A.
PERKEMBANGAN ANGGARAN SEKTOR
PUBLIK
Sistem anggaran sector public dalam perkembangan
telah menjadi instrument kebijakan multifungsi yang digunakan sebagai alat
untuk mencapai tujuan organisasi. Hal tersebut terutama tercermin pada
komposisi dan besarnya anggaran yang secara langsung merefleksikan arah dan
tujuanpelayanan masyarakat yang diharapkan.
B.
ANGGARAN TRADISIONAL
Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang
banyak digunakan di Negara berkembang dewasa ini.
C.
ANGGARAN PUBLIK DENGAN PENDEKATAN
NPM
1.
Pemerintahan katalis
Fokus pada pemberian pengarahan bukan produksi
pelayanan public. Pemerintahan harus menyediakan beragam pelayanan public, tetapi tidak
harus terlibat secara langsung dengan proses produksinya. Sebaiknya pemerintah
memfokuskan diri pada pemberian arahan.
2.
Pemerintahan milik masyarakat
Memberdayakan masyarakat daripada
melayani. Pemerintah sebaiknya memberikan wewenang kepada masyarakat sehigga
mereka mampu menjadi masyarakat yang dapat menolong dirinya sendiri.
3.
Pemerintah yang kompetitif
Menyuntikkan semangat kompetisi dalam pemberian
pelayanan public. Kompetisi adalah satu–satunya cara untuk menghemat biaya sekaliggus
meningkatkan kualitas pelayanan.
4.
Pemerintah yang digerakkan oleh
misi
5.
Pemerintah yang berorientasi
hasil
Memenuhi kebutuhan pelanggan bukan birokrasi
7.
Pemerintahan wirausaha
Mampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar
membelanjakannya.
8.
Pemerintah antisifatif
Berusaha mmencegah daripada mengobati
9.
Pemerintahan desentralisasi
Dari hierarki menuju partisipatif dan tim kerja
10. Pemerintahan berorientasi pada pasar
Mengadakan perubahan dengan
mekanisme pasar dan bukan mekanisme administrative prosedur dan pemaksaan
D.
PERUBAHAN PENDEKATAN ANGGARAN
Reformasi sector public yang
salah satunya ditandai dengan munculnya era new public management
telah mendorong usaha untuk mengembangkan pendekatan yang lebih sistematis
dalam perencanaan anggaran sector public. Pendekatan baru dalam sistem
anggaran public tersebut cenderung memiliki karakteristik umum sebagai berikut:
1.
Komprehensif
2.
Terintegrasi dan lintas
departemen
3.
Proses pengambilan keputusan yang
rasional
4.
Berjangka pannjajng
5.
Spesifikasi tujuan danperangkinan
prioritas
6.
Analisis total cost dan benefit
7.
Berorientasi input, outputdan
outcome, bukan sekedar input
8.
Adanya pengawasan kinerja
No comments:
Post a Comment