Sunday, November 27, 2016

PEMERIKSAAN PIUTANG DAGANG


1.      SIFAT DAN CONTOH PIUTANG
  Standar Akuntansi Keuangan menggolongkan piutang, menurut sumber terjadinya, dalam            kategori yaitu piutang usaha dan piutang lain-lain.
Piutang usaha adalah piutang yang berasal dari penjualan barang dagangan atau jasa secara kredit.
Piutang lain-lain adalah piutang yang timbul dari transaksi diluar kegiatan usaha norma perusahaan. Piutang usaha dan piutang usaha dan piutang lain-lain yang diharapkan bias ditagih dalam waktu satu tahun atau kurang diklasifikasikan sebagai piutang lancar.
Contoh dari perkiraan-perkiraan yang biasa digolongkan sebagai piutang antara lain:
·       Piutang Usaha
·       Wesel Tagih
·       Piutang pegawai
·       Piutang bunga
·       Uang muka
·       Refundable deposit (uang jaminan)
·       Piutang lain-lain
·       Allowancce forbad debts (Penyisihan piutang tak tertagih)
Perkiraan piutang pemegang saham dan piutang perusahaan afiliansi harus dilaporkan tersendiri (tidak digabung dengan perkiraan piutang) karena sifatnya yang berbeda.
Piutang dinyatakan sebesar jumlah tagihan dikurangi dengan taksiran jumlah yang  tidak  dapat ditagih. Jumlah kotor piutang harus tetap disajikan pada neraca diikuti dengan penyisihan untuk piutang yang tidak dapat ditagih.

2.      TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT OBJECTIVES) PIUTANG
1.    Untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian intern (internal control) yang baik atas  piutang dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas.
2.    Untuk memeriksa validility (keabsahan) dan authencity (ke otentikan)dari pada piutang.
3.    Untuk memeriksa collectibility (kemungkinan tertagihnya) piutang dan cukup tidaknya perkiraan allowance forbad debts (penyisihan piutang tak tertagih).
4.    Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat (contingent liability) yang timbul karena pendiskontoan wesel tagih (notes receivable)
5.    Untuk memeriksa apakah penyajian piuutang dineraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/Standar Akuntansi Keuangan.

3.   PROSEDUR PEMERIKSAAN (AUDIT  PROCEDURES) PIUTANG YANG DISARANKAN
1.      Pelajari dan evaluasi internal control atas piutang dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas.
2.      Buat Top Schedule dan Supporting Schedule Piutang pertanggal neaca.
3.   Minta aging schedule dari piutang usaha pertanggal neraca yang antara lain menunjukkan nama pelanggan (customer), saldo piutang, umur piutang dan kalau bisa subsequent collectionsnya.
Selain itu perlu juga diminta rincian piutang pegawai, wesel tagih, uang muka danlain-lain, pertanggal neraca.
4.    Periksa mathematical accuracy-nya dan check individual balance ke subledger lalu totalnya ke general ledger.
5.      Test chek umur piutang dari beberapa customeke subledger piutang dan sales invoice.
6.      Kirimkan konfirmasi piutang:
a.    Tentukan dan tuliskan dasar pemilihan pelanggang yang akan dikirimi surat konfirmasi
b.    Tentukan apakah akan dugunakan konfirmasi positif atau konfirmasi negatif

c.    Cantumkan nomor konfirmasi baik di schedule piutang maupun disurat konfirmasi

No comments: