PENDAHULUAN
Dalam setiap
perbuatan dan tingkah
laku manusia, dorongan
itu sangat penting artinya. Dan
hal ini lebih
penting lagi dalam
bidang usaha, industri,
dan dalam organisasi
yang bertujuan untuk
melaksanakan atau untuk
mengatasi sesuatu kesulitan.
Salah satu contoh
klasik dalam hal ini, ialah
kasus J.T. Connor, Sekretaris Perdagangan dan Presiden Merck & Co.
Waktu Connor
berumur 40 tahun
dan salah seorang
eksekutif dalam perusahaan Merck itu, Presidennya, Dr. Vannevar Bush yang mau pensiun, mencari seorang yang akan menggantikannya. Bush
bertanya kepada 30
orang eksekutif top
dalam perusahaan
itu, untuk menunjuk
pilihannya untuk kedudukan
Presiden yang akan lowong itu. Semua mengetahui, sebagai orang yang mempunyai dorongan yang kuat, Connor-lah orangnya. Dan memang kebanyakan dari mereka memilih
Connor.
Dan diwaktu
Connor ditanya mengenai
hal itu, dia
berkata : “Saya
akan menjadi Presiden yang baru.”
Connor memperoleh kedudukan
itu. Dia memperolehnya, terutama karena dia
mempunyai keyakinan terhadap
dirinya sendiri, yang
mesti dimiliki kebanyakan
pengusaha, yaitu :
suatu syndrom gaya
Muh ammad Ali “Saya Yang Terbesar”.
Connor naik
ke atas karena
dia mengetahui, bahwa
dia dapat menangani ke-Presiden-an itu lebih baik dari siapapun
juga.
Apakah yang
menggerakkan seseor ang seperti
Connor untuk kemajuan
seperti itu ?
Faktor-faktor apakah
yang mendorong anda
untuk maju sukses
? Faktor-faktor apakah yang mendorong
anda untuk maju
sukses ? Selama
bertahun-tahun, ahli-ahli psikologi yakin, hanyalah dorongan-dorongan
pokok yang bersifat
phisiologis ( yang bersifat jasmaniah)-lah, -yakni
seperti rasa lapar,
haus dan seks,
yang membentuk faktor-faktor motivasi pokok, dan yang mempengaruhi semua tindakan
-tindakan kita.
Jadi dengan
anggapan itu dinyatakan,
bahwa semua dorongan
untuk maju, mempunyai
dasar-dasar yang sama,
yaitu keinginan untuk
memuaskan kondisi-kondisi yang
bersifat jasmaniah tadi, yaitu
kebutuhan-kebutuhan pokok dari
biologis manusia. Beberapa
ahli malah mengatakan,
bahwa hanyalah cara-caranya
yang berbeda dalam
memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu,
yaitu yang dipengaruhi
atau ditentukan oleh
kebudayaan dimana seseorang itu hidup.
6.1. DORONGAN UNTUK MENJADI LEBIH KOMPETEN
Bagaimanapun, penyelidikan
atau riset yang dilakukan beberapa
ahli-ahli psikologis akhir-akhir
ini menyatakan, bahwa
orang masih mempunyai
kebutuhan dasar yang lain, kebutuhan
mana selama ini
kurang mendapat perhatian.
Kebutuhan yang dimaksudkan
ini, mula-mula diselidiki
dengan agak mendalam,
dua atau tiga
tahun yang lalu oleh Dr. Rober White di Universitas Harvard,
yang menamakan kebutuhan itu untuk melakukan
kompetensi.
White men yatakan,
bahwa kebutuhan ini
adalah salah satu pendorong yang utama bagi seseorang.
Dorongan itu demikian
besarnya dan dominannya,
kata White, bahkan dalam
dunia binatang tingkat yang
lebih rendahpun, dorongan
itu dijumpai.
Kebutuhan atau
keinginan untuk kompetensi
ini, mendorong keinginan
untuk kegiatan eksplorasi
atau penyelidikan-penyelidikan yang
berbahaya, dan
keinginan untuk menghadapi
alam sekitar dengan efektif.
Kemudian oleh
dorongan teori dan
penyelidikan Dr. White
itu, ban yaklah ahli-ahli psikologi
industri, yang mengamati
dan menyelidiki tingkah
laku laksanawan, sehubungan
dengan teori kompetensi
itu. Saya sendiri
sudah banyak melihat
orang istimewa laksanawan-laksanawan perusahaan,
yang dalam kemungkinan kesanggupannya
dapat membuat orang
lain dan dirinya
sendiri berubah untuk
maju, terutama mendapat
dorongan dari keinginan
untuk memuaskan diri
sendiri dengan kebutuhan
kompetensi ini, didorong
oleh keinginan untuk
menunjukkan kebolehannya. Pada umumnya, mereka itu adalah orang yang
haus akan tantangan.
Saya dapat
menyebut banyak nama-nama
orang yang saya
amati sendiri sebagai contoh. Umpamanya, seorang klien: saya, adalah Presiden dari perusahaan kontruksi bangunan. Sesungguhnya sudah tiba
masanya pensiun, den gan
u ang pensiun yang cukup besar,
dan secara logika
biasa, dia sudah
dapat dengan senang
libur dan istirahat,
dengan menyerahkan perusahaan
itu dibawah pimpinan
orang-orang lain yang
berkompeten.
Tapi dengan pensiun itu, dia
merasa seperti hidupnya
kurang berarti. Dia
berkata kepada saya,
“Bahwa tak ada
kepuasan yang lebih
besar yang saya alami,
selain dari bekerja sebagai Presiden perusahaan itu. Dalam melaksanakan perusahaan
itu saya lebih
baik dari siapapun
juga. Dan kebolehan
itulah yang memuaskan saya,
walaupun hal itu banyak
memerlukan tenaga fikiran dan keletihan, “katanya. Dalam hubungan ini,
itulah sebabnya mengapa
banyak orang sesudah
terpaksa pensiun (pada hal masih bisa bekerja dengan baik),
kebanyakan menjadi lekas tua dan berpenyakitan, karena
mereka itu tidak
mempunyai kesempatan atau
lapangan lagi, untuk memenuhi kebutuhan
untuk menunjukkan atau
melaksanakan kompetensi, kebolehan ataupun keunggulannya.
6.2. BAGAIMANA SISTIM TINDAKAN ANDA BEKERJA
Orang seperti
tersebut di atas
itu, seperti kebanyakan
laksanawan top, adalah dorongan oleh
suatu kebutuhan untuk
keunggulan dan kompetensi.
Lebih jauh dari itu, saya cenderung berpendapat,
bahwa dorongan motivasi
ini sebagai suatu
sistem tindakan
(action system). Apa
yang mendorong seseorang
itu dalam tindakannya ialah paduan bersama
dari kepala, jantung dan usus,
dan pengertiannya akan peranan dan
gunanya masing-masing.
Beberapa ahli-ahli
psikologi yakin, bahwa
setiap orang ialah
suatu mahluk, sebagai suatu mahluk
dari dorongan jasmaniahnya; beberapa
ahli yang lain
berkata bahwa setiap
orang itu adalah suatu mahluk,
sebagai hasil dari alam sekitarnya,
atau sebagai suatu mahluk hasil
dari fikirannya sendiri. Pendapat saya sendiri ialah, bahwa
setiap orang itu,
adalah hasil dari
pengaruh-pengaruh kekuatan dari
dalam dirinya sendir yang berpadu dan
saling mempengaruhi dengan
kekuatan dari luar
yang saling mempengaruhi secara kontinu.
Berikut ini
adalah suatu contoh
yang lain, yang
didorong oleh kompetensi
dalam bidang lain. Sekarang ini, penggubah sandiwara yang masyur
Noel Coward sedang mencapai umurnya
dalam pertengahan enampuluhan. Walaupun
dengan umur setua itu
, dengan gigih dia (Noel Coward) terus bekerja, tanpa mengendorkan kegiatannya, walaupun dia menderita
berbagai macam penyakit.
Mengomentari kegiatannya di atas panggung dan di muka televisi,
London Times menulis:
“Inilah seorang genius, yang tetap
berada di puncak
…. hanya karena dia mengabdikan
kehidupannya bukan kepada
pendapat-pendapat
gerakan-gerakan
kepanggungan, tapi semata-mata kegiatannya
didorong oleh suatu
dorongan, agar mutu
pekerjaannya menurut kesanggupannya
yang sebaik-baiknya. “Pendeknya: Noel Coward
didorong oleh suatu keinginan untuk unggul.
6.3. MENGHADAPI DORONGAN-DORONGAN ANDA
Jika semua hal-hal
di atas itu
benar, maka pertanyaan
ialah “Bagaimana anda menghadapi
dorongan-dorongan anda secara lebih efektif ?” Yang terutama ialah,
tidaklah cukup untuk
menjadi sibuk saja.
Adalah tidak cukup untuk mempunyai
energi yang
cukup banyak untuk
dipergunakan. Seseo rang yang mempunyai suatu
tingkat kegiatan yang
tinggi, belum tentu
menghadapi alam sekitarnya
dengan efektif. Adalah
mungkin juga untuk
menjadi sangat percaya terhadap diri
sendiri, dan sangat
aktif, dengan hanya
menggunakan sedikit tenaga saja. Umpamanya
Voltaire, penulis Perancis
yang termasyur dalam
abad ke-18, seorang ahli filsafat dan
pengusaha, mempunyai sangat sedikit
saja tenaga jasmaniah.
Secara jasmaniah
atau physik, dia
adalah rongsokan. Sejak
anak-anak, dari ibunya dia (Voltaire)
sudah dihinggapi penyakit
tbc., beberapa kali
diserang penyakit sampar, reumatik, tuli,
kabur pandangannya, lumpuh,
dan banyak penyakit-penyakit lainnya.
Walaupun begitu,
dia sanggup juga
menghimpun dan memobilisasi bakat
atau talenta-nya yang
unik itu, mempergunakannya dengan
sangat efektif. Dia memperoleh banyak
keuntungan dengan meminjamkan
uang, dengan berspekulasi, dengan
melibatkan dirinya dengan
berbagai ragam usaha
dagang, dengan berjualan tekstil dan permata
berlian, dan dalam
hal itu semua, dia termasyur ke seluruh dunia akan
keunggulannya dalam bidang
filsafat, literatur, dan
berdebat. Kebanyakan kegiatan-kegiatan
Voltaire dilaksanakannya, dengan
tidak menggunakan enerjinyasecara sembrono.
Tapi, dia adalah
seorang, yang sangat
teratur dan sangat
efisien hidupnya.
6.4. KESIBUKAN HARUS EFESIEN
Saya mengenal banyak para laksan
awan yang tetap sibuk saja. Mereka mencurahkan hidupnya ke perusahaan
mereka. Mereka bek erja keras. Merek a
itu selalu bergerak dan berbuat sesuatu.
Tetapi problema
mereka yang umum
ialah, bahwa walaupun
mereka itu sudah mengeluarkan demikian
banyak tenaga, pekerjaan
mereka belum beres juga.
Mereka itu selalu
memadamkan api-api yang
kecil, sedang yang
besar dibiarkannya mengamuk tidak
terkontrol. Mereka itu
adalah didorong keinginan untuk melaksanakan
kompetensi dan keunggulan. Tetapi mereka
itu umumnya gagal.
Sibuk terus
saja adalah tidak
cukup. Melainkan anda
harus mengarahkan usaha-usaha
anda. Anda harus
meng-efesienkan pemakaian energi
anda. Kalau tidak demikian, maka semua energi
yan g anda keluarkan,
akan berhamburan dan
kurang nyata hasilnya.
Anda tak akan
dapat memenan gkan perlombaan,
kalau jalan anda berkelok-kelok,
tidak melalui rel perjalanan.
Bagaimana anda
mengikuti atau melalui
rel atau saluran
perjalanan untuk meng-efesienkan tenaga ? Bagaimana anda
dapat untuk lebih efektif dalam
menghadapi dan menanghadapi dan menangani
situasi-situasi perusahaan anda,
dan bawahan anda ?
Keterangan dalam
bab berikut nanti,
akan memberi anda beberapa saran-saran yang praktis
untuk menolong anda dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.
6.5. JANGANLAH MEREMEHKAN
KELEBIHAN DAN KEUNGGULAN YANG SEDIKIT
Janganlah memandan g
atau menganggap enteng
tentang kelebihan atau keunggulan yang sedikit atau
tipis. Perbedaan yang
kadang-kadang sangat tipis
itu, dalam hal kelebihan atau keunggulan, sering kali sangat
besar arti dan akibatnya. Kemenangan seekor kuda
lomba di London,
seringkali han ya ditentukan
oleh kelebihan satu
cm saja. Orang yang
sukses dan efektif,
sering h anya sedikit
saja kelebihannya dari saingannya.
Dr. David Wechsler, pemimpin
ahli-ahli psikologi di bagian psikiater
di Rumah Sakit New York
dalam suatu bukunya
“The Range of
Human Capacities”, buku
yang paling baik dalam
bidang ini, menerangkan kesimpulan-kesimpulan seperti berikut:
Perbedaan-perbedaan yang
memisahkan dan membedakan
satu orang dengan orang lainnya, dalam masing-masing atau semua kesanggupan-kesanggupannya adalah kecil sekali
…. Dan jika
dibandin gkan dengan ratio-ratio
atau perbandingan-perbandingan lainnya,
seperti
perbandingan-perbandingan dalam alam raya angkasa, maka perbedaan itu adalah sangat tidak berarti.
Dalam suatu
dunia dimana kekuatan-kekuatan, gelombang gelombang cahaya, getaran dan jarak yang berlaku, dimana perbedaan-perbedaan itu
sering berjuta-juta kali dari yang lain,
maka perbedaan antara satu orang dengan orang
lainnya itu, sangatlah
kecil nampaknya. Orang
tak usah mengarahkan
pandangan ke bidang astronomi
untuk membuat perbandingan
yang menyolok; bahkan
dari bidang atau
makhluk hiduppun dapat
diambil sebagai contoh.
Umpamanya sungguh sangat
kecil perbedaan dan
variasi dalam tinggi
rendahnya manusia atau
besar kecilnya mereka
itu, jika dibandingkan
dengan keragaman dan perbedaan-perbedaan tinggi
rendahnya pohon-pohonan, dan
dengan perbedaan kecepatan
terbang yang jauh
berbeda dalam beberapa
kalan gan jenis burung-burung.
Tapi seperti
ditunjukkan oleh Dr.
Wechsler juga, adalah
pasti benar, bahwa perbedaan-perbedaan kecil
yang ada di
antara tingkat atau
ranking kesanggupan manusia itu dapat menghasilkan akibat-akibat yang
besar. Perbedaan antara 5 kaki 11 inchi
dengan 6 kaki
ad alah kecil sekali.
Tapi kesanggupan untuk
melompatinya dengan suatu
tambahan satu inchi
dalam hal-hal darurat, mungkin dapat menyelamatkan jiwa
manusia.
Dalam istilah-istilah yang
bersifat humor, Dr.
Wechsler berkata bahwa
seandainya hidung
Cleopatra lebih panjang
satu inchi lagi
maka mungkin sekali
muka atau sejarah benua
Erop ah akan berubah,
yaitu tidak akan
seperti yang sudah
terjadi sampai
sekarang ini. Sebab
dengan demikian, mungkin
sekali Caesar tidak
begitu tertarik
kepada r atu itu. Ini adalah suatu contoh yang
menunjukkan bahwa mun gkin saja bentuk
perbedaan itu sangat
kecil sekali, tapi
bentuk atau akibat
yang ditimbulkann ya adalah besar sekali.
Sesungguhnya, filsafat
tentang kelebihan atau
keunggulan yang sedikit,
walaupun jarang dibicarakan
dalam bidang itu,
adalah segi yang
terpenting dari kemajuan perusahaan.
Perbedaan-perbedaan dalam kualita
antara berbagai macam
produksi adalah nyata,
tapi biasanya besar
perbedaan itu seperti
halnya dengan hidung Cleopatra, perbedaan
dimensi itu adalah
sangat kecil, tapi kadang-kadang menentukan sekali.
6.6. BUKAN “BERAPA
BANYAKNYA” TAPI “BAGAIMANA MENGGUNAKANNYA”
Sebagai contoh,
pembuat atau tukang-tukang
arloji di Swiss
untuk usaha mengatasi saingan-saingan dan
untuk memperoleh keuntungan
dan kemajuan dalam
penjualan arloji bukan menyandarkan diri atau
politiknya kepada harga yang
lebih murah. Juga mereka itu
tidak mencoba mendasarkann ya kepada
tenaga buruh yang
murah. Tapi untuk mengatasi persaingan
yang semakin meningkat,
mereka itu mengarahkan
dan mengalihkan
perhatian usaha mereka
kepada produksi yang
lebih baik, sehingga dengan demikian mereka itu
dapat merubah harga yang lebih tinggi.
Banyak lagi
contoh-contoh yang dapat
kita kemukakan bahwa
perbedaan-perbedaan yang besar
itu, seringkali ditentukan
oleh perbedaan-perbedaan yang
sangat kecil saja. Apa yang
mesti anda fahami
ialah, bahwa perbedaan
yang sedikit ini,
yang kadang-kadang nampakn ya
seperti tidak berarti,
pada kenyataannya menimbulkan perbedaan-perbedaan yang sangat berarti di dunia
ini. Karena itu, anda mestilah lebih memperhatikan perbedaan atau kelebihan anda,
betapapun keciln ya. Jika anda sedikit lebih baik
dari teman-teman sebaya anda dalam hal komunikasi dengan p ara pekerja, maka
pergunakanlah setiap kesempatan
yang ada untuk
melakukan hal itu
sesering mungkin. Jika
anda sedikit lebih
baik dalam menulis
laporan teknis, maka
cobalah untuk menulis
lebih baik lagi dari
tulisan anda yang lalu. Jika anda
sedikit lebih baik dalam hal
berpidato dari atasan
anda, mintalah dengan
bijaksana kalau-kalau dia dapat
anda tolong untuk menyusun dan melakukan sebagian dari pidatonya.
Bersama dengan
hal seperti itu
juga, jika hasil
atau produksi maupun
barang yang anda jual, han ya
sedikit saja lebih
baik dari saingan
anda, tonjolkanlah perbedaan yang sedikit itu. Jelaskanlah hal
itu. Tentu saja
dalam hal ini
anda dapat membuat sebuah bukit
menjadi sebuah gunun g.
Jangan dilebih-lebihkan tapi
tekankanlah bahwa ada suatu
perbedaan.
6.7. PISAHKANLAH YANG
PENTING DARI YANG KURANG DAN TIDAK PENTING
Sangat sering
terjadi, dalam tekanan-tekanan situasi
perusahaan, para manajer berjuang dengan
kecemasan mereka. Masalah-masalah nampak
b ermunculan tidak berkeputusan.
Tidak p eduli betapapun baiknya
manajer itu bekerja dan dalam urutan mana problema-problema itu ditandai dan diatasi, mereka
itu asal berbuat saja. Tapi cara
ini adalah suatu
approach yang salah,
yang merusak diri
sendiri. Seorang manajer
seperti itu akan
menjadi terpecah-pecah atau
seperti dikoyak-koyak kearah begitu banyak
jurusan-jurusan, sehingga tenaganya
terhambur-hambur.
Suatu approach yang
lebih ko nstruktif ialah
dengan memisahkan atau
mengisolasi yang penting dari yang
kurang penting dan dengan
menentukan proyek-proyek mana
yang harus
lebih didahulukan; Maka
dengan begitu arahkanlah
semua usaha dan
ener gi anda kepada proyek
yang terpenting pada saat itu.
“Alcoholics Anonymus”
yaitu suatu perkumpulan
yang berusaha untuk
melepaskan diri dari
perbudakan alko hol, mempunyai suatu
do’a yang membawa kembali banyak orang
pemabuk menjadi sehat,
lepas dari perbudakan
alkohol. Doa itu
sebagai berikut: O Tuhan, berilah saya ketabahan dan ketenangan untuk menerima hal-hal yang tidak
dapat saya ubah.
Berilah saya
keberanian untuk merubah
hal-hal yang dapat
dan harus dirubah dan O
Tuhan, berilah saya kebijaksanaan untuk
mengetahui perbedaan-p erbedaan itu.
Untuk mengetahui
perbedaan adalah hal
yang sukar, teristimewa
dalam keadaan setiap
problema-problema seperti “menjerit”
untuk diperhatikan dan
ditangani, dan otak
anda mendesak untuk
men yelesaikan masalah-masalah itu.
Tapi anda barulah dapat lebih
berfungsi, jika dalam keadaan
penyelesaian problema atau
masalah yang semuanya
seperti mendesak untuk
diselesaikan itu, anda
mengingat dan bersikap bahwa masih
ada hari esok,
dan karena itu
pekerjaan-pekerjaan atau masalah
yang kurang penting
dapat dipisahkan, menunggu
untuk diselesaikan kemudian.
Bentuk penundaan yang
dapat diterima seperti
ini, secara rationil
dapat diterima dengan mengatakan terhadap
diri sendiri, “Memang
saya menunda pelaksanaan
atau pemecahan problema itu. Tapi
saya ketahui dengan jelas,
bahwa penundaan itu akan memberi kesempatan kepada saya
untuk memberi perhatian
yang lebih baik besoknya, karena
saya akan memperoleh
waktu yang lebih
banyak untuk menyelesaikannya.”
Tentu saja
saya tidak berkata
dengan jujur, jika saya
tidak men gakui, bahwa
dengan berbuat seperti
itu, anda dapat
menciptakan beberapa problema-problema. Tentu saja, hari
esok akan mempun yai
batas waktu juga
dengan masalah-masalah dan tekanan serta tekanan-tekanan yang
timbul pada hari
itu, sehingga karena itu
proyek atau
masalah yang anda
tunda penyelesaiannya untuk besok,
mungkin saja tidak memperoleh cukup
lagi perhatian dan
waktu atau kesunggu han
dalam penyelesaiannya
sebagai yang anda
rencanakan atau anda
janjikan dalam hari sebelumnya. Pad a
kenyataannya dalam k uliah
saya, saya sering memperingatkan mahasiswa
dan berkata kepada
mereka. “Kalau anda
mempelajarinya, maka tidak ada batas-batas
waktu, tekanan-tekanan dan
desakan lain, pelajaran-pelajaran lain, dan test-test lain”. Saya tidak menyangkal
bahwa dengan begitu
konflik diciptakan.
Tapi
saya dapat memberitahukan suatu
jalan untuk memecahkan
konflik itu. Seorang
Presiden dari suatu perusahaan yang saya kenal
dengan baik, sudah menciptakan suatu
sistem yang memisahkan “lowpriority
items” (hal-h al yang
kurang penting), yang
oleh para laksanawan ditandai
dengan “di tunda
buat hari esok”. Dia memerintahkan para laksanawannya untuk
bekerja pada hari
Sabtu pagi, untuk
bekerja men yelesaikan item-item atau masalah-masalah kecil,
yang pelaksanaannya tertunda
dalam minggu
sebelumnya.
Setiap orang
laksanawan mempun yai dua
file atau map
dalam mejanya. Salah
satu map ditandai
dengan “segera” dan
yang satu lagi
ditandai den gan “Hari Sabtu”. Secara seragam,
berkas atau surat
dan masalah yang
didalam map “Hari
Sabtu”, berisi semua
masalah dan paper work yang
dapat menunggu penyelesaiannya sampai hari Sabtu
ini mesti dituruti dengan ketat,
karena pada hari Seninnya
pekerjaan rutin akan mulai lagi seperti biasa. Tentu saja,
kadang-kadang file atau
map hari Sabtu itu terlalu tebal.
Ini berarti tidak lain : yaitu para laksanawan tidak mengadakan perbedaan yang wajar antara apa
yang seharusn ya dilakukan
d engan segera dan mana yang dapat menunggu.
Yaitu mereka itu tidak
menggolongk annya menurut prioritasnya,
tapi sesungguhnya hanya
melulu penundaan.
6.8. SEPULUH JALAN UNTUK
MEMAKSIMAL KAN TENAGA DAN DORONGAN
Disini kita
akan membicarakan sepuluh
jalan atau saran,
untuk menghadapi secara efektif, dan
meyakinkan masalah-masalah atau
kejadian-kejadian perusahaan anda sehari-hari. Setiap
saat di bawah
ini, akan menambah
ke-efesienan penggunaan tenaga dan untuk melancarkan jalan untuk
pertambahan pengaruh.
1. Beberapa Ketidak Efesienan Berguna Juga
Tetaplah
luwes dan flexible. Janganlah demikian efisien-nya sehingga anda
tak dapat berubah dan
beralih menyesuaikan diri
sesuai dengan peralihan
angin. Janganlah demikian
terikat atau terpaku
terhadap suatu pro yek
atau terhadap suatu metodepelaksanaan, sehin gga anda
tidak dapat bergerak
terhadap yang lain.
Saya melihat,bahwa para
laksanawan yang sangat
efisien dalam salah
satu jenis kegiatan,
pada umumnya menjadi
tidak berguna dalam
situasi-situasi yang lain.
Adalah jaransekali, dimana seorang laksanawan dapat melaksanakan segala hal d engan baik,
yang secara sempurna
cocok untuk setiap
pekerjaan. Sejumlah kecil
ketidak efisien-an, malah menolong seseorang untuk survive, jika alam
sekitar berubah. Jika anda
berusaha mempelajari dan
mencari jejak perkembangan
mah luk-mahluk hidup dari
zaman dahulu kala,
maka anda akan
menemukan suatu pengamatan
yang sangat menarik.
Yaitu anda akan
menemukan bahwa binatang
dan tumbuhan-tumbuhan yang
paling efisien, adalah
justru jenis mahluk
yang pertama mati
hilang dari permukaan
bumi dan menjadi
fosil.
Beberapa tumbuh-tumbuhan dan
bnatang demikian efisien-nya
dalam suatu jenis
atau corak alam
sekitar yang tertentu,
tetapi sesudah alam
sekitar atau lingkungannya
itu berubah, mereka
tidak dapat lagi menyesuaikan
dirinya, dan menjadi
musnah. Justru tumbuh-tumbuhan dan
binatang-binatang yang
dapat bertahan terus
hidup (survive) ialah
jenis mahluk yang
kurang efisien. Sebagai
contoh, reptil seperti
buaya, cicak, ular
dan katak, ad alah
jenis binatang yang
san gat tidak efisien,
baik di darat
maupun di laut.
Tapi mereka itu dapat juga
survive, terus dapat
bertahan hidup, hanya
kar ena mereka itu
dapat menyesuaikan diri
terhadap salah satu lingkungan itu.
2. Atur dan Rencanakanlah Tujuan-Tujuan yang
Efektif
Sepanjang buku
ini, anda akan
tetap melihat kaitan
yang terus menerus
kepada perencanaan tujuan-tujuan
yang efektif. Cita-cita
dan tujuan-tujuan jangka
pendek adalah sangat
penting untuk perbuatan
dan tindakan-tindakan business
yang pantas,
dan juga
penting untuk diri
sendiri. Masalah ini
akan kita ulangi
lagi membicarakannya
secara terperinci, teristimewa pada bab delapan nanti Bagaimanapun,
disamping hubun gannya dengan
penggunaan tenaga secara
lebih ekonomis, saya akan
sarankan : Tentukan dan
rencanakanlah suatu tujuan untuk anda sendiri dan
buat departemen anda, yaitu sedikit
di atas apa yang anda ketahui
secara positif akan dapat
anda peroleh atau anda capai dengan usaha yang pantas.
Secara ideal,
suatu tujuan haruslah menarik
anda untuk tetap bergairah mencapainya. Dan dalam
keadaan anda bergerak
maju, jarak anda
ke tempat tujuan
akan semakin pendek,
sehingga keyakinan anda
untuk terus maju
menjadi lebih besar.
Dan lagi, sesudah anda mencapai
tujuan anda, anda
haruslah membentuk suatu
tujuan yang baru, yang dapat anda jangkau.
Alfred J.
Morgan, seorang Presiden
perusahaan dan yang
mempunyai titel Ph.D. dalam ilmu
psikologi, membuat suatu
eksperimen yang menarik
dalam fabriknya. Marrow tertarik,
sebagai kebanyakan pengusaha,
untuk mempunyai pekerja-pekerja yang baru untuk
mencapai hasil pekerjaan
yang optimal, dan
mencapainya dalam waktu
yang secepat mun gkin.
Dia mulai mencoba
metode-metode pendorong yang berlainan kep ada
pekerja-pekerja yang baru
dan kurang terlatih
itu, untuk mencapai standard atau ukuran-ukuran prestasi orang yang terlatih.
Dengan suatu
kelompok lain, Marrow menentukan
suatu tujuan yang
sukar untuk dicapai.
Dia memerintahkan pekerja-pekerja yang
tidak terlatih untuk
mencapai quota mereka
d alam waktu 12
minggu sesudah merek a
dipekerjakan. Adalah menarik sekali,
bahwa sesudah 14 minggu
kelompok itu hanya
mencap ai 66 persen saja dari
standard prestasi. Orang-orang
dalam kelompok ini,
setengahnya kehilangan tujuannya.
Dengan kelompok
kedua, yang juga
sama-sama tidak terlatih,
Marrow menentukan tujuan mingguan. Tujuan-tujuan adalah
progresif : yaitu
setiap tujuan berikutnya adalah
sedikit lebih sukar
da ambisius dari
tujuan atau terget
yan g sudah dicapai seminggu yang lewat.
Dalam keadaan tingkat kecakapan
pekerja-pekerja bertambah, demikian juga
tujuan makin ditingkatkan.
Pada akhir dari
14 minggu yang ditentukan,
rata-rata anggota dari kelompok kedua
itu sudah mencapai suatu standard kecakapan yang sama atau setaraf dengan seorang
operator yang ahli.
Dr. Kurt
Lewin, yang mendirikan
Pusat Riset dari
Group Dynamics yakin,
bahwa eksperimen ini
banyak memberi pelajaran
kepada laksanawan-laksanawan dan pengusaha-pengusaha, teristimewa
buat manajer yang
mengawasi produksi.
“Seorang
yang sukses”, kata Lewin, “ialah yang
biasa menetapkan dan merencanakan tujuan-tujuannya, tujuan
yan g tidak terlalu
tinggi di atas
prestasinya yang terakhir.Dengan
jalan ini, dia tetap meningkatkan daya aspirasinya.
Walaupun dalam
jangka panjang, dia
dibimbing oleh tujuann ya
yang ideal, yang mungkin agak
tinggi, tapi tujuan
riilnya untuk langkah
berikutnya, tetaplah realistis dekat kepada prestasinya
sekarang ini. Lewin
berkata, bahwa orang
yang tidak sukses, cenderung untuk
mengadakan salah satu
kesalahan dari dua
kesalahan-kesalahan berikutn
ya: Dia menentukan tujuannya
terlalu rendah, sering
dibawah prestasinya yan g
lewat. Atau “dia
menentukan tujuannya jauh
di atas kesanggupannya. Kelakuan
terakhir umumnya lebih sering terjadi.”
3. Persiapkanlah Diri Anda Sendiri
Salah satu
jalan yang terbaik
untuk memobilisasi talenta
anda, ialah dengan mengetahui issu-issu
yang menjadi taruhan,
dan mempersiapkan diri
dengan lebih baik dari siapapun
untuk menghadapinya. Saya
men genal seorang laksanawan, seorang
Presiden dari perusahaan,
tang sangat baik
mempersiapkan dirinya sendiri, setiap firmanya
menghadapi suatu masalah penggabungan
dan kerja sama. Orang itu melatih
dirinya sendiri, secara
physik dan mental,
tak ubahnya seperti
persiapan seorang petinju
yang akan menghadapi
suatu pertarungan. Dia
tidak minum-minuman keras
selama waktu itu,
tidak terlambat tidur,
dan dengan makanan
yang baik (tapi
tidak berlemak).
Berminggu-minggu sebelumnya,
dia sudah melakukan perundingan-perundingan kecil.
Mengapa ? Dia
memberitahukan saya, bahwa
dia ingin memelihara
suatu ketajaman dan kesegaran mental dan fikir an. “Saya berusaha untuk tidak
berbuat suatu kealah an
yang kecil sekalipun”,
katanya, dan memang hasilnya adalah
baik sekali. Dia
jarang mengadakan kesalahan
dalam perundingan-perundingan
penggabungan itu.
Waktu Arthur
Goldberg menjadi Menteri
Perburuhan di bawah
Presiden : J. Kennedy, dia
berkata: Bahwa
dia selalu men yusun
dokumen-dokumennya teratur sedemikian rupa,
dengan persiapan sepenuhnya
untuk menjawab setiap
pertanyaan yang
layak, yang mungkin diajukan Presiden kepadanya.
4. Janganlah Mencoba Untuk Menjadi
Seorang yang Ahli Dalam Setiap Hal
Tidak mungkin
anda ahli dalam segala bidang dan setiap hal, dan untuk mencobanya adalah suatu kebodohan.
Sangat sedikit orang
yang ahli dan
besar dalam banyak bidang. Leonardo
da Vinci dan
Edison, yang ahli
dalam banyak bidang
itu, adalah orang yang
sangat jaran g terdapat. Tapi
untuk kebanyakan orang, ad alah sangat suka menjadi ahli. Seseorang yang ahli
dalam suatu bidang,
dan yang men gakui
dengan jujur bahwa
dalam bidang yang
lain pen getahuannya han ya
sedikit, atau tidak
ada sama sekali,
adalah jauh lebih
disegani dari orang
yang mengatakan, bahwa
dia mengetahui dan ahli
dalam banyak bidang.
Yang terbaik
ialah, jika anda
memakai tongkat ukuran
yang berlainan untuk
anda sendiri, jika
anda turut serta
dalam ban yak kegiatan-kegiatan. Gunakanlah
suatu kriteria atau
ukuran yang ketat
untuk spesialisasi anda.
Dan kendorkanlah standard itu
sedikit, jika anda bekerja di luar spesialisasi anda.
Sebagai contoh,
anda mungkin seorang
“decision maker” atau
pembuat keputusan yang
jitu, dan seorang
ahli keuangan. Tapi
kalau anda berada
dalam lapangan golf, apakah tidak
salah kalau anda
mencoba-cob a juga berusaha
bermain seperti A. Palmer,
pemain unggul Amerika ? Atau kalau
anda di tempat dansa,
apakah anda akan membandingkan
dansa anda dengan keahlian Arthur Murray? Tentu saja anda harus
mencoba untuk berbuat
dan melaksanakannya den gan
sebaik-baiknya. Tapi ingatlah,
bahwa anda tidak
mempunyai waktu untuk
menjadi ahli dalam
segala hal.
Seperti dikatakan
Charlie Chaplin, “Kita
semua adalah amateur,
karena kita tidak mempun yai umur yang
cukup panjang untuk menjadi profesional yang sejati.” Dan disinilah
kegunaan kegiatan-kegiatan waktu
terluang, yaitu dengan
kegiatan seperti
itu, anda dapat
mengendorkan standard- standard anda.
Anda mengetahui, bahwa anda tak perlu
jadi jagoan untuk sukses, dan kalau anda menerima konsep ini, maka setiap
kegiatan di waktu
terluang, akan menyenangkan,
tidak perduli betapa terbelakangnya anda
dalam bidang atau
permainan itu. Saya
sendiri selalu merasa senang dan
merasa puas dalam permainan golf, walaupun
dalam hal itu,
saya termasuk
orang yang tidak
begitu baik dalam
bermain. Saya puas d
engan keadaan saya yang
kurang kompeten dalam
permainan itu,
menjadi relaks atau
santai, dan kemudian
kembali ke pekerjaan
saya yang sesungguhnya, den
gan keadaan segar
dan lebih baik untuk melakukannya lagi.
5. Sadarilah Kemampuan-Kemampuan Anda
dan Terimalah Kekurangan-Kekurangan Anda
Akuilah, bahwa
anda adalah manusia
biasa. Bahwa anda
dapat juga marah, mempun
yai doron gan seksual,
dan kadang-kadang mempunyai
tindakan-tindakan yang dapat
merusaka diri sendiri.
Janganlah coba untuk
menjadi seorang penulis besar
itu. Dan
jangan coba den gan paksa
untuk menjadi seorang penjual yang ulung, jika
memang kemampuan anda
untuk itu sedan g-sedang saja.
Anda harus membiarkan
anda sendiri dengan
seikit kelemahan-kelemahan. Penerimaan kelemahan seperti itu, bukanlah berarti penyerahan.
Perhatikan
nasehat di bawah ini, yang diberikan oleh ahli filsafat Gracian :
“Sadarilah
segi-segi kelemahan anda. Banyak
orang, sekiranya dia tidak mempunyai beberapa
kekurangan -k ekurangan yang tertentu,
akan dapat mencapai
puncak kemajuan…. Beberapa bagian, kekurangan
kesungguhan, yaitu suatu noda yang biasa merusak bak at
yang besar.
Yang
lain kurang kesopanan, keramahan dan kehalusan perasaan,
kekurangan mana sering
mengurangi sokongan dan
kerja sama dari
orang lain. Beberapa
or ang kekurangan kesanggupan
eksekutif; yang lain
kekurangan pengekangan diri.
Semua kekuran gan-kekurangan itu,
jika sudah disadari
dan diperhatikan, akan
bisa di perbaiki
dengan mudah, yaitu
dengan jalan kompensasi, dan dengan hati-hati,
kompensasi itu akan
menjadikan perbaikan-perb
aikan yang wajar”.
6. Taksir dan Nilailah Pengaruh Anda Terhadap
Orang Lain
Setiap orang
memerlukan untuk memperoleh
beberapa “feedback” (pengaruh
arus balik) dari orang lain, untuk mengetahui sampai dimana tingkat
pengaruh pribadinya atau perbuatann ya
terhadap orang lain
itu. “Feedback ” yang
men yenangkan, tentu saja
lebih mudah ditangkap
dan dianggap, karena
menyenangkan. Tapi feedback yang tidak menyenangkan
(seperti kritik atau
pernyataan amarah oran g
terhadap sesuatu tingkah
laku kita yang
salah atau tidak
baik), justru sering
dapat lebih berharga buat
kita, sebab dengan demikian, ada
kemungkinan kita untuk mengadakan koresksi dan perbaikan.
Sebagai contoh,
saya memperoleh sejumlah
dasar feedback dari
teman-teman saya. Dan pada kenyataann ya, justru
sahabat saya yang palin g
baik yang memberitahukan saya, kapan saya
berbuat kesalahan-kesalahan itu.
Feedback seperti itu sering
terasa sakit
dan tidak menyenangk an, tapi
saya berterima kasih
terhadap feedback itu.
Sebab akibatn ya,
kalau tidak karena
feedback itu, bisa
saja saya terus
menerus membuat
kesalahan-kesalahan itu, dan
karenan
ya saya akan bertambah rugi. Anda tidak
dapat mengungkapkan atau
membeberkan kecemasan anda
dengan bertan
ya secara langsung
dan terus terang,
“Bagaiman akah perbuatan dan
tingk ah laku saya
? “Dalam h al
atau kasus seperti
itu, mungkin sekali
anda tidak akan memperoleh jawaban-jawaban yang
benar dan objektif.
Suatu jalan yang
lebih baik untuk
menaksir bagaimana pendapat
dan anggapan orang
lain terhadap anda,
ialah dengan men guji
jenis-jenis permasalahan atau
persoalan yan g ditan yakan
atau dihadapkan orang
lain terhadap anda,
untuk dipecahkan. Nyatanya,
jika mereka itu membawa atau
menan yakan kepada anda
masalah-masalah yang sukar
dan malah berat.
Itulah tandanya bahwa mereka itu menilai
anda tinggi. Sebaliknya, jika orang lain itu tidak menilai anda tinggi atai mengan ggap anda tidak bermutu, orang itu
tidak akan pernah meminta nasehat
atau pertimbangan anda.
Amatilah orang
dikala anda sedang
bebricara dengan mereka.
Apakah yang mereka lakukan, atau
bagaimana suasana wajah
mereka diwaktu anda
sedang berbicara dengan mereka itu?
Apakah ada perhatian
mereka? Atau
apakah mereka mencari sesuatu alasan
atau dalih untuk
menghentikan pembicaraan anda
itu, dan nampak seperti hendak
mau meninggalkannya?
Apakah mereka itu,
mudah menyimpulkan perhatiannya? Jenis
informasi macam manakah,
yang oleh teman
anda, atasan atau bawahan anda,
diminta untuk anda
perhatikan? Memo apakah
yang anda terima? Kegiatan-kegiatan
apakah yan g diminta teman anda untuk
anda ikut ?
Tujuan dari
semua ini ialah,
untuk mengembangkan suatu
kesadaran anda tentang dunia sekeliling
anda, dan supaya
anda dapat menyesuaikan
diri. Janganlah seperti keadaan beberapa
orang politikus dalam
sejarah, yang kemudian
mengalami suatu tragedi
yang pahit. Mereka
masih tetap memegang
anggapan dan pendapat
yang salah terh adap
pengaruh mereka terhadap
orang lain, terh adap
rakyatnya. Barulah sesudah
suatu keadaan menjadi
gawat, mereka terkejut
dan terperanjat, bahwa
sikap dan reaksi
orang lain itu,
sudah sangat berlainan
dari harapan dan
anggapannya semula.
7. Ulangi Sukses-Sukses Anda
Dikala anda
sudah mencapai tangga
pertengahan dari jenjang
kenaikan eksekutif anda,
anda mesti mengamati
dan memperhatikan kapan
tingkah laku atau
tindakan-tindakan anda yang
membawa kesuksesan dan yang menyenangkan orang,dan kapan tidak.
Pilih dan tandailah hal-hal yan g
anda ingini untuk anda kerjakan,
hal-hal yang membawa kesuksesan anda.
Pusatkanlah perh atian dan usaha anda kep adanya.
Bersamaan dengan
itu, tandai dan
isolasilah bidang-bidang dimana
anda mungkin sekali kurang
sukses, dan janganlah boroskan waktu dan
tenaga anda dalam kegiatan-kegiatan
serupa itu, kecuali kalau anda ada terikat kepada jenis kegiatan itu. Seorang anak yang berperawakan
kecil dan kerdil,
adalah bodoh jika
dia memboroskan tenaganya
dalam permainan sepak
bola, sedang dia
mengetahui, bahwa dia mempunyai kesempatan
yang lebih besar untuk
sukses dalam permainan
“baseball”. Bermainlah dalam
bidang-bidang yang lebih menimbulkan kegairahan dan
kekuatan anda.
8. Belajarlah Dari Kegagalan-Kegagalan Anda
Anda
tidak akan pernah memperoleh kepercayaan
terhadap diri sendiri, d engan hanya berkata terhadap
diri sen diri, akan
apa yang dapat
anda perbuat untuk
mencapainya. Cobalah
praktekkan beberapa pelajaran-pelajaran yang sudah anda pelajari. Jika anda gagal, cobalah
lagi. Dengan unsur
nasib saja, jika
anda mencoban ya dengan
cukup banyak, mungkin anda akan berhasil.
Banyak orang
masyur yang memperoleh
sukses, dengan segera
mengangkat diri sendiri dan memulai usahanya lagi, walaupun
sudah mengalami
kegagalan-kegagalan yang gawat. Mereka menyadari, bahwa
semua kehidupan adalah
suatu pengalaman belajar,
bahwa dalam keadaan
kalah dan gagal,
mereka memperoleh sesuatu pelajaran, yang
dapat mencegah mereka
untuk menemui kegagalan
lagi. Dalam percobaannya untuk memperoleh suatu batter y, Edison sudah membuat seribu macam percobaan, yang tidak juga berhasil, tapi dia
meneruskan percobaannya juga. Dengan kegagalan
itu dia berkata : “Baiklah, sekarang saya
mengetahui seribu cara atau jalan yang tidak
dapat menghasilkan suatu
battery”. Artinya jalan-jalan
yang salah itu sudah
diketahuinya sebanyak seribu jalan, yang tidak akan dilaluin ya lagi.
Ilmu yang
sesungguhnya dari seorang
ahli atau profesional
ialah, dia tidak memandang kehidupan
itu dalam istilah
sukses atau gagal,
tapi dalam istilah
dari suatu pen galaman
belajar. Dengan begitu,
ahli-ahli itu mempraktekkan
apa yang dipelajarinya. Hanya dengan
keterbukaan, dengan berbuat
kesalahan-kesalahan dan d engan
resiko kegagalan dan
kerugian, orang d apat
belajar. Dikala John
Kennedy kalah dalam suatu pemilihan
untuk memperubutkan calon
wakil Presiden tahun
1956, yaitu kekalahannya
terhadap Estes Kef auver,
dia tidak putus
asa dan berhenti.
Tapi sebaliknya dia
berkata : “Baiklah,
sekarang kita sudah
mengetahui kesalahan-kesalahan yang
kita perbuat. Sekarang
kita sudah mengetahui
apa yang harus
kita perbuat untuk
menang. Pada tahun
1960 nanti, kita
akan melaksanakan pekerjaan yang besar itu
lagi.” Dan sebagai
kita ketahui, pada
pemilihan tahun 1960
itu,
Kennedy
memenangkan, bukan lagi Wakil Presiden, tapi bahkan sebagai Presiden. Tentu saja,
kalau, kegagalan terlalu
banyak, akan menimbulkan
frustasi dan kemunduran.
Tetapi sebagian besar
kegagalan itu akan
dapat dihindari, kalau
kita mengetahui dengan
jelas sebab-sebabnya. Sebab-sebab
kegagalan itu, boleh
jadi karena anda
melakukan fungsi yang
salah. Atau barangkali,
walaupun anda melakukan fungsi
yang benar, tapi anda mencoba melaksanakan dan mencapai tujuan yang terlalu tinggi,
Jika masalahnya memang
yang terakhir ini, maka
itulah tandanya anda
tidak menyusun dan
menentukan tujuan-tujuan anda
secara wajar. Cobalah mengambil dan menyelesaikan
langkah-langkah yang pendek,
dan buat pertama laksanakanlah
hal-hal yang kecil. Jika dalam hal
demikian, anda masih gagal juga, maka
akuilah keterbatasan anda, dan berhentilah
mencoba untuk menjadi seorang profesional
atau ahli dalam kegiatan atau bidang
tertentu itu.
9. Carilah Seorang Manajer dan Pelatih Yang Baik
Carilah seorang
yan g akan menolong
anda dalam menilai
dan menaksir pekerjaan anda dengan jujur,
dan yang dapat menolong anda untuk melihat dan menilai
sesuatu dengan objektif.
Orang itu haruslah
seorang, yang umpamanya
dapat memberi tahu anda, apakah
anda harus menghentikan
sesuatu usaha atau
kegiatan, karena sudah terlalu sering
gagal. Atau yang mendorong anda, agar
terus mengusahakannya dengan pengetahuan yang baru dan cara-cara yang
baru.
Seorang manajer
atau pembimbing yang
baik, ialah juga
semacam o rang yang mendorong anda
den gan cukup, tapi
tidak berlebih-lebihan. Dan
yang mendorong anda
untuk mencoba dan
berusaha lebih kuat
lagi, tanpa menimbulkan
rasa tidak senang dari anda,
dan yang selalu
bersedia, untuk menolong
anda jika anda membutuhkan pertolongan
dan saran.
Seorang manajer
penjualan (sales manager) yang baik, akan
dapat melakukan fungsi
itu. Demikian juga
seo rang istri yang mengerti. Atau
seorang Presiden perusahaan
yang baik, seorang ahli psikologi industri, bahkan seorang guru dan kenalan yang mengerti
masalahnya. Teman saya sendiri,
mempunyai su atu perusahaan
yang tidak begitu maju, walaupun dia mempun
yai cukup modal,
dan walaupun pribadinya
cukup cerdas, sanggup dan berwibawa,
dan mempunyai latar
belakang yang diperlukan
buat kemajuan perusahaan
itu. Tapi barulah sesudah mendapat dorongan
dari saya dan
tambahan keberanian, perusahaan
itu bergerak maju,
d an kemudian sukses.
Kemajuan-kemajuan dalam hidup
ini, sering terjadi
karena dorongan dan
nasehat dari orang-orang lain.
10. Perhatikan Hal-Hal Yang
Kecil
Dalam menyimpulkan
bab ini, mengenai
mobilisasi doron gan eksekutif,
saya ingin mengingatkan
anda, bahwa kesuksesan
ataupun kepercayaan terhad ap
diri sendiri, tidaklah datang dengan mudahn ya. Untuk itu diperlukan kerja keras.
Jika
anda melihat seorang pemain bulu tangkis
yang un ggul akan melihat satu
aspek dari anda; istri anda
melihat aspek lainnya;
sedang atasan anda
melihat aspek yang lain lagi.
Adalah pantas bahwa
kita masing-masing memperlihatkan muka-muka yang berbeda-beda
dalam keadaan yang
berbeda-beda. Pengertian dan
pengenalan baik yang
sesungguhnya terjadi, jika
anda sanggup menaksir
atau meng-interpretasi, mengapa orang lain itu melihat anda berlainan.
Tapi walaupun
ada perbedaan-perb edaan itu,
mestilah ada suatu
dasar inti dari kepribadian itu
yang timbul, dalam
hal mana anda
dan orang lain
itu bersesuaian. Jika terlalu banyak atau terlalu jauh perbedaan
itu dari kolom ke kolom lainnya, maka lebih baiklah
anda duduk dulu
dan mencoba untuk memutuskan, kolom mana
yang paling dekat kepada
kebenaran. Atau apakah anda
melihat anda sendiri melalui kaca mata
yang berwarna ?
Anda bisa saja
lebih baik dari
yang orang lain
fikirkan terhadap anda,
atau anda mungkin
tidak mengungkapkan muka
yang sama kepada orang yang
berb eda-beda- atau anda
mungkin salah mengerti
tentang apa yang mereka
fikirkan (pendapat mereka) terhadap anda.
Tantangan yan g
sesungguhn ya, ialah kemauan
anda untuk menimbang
jawab atau pendapat mereka
itu dan menyaringnya. Mengapa beberapa orang
menganggap anda sebagai orang
yang dingin, berani atau persuasive?. Mengapa
seorang teman berfikir atau berpendapat
demikian terh adap anda,
sedang atasan anda
berpendapat lain, sedang
anda sendiri barangkali
tidak setuju atau
tidak sependapat dengan
kedua pendapat itu.
Barangkali anda tidak
akan pernah sampai
untuk menemukan suatu jawab akhir
yang betul-betul memuaskan,
tapi usaha untuk
itu, akan mengajat
anda banyak hal
tentang diri anda
sendiri, yang menolong
anda untuk meproyeksikan image atau gambaran diri yang ingin adan proyeksikan.
6.9. BUATLAH RENCANA UNTUK MASA DEPAN
Untuk mengenal
dari usaha “self study”
itu, adalah menolong
untuk mengemukakan
beberapa garis-garis
bimbingan dalam suatu ringkasan :
1. Hindarilah Usaha “Self Stud y” itu,
Sehingga Bersifat Menghukum Diri Sendiri
Sebagai
seorang laksanawan, tidak diragukan lagi, anda mempun yai ban yak sifat-sifat positif,
yang menolong anda
untuk sampai di
tempat anda, atau
kedudukan anda sekarang.
Dan kebanyakan para laksanawan, sudah
ban yak men gh adapi dan mengatasi tantangan-tantangan dalam
perjalanan hidup mereka,
seperti tantangan dalam pekerjaan
mereka. Karena itu tidak ada
gunanya, apabila anda
terlalu melihat dan
menonjol-nonjolkan kekurangan-kekurangan anda
yang ada, dan menafsirkan kekurangan atau
kelemahan-kelemahan yang kecil
itu sebagai kegagalan-kegagalan yang besar.
2. Usaha Self Study itu Tidaklah Mudah
Dr. Karen
Horney dalam bukunya
mengenai analisa diri
sendiri itu, berkata
dan menunjukkan :
Ornag yang
memulai usaha self
study itu dengan
anggapan akan melakukannya dengan mudah, akan
memperoleh su atu rasa
puas diri yang
palsu, yang p ercaya bahwa mer eka akan
segera menjadi patah
semangat, dikala mereka
memperoleh rintangan oleh halangan
pertama yang serius, dan
akan cenderun g untuk melepaskan atau
menghindari usaha mencari
kebenaran dari diri
sendiri itu, yang
dianggapnya sebagai pekerjaan
yang buruk. Memang
pekerjaan itu memerlukan
kemauan yang kuat, karena hasilnya
tidak segera nampak,
dan tidak mudah,
prosesnya lambat, dan banyak menemukan
hambatan-hambatan dan memerlukan
tenaga dan pemusatan
fikiran.
3. Harapkanlah Perubahan-Perubahan
Kecil dan Terimalah Kemajuan Yang Lambat
Tentuakanlah usaha-usaha
perbaikan untuk satu
atau dua saja
daer ah atau bagian perbaikan. Janganlah
mencoba untuk merubah
anda sendiri secara
serentak seluruhnya. Ingatlah, suatu rumah tidak akan hancur,
karena ada satu kebocoran kecil
di atapnya.
Di sini kita
cantumkan beber apa daerah
specifik, dimana laksanawan dapat mempertimbangkannya sebagai sasaran-sasaran buat
perubah an :
Belajarlah
untuk tidak setuju kepada orang lain, tanpa melukai perasaannya.
Belajarlah
untuk berhentu menganggu orang lain.
Belajarlah
untuk menjadi kuat, tanpa menguasai.
Belajarlah untuk
menghidanri penerusan atau
perbuatan menulari bawahan dengan
kekhawatiran dan perasaan takut yang kebetulan ada pada anda.
Belajarlah
untuk menjadi kurang impulsif.
4. Sadar dan Mengertilah Mengapa Anda Memerlukan
Perubahan
Jika
orang lain men gatak an, bahwa anda tidak mendengarkan merek a itu,
maka anda mestilah melihat
dengan jelasn ya, bahwa
anda mestilah mendengar
dengan lebih baik. Kalau tidak
demikian, maka anda
hanya akan mempunyai sedikit insentif
atau dorongan untuk
meubah tingkah laku
anda. Tapi di
samping itu, kalau
orang lain menuduh atau men yalahkan
anda karena terlalu
agrasif, maka anda
boleh saja untuk memutuskan, bahwa
sifat agresif, itu
adalah sesuatu aspek
yang sangat perlu
untuk kepribadian anda,
dan suatu kunci
menuju kesuksesan. Jadi anda
dapat membuang atau membiarkan keluhan itu sebagai
“problema mereka yang memajukan keluhan
itu saja”. Anda tak
dapat dan tak
perlu untuk merubah
anda sendiri, untuk mencocokkannya dengan
setiap orang. Tapi adalah
kewajiban anda sendiri,
untuk menilai reaksi-reaksi
mereka dengan objektif,
untuk mengetahui alasan
sebab dari tingkah laku anda
sendiri dan kemudian
memilih aliran atau
arah mana yang
anda inginkan, untuk
diikuti dan dilalui.
5. Ambilah Keputusan Berdasarkan Keseimbangan
Yang Wajar
Setiap sesuatu
yang negatif selalu
saja ada bagian
positifnya. Pertanyaan pokok, menurut Dr. Richard
Wallin, seorang ahli psikologi
di bidan g industri ialah “Apakah yang adapat
saya lakukan untuk
memetik dan mempertahankan keuntungan,
dikala membuang kerugian atau segi-segi negatifnya.”
6. Bedakan Tujuan- Tujuan Personil
Jangka Panjang Dari
Tujuan-Tujuan Jnagka Pendek dan Sementara
Joe Crail, Presidel
dari “Cost Feder al
Savings”, menguraikan tujuan
jangka pendek sebagai
berikut: belajar sedikit
lagi tentang pekerjaan
saya; mengadakan perbaikan-perbaikan kecil
dalam pelaksanaan; menganalisa
kegiatan-kegiatan sekarang dan metode-metode perbaikan. Daerah-daerah atau bagian-bagian
itu adalah bersifat segera dan 75% dapat dicapai. Tujuan-tujuan jangka lama
yang jauh adalah
lebih samar dan kurang
definitif seperti untuk mencari dan mengumpulkan banyak uang, untuk memperoleh prestise, menjadi Presiden,
bebas dari tuntutan
dan sebagainya. Masalahnya
ialah mungkin anda bercita-cita atau memimpikan
untuk mengadakan perubahan-perubahan untuk mencapai tujuan-tujuan
jangka jauh itu, sehingga menghabiskan tenaga
mental yang anda butuhkan
untuk membuat anda sendiri menjadi
sedikit lebih baik untuk
tujuan-tujuan jangka pendek hari ini.
Dalam analisa terakhir, anda
mesti mengenal dan
sadar, bahwa ada
kekurangan atau cacat-cacat
dalam pribadi anda,
yang mesti anda
terima dengan keikhlasan
yang sederhana. Self-study
yang menjadi hal yang berharga
sekali dalam usaha perubahan atau
pembaharuan diri, walaupun
hal itu tidak
berbuat sesuatupun, selain
dari pada menolong anda untuk menentukan sifat-sifat yang tak dapat berubah.
No comments:
Post a Comment