Sunday, February 3, 2019

ANALISIS SWOT RSUD BULUKUMBA



A.   Latar Belakang
            Setiap organisasi harus dapat membuat suatu strategi pemasaran yang tepat dan dapat membuat suatu perencanaan untuk dapat bersaing dimasa sekarang dan akan datang. Pada organisasi yang bergerak dalam bidang pemasaran jasa juga diperlukan strategi untuk dapat meningkatkan daya saing diantara organisasi yang sejenis. Usaha tersebut tidak mudah dikarenakan organisasi tersebut harus memiliki strategi bersaing yang tepat dalam usahanya mencapai keunggulan kompetitif. Situasi perkembangan zaman yang selalu berubah-ubah dapat menjadikan peluang peningkatan usaha atau bahkan menjadi ancaman bagi organisasi. Salah satu upaya untuk mengetahui strategi yang tepat bagi organisasi adalah dengan analisis SWOT.
            Analisis SWOT merupakan suatu metode perencanaan strategis untuk mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam usaha mencapai tujuan, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats), baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
            Salah satu fenomena yang dapat kita lihat adalah pada organisasi jasa pelayanan kesehatan di Bulukumba. Persaingan di bisnis ini semakin ketat dengan bukti semakin banyak dibuka klinik-klinik milik perorangan dan rumah sakit swasta milik organisasi atau yayasan. Selain itu, masyarakat juga menuntut pelayanan yang diberikan oleh para penyedia jasa layanan kesehatan. Dengan adanya fenomena tersebut menunjukkan bahwa bisnis jasa pelayanan kesehatan menghadapi permasalahan yang komplek. RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja merupakan salah satu penyedia jasa pelayanan kesehatan di Kabupaten Bulukumba.
            RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja selaku Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dalam bidang kesehatan yang ada di Kabupaten Bulukumba masih memiliki beberapa kekurangan dalam hal pelayanan kepada masyarakat. Beberapa kekurangan RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja yaitu prosedur pelayanan pasien yang masih terlalu panjang serta masih kurangnya kualitas pelayanan progam BPJS. Program kesehatan Jamkesmas atau BPJS merupakan program kesehatan gratis bagi masyarakat miskin dan tidak mampu dari Pemerintah. Namun di RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba kenyataan yang ada adalah pasien program BPJS sering di diskriminasikan dan mendapat pelayanan yang buruk walaupun pembayarannya sudah dijamin Pemerintah. Kekurangan dalam hal pelayanan tersebut dapat menjadi kelemahan bahkan ancaman bagi RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba.

B.   Gambaran Umum RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba
                        Rumah Sakit Umum Daerah Bulukumba pertama kali didirikan pada tahun 1969 yang terletak di Jalan Dr. Sutomo No. 1 Bulukumba bergabung dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba. Dalam perkembangan RSUD Bulukumba, dibangun Rumah Sakit Baru yang berlokasi di Jl.Serikaya No.17 pada Lahan Kurang Seluas 5 Ha, dengan luas bangunan 15.000 m2. Pada Tanggal 18 Maret 1987 seluruh pelayanan Rawat Inap dan Rawat Jalan di pindahkan pada RS Baru yang diresmikan penggunaannya oleh Menteri Kesehatan RI Tahun 1987 yang saat itu dijabat oleh Bapak Suwarjono Surjaningrat dengan status Rumah Sakit Tipe C.
                        Pada tahun 1990 RSUD Bulukumba ditingkatkan Kelasnya menjadi RS Kelas C, berdasarkan Peraturan Daerah Tahun 2007 berganti Nama Menjadi RSUD H.A. Sulthan Dg Radja (Pahlawan Nasional Kabupaten Bulukumba) yang diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan saat itu dijabat oleh H.A. Amin Syam.
                        Pola Pengelolaan Keuangan RSUD H.A.Sulthan Dg Radja ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sejak tanggal 27 Desember 2013, dan diimplementasikan sejak 1 Januari 2014.
                        RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja ditingkatkan tipenya berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: HK.02.03/I/0196/2015 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah H. Andi Sulthan Daeng Radja sebagai Rumah Sakit Kelas Tipe B.
                        Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Tanggal 21 Juli 2008, tentang Regionalisasi Sistem Rujukan Rumah Sakit, dimana RSUD H.A.Sulthan Daeng Radja Bulukumba merupakan Rumah Sakit Pusat Rujukan untuk Region Selatan Provinsi Sulawesi Selatan meliputi Kab. Bantaeng, Kab. Bulukumba, Kab. Selayar dan Kab. Sinjai.
                        Sesuai dengan fungsinya sebagai rumah sakit kelas B dan pusat rujukan penanganan spesialistik dalam wilayah Kabupaten Bulukumba dan sekitarnya, maka RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja dengan kemampuan sarana dan prasarana serta dukungan sumber daya manusia yang dimiliki memberikan pelayanan sebagai berikut Pelayanan Rawat Jalan, Intensive Care Unit (ICU), Gawat Darurat, Rawat Inap, Kamar Operasi (OKB), Penunjang Medis, Kamar Jenazah, Penunjang Non Medis, Administrasi dan Keuangan.

C.   Pengertian Analisis SWOT

            Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi. Secara umum, penentuan strategi yang tepat bagi organisasi dimulai dengan mengenali opportunity (peluang) dan treats (ancaman) yang terkandung dalam lingkungan eksternal serta memahami strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan) pada aspek internal organisasi. Dengan demikian, organisasi mampu bersaing dan mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
            Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Berbagai macam pendapat dari Ahli tentang Analisis SWOT:

     1.    Menurut Freddy Rangkuti (2009: 18)
Analisis SWOT adalah proses identifikasi berbagai faktor secara sistematis guna menentukan rumusan yang tepat dan  melakukan strategi perusahaan yang terbaik. Analisis ini berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan(Weaknesses) dan  ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis perusahaan selalu berkaitan erat dengan pengembangan misi, visi, tujuan, strategi serta kebijakan perusahaan. Oleh karenanya perencanaan yang strategis sangat memerlukan analisa-analisa dari masing masing SWOT ini (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) di lingkungan organisasi saat ini.
     2.    Menurut Jogiyanto (2005:46)
SWOT sangat diperlukan dalam menilai kekuatan-kekuatan maupun kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan serta menilai kesempatan-kesempatan eksternal maupun tantangan-tantangan yang dihadapi.
     3.    Menurut Kotler (2009: 51)
SWOT adalah sebuah cara yang ditempuh oleh perusahaan dalam upaya mengamati lingkungan pemasaran internal maupun eksternal.
     4.    Menurut Gitosudarmo (2001: 115)
SWOT merupakan terjemahan dari Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman atau disingkat oleh beliau dengan "KEKEPAN". Metode ini kita diharapkan mengetaui kekuatan apa saja yang telah dimiliki oleh perusahaan, kelemahan apa saja yang masih melekat pada diri atau perusahaan kita, kemudian kita juga harus mampu melihat kesempatan atau opportunity yang terbuka bagi kita dan akhirnya kita harus mampu untuk mengetahui ancaman, hambatan, gangguan, serta tantangan yang menghadang di depan kita. 
            Jadi, Analisis SWOT adalah suatu metode perencanaan strategis untuk mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam usaha mencapai tujuan, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats), baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.

D.   Tujuan Analisis SWOT
            Analisis SWOT mengarahkan analisis strategi dengan cara memfokuskan perhatian pada kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang merupakan hal yang kritis bagi keberhasilan organisasi. Maka perlunya identifikasi terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi serta kekutan dan kelemahan yang dimiliki organisasi melalui telaah terhadap lingkungan usaha dan potensi sumber daya organisasi dalam menetapkan sasaran dan merumuskan strategi organisasi yang realistis dalam mewujudkan misi dan visinya.
Maka tujuan analisis SWOT pada organisasi adalah untuk membenarkan  faktor-faktor internal dan eksternal organisasi yang telah dianalisis. Apabila terdapat kesalahan, agar organisasi itu berjalan dengan baik maka perusahan itu harus mengolah untuk mempertahankan serta memanfaatkan peluang yang ada secara baik begitu juga pihak organisasi harus mengetahui kelemahan yang dihadapi agar menjadi kekuatan serta mengatasi ancaman menjadi peluang.

E.   Manfaat Analisis SWOT
            Banyak sumber yang mengatakan bahwa analisis SWOT adalah metode analisis yang paling dasar. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui suatu permasalahan dari empat sisi yang berbeda, yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, yang dimilki oleh sebuah organisasi.
            Hasil dari analisis ini dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kekuatan dan mempertahankan peluang, serta pada saat yang bersamaan mengurangi kelemahan dan menghindari potensi ancaman. Analisis SWOT juga berperan sebagai instrumen yang bermanfaat dalam aktivitas analisis strategis. Dengan analisis ini, organisasi dapat meminimalisir kelemahan dan menekan dampak ancaman yang harus dihadapi.
            Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yangg paling dasar, yang bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari 4 empat sisi yang berbeda. Hasil dari analisa biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada, sambll mengurangi kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis ini akan membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Dari pembahasan diatas tadi, analisis SWOT merupakan instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi. Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi. 
            Jadi, secara umum manfaat analisis SWOT adalah sebagai berikut:
     1.    Organisasi menjadi lebih memahami kekuatannya dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkannya.
     2.    Organisasi dapat melihat suatu peluang dan dapat mempertahankan peluang.
     3.    Organisasi mengetahui kelemahan serta mencari solusi untuk mengurangi kelemahan tersebut.
     4.    Organisasi mengetahui potensi ancaman serta mencari solusi untuk menghindari ancaman tersebut.


F.    Komponen Analisis SWOT RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja
  1.    Strength (Kekuatan)
            RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba mempunyai beberapa kekuatan yang bisa digunakan untuk memasarkan produk-produknya. Kekuatan tersebut adalah sebagai berikut:
a.    Brand Image
Secara luas nama RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja sudah banyak dikenal oleh masyarakat, khususnya masyarakat Bulukumba. Hal ini dikarenakan RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja merupakan rumah sakit pertama yang berdiri di Kabupaten Bulukumba. Faktor brand image ini yang mempermudah RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja untuk memasarkan produk-produknya di bidang pelayanan kesehatan.
b.    Dukungan Pemerintah
Tanpa adanya dukungan dari Pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba, RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja tidak akan berdiri di Bulukumba. Pada tahun 2013, ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Dengan adanya dukungan dari pemeritah ini maka RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja dapat perkembang hingga sekarang.
c.    Jaringan Kerja
RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba sudah mempunyai jaringan kerja dengan lembaga-lembaga swasta maupun milik Pemerintah di wilayah Bulukumba. PMI, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Klinik dan lembaga lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan layanan kesehatan masyarakat Bulukumba.

  2.   Weakness (Kelemahan)
a.    Prosedur Pelayanan Masih Terlalu Panjang
Prosedur pelayanan pasien yang masih terlalu panjang pada RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba menjadi salah satu kekurangan yang perlu diperhatikan. Karena masyarakat menuntut pelayanan yang cepat atas penggunaan jasa yang disediakan RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba.
b.    Kurangnya Kualitas Pelayanan Progam BPJS
Program kesehatan BPJS merupakan program kesehatan gratis bagi masyarakat miskin dan tidak mampu dari Pemerintah. Namun, pada RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba kenyataan yang ada adalah pengguna program BPJS sering didiskriminasikan dan mendapat pelayanan yang buruk walaupun pembayarannya sudah dijamin Pemerintah.
c.    Kurangnya Sosialisasi
Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat membuat produk baru belum banyak diketahui oleh masyarakat. Masyarakat masih sangat awam dengan istilah-istilah kesehatan yang digunakan oleh RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba. Sebagai contoh adanya pelayanan yang tergolong baru, yaitu adanya poli nyeri pada RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba yang belum banyak diketahui oleh masyarakat.

  3.    Opportunities (Peluang)
a.    Pangsa Pasar yang Masih Baik
Persaingan antar Rumah sakit di Bulukumba masih belum terlihat. Oleh karena itu, RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja harus mampu mengambil peluang tersebut.
b.    Tanggap Bencana
Kabupaten Bulukumba merupakan daerah wisata. Oleh karena itu,, RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja harus tanggap bencana seperti banjir dan tanah longsor.
  
c.    Kerjasama
Selama ini, RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja telah menjalin kerja sama kepada instansi-instansi yang ada di Kabupaten Bulukumba. Sebagai contoh: RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja menjalin kerjasama dengan Puskesmas dan Klinik dalam hal pelayanan kesehatan.

  4.    Treats (Ancaman)
            Ancaman disini meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang bisa menjadi ancaman adalah ketidakmampuan lembaga dalam memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada. Sehingga yang terjadi kekuatan dan peluang tersebut dapat berubah menjadi ancaman besar bagi lembaga. Sedangkan faktor eksternal yang menjadi ancaman dari RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja ialah adanya Rumah sakit lain yang telah berdiri maupun yang baru akan berdiri di Kabupaten Bulukumba. Oleh karena itu, maka RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja harus terus melakukan antisipasi dan evaluasi serta menetapkan strategi pemasaran yang tepat agar keberadaannya mendapat posisi di hati masyarakat.

            Berikut merupakan pengembangan strategi pemasaran dari hasil analisis SWOT RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba:
  1.   Strategi SO (Strengths Opportunities)
            Strategi yang berdasar pada kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba, yaitu sebagai berikut:
a.    Memperluas Pangsa Pasar
RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba bisa memperluas pangsa pasar yang telah ada, tentunya hal ini harus melalui proses perencanaan yang matang agar pasar yang akan dimasuki tidak salah sasaran. Selain itu, perluasan pangsa pasar yang dilakukan harus melihat kemampuan yang dimiliki oleh RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja. RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja dapat melihat pangsa pasar di luar Kabupaten Bulukumba, misalnya di wilayah Kabupaten Bantaeng yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bulukumba. Hal ini dikarenakan RSUD yang ada di Kabupaten Bantaeng masih memiliki akreditasi di bawah RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja.
b.    Memperkuat Kerjasama
Jaringan kerjasama yang telah terbangun dengan BNPB, PMI, Dinas Kesehatan, Laboratorium Cito, dan lembaga lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan layanan kesehatan masyarakat serta Rumah sakit lain perlu dipertahankan. RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja dapat melihat peluang besar yang dapat dimanfaatkan dari kerjasama yang dijalin dengan lembaga-lembaga tersebut.
c.    Meningkatkan Hubungan dengan Pemerintah
Pemerintah sangat berpengaruh dengan kemajuan RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja. Peran pemerintah selama ini kurang dioptimalkan oleh RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja. RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja harus dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan, karena antara RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja merupakan kemitraan yang saling membutuhkan dan saling menguntungkan.

  2.   Strategi WO (Weakness Opportunities)
            Strategi WO ditetapkan dari faktor kelemahan dan peluang, strategi WO yang dapat dilakukan adalah:
a.    Meningkatkan Loyalitas Konsumen
Peran konsumen dalam hal ini pasien sangat berpengaruh terhadap kemajuan RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba. Rasionalnya apabila tidak ada pasien maka tidak akan ada rumah sakit. RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja perlu meningkatkan loyalitas pasien dengan cara memupuk dan memelihara rasa kekeluargaan dan kepercayaan dengan memberikan pelayanan yang prima dengan fasilitas yang memuaskan.
b.    Peningkatan Kualitas Produk
Produk yang ditawarkan oleh RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja harusnya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Perlu diingat juga bahwa suatu produk mempunyai daur hidup yaitu lahir, tumbuh atau berkembang matang dan mati. Oleh karena itu, RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja harus mampu mempertahankan perkembangan produknya dan jangan sampai mati, dengan melakukan inovasi-inovasi terhadap produk-produknya agar tetap mempunyai nilai jual kepada konsumen.
c.    Memperbaiki prosedur pelayanan
RSUD Saras Husada harus mampu memperbaiki alur pelayanan yang masih terlalu panjang. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan pelayanan administrasi pelayanan yang mudah dimengerti, jelas dan tidak berbelit-belit.

  3.   Strategi ST (Strengths Treats)
            Strategi ST merupakan strategi yang berdasar pada faktor kekuatan dan ancaman, strategi ini meliputi:
a.    Menjalin Kerjasama dengan Rumah Sakit Lain
Ada beberapa rumah sakit di Bulukumba yang dapat diajak kerjasama dengan RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja. Rumah sakit yang ada tidak harus menjadi pesaing yang akan menghambat laju perkembangan RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja, melainkan dapat dijadikan partner kerja. RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja harus melakukan pendekatan-pendekatan persuasif agar Rumah sakit lain juga berkeinginan untuk menjadi partner kerja.
  b.    Menetapkan Target Pemasaran
RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba harus tepat dalam menetapkan sasaran pasar dan target-target pemasaran melalui perencanaan yang strategis dan defensif. Jangan sampai target pemasaran tersebut salah sasaran. RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja juga harus mempunyai kemampuan dalam melihat peluang-peluang yang ada.
c.    Meningkatkan Kualiatas Pelayanan
Peningkatan kualitas pelayanan harus terus ditingkatkan untuk menarik simpatik pasien maupun calon pasien. RSUD harus dapat member pelayanan yang memiliki nilai lebih dibanding pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit lain sehingga rasa kepercayaan konsumen terhadap RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja semakin meningkat.

  4.    Strategi WT (Weakness Treats)
            Strategi ini merupakan strategi untuk meminimalisir kelemahan dan ancaman. Strategi ini terdiri dari:
a.    Meningkatkan Promosi Melalui Berbagai Media
Langkah yang tidak boleh ditinggalkan adalah promosi. Kegiatan promosi perlu ditingkatkan untuk mensosialisasikan produk atau program RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja khususnya produk atau program baru. RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja dapat memanfaatkan media cetak ataupun media elektronik untuk melakukan promosi. Selain itu, juga dapat melakukan donor darah atau acara lain yang melibatkan masyarakat.
b.    Menetapkan Strategi Pemasaran yang Tepat
RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja harus dapat menetapkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien dalam rangka menghindari ancaman dan memperkecil kelemahan. Dalam menetapkan strategi pemasaran disesuaikan dengan kekuatan dan peluang yang ada. Jangan sampai kekuatan dan peluang yang sudah dimiliki berubah menjadi ancaman bagi RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja itu sendiri.
c.    Meningkatkan Pelayanan Pasien Program BPJS
RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba harus dapat meningkatkan pelayanan terhadap pasien pengguna program BPJS agar kekurangan yang menjadi salah satu kelemahan RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba tidak berubah menjadi ancaman bagi organisasi.

G.   Kesimpulan dan Saran
            Beberapa simpulan yang bisa diambil dari penjelasan mengenai analisis SWOT adalah sebagai berikut:
            RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba sudah mampu bersaing dipasar persaingan yang kompetitif. Berdasar analisis SWOT, RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba dapat memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Strategi yang dapat dilakukan terdiri dari:
  1.   Strategi SO (Strength Opportunities)
Meliputi pangsa pasar, memperkuat kerjasama dengan lembaga-lembaga penyelenggara jasa kesehatan dan Pemerintah.
  2.   Strategi WO (Weakness Opportunities)
Yakni meningkatkan loyalitas konsumen dan meningkatkan kualitas produk serta memperbaiki prosedur pelayanan.
  3.   Strategi ST (Strength Treaths)
Terdiri dari menjalin kerjasama dengan rumah sakit lain, menetapkan target pasar dan meningkatkan kualitas pelayanan.
  4.   Strategi WT (Weakness Treats)
Yaitu meningkatkan promosi melalui berbagai media dan menetapkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien serta meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pengguna program BPJS Kesehatan.
            
Saran-saran yang dapat diberikan khususnya bagi RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba adalah sebagai berikut:
  1.   Dalam menentukan strategi pemasaran, RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja harus memanfaatkan kekuatan dan peluang yang dimiliki dengan tetap memandang faktor kelemahan dan ancaman. Jangan sampai kekuatan dan peluang berubah menjadi ancaman besar bagi lembaga sendiri.
  2.   Jaringan sangat berpengaruh terhadap kemajuan RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba. Oleh karena itu, hendaknya RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba lebih meningkatkan hubungan dengan pihak-pihak terkait yang bermanfaat bagi laju perkembangan RSUD sendiri.
  3.   Produk yang ditawarkan hendaknya memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh rumah sakit lain baik itu menyangkut kualitas maupun bagi hasilnya.
  4.   Agar dapat bersaing di pasar persaingan yang semakin kompetitif hendaknya RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba harus mampu memprediksi peluang-peluang  yang bisa dimanfaatkan dan selalu melakukan inovasi-inovasi produk yang mempunyai nilai jual tinggi.






DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Teguh & Fandy, Ciptono. (1997). Pemasaran Internasional. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Kotler, Philip & Gary, Amstrong. (2006). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid I (Terjemahan: Bob Sabran) Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran. (Hendra Teguh dan Rony A Rusly. Terjemahan). Jakarta: Prehalindo.

Staton, William J. (1994). Prinsip Pemasaran. Jilid I (Terjemahan: Lamarto) Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.

........ (1996). Prinsip Pemasaran. Jilid II (Terjemahan: Lumarto). Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.



No comments: