Sunday, November 27, 2016

ANALISIS TERHADAP AKTIVITAS PENDANAAN

Kewajiban (liabilities) merupakaan klaim pihak luar atas aset dan sumber daya perusahaan kini dan masa depan. Kewajiban dapat berupa pendanaan atau operasi dan biasanya didahulukan daripada pemegang ekuitas. Kewajiban pendanaan (financing liabilities) merupakan seluruh bentuk pendanaan kredit seperti wesel bayar jangka panjang dan obligasi, pinjaman jangka pendek, dan sewa. Kewajiban operasi (operating liabilities) merupakan kewajiban yang timbul dari operasi seperti kreditor perdagangan, kredit yang ditangguhkan, dan kewajiban pensiun. Kewajiban umumnya dilaporkan sebagai lancar dan tidak lancar, biasanya didasarkan pada kapan kewajiban tersebut jatuh tempo, dalam waktu satu tahun atau tidak. Ekuitas (equity) merupakan klaim pemilik atas aset bersih perusahaan.

KEWAJIBAN
Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar (atau jangka pendek) merupakan kewajiban yang pelunasannya memerlukan penggunaan aset lancar atau munculnya kewajiban lancar lainnya. Periode yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban adalah periode mana yang lebih panjang antara satu tahun dan satu siklus operasi perusahaan.

Terdapat dua jenis kewajiban lancar. Jenis pertama timbul dari aktivitas operasi, meliputi  utang pajak, pendapatan diterima dimuka (unearned revenue), uang muka, utang usaha, dan beban operasi akrual pendanaan, meliputi pinjaman jangka pendek bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dan utang bunga.

Kewajiban Tak Lancar
Kewajiban tak lancar (atau jangka panjang) merupakan kewajiban jatuh temponya tidak dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi, mana yang lebih panjang. Kewajiban ini meliputi pinjaman, obligasi, utang, dan wesel bayar.

Obligasi merupakan bentuk kewajiban tak lancar yang umum. Nila nominal obligasi bersama tingkat kuponnya menentukan bunga yang dibayarkan atas obligasi tersebut. Penerbit obligasi menawarkan beragam insentif untuk mempromosikan penjualan obligasi dan mengurangi tingkat bunga yang diinginkan. Promosi ini meliputi fitur konversi dan waran untuk membeli saham biasa perusahaan penerbit obligasi.

Analisis Kewajiban
Kita harus menganalisis penjelasan kewajiban berikut ketentuan, kondisi dan batasannya. Fitur penting dalan analisis kewajiban:
  • Ketentuan utang (seperti tanggal jatuh tempo, tingkat bunga, pola pembayaran, dan jumlah)
  • Pembatasan pemakaian sumberdaya dan pelaksanaan aktivitas bisnis
  • Kemampuan dan fleksibelitas untuk memperoleh pendanaan selanjutnya.
  • Kewajiban untuk modal kerja perbandingan utang terhadap ekuitas (debit top equity)dan ukuran keuangan lainnya.
  • Firtur konversi kewajiban yang bersifat difusi
  • Larangan atas pembayaran-pembayaran atas deviden


SEWA
Sewa (lease) merupakan perjanjian kontraktual antara pemilik (leasor) dan penyewa (lease). Perjanjian tersebut memberi hak kepada lease untuk menggunakan aset yang di miliki leasor, selama masa sewa. Sebagai balasannya lesee membayar sewa yang disebut pembayaran sewa minimum leasee payment.

 Ada dua jenis sewa yaitu:
ü Sewa pendanaan yang mana lessor menctata sewa sebagai penjualan dan transaksi pendanaan. Jika di klasifikasikan sebagai sewa guna usaha ini baik aset yang di sewakan maupun kewajiban sewa diakui dalam neraca, sewa lainnya di catat seabagi sewa operasi.

