Definisi
Beban
Definisi beban
mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas
perusahaan yang biasa. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan
yang biasa meliputi, misalnya, beban pokok penjualan, gaji dan penyusutan.
Beban tersebut biasanya berbentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva seperti
kas (dan setara kas), persediaan dan aktiva tetap.
Kerugian
mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang mungkin timbul atau
mungkin tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa. Kerugian tersebut
mencerminkan berkurangnya manfaat ekonomi, dan pada hakekatnya tidak berbeda
dari beban lain. Oleh karena itu, kerugian tidak dipandang sebagai unsur
terpisah dalam kerangka dasar ini.
Kerugian
dapat timbul, misalnya dari bencana kebakaran, banjir, seperti juga yang timbul
dari pelepasan aktiva tidak lancar. Definisi beban juga mencakupi kerugian yang
belum direalisasi, misalnya, kerugian yang timbul dari pengaruh peningkatan
kurs valuta asing dalam hubungannya dengan pinjaman perusahaan dalam mata uang
tersebut. Kalau kerugian diakui dalam laporan laba rugi, biasanya disajikan
secara terpisah karena pengetahuan mengenai pos tersebut berguna untuk tujuan
pengambilan keputusan ekonomi. Kerugian seringkali dilaporkan dalam jumlah
bersih setelah dikurangi dengan penghasilan yang bersangkutan.
Pengakuan
Beban
Beban diakui
dalam laporan laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi masa depan yang
berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan
dapat diukur dengan andal. Ini berarti pengakuan beban terjadi bersamaan dengan
pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aktiva (misalnya, akrual hak
karyawan atau penyusutan aktiva tetap).
Beban diakui
dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul
dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh. Proses yang biasanya disebut
pengaitan biaya dengan pendapatan (matching of costs with revenues) ini
melibatkan pengakuan penghasilan dan beban secara gabungan atau bersamaan yang
dihasilkan secara langsung dan bersama-sama dari transaksi atau peristiwa lain
yang sama; misalnya, berbagai komponen beban yang membentuk beban pokok
penjualan (cost or expense of goods sold) diakui pada saat yang sama sebagai
penghasilan yang diperoleh dari penjualan barang. Namun demikian, penerapan
konsep matching dalam kerangka dasar
ini tidak memperkenankan pengakuan pos dalam neraca yang tidak memenuhi
definisi aktiva atau kewajiban.
Kalau manfaat
ekonomi diharapkan timbul selama beberapa periode akuntansi dan hubungannya
dengan penghasilan hanya dapat ditentukan secara luas atau tak langsung, beban
diakui dalam laporan laba rugi atas dasar prosedur alokasi yang rasional dan
sistematis. Hal ini sering diperlukan dalam pengakuan beban yang berkaitan
dengan penggunaan aktiva seperti aktiva tetap, goodwill, paten, merek dagang.
Dalam kasus semacam itu, beban ini disebut penyusutan atau amortisasi. Prosedur
alokasi ini dimaksudkan untuk mengakui beban dalam periode akuntansi yang
menikmati manfaat ekonomi aktiva yang bersangkutan.
Beban segera
diakui dalam laporan laba rugi kalau pengeluaran tidak menghasilkan manfaat
ekonomi masa depan atau kalau sepanjang manfaat ekonomi masa depan tidak
memenuhi syarat, atau tidak lagi memenuhi syarat, untuk diakui dalam neraca
sebagai aktiva.
Beban juga
diakui dalam laporan laba rugi pada saat timbul kewajiban tanpa adanya
pengakuan aktiva, seperti apabila timbul kewajiban akibat garansi produk.
Biaya Riset dan Pengembangan (PSAK NO
20)
Definisi
Riset adalah
penelitian yang orisinal dan terencana yang dilaksanakan dengan harapan
memperoleh pengetahuan dan pemahaman teknis atau ilmiah yang baru. Pengembangan
adalah penerapan hasil riset atau pengetahuan lain ke dalam suatu rencana atau
desain untuk menghasilkan, bahan, alat, produk, proses, sistem atau jasa,
sebelum dimulainya produksi komersial atau pemakaian.
Komponen
Biaya Riset dan Pengembangan
Biaya riset dan
pengembangan harus mencakupi semua biaya yang secara langsung dapat
diatribusikan ke kegiatan riset dan pengembangan atau yang dapat dialokasikan
menurut dasar yang wajar pada kegiatan tersebut.
Pengakuan
- Biaya
riset harus diakui sebagai beban dalam periode terjadinya dan tidak boleh
diakui sebagai aktiva dalam periode berikutnya .
- Biaya
pengembangan suatu proyek diakui sebagai beban dalam periode terjadinya
kecuali apabila dipenuhi kriteria untuk pengakuan sebagai aktiva.
- Biaya
pengembangan yang semula telah diakui sebagai beban tidak boleh diakui
sebagai aktiva dalam periode berikutnya .
- Biaya
pengembangan diakui sebagai aktiva bila memenuhi kriteria berikut :
ü Produk atau
proses didefinisikan dengan jelas dan biaya biaya yang dapat diatribusikan
kepada produk atau proses dapat diidentifikasi secara terpisah dan diukur
secara andal;
ü Kelayakan
teknis dari produk atau proses dapat ditunjukkan;
ü Perusahaan
bermaksud untuk memproduksi dan memasarkan, atau menggunakan produk atau proses
tersebut;
ü Adanya pasar
untuk produk atau proses tersebut, atau jika akan digunakan sendiri,
kegunaannya untuk perusahaan dapat ditunjukkan;
ü Terdapat sumber
daya yang cukup, atau ketersediaannya dapat ditunjukkan, untuk menyelesaikan
proyek dan memasarkan atau menggunakan produk atau proses tersebut.
ü Biaya
pengembangan suatu proyek yang diakui sebagai aktiva tidak boleh melebihi
jumlah yang mungkin dipulihkan oleh manfaat keekonomian masa depan yang
berhubungan, setelah dikurangi dengan biaya pengembangan lebih lanjut, biaya
produksi yang bersangkutan, dan biaya penjualan dan administrasi yang terjadi
secara langsung dalam memasarkan produk tersebut.
Amortisasi
Biaya Pengembangan
Jumlah biaya
pengembangan yang diakui sebagai aktiva harus diamortisasi dan diakui sebagai
beban menurut dasar yang sistematik untuk mencerminkan pola di mana manfaat
keekonomian yang berhubungan diakui.
Penurunan
Nilai (Impairment) Biaya Pengembangan
· Biaya pengembangan suatu proyek harus diturunkan
nilainya apabila saldo yang belum diamortisasi, tidak mungkin lagi akan
dipulihkan dengan manfaat keekonomian masa depan yang diharapkan.
· Jumlah biaya pengembangan yang diturunkan nilainya
atau dihapus-bukukan sesuai dengan paragraf 36 harus dipulihkan kembali bila
tidak terdapat lagi keadaan dan peristiwa yang mendorong penurunan nilai atau
penghapusan tersebut tidak lagi ada dan terdapat bukti yang meyakinkan bahwa keadaan
dan peristiwa yang baru akan memperkokoh ramalan masa depan.
Pengungkapan
Laporan
keuangan harus mengungkapkan:
a.
kebijakan akuntansi untuk biaya riset dan
pengembangan;
b.
jumlah biaya riset dan pengembangan yang diakui
sebagai beban dalam periode berjalan;
c.
metode amortisasi yang digunakan;
d.
masa manfaat atau tingkat amortisasi yang digunakan;
dan
e. rekonsiliasi saldo biaya pengembangan yang belum
diamortisasi pada awal dan akhir periode yang menunjukkan:
- biaya
pengembangan yang diakui sebagai aktiva;
- biaya
pengembangan yang diakui sebagai beban;
- biaya
pengembangan yang dialokasikan ke akun aktiva lain;
- biaya
pengembangan yang dipulihkan kembali.
BIAYA PINJAMAN (PSAK No. 26)
Definisi
Aset kualifikasian adalah asset yang
membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap digunakan atau dijual sesuai dengan
maksudnya. Baiaya pinjaman adalah biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung
entitas sehubungan dengan peminjaman dana.
Biaya pinjaman meliputi antara lain:
- Bunga cerukan bank dan pinjaman jangka pendek
dan jangka panjang.
- Amortisasi diskonto dan premium yang terkait
dengan pinjaman.
- Amortisasi biaya tambahan yang terjadi yang
terkait dengan perolehan pinjaman (arregement of borrowings).
- Selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam
mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut sebagai penyesuaian
terhadap biaya bunga.
Pengakuan
Biaya pinjaman yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan perolehan, kontruksi, atau pembuatan asek
kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan asset tersebut.
Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadinya.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian adalah
biaya pinjaman yang dapat dihindari jika tidak ada pengeluaran untuk asset
kualifikasian tersebut.
Sepanjang entitas meminjam dana secara spesifik untuk tujuan memperoleh
asset kualifikasian, entitas harus menentukan jumlah biaya pinjaman yang dapat
dikapitalisasi sebesar biaya pinjaman aktual yang terjadi atas pinjaman
tersebut selama periode berjalan dikurangi penghasilan investasi dari investasi
temporer pinjaman tersebut.
Sepanjang suatu entitas meminjam dana secara umum dan menggunakannya
untuk tujuan memperoleh suatu aset kualifikasian, maka entitas harus menentukan
jumlah biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi dengan menggunakan tingkat
kapitalisasi untuk pengeluaran atas aset tersebut.
Entitas harus mulai mengkapitalisasi biaya pinjaman sebagai bagian
biaya perolehan asset kualifikasian pada awal tanggal. Awal tanggal
kapitalisasi adalah tanggal ketika entitas pertama kali memenuhi semua kondisi
berikut:
- Terjadinya pengeluaran untuk aset;
- Terjadinya biaya pinjaman; dan
- Entitas telah melakukan aktivitas yang
diperlukan untuk menyiapkan asset untuk digunakan
atau dijual sesuai dengan maksudnya.
Entitas harus menghentikan sementara kapitalisasi biaya pinjaman selama
perpanjangan periode dimana dilakukan penghentian sementara pengembangan asset
kualifikasian secara aktif.
Pengungkapan Entitas harus mengungkapkan:
(a) jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama periode berjalan;
dan
(b) tarif kapitalisasi yang digunakan untuk menentukan jumlah biaya
pinjaman yang dapat dikapitalisasi.
KETENTUAN TRANSISI
Ketika penerapan Pernyataan ini mengakibatkan perubahan kebijakan
akuntansi, maka entitas harus menerapkan Pernyataan ini untuk biaya pinjaman
yang berkaitan dengan aset kualifikasian untuk tanggal awal kapitalisasi pada
atau setelah tanggal efektif.
No comments:
Post a Comment