentang struktur pendanaan
perusahaan Tahun 2013 ditunjukkan pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Analisis Common-Size Struktur Pendanaan Tahun 2012
Gambar 2.4 diatas mengindikasikan bahwa perusahaan melakukan
pendanaan yang bersumber dari Liabilitas Jangka Pendek yang merupakan pendanaan
jangka pendek sebesar 5%, Liabilitas Jangka Panjang yang merupakan pendanaan
jangka panjang sebesar 15% dan sisanya sebesar 80% merupakan Ekuitas yang juga
merupakan pendanaan jangka panjang.
2.3.
Analisis Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi
dapat diartikan sebagai aktivitas yang berfungsi untuk menghasilkan output
berupa barang atau jasa yang kemudian menjual output untuk menghasilkan
pendapatan, dan akhirnya dari pendapatan akan dihasilkan laba setelah
diperhitungkan seluruh biaya. Hasil operasi ini kemudian dapat digunakan untuk
aktivitas pendanaan dan investasi.
Untuk menjelaskan
analisis aktivitas operasi perusahaan, maka sebagai ilustrasi digunakan data
keuangan PT
Mas Murni Indonesia Tbk dan Entitas Anak sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2.3.
Tabel
2.3. Analisis aktivitas operasi PT
Mas Murni Indonesia Tbk dan Entitas Anak
AKTIVITAS OPERASI
|
2013
|
2012
|
CHANGE
|
COMMON-SIZE (%)
|
||
Rp
|
(%)
|
2013
|
2012
|
|||
Pendapatan Bersih
|
80,229,572,463
|
74,020,656,400
|
6,208,916,063
|
8.39
|
100.00
|
100.00
|
Beban Departementalisasi
|
-36,046,635,532
|
-33,838,374,120
|
2,208,261,412
|
6.53
|
44.93
|
45.71
|
Laba Kotor
|
44,182,936,931
|
40,182,282,280
|
4,000,654,651
|
9.96
|
55.07
|
54.29
|
BEBAN USAHA
|
||||||
Beban Usaha Hotel
|
-28,767,164,494
|
-27,193,960,867
|
1,573,203,627
|
5.79
|
35.86
|
36.74
|
Beban Usaha Pemilik
|
-5,171,811,166
|
-4,948,121,151
|
223,690,015
|
4.52
|
6.45
|
6.68
|
Jumlah Beban Usaha
|
-33,938,975,660
|
-32,142,082,018
|
1,796,893,642
|
5.59
|
42.30
|
43.42
|
Laba Usaha
|
10,243,961,271
|
8,040,200,262
|
2,203,761,009
|
27.41
|
12.77
|
10.86
|
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
|
||||||
Pendapatan lain-lain
|
824,300,166
|
541,938,896
|
282,361,270
|
52.10
|
1.03
|
0.73
|
Beban lain-lain
|
-7,026,220,128
|
-5,249,256,155
|
1,776,963,973
|
33.85
|
8.76
|
7.09
|
Jumlah beban lain-lain
|
-6,201,919,962
|
-4,707,317,259
|
1,494,602,703
|
31.75
|
7.73
|
6.36
|
Laba bersih sebelum pajak penghasilan
|
4,042,041,309
|
3,332,883,003
|
709,158,306
|
21.28
|
5.04
|
4.50
|
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK
|
||||||
Beban pajak
|
-1,465,895,719
|
-991,733,930
|
474,161,789
|
47.81
|
1.83
|
1.34
|
LABA BERSIH
|
2,576,145,590
|
2,341,149,073
|
234,996,517
|
10.04
|
3.21
|
3.16
|
Sumber: Lampiran
1. Laporan Laba Rugi PT Mas Murni Indonesia Tbk dan Entitas Anak
Tabel 2.3 diatas dapat dianalisis sebagai berikut:
a) Tahun 2012, Beban Departementalisasi menyerap 45,71% dari
pendapatan bersih perusahaan sehingga Marjin Laba Kotor sebesar 54,29% yang berarti
bahwa perusahaan ini mampu menghasilkan Laba Kotor sebesar 54,29% dari
pendapatan.
b) Tahun 2012, Beban-beban Usaha menyerap 43,42% dari pendapatan
bersih perusahaan sehingga Marjin Laba Usaha sebesar 10,86% yang berarti bahwa
perusahaan ini mampu menghasilkan Laba Usaha sebesar 10,86% dari pendapatan.
c) Tahun 2012, Beban Lain-lain menyerap 6,36% dari pendapatan
bersih perusahaan dan Beban Pajak menyerap 1,34% sehingga Marjin Laba Bersih
sebesar 3,16% yang berarti bahwa perusahaan ini mampu menghasilkan Laba Bersih
sebesar 3,16% dari pendapatan.
d) Tahun 2013, Beban Departementalisasi menyerap 44,93% dari
pendapatan bersih perusahaan sehingga Marjin Laba Kotor sebesar 55,07% yang
berarti bahwa perusahaan ini mampu menghasilkan Laba Kotor sebesar 55,07% dari
pendapatan.
e) Tahun 2013, Beban-beban Usaha menyerap 42,30% dari pendapatan
bersih perusahaan sehingga Marjin Laba Usaha sebesar 12,77% yang berarti bahwa
perusahaan ini mampu menghasilkan Laba Usaha sebesar 12,77% dari pendapatan.
f) Tahun 2013, Beban Lain-lain menyerap 7,73% dari pendapatan
bersih perusahaan dan Beban Pajak menyerap 1,83% sehingga Marjin Laba Bersih
sebesar 3,21% yang berarti bahwa perusahaan ini mampu menghasilkan Laba Bersih
sebesar 3,21% dari pendapatan.
g) Laba bersih perusahaan pada Tahun 2013 mengalami peningkatan
sebesar 10,04% jika dibandingkan dengan Tahun 2012. Hal ini mengindikasikan
bahwa kinerja operasi perusahaan mengalami peningkatan (lebih baik).
Selain disajikan
dalam bentuk tabel seperti yang telah ditunjukkan diatas, Analisis Common Size dalam bentuk diagram sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5. Analisis Common-Size
Laba Rugi Tahun 2012
Berdasarkan Gambar 2.5 diatas menunjukkan bahwa pada Tahun 2012, PT
Mas Murni Indonesia Tbk dan Entitas Anak mengeluarkan beban departementalisasi
sebesar 46% dari pendapatan bersih, beban usaha sebesar 43%, beban lain-lain
sebesar 6% dan beban pajak sebesar 1%. Perusahaan ini mampu menghasilkan laba
bersih sebesar 3% dari pendapatan bersih.
Selanjutnya, Analisis Common-Size Laba Rugi perusahaan Tahun 2013 ditunjukkan pada Gambar
2.6.
Berdasarkan Gambar 2.6 diatas menunjukkan bahwa pada Tahun 2013, PT
Mas Murni Indonesia Tbk dan Entitas Anak mengeluarkan beban
departementalisasi sebesar 45% dari pendapatan bersih, beban usaha sebesar 42%,
beban lain-lain sebesar 8% dan beban pajak sebesar 2%. Perusahaan ini mampu
menghasilkan laba bersih sebesar 3% dari pendapatan bersih.
No comments:
Post a Comment