AKUNTANSI PELAPORAN SEWA
Klasifikasi dan Pelaporan Sewa
Klasifikasi lease dan mencatat sewa sebagai capital lease jika  pada saat  terjadinya memenuhi salah satu dari keempat kriteria berikut:
  1. Terdapat transfer kepemilikan aset kepada lease pada akhir masa sewa
  2. Terdapat opsi untuk  membeli aset pada harga murah
  3. Masa sewa 75% atau lebih dari estimasi umur ekonomi aset
  4. Nilai sekarang pembayaran sewa minimum lainnya sebesar 90% atau lebih dari nilai wajar aset dikurangi dengan kredit pajak investasi yang dikurangi oleh lessor. Sewa dapat di klasifikasikan sebagai operating leasse jika tidak ada satupun kriteria tersebut terpenuhi.

Akuntansi Sewa-Sebuah Ilustrasi: Bagian membandingkan dampak akuntansi sewa sebagai kapital lease, secara khusus kita dapat melihat dampaknya pada laporan laba rugi maupun neraca lease.

Pengungkapan Sewa: aturan akuntansi mensyaratkan perusahaan dengan kapital lease untuk melaporkan aset sewa maupun kewajiban sewa dalam neraca. Terlebih lagi perusahaan harus mengungkapkan komitmen sewa di masa depan untuk kapital lease dan operator lease di tingkat pembatalan. 

Analisis Sewa: bagian ini melihat dampak  operating lease dan kapital lease terhadap laporan keuangan.bagian ini memberikan bagian yang spesifik tentang bagaimana menyesuaikan laporan keuangan untuk operator lease dan di catat sebagai capital lease.

Dampak operating lease :
Dampak operator lease :
  • Operating lease menyajikan kewajiban lebih rendah dari seharusnya dengan tidak menyajikan pendanaan sewa dalam neraca.
  • Operating lease menyajikan aset lebih rendah dari seharusnya
  • Operating lease menunda pengakuan beban di bandingkan dengan capital lease
  • Operating lease menyajiakan kewajiban lancar lebih rendah dari seharusnya dengan tidak menyajikan porsi pembayaran pokok yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun dalam neraca.
  • Operator lease memasukkan bunga dalam beban sewa


Konversi Operating Lease menjadi Kapital Lease
Langkah-langkah konversi operator lease menjadi kapital lease:
  1. Menilai apakah klasifikasi operating lease dapat diterima
  2. Untuk mengkonversi operating lease kita memerlukan estimasi nilai sekarang kewajiban operating lease
  3. Menghitung nilai aset sewa
  4. Mengestimasi dampak reklasifikasi sewa pada laba yang di laporkan

.
MANFAAT PASCA PENSIUN
Terdapat dua manfaat pasca pensiun:
·         Manfaat pensiun dimana pemberi kerja menjanjikan manfaat moneter kepada pekerja pasca pensiun. 

·         Manfaat lain pasca pensiun pekerja dimana pemberi keja memberikan manfaat lain. Terutama pemeliharan kesehatan dan asuransi jiwa.

Manfaat Pensiun: akuntansi pensiun mensyaratkan pemahaman ekonomi yang mendasari transaksi dan peristiwa pensiun.

Sifat Kewajiban Pensiun
Program pensiun merupakan janji pemberi kerja untuk menyediakan manfaat pensiun bagi perkerja dan perjanjian tersebut melibatkan tiga pihak peberi kerja yang memberikan kontribusi pada program pensiun, pekerja yang menerima manfaat dan dana pensiun. Dana pensiun terpisah dari pemberi kerja dan diadministrasikan oleh pihak yang di tunjuk. Program pensiun dapat dibagi dalam dua kategori utama yaitu: program pensiun manfaat pasti menentukan jumlah pensiun yang disajikan oleh pemberi kerja untuk di sediakan bagi pensiunan. Program pensiun iuran pasti menentukan jumlah kontribusi pemberi kerja pada program pensiun.

Persayaratan Akuntansi Pensiun
Kerangka dasar akuntansi pensiun di jelaskan pertama kali oleh GAAP dalam SFAS 87. Fokus SFAS 87 adalah tercapainya ukuran biaya pensiun yang stabil dan permanen oeh karena itu beban pensiun yang termasuk dalam laba bersih disebut biaya pensiun periode bersih. Status yang diakui dalam neraca akuntansi pensiun terkini (SFAS 158) mengakui status pendanaan bagi program pensiun pada neraca. Biaya pensiun yang diakui pengakuan biaya pensiun dimasukan dalam laba bersih (yaitu biaya periodik pensiun bersih) adalah bersih rata dari biaya pensiun ekonomi akrual untuk periode tersebut. Artikulasi neraca dan laporan laba rugi oleh karena peruahan atas status pendanaan (yang diakui dalam neraca) tidak dimasukkan dalam biaya pensiun yang diakui, sekuritas dalam neraca dan laporn laba rugi tidak akan di artikulasikan.

Manfaat Karyawan Pasca Pensiun Lainnya: manfaat pasca pensiun selain pensiun atau manfaat lain pasca pensiun karyawan merupakan manfaat yang di berikan oleh pemberi kerja kepada pensiun dan anggota keluarganya.

Pelaporan Manfaat Pasca pensiun ketentuan pelaporan pasca pensiun (manfaat pensiun dan OPEB) diatur dalam SFAS 132 yang mengharuskan format engungkapan yang sama bagi OPEB dan manfaat pensiun.

Analisis Manfaat Pasca pensiun
Prosedur langkah untuk analisis manfat pasca pensiun:
  • Menentukan dan merekonsiliasikan biaya dan kewajiban manfaat ekonomis yang di laporkan
  • Membuat penyesuaian yang diperluakn atas  laporan keuangan
  • Mengevaluasi assumsi aktuaria dan dampaknya pada laporan keuangan
  • Memeriksa paparan resiko pensiun
  • Mempertimbangkan implikasi arus kas program manfaat pasca pensiun


Paparan Resiko Pensiun
Program pensiun dapat mengahadapkan perusahaan pada resiko tertentu. Resiko ini timbul dala hal aset program mempunyai profit resiko yang berbeda dengan kewajiban pensiun khususnya Ketika perubahan nilai pasar suatu aset program tidak mempunyai profit resiko berbeda dengan perubahan pada kewajiban pensiun. Nilai kewajiban pensiun sensitif terhadap perubahan tingkat diskonto yang kemudian merefleksikan hasil obligasi perusahaan atau tingkat bunga. Resiko pensiun secara teknik dapat mendefenisikan resiko sebagai probabilitas tidak mampu suatu perusahaan membayar kewajiban pensiun tahun berjalan.

Faktor yang menentukan resiko pensiun suatu perusahaan yaitu: (1) intensitas pensiun,yaitu besaran kewajiban pensiun (aset program) sehubungan dengan pos aset lainya dalam perusahaan tersebut (2) sejauh mana profit rasio dari aset program salah di kaitkan (mismatched) dengan kewajiban pensiunnya. Seorang analisis harus menilai masing-masing faktor diatas dalam rangka paparan resiko pensiun perusahaan.

Implikasi Arus Kas atas Manfaat Pascapensiun
Implikasi arus kas pasca pensiun  langsung dirasakan yaitu bahwa arus kas keluar sama dengan kontribusi yang disiapkan perusahaan untuk program ini.

KONTIGENSI DAN KOMITMEN KONTIJENSI
Kontijensi merupakan keuntungan dan kerugian pontensial yang penyelesaiannya bergantung pada satu atau lebih peristiwa dimasa depan. Kerugian kontijensi disebut kewajiban kontijen/bersyarat merupakan kalaim potensial atas sumber daya perusahaan. Kewajiban kontijen timbul dari perkara hukum, ancaman pengambil alihan, penagihan piutang, klain atas garansi produk atau kerusakan produk garansi kinerja perhitungan pajak, resiko yang di asuransikan sendiri dan kerugian properti akibat bencana. 

