Perekonomian di Indonesia kini semakin maju
dan dapat kita lihat dari
jumlah perusahaan yang berdiri telah mengalami
peningkatan pesat. Berdirinya suatu perusahaan perlu memiliki tujuan
yang jelas, dengan adanya perusahaan-perusahaan yang
beroperasi di Indonesia dianggap mampu untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Kinerja keuangan merupakan ukuran dari
kemampuan perusahaan dalam mengola asetnya sehingga dapat menghasilkan
keuntungan bagi perusahaan tersebut.
Perusahaan manufaktur
di Indonesia terdapat
tiga sektor utama,
dari tiga sektor tersebut diantaranya
ada sektor
industri dasar dan
kimia. Performa perusahaan sektor indusstri dasar dan kimia
tidak selalu baik, sejak tahun 2016 hingga
2018 terdapat beberapa perusahaan yang kinerja keuangannya mengkhawatirkan.
Contohnya PT Ashahimas Flat Glass dari subsektor keramik, porselen, dan kaca
mengalami kerupgian -23,10% dan meningkat menjadi -85,19% kemudian mereda ditahun 2018
menjadi 82,89%.
Tahun 2017
pertumbuhan sektor industri
dasar dan kimia
berhasil mengalami peningkatan yang
berasal dari subsektor
pulp dan kertas,
subsektor pakan ternak,
dan subsektor
kimia. Sehingga menjadikan sektor
industri dasar dan
kimia sebagai sektor dengan pertumbuhan
paling tinggi setelah
sektor keuangan. Namun
disepanjang tahun 2020 ada
tujuh perusahaan dari
empat subsektor yaitu
semen, pakan ternak,
pulp dan kertas, dan keramik
yang turun sebesar 43,53%.
Walaupun semakin
maju dengan banyaknya
perusahaan yang berdiri,
namun Indonesia
masih mengalami krisis
ekologi yaitu seperti
polusi yang tak
terkendali, kerusakan
lingkungan, pencemaran lingkungan,
dan degradasi lingkungan.Salah satu penyebab adanya krisis ekologi
adalah adanya kegagalan pada praktik akuntansi dalam melaporkan informasi
akuntansi yang berkaitan dengan sosial dan lingkungan. Selama ini akuntansi keuangan
cenderung mengabaikan faktor sosial dan lingkungan dalam proses pelaporan pada para pemakai
laporan tersebut (Lako, 2018).
Pada saat ini para
konsumen sudah lebih cerdas dan maju
dalam berpikir, seperti halnya mereka akan lebih percaya dengan produk suatu
perusahaan apabila perusahaan-perusahaan
tersebut menerapkan green accounting dengan baik. Pelaksanaan green accounting akan memberikan keuntungan bagi banyak pihak diantaranya shareholder, investor, masyarakat,
konsumen, dan para pengusaha. Bentuk praktek green accounting yaitu CSR
(memperhatikan keseimbangan lingkungan
sekitar perusahaan dimana perusahaan itu berdiri), pengolahan
limbah yang baik agar tidak merusak lingkungan, dan menggunakan bahan
baku yang ramah lingkungan (Zulhaimi, 2015).
Kepemilikan saham
publik
adalah proporsi saham yang
dimiliki oleh masyarakat atau publik tanpa adanya hubungan
istimewa diantara keduanya yakni perusahaan dengan masyarakat tersebut (Metri et
al., 2021). Laporan
keuangan yang dihasilkan
suatu perusahaan digunakan
pemangku kepentingan
dalam membuat keputusan.Pemangku kepentingan yang dimaksud
merupakan pihak dari kalangan internal dan eksternal seperti
investor. Suatu perusahaan harus mengedarkan sahamnya
kepada publik yang presentase kepemilikannya
sesuai dengan kebijakan manajemen
perusahaan apabila perusahaan tersebut telah terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI).
Konsep green accounting mendorong agar
perusahaan di Indonesia dalam laporan keuangnnya pada
bagian kegiatan ekonomiuntuk meminimalisir
kemungkinan dampak yang
diberikan terhadap lingkungan. Green accounting memiliki dua fungsi pengungkapan yaitu
fungsi internal dan
eksternal. Fungsi
internal dapat dipergunakan perusahaan untuk
membuat keputusan yang lebih efisien dalam peningkatan efektivitas dan kegiatan
konservasi lingkungan, serta
pengaturan biaya konservasi
lingkungan. Sedangkan fungsi
eksternal digunakan untuk mempengaruhi keputusan dari stakeholder, investor, dan
masyarakat atau publik (Suaidah, 2018).
Green accounting memberikan dampak
positif bagi kinerja keuangan perusahaan, yakni perusahaan
mendapatkan pandangan yang
positif dari masyarakat sehingga meningkatkan penjualan dan bertambahnya laba perusahaan. Salah satu fungsi dari
kinerja keuangan
perusahaan adalah kita dapat melihat apakah
para investor akan mempertahankan investasi
mereka atau tidak.
Kemudian seperti yang
dijelaskan sebelumnya, jika kepemilikan saham
publik adalah
banyaknya jumlah proporsi saham perusahaan pada
publik, sehingga
hal tersebut diharapkan dapat menambah modal perusahaan untuk
menunjang kegiatan perusahaan.
Pengungkapan CSR
dilakukan untuk meningkatkan kegiatan
operasional perusahaan
dan memenuhi harapan
masyarakat. Menjaga
keseimbangan lingkungan adalah hal penting
yang perlu diperhatikan dalam dunia industri dan banyak pelaku bisnis, sehingga mereka harus
memiliki tanggung jawab untuk mengelola lingkungan disekitar perusahaan. Pengungkapan CSR
ditunjukkan dalam laporan
berkelanjutan atau sustainability report. Tanggung jawab sosial
adalah salah satu
upaya perusahaan untuk
menciptakan perilaku yang
etis dan aktivitas yang sesuai dengan aturan dengan
tujuan menciptakan kualitas hidup para karyawan dan
masyarakat menjadi lebih baik lagi.
Perusahaan akan
berusaha meningkatkan kinerja
keuangannya jika memiliki masalah lingkungan,
peningkatan kinerja keuangan ini bertujuan agar citra atau reputasi perusahaan terlihat
bagus di mata publik (Maryanti & Hariyono, 2020). Green accounting berperan dalam
meningkatkan kinerja suatu perusahaan yaitu berperan dalam pelestarian lingkungan dari
sisi akuntansi. Penerapan green accounting dilakukan dengan mengorbankan aset-aset ekonomi
perusahaan untuk biaya CSR. Green
accounting mampu
memberikan pengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. sehingga dengan
penerapan green
accounting membuat
para investor tertarik
untuk berinvestasi.
Green accounting yang diterapkan
dalam suatu perusahaan akan mengakibatkan perusahaan mengeluarkan banyak biaya
mengenai kegiatan sosial dan
lingkungannya. Hal
tersebut akan menarik
investor, dan apabila
para pengguna laporan
keuangan mengecek laporan keuangan perusahaan tersebut dan diketahui
melaksanakan tanggung jawab
sosialnya dengan baik
maka para stakeholder
akan tertarik terhadap
perusahaan sehingga membantu perusahaan dalam meningkatkan
kinerja keuangan.
No comments:
Post a Comment