Friday, June 16, 2017

MAKALAH KEPEMIMPINAN ISLAM: MEMBANGUN MOTIVASI



1.1         Latar Belakang

Kepemimpinan merupakan unsur penting di dalam sebuah perusahaan atau organisasi lain, sebab tanpa adanya kepemimpinan dari seorang pemimpin maka suatu perusahaan tersebut akan mengalami kemunduran. Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda dalam memimpin atau sering disebut dengan gaya kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan yang dijalankan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain sesuai dengan keinginannya itu dipengaruhi oleh sifat pemimpin itu sendiri. Pemimpin dengan gaya kepemimpinan yang baik akan menciptakan motivasi yang tinggi di dalam diri setiap bawahan, sehingga dengan motivasi tersebut akan timbul semangat kerja yang dapat meningkatkan kinerja bawahan itu.
Kepemimpinan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan motivasi, karena keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan dan kemampuan dalam menciptakan motivasi di dalam diri setiap bawahan, kolega maupun atasan pemimpin itu sendiri.
Kurang adanya peranan kepemimpinan dalam menciptakan komunikasi yang harmonis serta memberikan pembinaan pegawai, akan menyebabkan tingkat kinerja pegawai rendah.
Makalah ini akan membahas mengenai pengertian motivasi, pentingnya motivasi, cara membangun motivasi, pengertian kepemimpinan, pentingnya kepemimpinan, strategi memimpin dan kaitan motivasi dengan kepemimpinan, dan memotivasi hidup dengan Al – Quran.


1.2         Rumusan Masalah
            Dari latar belakang penulisan di atas maka dapat diperoleh identifikasi masalah sebagai berikut :
2      Bagaimana cara membangun motivasi ?
3      Bagaimana cara memotivasi diri dengan Al- Quran?
4      Bagaimana Peranan Motivasi dalam Kehidupan?
5      Apa kaitan antara motivasi dengan kepemimpinan?

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian motivasi, pentingnya motivasi dalam usaha serta cara-cara agar dapat membangun motivasi tersebut, perana motivasi dalam kehidupan dan membangun motivasi diri dengan Al- Quran. Selain itu, juga untuk mengetahui pengertian kepemimpinan, arti penting dari kepemimpinan serta strategi-strategi dalam memimpin agar mampu mencapai tujuan yang diharapkan.




BAB II
PEMBAHASAN

        Menurut Dr. Singgih Dirgagunarsa
Motivasi adalah dorongan atau kehendak yang menyebabkan timbulnya semacam kekuatan agar seseorang berbuat atau bertindak dengan perkataan lain karena tingkah laku tersebut dilatarbelakangi oleh adanya motif, maka disebut tingkah laku bermotivasi.[1]
        Menurut WS. Winkel S.J.Msc
Motivasi adalah daya penggerak dari dalam dan dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
        Menurut Mc. Donald
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ‘feeling’ dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
        Menurut Weiner, 1990
Motivasi sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.[2]
    Menurut Uno, 2007
Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya: hasrat dan minat, dorongan dan kebutuhan, harapan dan cita-cita, penghargaan dan penghormatan.
    Malayu, 2005:143
Motivasi berasal dari kata Latin “movere” yang berarti dorongan atau pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.[3]
        Menurut Edwin B Flippo (dalam Malayu 2005:143)
Motivasi adalah suatu keahlian dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.
        Menurut American Encyclopedia (dalam Malayu 2005:143)
Motivasi sebagai kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentang) dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dan mengarahkan tindak-tanduknya.
        Wikipedia bahasa Indonesia
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah dan ketekunan.[4]
        Robbins, 2001:166
Motivasi yaitu kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi beberapa kebutuhan individual.

        Hasibuan, 2003
Motivasi adalah mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan organisasi.
        Sondang P. Siagian
Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi mau dan rela untuk menggerakkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.
Motivasi berasal dari kata motif (motive) yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang untuk melakukan sesuatu. Gibson et al. (1996) menyatakan bahwa motivasi merupakan konsep yang digunakan untuk menggambarkan dorongan- dorongan yang timbul pada atau dalam diri seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya.
Dalam bahasa Arab motivasi diartikan dengan إِلَى دَفَعَ yang bermakna mendorong ke arah depan. Ada juga dalam kata yang lain seperti حَامَاسَةٌ (Berkobar, Menggebu – gebu, Bergelora dan semangat besar ) atau حَامَاسٌ yang dalam kata kerjanya ( fi’il ) adalah تَحَمَّسَ – يَحَمَّسُ  Artinya orang yang mempunyai semangat yang tinggi dan luar biasa. Oleh karena itu orang yang paling keras melawan penjajahan yang dilakukan yahudi zionis dinakamakan gerakan harokah muqowamah Islamiyah (Hamas). Sebuah pergerakan yang selalu mengobarkan semangat perjuangan atas rakyat Palestina melawan penjajah zionis Israel.
Banyak hal yang kita ketahui tentang pengertian motivasi dari beberapa tokoh. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti "dorongan” atau rangsangan atau "daya penggerak” yang ada dalam diri seseorang. Motivasi adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri yang menimbulkan kegiatan menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.
Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.[5]
Motivasi juga dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).[6] Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja (prestasi) seseorang.[7]
  
2.2              Pentingnya Motivasi
Motivasi mempunyai peranan strategis dalam kegiatan berwirausaha. Tidak ada seorangpun yang melakukan wirausaha tanpa adanya motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan berwirausaha. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip- prinsip motivasi dalam berwirausaha tidak hanya diketahui tetapi juga harus diterapkan dalam dunia usaha.
Disadari bahwa tingkat kepuasan individu manusia berbeda- beda, begitu pula dengan tingkat kebutuhan manusia juga berlainan. Hal itu perlu dipahami oleh seorang wirausaha di dalam memotivasi pekerjanya. Disamping itu pula, seorang wirausaha perlu mengenali kekuatan motif diri sendiri sehingga dapat menjaga keseimbangan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Motivasi bertujuan untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.
Motivasi berfungsi untuk mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar, berwirausaha, berorganisasi dan kegiatan yang lain. Motivasi juga sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan dan juga sebagai penggerak yakni motivasi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan (Hamalik).
Motivasi berguna untuk mendorong gairah dan semangat kerja, meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai, meningkatkan produktivitas kerja pegawai, mempertahankan loyalitas dan kestabilan pegawai perusahaan, meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi pegawai, mengefektifkan pengadaan pegawai, menciptakan hubungan kerja dan suasana yang baik serta meningkatkan kreatifitas dan partisipasi pegawai.
Motivasi merupakan hal penting karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.[8]

