Monday, November 14, 2016

BEBAN

Definisi Beban
Definisi beban mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa meliputi, misalnya, beban pokok penjualan, gaji dan penyusutan. Beban tersebut biasanya berbentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas (dan setara kas), persediaan dan aktiva tetap.

Kerugian mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa. Kerugian tersebut mencerminkan berkurangnya manfaat ekonomi, dan pada hakekatnya tidak berbeda dari beban lain. Oleh karena itu, kerugian tidak dipandang sebagai unsur terpisah dalam kerangka dasar ini.

Kerugian dapat timbul, misalnya dari bencana kebakaran, banjir, seperti juga yang timbul dari pelepasan aktiva tidak lancar. Definisi beban juga mencakupi kerugian yang belum direalisasi, misalnya, kerugian yang timbul dari pengaruh peningkatan kurs valuta asing dalam hubungannya dengan pinjaman perusahaan dalam mata uang tersebut. Kalau kerugian diakui dalam laporan laba rugi, biasanya disajikan secara terpisah karena pengetahuan mengenai pos tersebut berguna untuk tujuan pengambilan keputusan ekonomi. Kerugian seringkali dilaporkan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penghasilan yang bersangkutan.

Pengakuan Beban
Beban diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aktiva (misalnya, akrual hak karyawan atau penyusutan aktiva tetap).

Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh. Proses yang biasanya disebut pengaitan biaya dengan pendapatan (matching of costs with revenues) ini melibatkan pengakuan penghasilan dan beban secara gabungan atau bersamaan yang dihasilkan secara langsung dan bersama-sama dari transaksi atau peristiwa lain yang sama; misalnya, berbagai komponen beban yang membentuk beban pokok penjualan (cost or expense of goods sold) diakui pada saat yang sama sebagai penghasilan yang diperoleh dari penjualan barang. Namun demikian, penerapan konsep matching dalam kerangka dasar ini tidak memperkenankan pengakuan pos dalam neraca yang tidak memenuhi definisi aktiva atau kewajiban.

Kalau manfaat ekonomi diharapkan timbul selama beberapa periode akuntansi dan hubungannya dengan penghasilan hanya dapat ditentukan secara luas atau tak langsung, beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar prosedur alokasi yang rasional dan sistematis. Hal ini sering diperlukan dalam pengakuan beban yang berkaitan dengan penggunaan aktiva seperti aktiva tetap, goodwill, paten, merek dagang. Dalam kasus semacam itu, beban ini disebut penyusutan atau amortisasi. Prosedur alokasi ini dimaksudkan untuk mengakui beban dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat ekonomi aktiva yang bersangkutan.

Beban segera diakui dalam laporan laba rugi kalau pengeluaran tidak menghasilkan manfaat ekonomi masa depan atau kalau sepanjang manfaat ekonomi masa depan tidak memenuhi syarat, atau tidak lagi memenuhi syarat, untuk diakui dalam neraca sebagai aktiva.

Beban juga diakui dalam laporan laba rugi pada saat timbul kewajiban tanpa adanya pengakuan aktiva, seperti apabila timbul kewajiban akibat garansi produk.

Biaya Riset dan Pengembangan (PSAK NO 20)
Definisi
Riset adalah penelitian yang orisinal dan terencana yang dilaksanakan dengan harapan memperoleh pengetahuan dan pemahaman teknis atau ilmiah yang baru. Pengembangan adalah penerapan hasil riset atau pengetahuan lain ke dalam suatu rencana atau desain untuk menghasilkan, bahan, alat, produk, proses, sistem atau jasa, sebelum dimulainya produksi komersial atau pemakaian.

Komponen Biaya Riset dan Pengembangan
Biaya riset dan pengembangan harus mencakupi semua biaya yang secara langsung dapat diatribusikan ke kegiatan riset dan pengembangan atau yang dapat dialokasikan menurut dasar yang wajar pada kegiatan tersebut.

Pengakuan
  • Biaya riset harus diakui sebagai beban dalam periode terjadinya dan tidak boleh diakui sebagai aktiva dalam periode berikutnya .
  • Biaya pengembangan suatu proyek diakui sebagai beban dalam periode terjadinya kecuali apabila dipenuhi kriteria untuk pengakuan sebagai aktiva.
  • Biaya pengembangan yang semula telah diakui sebagai beban tidak boleh diakui sebagai aktiva dalam periode berikutnya .
  • Biaya pengembangan diakui sebagai aktiva bila memenuhi kriteria berikut :
ü  Produk atau proses didefinisikan dengan jelas dan biaya biaya yang dapat diatribusikan kepada produk atau proses dapat diidentifikasi secara terpisah dan diukur secara andal;
ü  Kelayakan teknis dari produk atau proses dapat ditunjukkan;
ü  Perusahaan bermaksud untuk memproduksi dan memasarkan, atau menggunakan produk atau proses tersebut;
ü  Adanya pasar untuk produk atau proses tersebut, atau jika akan digunakan sendiri, kegunaannya untuk perusahaan dapat ditunjukkan;
ü  Terdapat sumber daya yang cukup, atau ketersediaannya dapat ditunjukkan, untuk menyelesaikan proyek dan memasarkan atau menggunakan produk atau proses tersebut.
ü  Biaya pengembangan suatu proyek yang diakui sebagai aktiva tidak boleh melebihi jumlah yang mungkin dipulihkan oleh manfaat keekonomian masa depan yang berhubungan, setelah dikurangi dengan biaya pengembangan lebih lanjut, biaya produksi yang bersangkutan, dan biaya penjualan dan administrasi yang terjadi secara langsung dalam memasarkan produk tersebut.

Amortisasi Biaya Pengembangan
Jumlah biaya pengembangan yang diakui sebagai aktiva harus diamortisasi dan diakui sebagai beban menurut dasar yang sistematik untuk mencerminkan pola di mana manfaat keekonomian yang berhubungan diakui.

Penurunan Nilai (Impairment) Biaya Pengembangan
·      Biaya pengembangan suatu proyek harus diturunkan nilainya apabila saldo yang belum diamortisasi, tidak mungkin lagi akan dipulihkan dengan manfaat keekonomian masa depan yang diharapkan.
·         Jumlah biaya pengembangan yang diturunkan nilainya atau dihapus-bukukan sesuai dengan paragraf 36 harus dipulihkan kembali bila tidak terdapat lagi keadaan dan peristiwa yang mendorong penurunan nilai atau penghapusan tersebut tidak lagi ada dan terdapat bukti yang meyakinkan bahwa keadaan dan peristiwa yang baru akan memperkokoh ramalan masa depan.

Pengungkapan
Laporan keuangan harus mengungkapkan:
a.          kebijakan akuntansi untuk biaya riset dan pengembangan;
b.         jumlah biaya riset dan pengembangan yang diakui sebagai beban dalam periode berjalan;
c.          metode amortisasi yang digunakan;
d.         masa manfaat atau tingkat amortisasi yang digunakan; dan
e.    rekonsiliasi saldo biaya pengembangan yang belum diamortisasi pada awal dan akhir periode yang menunjukkan:
    1. biaya pengembangan yang diakui sebagai aktiva;
    2. biaya pengembangan yang diakui sebagai beban;
    3. biaya pengembangan yang dialokasikan ke akun aktiva lain;
    4. biaya pengembangan yang dipulihkan kembali.

BIAYA PINJAMAN (PSAK No. 26)
Definisi
 Aset kualifikasian adalah asset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya. Baiaya pinjaman adalah biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung entitas sehubungan dengan peminjaman dana.

 Biaya pinjaman meliputi antara lain:
  1. Bunga cerukan bank dan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang.
  2. Amortisasi diskonto dan premium yang terkait dengan pinjaman.
  3. Amortisasi biaya tambahan yang terjadi yang terkait dengan perolehan pinjaman (arregement of borrowings).
  4. Selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut sebagai penyesuaian terhadap biaya bunga.
Pengakuan
            Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, kontruksi, atau pembuatan asek kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan asset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadinya.

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian adalah biaya pinjaman yang dapat dihindari jika tidak ada pengeluaran untuk asset kualifikasian tersebut.

Sepanjang entitas meminjam dana secara spesifik untuk tujuan memperoleh asset kualifikasian, entitas harus menentukan jumlah biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi sebesar biaya pinjaman aktual yang terjadi atas pinjaman tersebut selama periode berjalan dikurangi penghasilan investasi dari investasi temporer pinjaman tersebut.

Sepanjang suatu entitas meminjam dana secara umum dan menggunakannya untuk tujuan memperoleh suatu aset kualifikasian, maka entitas harus menentukan jumlah biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi dengan menggunakan tingkat kapitalisasi untuk pengeluaran atas aset tersebut.

Entitas harus mulai mengkapitalisasi biaya pinjaman sebagai bagian biaya perolehan asset kualifikasian pada awal tanggal. Awal tanggal kapitalisasi adalah tanggal ketika entitas pertama kali memenuhi semua kondisi berikut:
  1. Terjadinya pengeluaran untuk aset;
  2. Terjadinya biaya pinjaman; dan
  3. Entitas telah melakukan aktivitas yang diperlukan untuk menyiapkan asset untuk     digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya.
Entitas harus menghentikan sementara kapitalisasi biaya pinjaman selama perpanjangan periode dimana dilakukan penghentian sementara pengembangan asset kualifikasian secara aktif.

            Pengungkapan Entitas harus mengungkapkan:
(a) jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama periode berjalan; dan
(b) tarif kapitalisasi yang digunakan untuk menentukan jumlah biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi.

KETENTUAN TRANSISI

Ketika penerapan Pernyataan ini mengakibatkan perubahan kebijakan akuntansi, maka entitas harus menerapkan Pernyataan ini untuk biaya pinjaman yang berkaitan dengan aset kualifikasian untuk tanggal awal kapitalisasi pada atau setelah tanggal efektif.

No comments: