Friday, September 1, 2017

MODAL KERJA


Modal kerja merupakan masalah pokok dan topik penting yang sering kali dihadapi oleh perusahaan, karena hampir semua perhatian untuk mengelola modal kerja dan aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari aktiva. Modal kerja dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk membelanjai operasinya            sehari-hari, misalnya untuk pembelian bahan mentah, membiayai upah gaji pegawai, dan lain-lain, di mana uang atau dana yang dikeluarkan tersebut diharapkan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu singkat melalui hasil penjualan produksinya. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan efisiensi kerjanya sehingga dicapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan yaitu mencapai laba yang optimal.
Laba adalah salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi kemajuan dan kemunduran  suatu perusahaan. Artinya, meningkatkan laba berarti meningkatkan kesejahteraan pada perusahaan tersebut. Jika perusahaan tersebut dapat meningkatkan laba secara optimal, maka akan terjadi penambahan modal kerja. Sebaliknya, jika perusahaan tidak dapat meningkatkan laba secara optimal, maka terjadi pengurangan modal kerja.
Perusahaan akan selalu berusaha mencapai laba yang optimal secara efisien dan efektif serta berusaha mempertahankan kelansungan hidup perusahaan. Adapun cara perusahaan meningkatkan laba yaitu dengan cara meningkatkan volume penjualan, menaikkan harga penjualan dan mengurangi biaya. Proses dalam pencapaian laba tersebut membutuhkan ketersediaan dana atau modal kerja yang cukup untuk membeli aktiva tetap, membeli persediaan barang jadi, membayar gaji karyawan, dan untuk kepentingan transaksi perusahaan maupun untuk menjaga likuiditas perusahaan. Dana yang dibutuhkan oleh perusahaan bersumber dari pemilik perusahaan (modal sendiri) maupun modal dari pinjaman (hutang jangka panjang).
Agar tetap dapat survive, maka perusahaan harus bisa melakukan efisiensi untuk menekan biaya agar dapat mengimbangi keuntungan dan mengurangi kerugian. Kemampuan menghasilkan output yang maksimal dengan input yang ada, adalah merupakan ukuran kinerja yang diharapkan.
Modal kerja memiliki sifat yang fleksibel, besar kecilnya modal kerja dapat ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan perusahaan. Menetapkan modal kerja yang terdiri dari kas, piutang, dan persediaan harus dimanfaatkan seefisien mungkin. Besarnya modal kerja harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan, karena baik kelebihan atau kekurangan modal kerja sama-sama membawa dampak negatif bagi perusahaan. Dengan kata lain, modal kerja yang cukup akan dapat memberikan keuntungan yang maksimal.
Dalam suatu perusahaan, pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting juga, karena meliputi pengambilan keputusan mengenai jumlah dan komposisi aktiva lancar dan bagaimana membiayai aktiva ini. Perusahaan yang tidak dapat memperhitungkan tingkat modal kerja yang memuaskan, maka perusahaan kemungkinan mengalami insolvency (tidak mampu memenuhi kewajiban jatuh tempo) dan bahkan mungkin terpaksa harus di likuidasi. Aktiva lancar harus cukup besar untuk dapat menutup hutang lancar sedemikian rupa, sehingga menggambarkan adanya tingkat keamanan (margin safety) yang memuaskan. Sementara itu, jika perusahaan menetapkan modal kerja yang terlalu besar dari yang dibutuhkan akan mengakibatkan terjadinya dana yang menganggur, sehingga tidak efisien dalam penggunaan dana. Sebaliknya, jika perusahaan menetapkan modal kerja yang lebih kecil dari kebutuhan, akan menimbulkan kerugian atau kehilangan kesempatan untuk memperoleh laba. 
Pengelolaan modal kerja yang baik merupakan tanggung jawab setiap pimpinan perusahaan, sehingga dalam setiap penggunaan modal kerja perusahaan dapat tercapai suatu keseimbangan dalam hal penyediaan dan penggunaan modal kerja tersebut. Kebanyakan perusahaan menempuhnya melalui kebijakan peningkatan omzet penjualan, baik perusahaan jasa, perusahaan perdagangan dan perusahaan manufaktur. Hal ini terlihat dari perencanaan yang disusun sebagian perusahaan dari tahun ke tahun, peningkatan pembuatan pemesanan akan selalu menjadi prioritas utama perusahaan untuk meningkatkan laba.
Oleh sebab itu peran manajer beserta staffnya sangat menentukan dalam mengelola aktivitas perusahaan secara efektif dan efisien sehingga dapat mencapai hasil yang seoptimal mungkin sesuai dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan yaitu meningkatkan nilai perusahaan.
Secara khusus penelitian ini dimaksudkan supaya laporan keuangan dapat memberikan informasi mengenai  pengelolaan modal kerja.
CV ABADI Samarinda merupakan salah satu  perusahaan yang bergerak di bidang konveksi, yaitu pelayanan jasa membuat pakaian jadi, yang melaksanakan pemesanan dan penjualan secara tunai dan kredit. Perusahaan beralamatkan di Jalan K.H. Usman Ibrahim N0.48 RT.15 Samarinda, Kalimantan Timur.
Pakaian merupakan kebutuhan pokok sehari-hari. Dari tahun ke tahun, permintaan pesanan pembuatan pakaian terus meningkat, terbukti bahwa selama tiga puluh tahun ini perusahaan CV ABADI tetap bertahan.
Perusahaan ini menerima pesanan pembuataan pakaian secara kredit dan tunai.Pembayaran kredit dilakukan  secara berangsur sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Jika telah jatuh temponya, maka pelanggan wajib membayar angsuran tersebut. Pembayaran pesanan pakaian secara cash juga dilakukan. Setelah pemesanan selesai dibuat maka pihak perusahaan akan menelpon pelanggan yang memesan pakaian tersebut. Pihak perusahaan memberitahukan, bahwa pesanan pelanggan telah selesai dibuat. Atau dengan cara mencatat tanggal pemesanan dan tanggal pesanan pakaian tersebut bisa diambil. Serta diharapkan dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggannya. Agar lebih dapat memberikan kepercayaan dan kepuasan pada pelanggan, tujuannya agar dapat meningkatkan profit bagi perusahaan.
Harga pemesanan pakaian tergantung dari berbagai macam ukuran, aneka model, bentuk hiasan dan jenis kain yang dipergunakan sebagai bahan. Semakin susah tingkat pembuatannya, maka semakin mahal harga pemesanan pakaian tersebut. Melayani pemesanan pembuatan pakaian baik untuk pria, wanita, remaja, anak-anak, hingga lanjut usia. Biasanya pelanggan yang memesan pakaian disekitar Samarinda maupun di luar Samarinda, misalnya Tenggarong dan Bontang.
Dalam hal ini, hasil pemesanan pakaian, jasa, kualitas kepuasan dan kepercayaan merupakan hal yang paling utama dan penting bagi kelangsungan perusahaan, untuk itu peran penting para pegawai perusahaan yang pada posisi di bidang pembuatan pakaian harus memiliki target khusus dalam membuat pemesanan pakaian tersebut, tugas penting lainnya untuk para pegawai selain menjaga kualitas, mereka harus ramah dan sabar dalam menghadapi berbagai macam karakter pelanggan.
CV ABADI dalam menjalankan kegiatan operasional usahanya tentunya harus selalu memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi peningkatan laba dan kemajuan usahanya. Selama ini CV ABADI telah membuat laporan keuangan setiap tahunnya dan dari laporan keuangan tersebut dapat diketahui sebagian elemen-elemen  yang mempengaruhi modal kerja dan tingkat labanya.
Berikut kondisi modal kerja, pendapatan, dan laba operasi perusahaan dari tahun 2008,2009,2010 adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1    Perbandingan jumlah modal kerja, pendapatan, dan laba operasi

Keterangan
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Modal Kerja
Rp 923.239.589,00
Rp 1.374.502.506,00
Rp 1.846.517.464,00
Pendapatan
Rp 399.948.677,00
Rp 387.045.467,00
Rp 393.382.420,00
Laba Operasi
Rp 470.523.973,00
Rp 460.181.235,00
Rp 467.871.080,00

Sumber : Laporan Keuangan CV. ABADI Samarinda
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah modal kerja, pendapatan dan laba operasinya pada tahun 2010 meningkat dari tahun sebelumnya. Namun mengenai modal kerja dan tingkat labanya masih perlu dianalisis lebih lanjut, apakah efisien dalam penggunaannya, karena peningkatan yang terjadi pada pendapatan juga diikuti dengan peningkatan pada aktiva perusahaan. Di samping itu, efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva yang menghasilkan laba tersebut. 

No comments: