A. PROGRAM
INVESTASI PUBLIK
Perkembangan suatu Negara dilihat dari tingkat
kemajuan perekonomiannya dan masyarakatnya yang hidup dalam kelayakan sosial
dan kemakmuran. Pada intinya disegala bidang adanya kemajuan yang terkendali
dan terpenuhi pada apa yang ingin dicapai.
Faktor–factor yang mempengaruhi Negara maju dan
berkembang menjalankan suatu ilmu yang berhubungan dengn keuntungan yang
diperoleh suatu negara. Dalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat, pemerintah dihadapkan
pada masalah pengambilan keputusan investasi public. Keputusan investasi public
diperlukan unntuk mendukung pelaksanaan program, kegiatan dan fungsi yang
menjadi prioritas kebijakan.
Investasi public memiliki kaitan yang erat dengan
penganggaran modal/investasi. Penganggaran modal/investasi merupakan proses
untuk menganalisis proyek- proyek dan memutuskan apakah proyek tersebut dapat
dikomodasi oleh anggaran modal/investasi.
Dikebanyakan Negara berkembang, anggaran
pembangunan dan anggaran rutin dipisahkan. Fokus perhatiannya ditujukan untuk
mengintegrasikan kebijakan dengan pengeluaran manajemen.
Dalam praktiknya terdapat permasalahan yang sulit
diselesaikan diantaranya adalah:
1. Memastikan bahwa program investasi
public yang diajukan merupakan program yang komprehensif.
2.
Memperkirakan pengeluaran yang
dibutuhkan dimasa yang akan datang
3.
Mengevaluasi relevansi proyek–proyek
yang ada.
4.
Mengembangkan analisis dan
perencanaan untuk pengeluaran investasi dan pengeluaran rutin.
B. PENENTUAN
KEBUTUHAN INVESTASI PUBLIK
Pada prinsipnya banyak kebutuhan yang diperlukan
yang dapat dicapai dengan cara kemudahan dan keringan dengan sistem yang
digunakan.
Penentuan kebutuuhan investasi public berkaitan
dengan jumlah anggaran yang akan ditetapkan bagi masing–masing unit organisasi. Ada
beberapa cara dalam menggolongkan usul–usul investasi. Salah satu
penggolongannya adalah:
1.
Investasi penggantian
2.
Investasi penambahan kapasitas
3.
Investasi baru
C. ASPEK
KELAYAKAN INVESTASI
Aspek–aspek yang pada umumnya memberikan suatu
nilai kelayakan pada investasi yang dipakai dan dijalankan dengan cara
dilematis dan cara yang profesioanl yang cukup mahir untuk menghasilkan skla
nilai uang yang diperoleh dn diinginkan.
Dalam perencanaan dan analisis investasi harus
dipertimbangkan beberapa aspek yang secara bersama–sama menunjukkan keuntungan
atau manfaat yang diperoleh akibat adanya suatu investasi tertentu. Karena
aspek–aspek tersebut satu sama lain saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
1. Aspek Teknis
Aspek
teknis merupakan bagian penting dari analisi investasi yang harus
diprtimbangkan jika suatu usulan investasi sudah tidak layak dilihat dari aspek
teknisnya, maka usulan tersebut menduduki prioritas pertama untuk ditolak.
Untuk
melaksanakan suatu proyek maka perlu mempertimbangkan implikasi sosial yang
lebih luas dari investadi yang diusulkan.
3. Aspek Ekonomi dan Finansial
Pertimbangan
aspek ekonomi meliputi kegiatan menganalisis apakah suatu proyek yang diusulkan
akan memberikan kontribusi yang nyata terhadap pembangunan perekonomian secara
keseluruhan.
4. Aspek Distribusi
Keputusan investasi merupakan
keputusan yang perlu dikitkan dengan masalah distribusi pelayanan public secara
adil dan merata.
D. FAKTOR–FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI INVESTASI PUBLIK
Suatu hal yang kompleks dan dominan yang
mempelajari perihal investasi publik yang digunakan dan dilanjutkan dengan
keragaman secara berkala dan sistematis. Faktor–faktor yang
harus dipertimbangkan dalam analisis investasi public adalah:
1.
Tingkat diskonto yang digunakan
Tingkat diskonto merefleksikan tingkat
keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek dengan tingkat resiko tertentu.
Penilaian investasi akan semakin tinggi
jika resiko investasi naik. Ketidakpastian ekonomi dan hukum, kekacauan
sosial politik, tidak adanya jaminan keamanan dan kebijakan yang tidak konsisten
dapat menungkatkan resiko investasi.
3.
Risiko dan ketidak pastian
4.
Capital rationing
Capital rationing adalah keadaan ketika
organisasi menghadapi masalah ketersediaan dana untuk melakukan pengeluaran
investasi.
1. Tingkat utang pemerintah
2. Tingkat kesempatan social yang
dikorbankan
3. Social time preference rate
No comments:
Post a Comment