Empat area utama motivasi manusia adalah makanan, cinta, seks dan pencapaian. Tujuan-tujuan yang mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu yang melakukannya, individu dianggap tergerak untuk mencapai tujuan karena adanya motivasi intrinsik atau ekstrinsik.[9]
Motivasi intrinsik yaitu keinginan beraktivitas atau meraih pencapaian tertentu semata-mata demi kesenangan atau kepuasan dari melakukan aktivitas tersebut. Bagi seorang wirausaha faktor internal merupakan pengenal motivasi diri pribadi, bagaimana individu tersebut mempunyai dorongan untuk usaha lalu motif apa yang dominan dalam memilih untuk menjadi wirausaha.[10]
Motivasi ekstrinsik yaitu keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-imbalan eksternal seperti gaji, kondisi kerja, penghargaan, jenjang karir, tanggung jawab. Seorang pekerja termotivasi bekerja lebih baik tergantung dari faktor yang dikendalikan oleh seorang pemimpin perusahaan atau seorang wirausaha dan interaksi positif antar dua faktor tersebut yang pada umumnya menghasilkan tingkat motivasi yang tinggi.
Motivasi eksternal tidak mengabaikan motivasi internal, tetapi justru mengembangkannya. Motivasi eksternal menjelaskan kekuatan yang ada di dalam individu yang dipengaruhi faktor-faktor internal yang dikendalikan oleh manajer atau seorang wirausaha berupa imbalan yang telah dijelaskan di atas.[11]
Manajer perlu memahami dan mengenal motivasi eksternal untuk mendapat tanggapan positif dari karyawannya. Tanggapan yang positif ini menunjukkan bahwa bawahan-bawahannya sedang bekerja demi kemajuan organisasi. Seorang manajer dapat mempergunakan motivasi eksternal yang positif maupun yang negatif. Motivasi yang positif memebrikan imbalan-imbalan berupa penghargaan untuk pelaksanaan kerja yang baik. Motivasi negatif memperlakukan hukuman bila pelaksanaan kerja tidak baik. Keduanya dapat dilakukan oleh pimpinan perusahaan.
Selain itu, ada pula konsep motivasi yang dijelaskan oleh Suwatno yaitu model tradisional, hubungan manusia dan sumber daya manusia.[12] Pada model tradisional, untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu diterapkan sistem insentif dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai yang berprestasi. Model hubungan manusia, yaitu memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat adalah dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting. Sedangkan model yang terakhir yaitu sumber daya manusia yakni pegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau barang tetapi juga kebutuhan  akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti.[13]
Ada tiga faktor sebagai sumber motivasi yaitu kemungkinan untuk berkembang, jenis pekerjaan dan apakah mereka dapat merasa bangga menjadi bagian dari perusahaan tempat mereka bekerja.

2.4              Memotivasi Diri Dengan Al- Quran
Dalam Al – Quran sendiri pokok bahasa motivasi arti sendiri dalam contoh dan anologi. Untuk motivasi maknawi atau spiritual misalny, Allah menggambarkan tentang Ilustrasi surge yang akan dinikmati oleh orang – orang beriman kelak. Dalam sebuah ayat. Allah SWT berfirman  :
 . وَبَشِّرِ الَّذِين آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُواْ مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍ رِّزْقاً قَالُواْ هَـذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِن قَبْلُ وَأُتُواْ بِهِ مُتَشَابِهاً وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ.(البقرة ٢٥)[14] 

Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya . (Al-Baqarah :25).[15]

Secara tersirat ayat ini begitu halus menyusup kedalam kalbu dan menjalar ke seluruh penjuru aliran darah dalam lafadz – lafadznya yang begitu indah. Memberikan kabar gembira dan harapan yang besar bahwa siapa saja yang yakin dan beriman kepada Allah lalu melakukan amal shalih dan kebaikan akan Allah sediakan untuk mereka tempat yang penuh dengan kenikmatan yang abadi, Yakni surga, Dari llustrasi abstrak yang dibawahnya mengalir sungai – sungai dan penuh janji yang benar dan penuh dengan kenikmatan surgawi yang tiada banding itu. [16]
Orang – orang yang beriman merasa terpanggil kemudian merasa termotivasi untuk menggapainya dengan syarat melakukan amal – amal shalih dan istiqomah dalm menjalankanya. Sebagaimana indah dan mahalnya ganjaran pahala yang disediakan untuk mereka itu makaa amalan yang harus dipersembahkan pun juga harus istimewa dan sepadan dengan timbal balik yang mahal harganya. Allah Ta’ala berfirman  :
إِنَّ اللّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الجَنَّةَ
“ Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka “
( QS. At – Taubah : 111 )[17].
Sementara amal shalih yang akan dilakuan juga bukan sekedar amal shlaih biasa. Tapia mal shalih yang memiliki bobot standar surga. Yakni amalan – amalan prioritas (aulawiyat) dan sebanding denga harga surge itu. Walaupun segalanya didapat atas Rahmat Allah SWT. [18]
Buka berkat amalan manusia sedikit pun. Karena amal adalah bentuk perintah dan ketaatan yang harus dilakukan manusia beriman. Barulah atas dasar keikhlasan yang diniatkan. Allah hendak memasukan orang tersebut ke dalam surga  - Nya. Hal ini kemudian menjadi cemeti bagi setiap mukmin untuk melakukan amal shalih dan kebaikan sebanyak mungkin. Dengan istiqomah dan kontinyu. Dan hal ini pula yang membuat dirinya termotivasi untuk selalu melakukan dan berusaha dalam ketaatan dan amaliyah produktif dan nyata yang berbuah pahala di sisi Allah SWT.
Itulah beberapa paragraph contoh tentang motivasi yang menjadi landasan mengapa seseorang harus berbuat dan berusaha di bawah kondisi yang sulit dan keadaan yang berat.
Rasulullah sendiri dalam sabdanya berpesan kepada kita, umatnya untuk memiliki cita – cita setinggi surga. Bukan lagi setinggi langit seperti yang pernah disampaikan oleh Bung Karno dahulu, Mengapa ?? Karena kita adalah seorang muslim yang memilki tujuan luhur menumbus batasan – batasan dunia dan kematia. Beliau menyuruh kita untu meminta dan bermunajat meminta tempat yang baik di akhir kelak untuk ukuran sebuah kebahagiaan hakiki dan abadi selama – lamanya.
Dalam Al – Quran Allah juga mengajarkan kita untu berdoa terlebih dahulu sebelum membuat planning – planning kesuksesan. Dan doa yang paling visioner adalah doa yang mencakup semua kepentingan dunia dan akhirat yang biasa kita kenal dengan doa spu jagad. Allah SWT berfirman  :

وِمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
“ Dan di antara mereka ada orang yang bendo'a: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka"
( Qs. Al – Baqarah : 201 )[19]
Untuk ayat – ayat yang memuat tentang janji surga dan segala kenimatan akhirat, Allah selalu menyebut dengan lafadz Tabsyir ( Memberi kabar gembira ) yang bertujuan agar setiap mukmin selau bersemangat dalam melakukan amal shalij dalam kehidupan tanpa mengenal kata lelah. Dan dorongan ini sangat dianjurkan. Karena Allah mengetahui semua rahasia di balik keinginan – keinginan hati insan yang menyukai keindahan, kenikmatan dan kebahagiaan. Tidak heran jika ilustrasi kabar gembira itu notabene tentang alam sergawi dengansegala kenikmatan yang Allah sediakan untuk mereka yang beriman. Dalam konteks yang lain bias kita menengok dalam sejarah masa perjuangan Nabi Muhammad dan para sahabat di gurun yang panas di haruskan untuk berjihad berperang di jalan Allah untuk Islam, Untuk meraih kematian yang sahid dengan kabar gembira yang Allah sampaikan, Bahwa di surga ada singasana – singasana dari emas dan perak, Bidadari bermata jeli, Surga yang dibawahnya mengalir sungai – sungai, Itu adalah sebuah gambaran kesejukan, kenyamanan yang sepada untuk membalas para pejuang Islam dalam berperang di gurun yang panas, meninggalkan sanak keluarga, Danmenjadi motivasi untuk berjuang tanpa rasa lelah.
Atau Ilustrasi itu dapat kita gambarkan dalam bentuk nama – nama surga, Isinya dan juga keabadian yang tanpa batas, Seperti halnya dalam ayat  :

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاء وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ  

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).


 قُلْ أَؤُنَبِّئُكُم بِخَيْرٍ مِّن ذَلِكُمْ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِّنَ اللّهِ وَاللّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ  

Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.

(QS. Ali ‘Imran : 14 – 15)
Ayat di atas memberikan kepada kita nuansa motivasi tentang janji pasti dari Allah untuk mereka yang beriman dan meyakininya. Penggunaan ungkapan yang di gunakan adalah ungkapan tabsyir yang positif dan membangun jiwa untuk meraihnya. Selain itu.
Karena Al –Quran memilki daya tarik dari sisi kesusatraan, Maka ada pula Sighat tabsyir yang negatif. Dan itu jelas di peruntukan bagi kaum kafir dan menentang ajaran dari Al – Quran.Allah Ta’ala berfirman  :
وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا يُوعُونَ  

“ Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka). 
فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ  
Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih,
 إِلَّا الَّذِينَ آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ لَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
 tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya “ 
 (Al – Insyqaaq : 23 – 25 )

Dalam Kitab tafsirnya yang berjudul “ Fathul Qodir “ Imam Asy – Syaukani mengatak : Kalimat فَبَشِّرْهُم  (Berilah kabar gembira kepada mereka ) bertujuan لِلتَّقْرِيِعْ ( Peledekan ). Biasanya ungkapan ini disampaikan Al – Quran kepada kaum yang membangkang, Keras kepala melakukan kejahatan dan merugikan pada diri mereka sendiri setelah diberi peringatan agar tidak melakukanya. Sebagaimana kandungan yang memberikan motivasi positif bagi orang – orang yang beriman dan beramal shaleh dengan ganjaran surga. Maka demikian pula sebagai sebagai amal yang merugikan bagi orang lain bahkan lebih dari itu, Menghalangi manusia di jalan Alla. Jika ini terus menerus mereka lakukan tanpa henti setelah peringatan dan peringatan datang dari Allah maka ungkapan kiasan taqri’ diarahkan kepada mereka.
Bagi Allah ungkapan kiasan ini sangat tepat dan telak untuk membuat mereka jera dan mau kembali kepada jalan Nya yang lurus. Seperti juga dtegaskan pada ayat lain  :

أُولَـئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُاْ الضَّلاَلَةَ بِالْهُدَى وَالْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ فَمَا أَصْبَرَهُمْ عَلَى النَّارِ  


" Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka!1

( Al – Baqarah : 175 )[20]

Allah berfirman dalam Al-Quran:
....إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ....
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Ar-Ra’d: 11).
Dari ayat di atas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa ternyata motivasi yang paling kuat adalah dari diri seseorang. Motivasi sangat berpengaruh dalam gerak-gerik seseorang dalam setiap tindak-tanduknya.[21]

Dalam kaitannya dengan tingkah laku keagamaan motivasi tersebut penting untuk dibicarakan dalam rangka mengetahui apa sebenarnya latar belakang suatu tingkah laku keagaman yang dikerjakan seseorang. Disini peranan  motivasi itu sangat besar artinya dalam bimbingan dan mengarahkan seseorang terhadap tingkah laku keagamaan.

Namun demikian ada motivasi  tertentu yang sebenarnya timbul dalam diri manusia karena terbukanya hati manusia terhadap hidayah Allah. Sehingga orang tersebut menjadi orang yang beriman dan kemudian dengan iman itulah ia lahirkan tingkah laku keagaman.
Ada beberapa peran motivasi dalam kehidupan manusia sangat banyak, diantaranya:
1.     Motivasi sebagai pendorong manusia dalam melakukan sesuatu, sehingga menjadi unsur penting dan tingkah laku atau tindakan manusia.
2.     Motivasi bertujuan untuk menentukan arah dan tujuan.
3.     Motivasi berpungsi sebagai penguji sikap manusia dalam beramal benar atau salah sehingga bisa dilihat kebenarannya dan kesalahannya.
4.     Motivasi berfungsi sebagai penyeleksi atas perbuatan yang akan dilakukan oleh manusia baik atau buruk. Jadi motivasi itu berfungsi sebagai pendorong, penentu, penyeleksi dan penguji sikap manusia dalam kehidupanya.

2.6              Kaitan Antara Motivasi dan Kepemimpinan
Pelaksanaan tugas dan pekerjaan merupakan suatu kewajiban bagi para pegawai di dalam suatu perusahaan atau organisasi. Kemudian di dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan tersebut tentunya pasti mempunyai suatu tujuan yang sama yakni mengharapkan suatu hasil pekerjaan dan tugas yang baik serta memuaskan yang sesuai dengan apa yang telah ditentukan sebelumnya.[22]
Untuk mendapatkan suatu hasil kerja yang baik dan sesuai dengan tujuan suatu perusahaan atau organisasi maka setiap pemimpin harus mempunyai suatu aturan dan ketentuan yang dituangkan dalam bentuk kebijakan.
Kebijakan ini dibuat dengan maksud agar setiap komponen organisasi melaksanakan tugas sesuai degan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, perlu adanya suatu faktor yang harus dimiliki oleh para pegawai, yakni semangat kerja. Semangat kerja itu sendiri timbul dan tumbuh dalam diri pegawai yang disebabkan oleh adanya motivasi dari pimpinan dalam arti pemimpin (pewirausaha) memberi motivasi atau dorongan kepada pegawai atau anggotanya, baik kebutuhan batin maupun kebutuhan lahir. Sadar akan betapa pentingnya pegawai dalam pembangunan sesuai dengan hakekat Pembangunan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Oleh karena itu, pemberian motif oleh pemimpin merupakan suatu kewajiban yang harus dijalankan agar tumbuh dan timbul semangat kerja dalam diri pegawai. Sebab, keberhasilan pegawai sangat tergantung dari motivasi dan kebijakan yang diberikan oleh pimpinan.[23]





BAB III

PENUTUP

3.1              Kesimpulan
Motivasi merupakan kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut.
Kepemimpinan adalah perilaku seorang individu ketika ia mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas suatu kelompok yang dipimpinnya sehingga mereka mau bekerja sama sehingga tujuan- tujuan yang telah ditetapkan secara bersama-sama akan tercapai dan terjadi hubungan komunikasi yang baik antar pemimpin dan anggotanya.
Disadari bahwa tingkat kepuasan individu manusia berbeda- beda, begitu pula dengan tingkat kebutuhan manusia juga berlainan. Hal itu perlu dipahami oleh seorang wirausaha di dalam memotivasi pekerjanya. Disamping itu pula, seorang wirausaha perlu mengenali kekuatan motif diri sendiri sehingga dapat menjaga keseimbangan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Seorang wirausaha sebagai pemimpin dalam usahanya, harus memahami tentang motivasi. Pekerjaan seorang pemimpin yang paling penting antara lain adalah bagaimana dia bisa memotivasi orang yang dipimpin untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pencapaian tujuan inilah yang menjadi patokan atau ukuran keberhasilan bagi seorang wirausaha.
3.2              Saran
Kita sebagai calon pemimpin (wirausaha) sebaiknya harus mampu menimbulkan semangat kerja dan membuat hubungan yang baik dengan pegawai agar bisnis yang diusahakan dapat berhasil. Dan yang terpenting pula harus menjadi pemimpin yang amanat, adil dan bertangggung jawab.
           


DAFTAR PUSTAKA

Aditya Reza, Regina. 2010. Analisis Pengaruh gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai SPBU Pandanaran Semarang. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Departemen Agama R.I. Al Quran dan Terjemahan.2002. Jakarta : PT. Sari Agung.
Hidayatullah, Lc, Al-Hafizh.2012. Agar Al-Quran Menjadi Motivasi Hidup Anda. Pustaka Ikadi.
Ibrahim El-Fiky. 2011. 10 Keys  To Ultimate Sucsses,Terj. Bagus Dewanto. Jakarta: Tugu Publisher.
Purnomo, Soleh. 2004. The Achieving Society. (http://kuliahkomunikasi.blogspot.com/2008/11//teori-motivasi-mcclelland-teori-dua.html diakses 27 februari 2017.
R. Panji, Arief. 2012. Kaitan Motivasi dengan Kepemimpinan. Jakarta: Makalah Ilmiah.
Salim, A.M. 2002. konsepsi kekuasaan politik dalam Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suwatno. 2001. Manajemen Moderen (Teori dan Aplikasi). Bandung : Zafira.
Yunus, Mahmud. 1998. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta : Mahmud Yunus wadzuriyyah.











[1]Aditya Reza, Regina. 2010. Analisis Pengaruh gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai SPBU Pandanaran Semarang. Jakarta: Universitas Gunadarma.
[2] R. Panji, Arief. 2012. Kaitan Motivasi dengan Kepemimpinan. Jakarta: Makalah Ilmiah.

[3] Aditya Reza, Regina. 2010. Analisis Pengaruh gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai SPBU Pandanaran Semarang. Jakarta: Universitas Gunadarma.
[4] R. Panji, Arief. 2012. Kaitan Motivasi dengan Kepemimpinan. Jakarta: Makalah Ilmiah.

[5] Aditya Reza, Regina. 2010. Analisis Pengaruh gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai SPBU Pandanaran Semarang. Jakarta: Universitas Gunadarma.
[6] Hidayatullah, Lc, Al-Hafizh.2012. Agar Al-Quran Menjadi Motivasi Hidup Anda. Pustaka Ikadi.
[7] R. Panji, Arief. 2012. Kaitan Motivasi dengan Kepemimpinan. Jakarta: Makalah Ilmiah.
[8] Aditya Reza, Regina. 2010. Analisis Pengaruh gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai SPBU Pandanaran Semarang. Jakarta: Universitas Gunadarma.
[9] Hidayatullah, Lc, Al-Hafizh.2012. Agar Al-Quran Menjadi Motivasi Hidup Anda. Pustaka Ikadi.
[10] Suwatno. 2001. Manajemen Moderen (Teori dan Aplikasi). Bandung : Zafira.
[11] Aditya Reza, Regina. 2010. Analisis Pengaruh gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai SPBU Pandanaran Semarang. Jakarta: Universitas Gunadarma.
[12] Suwatno. 2001. Manajemen Moderen (Teori dan Aplikasi). Bandung : Zafira.
[13] Purnomo, Soleh.2004. The Achieving Society. (http://kuliahkomunikasi.blogspot.com/2017/11//teori-motivasi-mcclelland-teori-dua.html diakses 01 Juni 2017.
[14] Yunus, Mahmud. 1998. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta : Mahmud Yunus wadzuriyyah.
[15] Departemen Agama R.I. Al Quran dan Terjemahan.2002. Jakarta : PT. Sari Agung
[16] Purnomo, Soleh.2004. The Achieving Society. (http://kuliahkomunikasi.blogspot.com/2017/11//teori-motivasi-mcclelland-teori-dua.html diakses 01 Juni 2017.
[17] Departemen Agama R.I. Al Quran dan Terjemahan.2002. Jakarta : PT. Sari Agung.
[18] Hidayatullah, Lc, Al-Hafizh. 2012. Agar Al-Quran Menjadi Motivasi Hidup Anda. Pustaka Ikadi.
[19] Yunus, Mahmud. 1998. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta : Mahmud Yunus wadzuriyyah.
[20] Departemen Agama R.I. Al Quran dan Terjemahan.2002. Jakarta : PT. Sari Agung.
[21]Yunus, Mahmud. 1998. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta : Mahmud Yunus wadzuriyyah.
[22] Ibrahim El-Fiky. 2011. 10 Keys  To Ultimate Sucsses,Terj. Bagus Dewanto. Jakarta: Tugu Publisher.
[23] Ibrahim El-Fiky. 2011. 10 Keys  To Ultimate Sucsses,Terj. Bagus Dewanto. Jakarta: Tugu Publisher.

No comments: