Friday, July 14, 2017

MAKALAH LINGKUNGAN MANUFACTURING DAN IMPLIKASINYA UNTUK AKUNTANSI DAN SISTEM AKUNTANSI


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
   Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang begitu pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, pengelolaan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Oleh karena bentuk operasional perusahaan yang beragam, maka sasaran sistem informasi akuntansi juga beragam bentuknya.
   Dalam perusahaan Lingkungan manufacturing merupakan bagian yang penting demi mendukung kemajuan perusahaan dalam meningkatkan keunggulan kompetitif. Lingkungan manufacturing perusahaan  mengubah berbagai sumber daya input, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead, menjadi produk jadi atau jasa untuk dijual. Lingkungan manufacturing tersebut adalah yang paling formal dan tampak jelas dalam perusahaan manufaktur.
   Perbedaan dalam praktik ini, dibagi menjadi empat bagian besar. Bagian pertama menggambarkan secara umum berbagai karakteristik perusahaan kelas dunia. Bagian kedua menjelaskan lingkungan manufaktur radisional. Bagian ketiga berkaitan dengan lingkungan manufaktur kelas dunia. Bagian ini disajikan berbagai asumsi, filosofi, tujuan, dan teknologi yang penting, yang berkaitan dengan kelas dunia. Bagian keempat ini akan dilihat bagaimana persaingan kelas dunia memengaruhi berbagai perubahan dalam teknik akuntansi.

B. Rumusan Masalah
                 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      Apa itu lingkungan manufacturing?
2.      Apa saja implikasi akuntansi dan SIA dalam lingkungan manufacturing?

C. Tujuan Penulisan
     Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah untuk:
1.      Mengetahui lingkungan manufacturing.
2.      Mengetahui implikasi akuntansi dan SIA dalam lingkungan manufacturing.






BAB II
PEMBAHASAN

A. Lingkungan Manufacturing
   Lingkungan manufacturing terdiri atas dua subsistem yaitu sistem produksi dan sistem akuntansi biaya. Sistem produksi (production system) melibatkan perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian produk fisik di sepanjang produksi. Ini meliputi penetapan kebutuhan bahan baku otorisasi pengeluaran bahan baku ke produksi dan pekerjaan yang akan dilakukan, serta pengarahan barang dalam proses melalui berbagai tahapan produksi.
   Sistem akuntansi biaya (cost accounting system) memonitor arus informasi biaya yang berkaitan dengan produksi. Informasi yang dihasilkan oleh sistem ini digunakan untuk penilaian persediaan,penganggaran, pengendalian biaya, pelaporan kinerja, dan berbagai keputusan manajemen seperti keputusan “membuat atau membeli”.

Sistem Produksi
   Tergantung dalam produk yang diproduksi, perusahaan akan menggunakan salah satu dari berbagai metode produksi berikut ini:
1.      Pemrosesan berkelanjutan membuat produk yang sama melalui rangkaian berkelanjutan berbagai prosedur standar. Semen dan minyak diproduksi melalui metode manufaktur ini. Biasanya, di bawah pendekatan ini perusahaan untuk memenuhi perkiraan permintaan penjualan. Perkiraan penjualan bersama dengan informasi tingkat persediaan saat ini adalah pemicu proses ini.
2.      Pemrosesan batch menghasilkan berbagai kelompok (batch) yang berbeda. Tiap barang dalam batch hampir sama, yaitu membutuhkan bahan baku serta operasi yang sama. Untuk menjustifikasi biaya penyetelan dan perubahan tiap operasi batch, jumlah barang dalam batch biasanya besar.
3.      Pemrosesan berdasarkan pesanan memlibatkan pembuatan berbagai produk yang berbedda sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Proses ini diawali oleh pesanan penjualan, bukan oleh tingkat pesediaan yang menurun.

Sistem Akuntansi Biaya
   Subsistem akuntansi biaya dalam lingkungan manufacturing mencatat berbagai pengaruh peristiwa yang terjadi dalam proses produksi. Proses akuntansi biaya untuk suatu operasi produksi dimulai ketika bagian perencanaan dan pengendalian mengirimkan sebuah salinan dari perintah kerja yang asli ke bagian akuntansi biaya. Staf administrasinya kemudiaan membuat record biaya baru untuk batch yang memulai produksi dan menyimpannya dalam file barang dalam proses (work-in-process-WIP).

Otorisasi Transaksi
            Berikut ini menjelaskan prosedur otorisasi transaksi dalam lingkungan manufacturing:
1.      Dalam lingkungan manufaktur tradisional, aktivitas produksi diotorisai oleh bagian perencanaan dan pengendalian produksi melalui perintah kerja yang formal.
2.      Lembar perpindahan didatangani oleh supervisor tiap tempat kerja untuk mengotorisasi berbagai aktivitas di tiap batch dan untuk perpindahan produk melalui berbagai tempat kerja.
3.      Permintaan bahan baku dan permintaan tambahan bahan baku mengotorisasi staf gudang untuk mengeluarkan bahan baku ke berbagai tempat kerja.

Pemisahan Tugas
   Tujuan pengendalian lainnya adalah untuk memisahkan yang berlaku:
1.      Bagian pengendalian persediaan memelihara record akuntansi atas persediaan bahan baku (raw material-RM) dan barang jadi (FG). Aktiivitas ini tetap dipisahkan dari fungsi penyimpanan bahan baku di gudang dan dari penggudangan barang jadi, yang memiliki kewajiban penyimpanan untuk berbagai aktiva ini.
2.      Begitu pula, fungsi akuntansi biaya untuk barang dalam proses seharusnya dipisahkan dari tempat kerja dalam proses produksi.

   Terakhir untuk mempertahankan independensi fungsi buku besar sebagai tahap verifikasi, departemen buku besar (general ledger-GL) harus terpisah dari departemen yang mencatat buku pembantu berbagai akun.

Supervisi
Berikut ini adalah prosedur supervisi yang berlaku dalam lingkungan manufacturing.
1.      Supervisor dalam berbagai tempat kerja mengawasi penggunaan bahan baku dalam proses produksi
2.      Supervisor juga mengamati dan melihat kembali aktivitas pencatatan waktu kerja.

Pengendalain Akses
   Lingkungan manufacturing memungkinkan akses langsung dan tidak langsung ke aktiva.
   Akses langsung ke Aktiva. Sifat dari produk fisik dan proses produksi mempengaruhi berbagai jenis pengendalian akses yang dibutuhkan.
   Akses Tidak Langsung ke Aktiva. Aktiva seperti kas dan pesrediaan, dapat di manipulasi melalui akses ke berbagai dokumen sumber yang mengendalikannya.

Pencatatan Akuntansi
   Tujuan dari teknik pengendalian ini adalah untuk membuat jejak audit untuk tiap transaksi. Dalam Lingkungan manufacturing, hal ini dicapai melalui penggunaan perintah kerja, lembar biaya, lembar permpindahan, lembar pekerjaan, permintaan bahan baku, file, WIP, dan file persediaan barang jadi.

Verifikasi Independen
   Berbagai tahapan verifikasi dalam Lingkungan manufacturing dilakukan seperti berikut ini.
1.      Bagian akuntansi biaya merekonsilasi penggunaan bahan baku dan tenaga kerja yang diambil dari permintaan bahan baku dan lembar pekerjaan, dengan standar yang telah ditetapkan.
2.      Bagian buku besar juga memiliki fungsi verifikasi yang penting melalui pemeriksaan perpindahan total produk dari WIP hingga barang jadi.
3.      Terakhir, auditor internal dan eksternal secara berkala akan memverifikasi persediaan bahan baku dan persediaan barang jadi yang dimiliki melalui perhitungan fisik.

                 Pada saat ini perusahaan-perusahaan mulai merespon perubahan-perubahan tren yang ada, mereka tidak lagi mengabaikan ketidakfleksibiitas dalam produksi.

Fleksibilitas Produksi
   Mencapai fleksibilitas produksi (manufacturing flecibility)  menggabungkan empat karakteristik:
1.      Reroganisasi fisik pabrik
Proses produksi tradisional cenderung berubah sedikit-sedikit selama beberapa tahun menjadi aktivitas yang berurutan seperti  ular. Produk bergerak maju dan mundur sertta melintas ruang pabrik, serta naik dan turun melalui berbagai aktivias yang berbeda. Ketidakefisienan yang inheren dalam tata letak pabrik tradisional menambah biaya penanganan, waktu konversi, dan bahkan persediaan dalam proses produksi.

2.      Otomatisasi proses produksi
Otomatisasi adalah inti dari lingkungan produksi yang berdungsi dengan baik. Melalui penggantian tenaga kerja dengan otomatisasi, perusahaan dapat menjadi lebih efesien dan karenanya menjadi lebh kompetitif. Otomatisasi juga dapat berkontribusi secara langsung pada karakteristik operasi lainnya yaitu pengurangan persediaan dan peningkatan kualitas.

Produksi Tradisional
   Lingkungan produksi tradisional terdiri atas berbagai jenis mesin, yang masing-masing dikendalikan oleh seorang operator. Karena mesin-mesin ini membutuhkan banyak waktu penyetelan, baiaya penyetelan harus disebarkan dalam operasi produksi berjumlah besar.

Teknologi yang Berdiri Sendiri
   Teknologi yang berdiri sendiri (island of technology) menggambarkan lingkungan dengan keberadaan otomatisasi dalam bentuk (pulau) yang terpisah-pisah dan yang berdiri sendiri dalam lingkungan tradisional.

Penyederhanaan Proses
   Penyederhaan proses (process simplification) berfokus pada pengurangan kompleksitas tata letak fisik produksi di lantai pabrik. Berbagai jenis mesin CNC akan diatur dalam sel (cell) untuk menghasilkan sebuah bagian lengkap dari awal hingga akhir di satu lokasi.

Produksi Berbantuan Komputer
   Produksi berbantuan komputer (computer-aided manufacturing-CAM) berfokus pada pabrik dan penggunaan komputer untuk mengendalikan proses produksi secara fisik. Jenis mesin ini banyak diguanakan adalah mesin untuk tujuan umum, seperti penekan, pemutar, dan mesin pencampuran. Tujuan awal dari otomatisasi adalah peningkatan produktivitas tenaga kerja.

MPR II, EDI, DANY ERP
   Perencanaan sumber daya produksi (manufacturing resources planning-MPR II) adalah perluasan dari konsep sederhana yang masih digunakan dan disebut sebagai sistem perencanaaan bahan baku (materials requirements planning-MPR).

3.      Pengurangani persediaan
Terdapat tiga alasan penting mengapa perusahaan lebih baik mengurangi persediaannya.
Ø  Persediaan membutuhkan biaya.
Ø  Persediaan menyamarkan masalah produksi.
Ø  Kemauan untuk menyimpan persediaan dapat menimbulkan kelebihan produksi.

   Masalah yang dipengaruhi oleh persediaan ini menimbulkan ketidakefesien, pengurangan profitabilitas, dan mengurangi secara perlahan daya saing perusahaan. Banyak masalah produksi dapat diatasi dengan mengurangi persediaan.

Bagaimana Perusahaan dapat Mengurangi Persediaan?
Peusahaan yang telah berhasil mengurangi persediaan mengadopsi model produksi jusbt-in-time (JIT). Tidak seperti proses dorong (push) yang tradisional, JIT tidak membuat batch persediaan setengah jadi dan megurangi jarak antarsel serta tempat kerja. Oleh karenanya, akan ada lebih sedikit persediaan yang dalam transit sepanjang waktu. Konsep JIT sangat bergantung pada berbagai asumsi sebagai berikut:
            Tingkat cacat nol. pemrosesan berkelanjutan membutuhkan bahan baku barang dalam proses, dan barang jadi dengan tingkat cacat nol.
            Waktu penyetelan nol. prosedur penyetelan mesin yang lama menambah biaya dan menunda proses.
            Ukuran lot kecil. untuk mencapai penggunaan mesin sekitar 95 persen dan arus produk yang berkelanjutan di sepanjang proses, ukuran lot haruslah kecil.

            Persediaan nol. untuk mengulang kembali poin yang sederhana tetapi penting yang telah disebutkan sebelumnya, JIT tidak hanya merupakan teknik pengurangan persediaan.
            Waktu tunggu nol dan pemasok yang andal. Perusahaan JIT harus membuat dan memelihara hubungan kerja sama dengan para pemasoknya.
            Sikap tim. JIT sangat bergantung pada sikap tim yang dilibatkan dalam proses tersebut.

4.      Kualitas produk yang tinggi
   Salah satu cara perusahaan dapat meningkatkan kualitas adalah dengan menempatkan titik pengendalian di sepanjang proses produksi untuk mengidentifikasi operasi yang “tidak terkendali” ketika operasi tersebut terjadi
   Pengendalian proses secara statistik (statistical process control) adalah metode untuk mengendalikan sistem produksi otomatis. sebuah proses produksi dapat menggunakan ratusan titik pengendalian yang dimonitor untuk melihat kondisi yang tidak terkendali. banyak perusahan telah menggunakan metode ini dan berhasil dengan sagat baik.

B.  Implikasi untuk Akuntansi dan SIA
   Informasi akunntansi biaya tradisional menekankan pada kinerja keuangan, bukan pada kinerja produksi. Berbagai teknik dan konvensi yang digunakan selama bertahun-tahun tidak mendukung berbagai tujuan baru perusahaab manufaktur kelas dunia.
   Banyak perusahaan kelas dunia yang telah menemkan solusi atas berbagai masalah ini melalui perhitungan biaya berdassrkan aktivitas (activity-based costing-ABC). ABC adalah sistem informasi yang memberi para manajer informasi mengenai berbagai aktivitas dan objek biaya.
   Manajemen aktivitas harus merupakan usaha tanpa henti dan berkelanjutan untuk perbaikan. Terdapat dua tujuan dasar yang mengarahkan para manajer dalam tantangan ini:
1.      Para manajer harus menggunakan berbagai sumber daya ke aktivitas yang menghasilkan manfaat maksimal.
2.      Para manajer harus mencari cara untuk  memperbaiki berbagi faktor yang paling penting bagi para pelanggannya.

   Kunci dari sistem informasi kelas dunia adalah integrasi semua komponen fungsi dan teknologi sistem. Integrasi adalah perekat yang mengikat berbagai sistem bersama dan meliputi aplikasi akuntansi dasar, perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, perencanaan kebutuhan bahan baku, jadwal produksi induk, perkiraan,  entri pesanan, CAD,CAM, dan saluran komunikasi EDI.
   Teknologi informasi yang digunakan oleh produsen tradisional biasanya akan terdiri atas sebuah mainframe yang menangani berbagai fungsi utama akuntansi, seperti pemrosesan pesanan penjualan, pemrosesan pembelian, dan penggajian. Berbagai aplikasi akuntansi dasar ini dapat atau tidak dapat diintegrasikan. Aplikasi mainframe terutama akan berorientasi pada batch.
   SAP AG adalah perusahaab jerman yang didirikan pada tahun1972 di Waldorf, jerman oleh beberapa karyawan IBM. Tujuan pembukaan usaha mereka adalah untuk menciptakan paket bisnis terintegrasi yang dapat melayani perusahaan besar dalam industri manufaktur.
   Tingginya tingkat otomatisasi WCIS menciptakan sejumlah isi pengendalian khusus yang menjadi perhatian para akuntan. Tujuannya untukmengarahkan perhatian pada berbagai potensi risiko yang harus ditangani oleh pihak manajemen dan akuntan.

Lingkungan Tanpa Kertas     
   Lingkungan tanpa kertas tersebut memiliki dampak signifikan atas sistem pengendalian internal perusahaan. Hasilnya adalah bukti pengendalian akan dapat ditemukan dalam format yang dapat dibaca oleh mesin yang dapat berada di lokasi yang tidak menembus berbagai batasan organisasional tradisional.
  
Transaksi Otomatis
   Penggunaan EDI secara ekstensif untuk pemrosesan transaksi meniadakan dokumen sumber tradisional yang memiliki tanda tangan dan yang memberi bukti otorisasi transaksi. Pihak manajemen dan para akuntan mencari berbagai kepastian berikut ini dalam kaitannya dengan kinerja sistem:
1.      Sistem memasukkan pesanan hanya ketika persediaan dibutuhkan.
2.      Pesanan persediaan dimasukkan hanya untuk pemasok yang disetujui.
3.      Jumlah barang yang  dipesan benar sesuai kebutuhan perusahaan.
4.      Prosedur yang diprogram secara tepat mencocokkan dokumen pengendali elektroniknya.

Pertimbangan Pembentukan Jaringan
   WCIS akan didesain di sekitar rangkaian local area network, minikomputer, dan/atau mainframe, tergantung pada kebutuhan produsennya. Arsitekrur jaringan dapat melibatkan distribusi basis data atau tanggung jawab pemrosesan transaksi di antara berbagai pengguna di beberapa lokasi.

Proses Produksi Otomatis
     Otomatis adalah jantung dari filosofi lean Manufaktur. Dengan mengganti tenaga kerja dengan otomatisasi, suatu perusahaan dapat mengurangi limbah, meningkatkan efisiensi, meningkatkan kualitas, dan meningkatkan fleksibilitas.
1.      Manufaktur Tradisional
Lingkungan manufaktur tradisional terdiri dari berbagai jenis mesin, masing-masing dikendalikan oleh operator tunggal. Mesin-mesin dan operator mereka akan disusun dalam departemen fungsional. The WIP mengikuti jalan memutar melalui operasi yang berbeda di lantai pabrik.
2.      Serangkaian Teknologi
Serangkaian teknologi menggambarkan suatu lingkungan di mana otomatisasi modern yang ada dalam bentuk pulau yang berdiri sendiri dalam pengaturan tradisional. Pulau-pulau menggunakan numerik dikendalikan komputer (CNC) mesin yang dapat melakukan beberapa operasi dengansedikit keterlibatan manusia.Mesin CNC berisi program komputer untuk semua bagian yang diproduksi oleh mesin.
             I.         Komputer Manufaktur Terpadu
Komputer terintegrasi manufaktur (CIM) adalah lingkungan sepenuhnya otomatis dengan tujuan menghilangkan kegiatan non nilai tambah. CIM mendukung manufaktur fleksibel dengan memungkinkan pengembangan yang lebih cepat dari produk-produk berkualitas tinggi, siklus produksi yang lebih pendek, biaya produksi berkurang, dan waktu pengiriman lebih cepat.
                          i.      Penyimpanan Otomatis dan Sistem Temu (AS/RS)
AS/RS adalah sistem conveyor yang dikendalikan komputer yang membawa bahan baku dari toko ke lantai toko dan produk jadi ke gudang. Keuntungan operasional AS teknologi / RS atas sistem manual termasuk berkurangnyakesalahan, meningkatkan inventory control, dan biaya penyimpanan yang lebih rendah.

                        ii.        Robotics
Manufaktur robot yang diprogram untuk melakukan tindakan tertentu berulang dengan tingkat presisi yang tinggi dan banyak digunakan di pabrik-pabrik untuk melakukan pekerjaan seperti pengelasan dan memukau.

                      iii.        Komputer-Desain Pembantu (CAD)
Insinyur menggunakan desain komputer pembantu (CAD) untuk merancang produk yang lebih baik dan cepat. Sistem CAD meningkatkan produktivitas insinyur, meningkatkan akurasi dengan mengotomatisasi tugas-tugas desain yang berulang, dan memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk lebih responsif terhadap kebutuhan pasar.

                      iv.        Komputer-Manufaktur pembantu (CAM)
Computer aided manufaktur (CAM) adalah penggunaan komputer untuk membantu proses manufaktur. CAM berfokus pada lantai toko dan kontrol dari proses manufaktur fisik. Output dari sistem CAD diumpankan ke sistem CAM. Desain CAD demikian diubah oleh CAM menjadi urutan proses seperti pengeboran, balik, atau penggilingan dengan mesin CNC.

       II.      Nilai Pemetaan Aliran
     Perusahaan mengupayakan lean manufacturing sering menggunakan alat yang disebut peta value stream (VSM) untuk grafis mewakili proses bisnis mereka untuk mengidentifikasi aspek itu yang boros dan harus dihapus. Sebuah VSM mengidentifikasi semua tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan pemrosesan pada produk (batch atau item tunggal), bersama dengan informasi penting tentang setiap item tindakan.
Nilai aliran akuntansi mencakup semua biaya yang terkait dengan keluarga produk tanpa perbedaan antara biaya langsung dan biaya tidak langsung.

Akuntansi dalam Lean Lingkungan Manufaktur
Lingkungan lean Manufaktur membawa implikasi yang mendalam untuk akuntansi. Pada bagian ini membahas mengenai sistem informasi umumnya terkait dengan lean manufaktur.
1.        Perencanaan Permintaan Bahan (MRP)
     MRP adalah perencanaan produksi dan pengendalian sistem otomatis digunakan untuk mendukung manajemen persediaan. Tujuan operasional adalah untuk memastikan bahwa bahan baku yang cukup untuk proses produksi, menjaga tingkat serendah mungkin persediaan di tangan, dan menghasilkan produksi dan jadwal pembelian dan informasi lainnya.

2.        Perencanaan Sumber Daya Manufaktur (MRP II)
     MRP II mengintegrasikan produk manufaktur, rekayasa produk, pemrosesan order penjualan, penagihan pelanggan, sumber daya manusia, dan fungsi akuntansi terkait. Sistem MRP II akan menghasilkan BOM untuk produk, sesuai dengan produksi produk ke dalam jadwal produksi induk, menghasilkan rencana kapasitas kasar potong berdasarkan mesin dan tenaga kerja ketersediaan, merancang rencana kapasitas akhir untuk pabrik, dan mengelola RM dan FG persediaan.

3.        Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP)
     Dalam beberapa tahun terakhir, MRP II telah berkembang menjadi suite besar perangkat lunak yang disebut sistem ERP.ERP mengintegrasikan departemen dan fungsi seluruh perusahaan ke dalam satu sistem aplikasi yang terintegrasi yang terhubung ke database umum tunggal.Sistem ERP Dirancang untuk berinteraksi dengan modul, paket-paket komersial mendukung kebutuhan informasi dari seluruh organisasi.
   Informasi tradisional diproduksi di bawah teknik akuntansi konvensional tidak cukup mendukung kebutuhan perusahaan ramping. Mereka membutuhkan metode akuntansi yang baru dan informasi baru terkait:
1.      Menunjukkan apa yang penting bagi pelanggan,
2.      Mengidentifikasi produk dan pelanggan yang menguntungkan,
3.      Mengidentifikasi peluang untuk perbaikan dalam operasi dan produk,
4.      Mendorong penerapan kegiatan nilai tambah dan proses dalam organisasi,
5.      Efisien mendukung beberapa pengguna dengan baik keuangan dan informasi non keuangan.

Teknik standar biaya tradisional menekankan kinerja keuangan daripada manufaktur kinerja sehingga terdapat beberapa kelemahan, diantaranya adalah:.
          I.     Alokasi Biaya Tidak Akurat
Asumsi costing standar bahwa semua overhead perlu dialokasikan ke produk dan overhead ini secara langsung berhubungan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membuat produk.Menerapkan biaya standar distorsi biaya produk dalam lingkungan ramping, menyebabkan beberapa produk tampil lebih mahal dan untuk biaya kurang dari yang sebenarnya mereka lakukan. Keputusan yang buruk mengenai harga, penilaian, dan profitabilitas.

       II.     Perilaku Promosikan Non lean
Pengukuran kinerja utama yang digunakan dalam penetapan biaya standar adalah efisiensi pribadi pekerja produksi, pemanfaatan yang efektif dari fasilitas manufaktur, dan tingkat overhead diserap oleh produksi.Selain itu, penetapan biaya standar menyembunyikan limbah dalam alokasi biaya overhead yang sulit untuk dideteksi.

    III.     Time Lag
Data tertinggal di belakang kegiatan manufaktur yang sebenarnya pada asumsi yang mengontrol dapat diterapkan setelah fakta untuk memperbaiki kesalahan.Mereka harus tahu secara real time tentang kerusakan mesin atau robot di luar kendali. Setelah-fakta informasi terlambat untuk menjadi berguna.

    IV.     Orientasi Keuangan
Data akuntansi menggunakan dolar untuk membandingkan item yang berbeda sedang dievaluasi. Keputusan yang berkaitan dengan fungsi produk atau proses, meningkatkan kualitas produk, dan memperpendek waktu pengiriman, bagaimanapun, tidak selalu dilayani dengan baik oleh informasi keuangan yang dihasilkan melalui teknik standar biaya.




BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
   Lingkungan manufacturing merupakan tempat perusahaan mengubah sumber daya input (bahan baku, tenaga kerja, dan modal) ke dalam berbagai produk dan jasa yang dapat dipasarkan. Tujuan utamanya adalah menekankan pada lingkungan produksi yang berubah dalam dunia bisnis kontemporer dan untuk menunjukkan bagaimana hal tersebut membutuhkan pergeseran dan berbagai bentuk tradisional perusahaandan aktivitasnya ke cara menjalankan bisnis yang “berkelas dunia”. Dalam kaitannya dunia telah mengadopsi perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, yang memberikn alokasi biaya ke produk secara lebih tepat dan akurat.
   Lingkungan manufacturing terdiri atas dua subsistem yaitu sistem produksi dan sistem akuntansi biaya. Sistem produksi (production system) melibatkan perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian produk fisik di sepanjang produksi. Sistem akuntansi biaya (cost accounting system) memonitor arus informasi biaya yang berkaitan dengan produksi
   Kunci dari sistem informasi kelas dunia adalah integrasi semua komponen fungsi dan teknologi sistem. Integrasi adalah perekat yang mengikat berbagai sistem bersama dan meliputi aplikasi akuntansi dasar, perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, perencanaan kebutuhan bahan baku, jadwal produksi induk, perkiraan,  entri pesanan, CAD,CAM, dan saluran komunikasi EDI.

B. Saran
   Untuk memahami dengan lebih baik sifat berbagai aktivitas serta penggerak biaya. Dibutuhkan berbagai model akuntansi baru untuk memungkinkan perusahaan menggabungkan data keuangan dan nonkeuangan dalam sebuah basis dan terintegrasi yang dapat mendukung kebutuhan berbagai pengguna.





                                      DAFTAR PUSTAKA

Aisyah. 2016. “Lingkungan manufacturing”.  https://www.slideshare,net/mobile/Aisyah 160795/siklus-konversi/ diakses, 14 Juli 2017.

Friskayutias. 2015. “Sistem Informasi Akuntansi Konversi”. http://friskayutias.blogspot.co.id/2015/02/sistem-informasi-akuntansi-konversi.html?m=1/ diakses, 14 Juli 2017.

Hall, James. A. 2011. ”Sistem Informasi Akuntansi”. Edisi 4 Jakarta: Salemba Empat.

Loreta. Bilqis. 2012. “Makalah SIA Lingkungan manufacturing”.  http://www.coursehero.com/file/14958983/& MAKALAH - SIA siklus Konversidocx/ diakses, 14 Juli 2017.

Rizal, Rizky. 2015. “Lingkungan Manufacturing”. http://rizkyrizalutomo. blogspot.co.id/2015/10/sikluskonversi-pengertian-siklus.html?m=1/ diakses 14 Juli 2017.




No comments: