Friday, November 25, 2016

ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN


Harga Pokok Penjualan merupakan komponen beban yang terdapat dalam

1.1   Mengukur Laba (Margin) Kotor
Gross Margin atau Gross Profit Margin adalah rasio antara laba kotor dengan penjualan. Laba Kotor ini merupakan indicator awal perusahaan dalam pencapaian laba perusahaan. Jika perusahaan memiliki laba kotor yang negatif maka akan kecil kemungkinan bagi perusahan untuk mendapatkan laba usaha.

Jadi dengan mengetahui rasio ini, analist dapat mengetahui bahwa untuk setiap satu barang yang terjual, perusahaan memperoleh keuntungan kotor sebesar x Rupiah
Rumus yang dapat digunakan  untuk menghitung Gross Profit Margin adalah:




                                           GPM = (Penjualan Bersih- Harga Pokok Penjualan) / Penjualan Bersih
 
 




Rasio laba kotor hanya dapat ditemui pada perusahaan yang menjual produk atau perusahaan dagang atau manufaktur. Laba kotor merupakan selisih antara penjualan dengan harga pokok penjualan. Untuk perusahaan jasa tidak mempunyai laba kotor karena sulit untuk mengidentifikasi harga pokok penjualannya.

Pada pasar dengan persaingan yang amat ketat, margin keuntungan kotor akan semakin rendah dibandingkan dengan pasar yang bersifat monopolistis.

1.2   Menganalisis Perubahan Laba Kotor
Analisis ini dilakukan secara internal karena memerlukan data yang tidak dipublikasikan kepada umum termasuk jumlah unit penjualan, harga jual per unit, dan biaya per unit.

Cara untuk menganalisis perubahan laba kotor di foukuskan terlebih dahulu kepada perubahan penjualan dan kemudian kepada perubahan harga pokok penjualan.

Langkah- langkah yang mendasari analisis:
§  Pusatkan perhatian pada perubahan volume dengan mengasumsikan harga jual per unit tidak berubah sama dengan tahun 1. Perubahan volume kemudian dikalikan dengan harga jual per unit konstan menghasilkan perubahan positif pada penjualan
§  Kemudian pusatkan perhatian pada perubahan harga jual dengan mengasumsikan volume adalah konstan. Penurunan atau kenaikan pada harga jual dikalikan dengan volume konstan menghasilkan penurunan atau kenaikan penjualan,
§  Volume konstan sementara harga jual berubah dan sebaliknya- merupakan penyederhanaan. Asumsi tersebut mengabaikan perubahan bersama dalam volume dan harga jual. Perubahan volume positif yang disertai penurunan harga jual menghasilkan penurunan penjualan,
§  Tiga langkah diatas menjelaskan kenaikan penjualan. Komponen penyebab kenaikan penjualan adalah perubahan volume, perubahan harga, dan gabungan perubahan volume dan harga jual.

1.3   Menginterpretasikan Perubahan Laba Kotor
Jenis perubahan umumnya terdiri dari salah satu atau kombinasi dari faktor- faktor seperti:
-          Kenaikan/ Penurunan volume penjualan
-          Kenaikan/ Penurunan harga jual per unit
-          Kenaikan/ Penurunan biaya per unit.

Interpretasi hasil analisis perubahan laba kotor memerlukan identifikasi faktor utama yang menyebabkan perubahan tersebut.

Menganalisis perubahan harga pokok penjualan dapat dilakukan dengan analisis komparatif dengan berfokus pada metode akuntansi.

ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN PADA HM SAMPOERNA
Gross Profit Margin
GPM = (Penjualan Bersih- Harga Pokok Penjualan) / Penjualan Bersih

GPM Tahun 2008
= (Rp34.680.445.000.000 - Rp24.695.196.000.000)/ Rp34.680.445.000.000
= 0,2879

GPM Tahun 2007
= (Rp29.787.725.000.000 - Rp21.025.772.000.000)/Rp29.787.725.000.000
= 0,2941

Gross profit margin tahun 2008 mengalami penurunan dibandingkan 2007 sebesar 0,0062. Gross profit margin tahun 2008 menunjukkan bahwa dari setiap satu unit barang yang terjual diperoleh keuntungan kotor sebesar Rp0,2879. Penurunan gross profit margin ini disebabkan oleh peningkatan harga pokok penjualan yang lebih besar dibandingkan dengan peningkatan penjualan bersihnya.

No comments: