Pengertian
Kecurangan Akuntansi
Dalam bukunya Fraud dan Korupsi, fraud merupakan setiap perbuatan tidak jujur (penyalahgunaan
kedudukan/jabatan atau penyimpangan) yang bertujuan mengambil uang (atau harta
atau sumber daya orang lain/organisasi) melalui akal bulus, tipu muslihat,
penipuan, kelicikan, penghilangan, kecurangan, saran yang salah, penyembunyian
atau cara-cara lainnya yang dilakukan dengan sengaja oleh seseorang yang
mengakibatkan kerugian organisasi atau orang lain dan/atau menguntungkan pelaku
(Purba, 2015:2).
Zimbelman
(2014:7) menyatakan arti kecurangan sebagai berikut:Kecurangan merupakan suatu
istilah umum, dan mencakup segala macam cara yang dapat digunakan dengan
kelihaian tertentu, yang dipilih oleh seorang individu, untuk mendapatkan
keuntungan dari pihak lain dengan melakukan representasi yang salah.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia(2008)menyatakan bahwakecuranganadalah Setiap tindakan
akuntansi sebagaisalah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan
keuangan yaitu salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau
pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan keuangan dan salah saji yang timbul dari perlakuan
tidak semestinya terhadap aktiva (seringkali disebut dengan penyalahgunaan atau
penggelapan) berkaitan dengan pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan
keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
Berdasarkan
beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa fraud adalah perbuatan sengaja yang dilakukan oleh seseorang dengan
posisi/jabatan tertentu untuk memperoleh keuntungan bagi dirinya/kelompoknya
dan atau orang lain/kelompok lain melalui penipuan, pencurian/ penyalahgunaan
aset, penyajian laporan keuangan yang tidak sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan, dan pelanggaran terhadap aturan yang berlaku.
Jenis - jenis KecuranganAkuntansi
Menurut
Purba (2015), kecurangan (fraud)terbagi atas 3 yaitu:
1) Fraudulent
statement, meliputi
tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau eksekutif suatu perusahaan atau
instansi pemerintah untuk menutupi kondisi keuangan yang sebenarnya dengan
melakukan rekayasa keuangan dalam penyajian laporan keuangannya dalam rangka
memperoleh keuntungan. Fraudulent
statement dapat dibagi menjadi 5 yaitu, pendapatan fiktif, perbedaan waktu,
menyembunyikan kewajiban dan biaya, pengungkapan yang tidak tepat, dan
penilaian aktiva yang tidak tepat.
2) Asset
misappropriation, meliputi penyalahgunaan / pencurian
aset atau harta perusahaan atau pihak lain. Ini merupakan bentuk fraud yang paling mudah dideteksi karena
sifatnya yang dapat diukur. Asset
misappropriation dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar yakni, fraud kas dan fraud atas persediaan dan aset lainnya.
3) Corruption
merupakan jenis fraud di luar pembukuan yang terjadi
dalam bentuk pemberian komisi, hadiah atau gratifikasi. Korupsi merupakan jenis
fraud yang terbanyak yang terjadi di
negara-negara berkembang yang penegakan hukumnya lemah dan masih kurang
kesadaran akan tata kelola yang baik. Fraud
jenis ini sulit dideteksi karena menyangkut kerja sama dengan pihak lain
(simbiosis mutualisme). Korupsi dapat digolongkan ke dalam empat jenis yaitu
konflik kepentingan, gratifikasi, suap (bribery),
dan pemerasan.
Indikator Pengukuran Kecurangan Akuntansi
Indikator
yang digunakan untuk mengukur Kecurangan Akuntansi diambil dari SPAP (2011)
Seksi 316, yaitu:
1)
Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan
akuntansi atau dokumen pendukungnya yang menjadi sumber data bagi penyajian
laporankeuangan.
2)
Representasi yang salah dalam atau
penghilangan dari laporan keuangan peristiwa, transaksi, atau
informasisignifikan.
3)
Salah penerapan secara sengaja prinsip
akuntansi yang berkaitan dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian,
ataupengungkapan.
4)
Penyajian laporan keuangan yang salah akibat
pencurian (penyalahgunaan/penggelapan) terhadap aktiva yang membuat entitas
membayar barang/jasa yang tidakditerima.
5)
Penyajian laporan keuangan yang salah akibat
perlakuan yang tidak semestinya terhadap aktiva dan disertai dengan catatan
atau dokumen palsu dan dapat menyangkut satu atau lebih individu di antara
manajemen, karyawan, atau pihak ketiga.
No comments:
Post a Comment