A. Latar Belakang
Setiap organisasi harus dapat
membuat suatu strategi pemasaran yang tepat dan dapat membuat suatu perencanaan
untuk dapat bersaing dimasa sekarang dan akan datang. Pada organisasi yang
bergerak dalam bidang pemasaran jasa juga diperlukan strategi untuk dapat
meningkatkan daya saing diantara organisasi yang sejenis. Usaha tersebut tidak
mudah dikarenakan organisasi tersebut harus memiliki strategi bersaing yang
tepat dalam usahanya mencapai keunggulan kompetitif. Situasi perkembangan zaman
yang selalu berubah-ubah dapat menjadikan peluang peningkatan usaha atau bahkan
menjadi ancaman bagi organisasi. Salah satu upaya untuk mengetahui strategi
yang tepat bagi organisasi adalah dengan analisis SWOT.
Analisis SWOT merupakan suatu metode
perencanaan strategis untuk mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam
usaha mencapai tujuan, yaitu kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities),
dan ancaman (threats),
baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
Salah satu fenomena yang dapat kita
lihat adalah pada organisasi jasa pelayanan kesehatan di Bulukumba. Persaingan
di bisnis ini semakin ketat dengan bukti semakin banyak dibuka klinik-klinik
milik perorangan dan rumah sakit swasta milik organisasi atau yayasan. Selain
itu, masyarakat juga menuntut pelayanan yang diberikan oleh para penyedia jasa
layanan kesehatan. Dengan adanya fenomena tersebut menunjukkan bahwa bisnis
jasa pelayanan kesehatan menghadapi permasalahan yang komplek. RSUD H. Andi
Sulthan Daeng Radja merupakan salah satu penyedia jasa pelayanan kesehatan di
Kabupaten Bulukumba.
RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja
selaku Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dalam bidang kesehatan yang ada di
Kabupaten Bulukumba masih memiliki beberapa kekurangan dalam hal pelayanan
kepada masyarakat. Beberapa kekurangan RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja yaitu
prosedur pelayanan pasien yang masih terlalu panjang serta masih kurangnya
kualitas pelayanan progam BPJS. Program kesehatan Jamkesmas atau BPJS merupakan
program kesehatan gratis bagi masyarakat miskin dan tidak mampu dari Pemerintah.
Namun di RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba kenyataan yang ada adalah
pasien program BPJS sering di diskriminasikan dan mendapat pelayanan yang buruk
walaupun pembayarannya sudah dijamin Pemerintah. Kekurangan dalam hal pelayanan
tersebut dapat menjadi kelemahan bahkan ancaman bagi RSUD H. Andi Sulthan Daeng
Radja Bulukumba.
B.
Gambaran Umum RSUD
H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba
Rumah Sakit Umum Daerah
Bulukumba pertama kali didirikan pada tahun 1969 yang terletak di Jalan Dr. Sutomo
No. 1 Bulukumba bergabung dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba. Dalam
perkembangan RSUD Bulukumba, dibangun Rumah Sakit Baru yang berlokasi di
Jl.Serikaya No.17 pada Lahan Kurang Seluas 5 Ha, dengan luas bangunan 15.000
m2. Pada Tanggal 18 Maret 1987 seluruh pelayanan Rawat Inap dan Rawat Jalan di
pindahkan pada RS Baru yang diresmikan penggunaannya oleh Menteri Kesehatan RI
Tahun 1987 yang saat itu dijabat oleh Bapak Suwarjono Surjaningrat dengan
status Rumah Sakit Tipe C.
Pada tahun 1990 RSUD
Bulukumba ditingkatkan Kelasnya menjadi RS Kelas C, berdasarkan Peraturan
Daerah Tahun 2007 berganti Nama Menjadi RSUD H.A. Sulthan Dg Radja (Pahlawan
Nasional Kabupaten Bulukumba) yang diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan
saat itu dijabat oleh H.A. Amin Syam.
Pola Pengelolaan
Keuangan RSUD H.A.Sulthan Dg Radja ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) sejak tanggal 27 Desember 2013, dan diimplementasikan sejak 1 Januari
2014.
RSUD H. Andi Sulthan
Daeng Radja ditingkatkan tipenya berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
HK.02.03/I/0196/2015 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah H. Andi
Sulthan Daeng Radja sebagai Rumah Sakit Kelas Tipe B.
Berdasarkan Peraturan
Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Tanggal 21 Juli 2008, tentang
Regionalisasi Sistem Rujukan Rumah Sakit, dimana RSUD H.A.Sulthan Daeng Radja
Bulukumba merupakan Rumah Sakit Pusat Rujukan untuk Region Selatan Provinsi
Sulawesi Selatan meliputi Kab. Bantaeng, Kab. Bulukumba, Kab. Selayar dan Kab.
Sinjai.
Sesuai dengan
fungsinya sebagai rumah sakit kelas B dan pusat rujukan penanganan spesialistik dalam wilayah Kabupaten Bulukumba
dan sekitarnya, maka RSUD
H. Andi Sulthan Daeng Radja dengan kemampuan sarana dan
prasarana serta dukungan sumber daya manusia yang dimiliki memberikan pelayanan
sebagai berikut Pelayanan Rawat
Jalan, Intensive Care
Unit (ICU), Gawat Darurat, Rawat Inap, Kamar Operasi
(OKB), Penunjang Medis, Kamar Jenazah, Penunjang Non Medis, Administrasi dan
Keuangan.
C.
Pengertian Analisis SWOT
Analisis
SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi organisasi. Secara umum, penentuan strategi yang tepat bagi organisasi
dimulai dengan mengenali opportunity (peluang) dan treats (ancaman)
yang terkandung dalam lingkungan eksternal serta memahami strength (kekuatan)
dan weakness (kelemahan) pada aspek internal organisasi. Dengan
demikian, organisasi mampu bersaing dan mencapai tujuan secara efektif dan
efisien.
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam
manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat
membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai
tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Berbagai macam
pendapat dari Ahli tentang Analisis SWOT:
1. Menurut
Freddy Rangkuti (2009: 18)
Analisis SWOT adalah proses identifikasi berbagai faktor
secara sistematis guna menentukan rumusan yang tepat dan melakukan
strategi perusahaan yang terbaik. Analisis ini berdasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan(Weaknesses) dan ancaman
(Threats). Proses pengambilan keputusan strategis perusahaan selalu berkaitan
erat dengan pengembangan misi, visi, tujuan, strategi serta kebijakan
perusahaan. Oleh karenanya perencanaan yang strategis sangat memerlukan
analisa-analisa dari masing masing SWOT ini (kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman) di lingkungan organisasi saat ini.
2. Menurut
Jogiyanto (2005:46)
SWOT sangat diperlukan dalam menilai kekuatan-kekuatan
maupun kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan serta menilai kesempatan-kesempatan eksternal maupun
tantangan-tantangan yang dihadapi.
3. Menurut
Kotler (2009: 51)
SWOT adalah sebuah cara yang ditempuh oleh perusahaan
dalam upaya mengamati lingkungan pemasaran internal maupun eksternal.
4. Menurut
Gitosudarmo (2001: 115)
SWOT
merupakan terjemahan dari Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman atau
disingkat oleh beliau dengan "KEKEPAN". Metode ini kita diharapkan
mengetaui kekuatan apa saja yang telah dimiliki oleh perusahaan, kelemahan apa
saja yang masih melekat pada diri atau perusahaan kita, kemudian kita juga
harus mampu melihat kesempatan atau opportunity yang terbuka bagi kita dan
akhirnya kita harus mampu untuk mengetahui ancaman, hambatan, gangguan, serta
tantangan yang menghadang di depan kita.
Jadi, Analisis SWOT adalah suatu metode
perencanaan strategis untuk mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam
usaha mencapai tujuan, yaitu kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities),
dan ancaman (threats),
baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
D. Tujuan
Analisis SWOT
Analisis SWOT mengarahkan analisis
strategi dengan cara memfokuskan perhatian pada kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats)
yang merupakan hal yang kritis bagi keberhasilan organisasi. Maka perlunya
identifikasi terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi serta kekutan dan
kelemahan yang dimiliki organisasi melalui telaah terhadap lingkungan usaha dan
potensi sumber daya organisasi dalam menetapkan sasaran dan merumuskan strategi
organisasi yang realistis dalam mewujudkan misi dan visinya.
Maka tujuan analisis SWOT pada organisasi adalah untuk
membenarkan faktor-faktor internal dan eksternal organisasi yang
telah dianalisis. Apabila terdapat kesalahan, agar organisasi itu berjalan
dengan baik maka perusahan itu harus mengolah untuk mempertahankan serta
memanfaatkan peluang yang ada secara baik begitu juga pihak organisasi harus
mengetahui kelemahan yang dihadapi agar menjadi kekuatan serta mengatasi
ancaman menjadi peluang.
E. Manfaat Analisis SWOT
Banyak sumber yang mengatakan bahwa analisis SWOT adalah
metode analisis yang paling dasar. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui
suatu permasalahan dari empat sisi yang berbeda, yaitu kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman, yang dimilki oleh sebuah organisasi.
Hasil dari analisis ini dapat memberikan rekomendasi
untuk meningkatkan kekuatan dan mempertahankan peluang, serta pada saat yang
bersamaan mengurangi kelemahan dan menghindari potensi ancaman. Analisis SWOT
juga berperan sebagai instrumen yang bermanfaat dalam aktivitas analisis
strategis. Dengan analisis ini, organisasi dapat meminimalisir
kelemahan dan menekan dampak ancaman yang harus dihadapi.
Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode
analisis yangg paling dasar, yang bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun
suatu permasalahan dari 4 empat sisi yang berbeda. Hasil dari analisa biasanya
berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk
menambah keuntungan dari segi peluang yang ada, sambll mengurangi kekurangan
dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis ini akan
membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama
ini. Dari pembahasan diatas tadi, analisis SWOT merupakan instrumen yang
bermanfaat dalam melakukan analisis strategi. Analisis ini berperan sebagai
alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau
organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.
Jadi, secara umum manfaat analisis SWOT adalah sebagai
berikut:
1. Organisasi menjadi lebih
memahami kekuatannya dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkannya.
2. Organisasi dapat melihat
suatu peluang dan dapat mempertahankan peluang.
3. Organisasi mengetahui
kelemahan serta mencari solusi untuk mengurangi kelemahan tersebut.
4. Organisasi mengetahui
potensi ancaman serta mencari solusi untuk menghindari ancaman tersebut.
F. Komponen
Analisis SWOT RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja
1. Strength (Kekuatan)
RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba mempunyai
beberapa kekuatan yang bisa digunakan untuk memasarkan produk-produknya. Kekuatan
tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Brand Image
Secara luas nama RSUD H.
Andi Sulthan Daeng Radja sudah banyak dikenal oleh masyarakat, khususnya
masyarakat Bulukumba. Hal ini dikarenakan RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja
merupakan rumah sakit pertama yang berdiri di Kabupaten Bulukumba. Faktor brand image ini yang mempermudah RSUD H.
Andi Sulthan Daeng Radja untuk memasarkan produk-produknya di bidang pelayanan
kesehatan.
b.
Dukungan
Pemerintah
Tanpa adanya dukungan dari
Pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba, RSUD H. Andi
Sulthan Daeng Radja tidak akan berdiri di Bulukumba. Pada tahun 2013, ditetapkan
sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Dengan adanya dukungan dari pemeritah
ini maka RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja dapat perkembang hingga sekarang.
c.
Jaringan
Kerja
RSUD H. Andi Sulthan Daeng
Radja Bulukumba sudah mempunyai jaringan kerja dengan lembaga-lembaga swasta
maupun milik Pemerintah di wilayah Bulukumba. PMI, Dinas Kesehatan, Puskesmas,
Klinik dan lembaga lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan layanan kesehatan
masyarakat Bulukumba.
2. Weakness (Kelemahan)
a.
Prosedur
Pelayanan Masih Terlalu Panjang
Prosedur pelayanan pasien
yang masih terlalu panjang pada RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba
menjadi salah satu kekurangan yang perlu diperhatikan. Karena masyarakat
menuntut pelayanan yang cepat atas penggunaan jasa yang disediakan RSUD H. Andi
Sulthan Daeng Radja Bulukumba.
b.
Kurangnya
Kualitas Pelayanan Progam BPJS
Program kesehatan BPJS merupakan
program kesehatan gratis bagi masyarakat miskin dan tidak mampu dari Pemerintah.
Namun, pada RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba kenyataan yang ada
adalah pengguna program BPJS sering didiskriminasikan dan mendapat pelayanan
yang buruk walaupun pembayarannya sudah dijamin Pemerintah.
c.
Kurangnya
Sosialisasi
Kurangnya sosialisasi
kepada masyarakat membuat produk baru belum banyak diketahui oleh masyarakat.
Masyarakat masih sangat awam dengan istilah-istilah kesehatan yang digunakan
oleh RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba. Sebagai contoh adanya
pelayanan yang tergolong baru, yaitu adanya poli nyeri pada RSUD H. Andi
Sulthan Daeng Radja Bulukumba yang belum banyak diketahui oleh masyarakat.
3. Opportunities (Peluang)
a.
Pangsa
Pasar yang Masih Baik
Persaingan antar Rumah
sakit di Bulukumba masih belum terlihat. Oleh karena itu, RSUD H. Andi Sulthan
Daeng Radja harus mampu mengambil peluang tersebut.
b.
Tanggap
Bencana
Kabupaten Bulukumba
merupakan daerah wisata. Oleh karena itu,, RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja
harus tanggap bencana seperti banjir dan tanah longsor.
c.
Kerjasama
Selama ini, RSUD H. Andi
Sulthan Daeng Radja telah menjalin kerja sama kepada instansi-instansi yang ada
di Kabupaten Bulukumba. Sebagai contoh: RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja
menjalin kerjasama dengan Puskesmas dan Klinik dalam hal pelayanan kesehatan.
4. Treats (Ancaman)
Ancaman disini meliputi faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal yang bisa menjadi ancaman adalah ketidakmampuan lembaga
dalam memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada. Sehingga yang terjadi
kekuatan dan peluang tersebut dapat berubah menjadi ancaman besar bagi lembaga.
Sedangkan faktor eksternal yang menjadi ancaman dari RSUD H. Andi Sulthan Daeng
Radja ialah adanya Rumah sakit lain yang telah berdiri maupun yang baru akan
berdiri di Kabupaten Bulukumba. Oleh karena itu, maka RSUD H. Andi Sulthan
Daeng Radja harus terus melakukan antisipasi dan evaluasi serta menetapkan
strategi pemasaran yang tepat agar keberadaannya mendapat posisi di hati
masyarakat.
Berikut merupakan pengembangan strategi pemasaran dari
hasil analisis SWOT RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba:
1. Strategi SO (Strengths Opportunities)
Strategi yang berdasar pada kekuatan dan peluang yang
dimiliki oleh RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba, yaitu sebagai berikut:
a.
Memperluas
Pangsa Pasar
RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba bisa
memperluas pangsa pasar yang telah ada, tentunya hal ini harus melalui proses
perencanaan yang matang agar pasar yang akan dimasuki tidak salah sasaran.
Selain itu, perluasan pangsa pasar yang dilakukan harus melihat kemampuan yang
dimiliki oleh RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja. RSUD H. Andi Sulthan Daeng
Radja dapat melihat pangsa pasar di luar Kabupaten Bulukumba, misalnya di
wilayah Kabupaten Bantaeng yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bulukumba.
Hal ini dikarenakan RSUD yang ada di Kabupaten Bantaeng masih memiliki akreditasi
di bawah RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja.
b.
Memperkuat
Kerjasama
Jaringan kerjasama yang telah terbangun dengan BNPB, PMI,
Dinas Kesehatan, Laboratorium Cito, dan lembaga lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan
layanan kesehatan masyarakat serta Rumah sakit lain perlu dipertahankan. RSUD
H. Andi Sulthan Daeng Radja dapat melihat peluang besar yang dapat dimanfaatkan
dari kerjasama yang dijalin dengan lembaga-lembaga tersebut.
c.
Meningkatkan
Hubungan dengan Pemerintah
Pemerintah
sangat berpengaruh dengan kemajuan RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja. Peran pemerintah
selama ini kurang dioptimalkan oleh RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja. RSUD H.
Andi Sulthan Daeng Radja harus dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan, karena
antara RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja merupakan kemitraan yang saling
membutuhkan dan saling menguntungkan.
2. Strategi WO (Weakness Opportunities)
Strategi WO ditetapkan dari faktor kelemahan dan peluang,
strategi WO yang dapat dilakukan adalah:
a.
Meningkatkan
Loyalitas Konsumen
Peran konsumen dalam hal ini pasien sangat berpengaruh terhadap
kemajuan RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba. Rasionalnya apabila tidak
ada pasien maka tidak akan ada rumah sakit. RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja perlu
meningkatkan loyalitas pasien dengan cara memupuk dan memelihara rasa
kekeluargaan dan kepercayaan dengan memberikan pelayanan yang prima dengan
fasilitas yang memuaskan.
b.
Peningkatan
Kualitas Produk
Produk yang ditawarkan oleh RSUD H. Andi Sulthan Daeng
Radja harusnya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Perlu diingat
juga bahwa suatu produk mempunyai daur hidup yaitu lahir, tumbuh atau
berkembang matang dan mati. Oleh karena itu, RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja
harus mampu mempertahankan perkembangan produknya dan jangan sampai mati,
dengan melakukan inovasi-inovasi terhadap produk-produknya agar tetap mempunyai
nilai jual kepada konsumen.
c.
Memperbaiki
prosedur pelayanan
RSUD
Saras Husada harus mampu memperbaiki alur pelayanan yang masih terlalu panjang.
Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan pelayanan administrasi pelayanan
yang mudah dimengerti, jelas dan tidak berbelit-belit.
3. Strategi ST (Strengths Treats)
Strategi ST merupakan strategi yang berdasar pada faktor
kekuatan dan ancaman, strategi ini meliputi:
a.
Menjalin
Kerjasama dengan Rumah Sakit Lain
Ada beberapa rumah sakit di Bulukumba yang dapat diajak
kerjasama dengan RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja. Rumah sakit yang ada tidak
harus menjadi pesaing yang akan menghambat laju perkembangan RSUD H. Andi
Sulthan Daeng Radja, melainkan dapat dijadikan partner kerja. RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja harus melakukan pendekatan-pendekatan
persuasif agar Rumah sakit lain juga berkeinginan untuk menjadi partner kerja.
RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba harus tepat
dalam menetapkan sasaran pasar dan target-target pemasaran melalui perencanaan
yang strategis dan defensif. Jangan sampai target pemasaran tersebut salah
sasaran. RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja juga harus mempunyai kemampuan dalam
melihat peluang-peluang yang ada.
c.
Meningkatkan
Kualiatas Pelayanan
Peningkatan kualitas pelayanan harus terus ditingkatkan
untuk menarik simpatik pasien maupun calon pasien. RSUD harus dapat member
pelayanan yang memiliki nilai lebih dibanding pelayanan yang diberikan oleh
rumah sakit lain sehingga rasa kepercayaan konsumen terhadap RSUD H. Andi
Sulthan Daeng Radja semakin meningkat.
4. Strategi WT (Weakness Treats)
Strategi ini merupakan strategi untuk meminimalisir
kelemahan dan ancaman. Strategi ini terdiri dari:
a.
Meningkatkan
Promosi Melalui Berbagai Media
Langkah yang tidak boleh ditinggalkan adalah promosi.
Kegiatan promosi perlu ditingkatkan untuk mensosialisasikan produk atau program
RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja khususnya produk atau program baru. RSUD H.
Andi Sulthan Daeng Radja dapat memanfaatkan media cetak ataupun media
elektronik untuk melakukan promosi. Selain itu, juga dapat melakukan donor
darah atau acara lain yang melibatkan masyarakat.
b.
Menetapkan
Strategi Pemasaran yang Tepat
RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja harus dapat menetapkan
strategi pemasaran yang efektif dan efisien dalam rangka menghindari ancaman
dan memperkecil kelemahan. Dalam menetapkan strategi pemasaran disesuaikan
dengan kekuatan dan peluang yang ada. Jangan sampai kekuatan dan peluang yang
sudah dimiliki berubah menjadi ancaman bagi RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja
itu sendiri.
c.
Meningkatkan
Pelayanan Pasien Program BPJS
RSUD
H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba harus dapat meningkatkan pelayanan
terhadap pasien pengguna program BPJS agar kekurangan yang menjadi salah satu
kelemahan RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba tidak berubah menjadi
ancaman bagi organisasi.
G. Kesimpulan
dan Saran
Beberapa simpulan yang bisa diambil dari penjelasan
mengenai analisis SWOT adalah sebagai berikut:
RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba sudah mampu
bersaing dipasar persaingan yang kompetitif. Berdasar analisis SWOT, RSUD H.
Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba dapat memanfaatkan kekuatan dan peluang yang
ada, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Strategi yang dapat dilakukan
terdiri dari:
1. Strategi SO (Strength Opportunities)
Meliputi pangsa pasar, memperkuat kerjasama dengan
lembaga-lembaga penyelenggara jasa kesehatan dan Pemerintah.
2. Strategi WO (Weakness Opportunities)
Yakni meningkatkan loyalitas konsumen dan meningkatkan
kualitas produk serta memperbaiki prosedur pelayanan.
3. Strategi ST (Strength Treaths)
Terdiri dari menjalin kerjasama dengan rumah sakit lain,
menetapkan target pasar dan meningkatkan kualitas pelayanan.
4. Strategi WT (Weakness Treats)
Yaitu
meningkatkan promosi melalui berbagai media dan menetapkan strategi pemasaran
yang efektif dan efisien serta meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pengguna
program BPJS Kesehatan.
Saran-saran yang dapat diberikan khususnya bagi RSUD H.
Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba adalah sebagai berikut:
1. Dalam menentukan strategi
pemasaran, RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja harus memanfaatkan kekuatan dan
peluang yang dimiliki dengan tetap memandang faktor kelemahan dan ancaman.
Jangan sampai kekuatan dan peluang berubah menjadi ancaman besar bagi lembaga
sendiri.
2. Jaringan sangat berpengaruh
terhadap kemajuan RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba. Oleh karena itu,
hendaknya RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba lebih meningkatkan
hubungan dengan pihak-pihak terkait yang bermanfaat bagi laju perkembangan RSUD
sendiri.
3. Produk yang ditawarkan
hendaknya memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh rumah sakit lain baik
itu menyangkut kualitas maupun bagi hasilnya.
4. Agar dapat bersaing di
pasar persaingan yang semakin kompetitif hendaknya RSUD H. Andi Sulthan Daeng
Radja Bulukumba harus mampu memprediksi peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan dan selalu melakukan
inovasi-inovasi produk yang mempunyai nilai jual tinggi.
DAFTAR
PUSTAKA
Budiarto,
Teguh & Fandy, Ciptono. (1997). Pemasaran Internasional. Edisi Pertama. Yogyakarta:
BPFE.
Kotler,
Philip & Gary, Amstrong. (2006). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid I (Terjemahan:
Bob Sabran) Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga.
Kotler,
Philip. (2000). Manajemen Pemasaran. (Hendra Teguh dan Rony A Rusly. Terjemahan).
Jakarta: Prehalindo.
Staton,
William J. (1994). Prinsip Pemasaran. Jilid I (Terjemahan: Lamarto) Edisi
Ketujuh. Jakarta: Erlangga.
........
(1996). Prinsip Pemasaran. Jilid II (Terjemahan: Lumarto). Edisi Ketujuh.
Jakarta: Erlangga.
No comments:
Post a Comment