- Pengertian
Kata
kinerja berasal dari terjemahan kata performance, yang menurut The
Scribner-Bantam English Dictionary, terbitan Amerika Serikat dan Canada (1979),
berasal dari akar kata “to perform” dengan beberapa “entries” yaitu (1)
melakukan, menjalankan, melaksanakan (to do or carry out, execute), (2)
memenuhi atau melaksanakan kewajiban suatu niat atau nazar (to discharge of
fulfill; as a vow), (3) melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab (to
execute or complete an understanding), dan (4) melakukan sesuatu yang
diharapkan oleh seseorang atau mesin (to do what is expected of a person
machine).
- Pendapat
Beberapa Ahli
Menurut
Wibowo (2007,p7) kinerja berasal dari pengertian performance. Adapula
yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi
kerja. Namun, sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya
hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan secara langsung. Mathis
dan Jackson (2006,p378) berpendapat bahwa kinerja (performance) pada
dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan. Kinerja
karyawan yang umum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi elemen yaitu kuantitas
dari hasil, kualitas dari hasil, ketepatan waktu dari hasil, kehadiran dan
kemampuan bekerja sama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah
perilaku yang ditunjukkan sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan
sesuai dengan perannya dalam
perusahaan.
Mangkunegara
(2006:67) mengemukakan kinerja (prestasi kerja) adalah sebagai hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Sementara itu, Rivai dan Basri (2005:14) mendefinisikan kinerja sebagai kesediaan
seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan
menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang
diharapkan.
Fattah
(2003:46) mengemukakan “kinerja (performance)
adalah penampulan atau untuk kerja, atau cara menghasilkan sesuatu (prestasi).
Kinerja organisasi berkaitan dengan daya untuk kerja mencapai tujuan dan hasil
yang digunakan”. Senada dengan pendapat tersebut, Prawirosentono (1999:2)
merumuskan performance adalah hasil
kerja yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi,
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya
mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hokum dan
sesuai dengan moral maupun etika.
3.
Aspek-aspek
Standar Kinerja
Di dalam
mengkaji kinerja, memerlukan standar kinerja dirumuskan untuk dijadikan tolak
ukur dalam melaksanakan perbandingan antara apa yang telah dilakukan dengan apa
yang diharapkan, dalam kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang telah dipercayakan
kepada seseorang. Standar tersebut dapat juga dijadikan ukuran dalam mengadakan
pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dilakukan.
Menurut
T.R Mitchell (1978:327) menyatakan bahwa kinerja meliputi beberapa aspek yaitu:
quality of work, promptness, initiative,
capability, dan communication. Kelima
aspek tersebut dimaknai menjadi kualitas kerja, ketepatan waktu, inisiatif,
kemampuan, dan komunikasi. Disamping itu dikatakan pula bahwa untuk mengadakan
pengukuran terhadap kinerja ditetapkan:
Performance = Ability x
Motivation
A.A.
Anwar Prabu Mangkunegara (2005:18) membagi dua kategori aspek standar kinerja,
yaitu aspek kuantitatif dan aspek kualitatif. Aspek kuantitatif meliputi:
a.
Proses kerja dan kondisi kerja
b. Waktu
yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan
c.
Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan
d.
Jumlah dan jenis pelayanan dalam bekerja
Sedangkan
aspek kualitatif meliputi:
a.
Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan
b.
Tingkat kemampuan dalam bekerja
c.
Kemampuan menganalisis data/informasi,
kemampuan/kegagalan menggunakan mesin/peralatan
d.
Kemampuan mengevaluasi (keluhan/keberatan
konsumen)
No comments:
Post a Comment