Analisis Kewajiban Kontijen
Kewajiban kontijen yang dilaporkan seperti garansi jasa dan jaminan merupakan estimasi. Keakuaratan analisis kita atas kewajiaban tergantung pada keakuratan estimasi tersebut, yang sering kali didasarkan pada pengalaman masa lalu perusahaan atau harapan dimasa depan. Pengungkapan kontijensi umumnya meliputi:
  • Deskripsi kewajiaban kontijen dan tingkat resiko.
  • Jumlah kontijensi pontesial dan bagaimana partisipasi pihak lain di perlakukan dalam penentuan resiko.
  • Pembebanan estimasi kerugian kontijen, jika ada.


Komitmen
Komitmen merupak klaim potensial atas sumber daya perusahaan berdasarkan kinerja di masa depan sesui kontrak. Komitmen tidak di akui dalam laporan keuangan karena peristiwa seperti ini di pandang kontak atau penerbit pesanan pembelian bukan merupkan transaksi yang lengkap. Semua komitmen memerlukan pengungkapan faktor-faktor penting atas kewajiban komitmen termasuk jumlah, kondisi, dan waktu.

PENDANAAN DILUAR NERACA
Pendanan diluar neraca (of-balence-sheet fianancing) adalah tidak tercatatnya kewajiban pendanaan tertentu. Transaksi yang memenuhi pengertian ini seperti operating lease tidak dapat dibedakan dengan capital lease. Selain sewa terdapat rancangan pendanaan diluar neraca lainnya mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks. Rancangan ini merupakan bagian dari tatanan yang selalu berubah, dimana saat ketentuan akuntansi atas transaksi di laur pendanaan diluar neraca di terapakan untuk mencerminkan kewajiban di ciptakan transaksi baru  yang inovatif untuk menggantikannya.

Contoh Pendanaan Diluar Neraca
contoh rancangan ini adalah purchase agreement dan trought-put agreement dimana perusahaan sepakat untk membeli barang sejumlah tertentu melalui fasilitas pemrosesan, atau take-or-pray agreement dimana perusahaan memberikan jaminan untuk membayar sejumlah tertentu barang, di perlukan atau tidak.

Entitas bertujan Khusus   
Entitas bertujuan khusus atau EBK (special purpose entitas _spe), yang sekarang menjadi tidak terkenal setelah bangkrutnya enron telah menjadi mekanisme pandanaan yang sah setelah lebih dari dua dekade dan menjadi dua bagian yang tak terpisahkan dari keuangan perusahaan saat ini. 

Konsep SPE  adalah:
  • SPE di bentuk oleh perusahaan sponsor dan di kapitalisasi dengan investasi ekuitas, beberapa di antaranya harus berasal dari pihak ketiga yang independen
  • SPE meningkatkan investasi ekuitas ini dengan meminjam dari pasar kredit dan membeli aset dari atau untuk perusahaan sponsor
  • Arus kas dari aset digunakan untuk membayar hutang dan menyediakan pengembalian bagian investor ekuitas.

Terdapat dua alasan untuk kepopouleran SPE:
1. SPE dapat menyediakan alternatif pendanaan berbiaya rendah daripada meminjam langsung dari pasar kredit.
2. Dalam GAAP sekarang SPE di strukturkan dengan benar, SPE di perlukan sebagai entitas terpisah, tidak di konsolidasikan dengan perusahaan sponsor. Dengan demikian perusahaan dapat menggunaka SPE untuk melakkukan transaksi di luar neraca untuk memindahkan aset, kewajiban atau keduanya dari neraca.
Petunjuk GAAP tentang akuntansi untuk SPE dan aturan konsolidasinya dengan perusahaan sponsor di sediakan dalam SFAS 140 dan FIN 46 R.

EKUITAS PEMEGANG SAHAM
Ekuitas mengacu pada pendanaan oleh pemilik (pemegang saham) perusahaan. Ekuitas di pandang klaim pemilik atas aset bersih perusahaan. Klaim pemegang sekuritas ekuitass umumnya berada di bawah kreditor, yang berarti klaim kreditor di penuhi terrlebih dahulu. Analisis atas ekuitas harus mempertimbangkan pengukuran dan pelaporan standar ekuitas pemegang saham. 

Analisis tersebut meliputi:
ü Mengkalsifikasikan dan memisahkan sumber utama pendanaan ekuitas
ü Mempelajari hak untuk kelompok-kelompok pemegang saham dan prioritas mereka dalam likuidasi
ü  Mengevaluasi pembatasan hukum untuk distribusi ekuitas
ü Menelaah kontrak, ketentuan hukum, dan pembatasan-pembatasan lainnya atas distribusi saldo laba.
ü Menilai ketentuan dan provisi sekuritas yang dapat di konversi, opsi saham, dan kesepakatan lainnya yang berpotensi menerbitkan saham

Penting bagi kita untuk membedakan antara instrumen kewajiban dan instrumen ekuitas mengingat perbedaan rasio dan pengembalian kedua instrumen tersebut. Perbedaan ini penting terutama jika instrumen keuangan memiliki karakteristik kewajiban dan karakteristik ekuitas.

Modal Saham
Pelaporan Modal Saham
Pelaporan modal saham meliputi penjelassn atas perubahan jumlah lembar modal. Alasan perubahan modal saham terpisah menurut kenaikan dan penurunan.

Sumber kenaikan  modal saham yang beredar:
ü  Penerbitan saham
ü  Konversi hutang dan saaham preferen
ü  Penerbitan deviden saham dan pemecahan saham
ü  Penerbitan saham dalam akuisisi merger
ü  Penerbitan untuk akuisisi dan waran

Sumber penurunan saham yang beredar:
ü  Pembelian dan penghentian saham
ü  Pembelian kembali saham
ü  Pemecahan saham terbalik

Modal disetor merupakan total pendanaan yang diterima dari pemegang saham segai pembayaran modal saham. Modal di setor di bagi mejadi dua bagian yaitu untuk modal saham nominal dan sisanya dilaporkan sebagai kelebihan modal di setor/modal di setor atas nilai nominal. Saham diperoleh kembali merupakan saham saham perusahaan yang dibeli kembali setelah sebelumnya di terbitkan dan di bayar penuh.

Klasifikasi Modal Saham
Modal saham (capital stock) merupakan saham yang diterbitkan kepada pemegang ekuitas sebagai pembayaraan aset dan jasa. Saham preferen merupakan kelompok khusus saham yang memiliki fitur yang tidak dimikili oleh saham biasa, ciri-ciri umum saham preferen yaitu:
ü Prioritas atas distribusi deviden termasuk hak partisipasi dan deviden komulatif
ü  Prioritas atas likuidasi terutama penting karena selisih antara nilai nominal dan nilai likuidasi saham preferen bisa besar
ü Tidak memiliki hak suara - yang dapat berubah karena perubahan hal-hal seperti deviden yang tidak dibayarkan
ü Harga pembelian kembali - biasanya untuk melindungi pemegang saham preferen dari pembelian kembali yang terlau awal.

Saham biasa (common stock) merupakan kelompok saham yang  mencerminkan hak kepemilikan serta memiliki resiko tinggi dan pengembalian tinggi atas kinerja perusahaan.

Analisis Modal Saham
Akun-akun dalam ekuitass pemegang saham umunya tidak mempengaruhi penentuan laba, sehingga tidak banyak mempengaruhi analisis laba. Informasi yang lebih relevan bagi analisis adalah komposisi pos modal dan pembatasan-pembatasan yang berlaku. Komposisi ekuitas penting karena  dapat mempengaruhi hak sisa atas saham biasa, serta hak dan resiko atas pengembalian bagi investor ekuitas.

Saldo Laba
Saldo laba (retained earning) merupakan modal yang dihasilkan sebuah perusahaan. Akun saldo laba mencerminakan akumulasi laba atau rugi yang tidak dibagikan sejak berdirinya perusahaan.

Deviden  Tunai Dan Deviden Saham
Deviden tunai (cash deviden) merupakan distribusi kas kepada pemegang saham. Deviden ini merupaka deviden umum dan saat diumumkan menjadi kewajiban bagi perusahaan. Jenis deviden yang lain ialah deviden non-tunai atau deviden properti, deviden ini terutang dalam bentuk barang atau bentuk saham perusahaan lain. Deviden saham (stock deviden) adalah distribusi saham perusahaan itu sendiri kepada pemegang saham secara proposional. Deviden ini menggambarkan kapitalisasi saham secara permanen. Pemegang saham menerima saldo laba ke akun modal.

Pembatasan Saldo Laba
Pembatasan saldo laba dapat dibatasi pada pembayaran deviden sebagai akibat kontrak perjanjian, seperti perjanjian pinjaman atau melalui tindakan dewan direksi. Pembatasan atau persyaratan saldo laba (restriction or convenant of retained earning) merupakan pembatasan atau ketentuan saldo laba sejumlah tertentu. Pembatassan penting meliputi pembatasan distribusi deviden.

Spin-off dan Split-off
Pembagian anak perusahaan ke pemegang saham dapat mengambil satu dari dua bentuk berikut:
ü  Spin-off yaitu distribusi saham anak perusahaan kepada pemegang saham sebagai deviden aset (investasi dalam anak perusahaan) dikurangi sebagai saldo laba
ü Split-off yaitu pertukaran saham anak perusahaan yang dimiliki oleh para pemegang saham; aset (investasi anak perusahaan) dikurangi dan saham yang diterima dari pemegang saham di perlakukan sebagian saham yang di tarik kembali.

Penyesuaian Periode Lalu
Penyesuaian periode lalu (prior period adjustment) terutama merupakan koreksi kesalahan di periode laporan keuangan lalu. Perusahaan tidak melaporkan dalam laporan laba rugi, melainkan melaporkan sebagai penyesuaian (setelah pajak) atas saldo awal saldo laba..


Nilai Buku Perlembar Saham
Perhitungan Nilai Buku Perlembar Saham
Nilai buku perlembar saham adalah angka perlembar yang bersal dari likuidasi perusahaan pada jumlah yang dilaporkan dalan neraca. ”Nilai buku” merupakan istilah konvensional yang mengacu pada nilai aset bersih –yaitu total aset dikurangi klaim terhadapnya.”Nilai buku saham biasa” (book value of common stock) sama dengan total aset dikurangi kewajiban dan klaim sekuritas yang di prioritaskan (seperti saham preferen) pada jumlah yang dilaporkan dalam neraca (tetapi dapat pula meliputi klaim sekuritas yang di prioritaskan yang tidak tercatat. Cara sederhana untuk  menghitung nilai buku ialah menjumlahkan akun-akun ekuitas saham biasa dan menguranginya dengan klaim yang didahulukan yang tidak tercermin dalam neraca (termasuk deviden terhutang saham preferen, premium likuidasi, atau hak prioritas saham preferen lainnya.

Relevansi Nilai Buku per Lembar Saham
Nilai buku memiliki peranan penting dalam analisis keuangan, aplikasinya meliputi:
ü  Nilai buku, dengan potensial penyesuaian, sering sekali digunakan dalam penilaian kesepakatan merger
ü Analisis perusahaan dengan komposisi besar aset likuiditas (ilustrasi keuangan, investasi, asuransi, dan bank) sangat bergantung pada nilai buku.
ü Analisis obligasi kualitas utama dan saham preferen sangat memerlukan penutupan aset (asset coverge)

Aplikasi tersebut harus mengakui pertimbangan akuntansi dalam perhitungan nilai buku perlembar saham sbb:
ü  Nilai tercatat aset, khususnya aset jangka panjang seperti property, pabrik, dan peralatan biasanya di sajikan pada harga perolehan yang dapat sangat berbeda dengan nilai pasar
ü  Aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal dan aset kontijen dengan kemungkinan terjadi yang tinggi sering kali tidak tercermin dalam nilai buku.

Kewajiban pada “Ujung”Ekuitas
Bagian ini menjelaskan dua akun yang memiliki berada di antara kewajiban dan ekuitas saham preferen yang dapat ditarik kembali dan kepentingan minoritas.

No comments: