Fraud Triangle adalah model yang menjelaskan alasan orang melakukan
fraud termasuk korupsi. Konsep segitiga kecurangan ini pertama kali
diperkenalkan oleh Cressey (1953) dalam disertasinya.menyimpulkan bahwa “Orang
yang dipercaya menjadi pelanggar kepercayaan ketika ia melihat dirinya sendiri
sebagai orang yang mempunyai masalah keuangan yang tidak dapat diceritakannya
kepada orang lain, sadar bahwa masalah ini secara diam-diam dapat diatasinya
dengan menyalahgunakan kewenangannya sebagai pemegang kepercayaan di bidang
keuangan, dan memungkinkan menyesuaikan pandangan mengenai dirinya sebagai seseorang
yang bisa dipercaya dalam menggunakan dana atau kekayaan yang dipercayakan.” Secara umum kecurangan mempunyai tiga sifat
yaitu:
a.
Tekanan (Pressurre)
Adanya insentif, tekanan, atau kebutuhan untukmelakukan kecurangan. Tekanan dapat mencakup hampir semua hal termasuk
gaya hidup, tuntutan ekonomi, dan lain-lain termasuk hal keuangan dan Non
keuangan.
b.
Peluang (Opportunitty)
Situasi
yang membuka kesempatan untuk memungkinkan suatu kecurangan terjadi.Peluang dapat terjadi karena pengendalian internal yang lemah, pengawasan
manajemen yang kurang baik atau melalui penggunaan posisi.Pelaku kecurangan selalu memiliki pengetahuan dan kesempatan untuk melakukan
tindakan agar tidak terdeteksi.
c. Rasionalisasi
(Rationalization)
Adanya
sikap, karakter, atau serangkaian nilai-nilai etis yang membolehkan pihak-pihak
tertentu untuk melakukan tindakan kecurangan, atau orang-orang yang berada
dalam lingkungan yang cukup menekan yang membuat mereka merasionalisasi
tindakan kecurangan.
Rasionalisasi atau sikap (attitude)
yang paling banyak digunakan adalah hanya meminjam (borrowing) aset yang dicuri dan alasan bahwa tindakannya untuk
membahagiakan orang-orang yang dicintainya.
Diantara ketiga elemen fraud
triangle, kesempatan (Opportunity) inilah yang memiliki kontrol
paling atas. Oleh karena itu, dalam mendeteksi adanya aktivitas kecurangan maka
perusahaan atau instansi perlu membangun sebuah proses, prosedur dan kontrol
yang efektif.
No comments:
Post a Comment